Abbas A.K. 2005. Diseases of immunity. In: V. Kumar, A.K. Abbas, N. Fausto,
eds: Robbins and cotran pathologic basis of disease.7th ed. Philadelphia:
Elsevier Saunders. p. 205-10
Abidin, Z. 2006. Penggemukan Sapi Potong. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Jakarta: PT.Agro Media Pustaka.
Adrial. 2002. Karakteristik Genetik Eksternal Sapi Lokal Pesisir Selatan. Skripsi.
Padang: Fakultas Peternakan Universitas Andalas.
Ashari, Ilham N, Nuryanti S. 2012. Dinamika program swasembada daging sapi:
Reorientasi konsepsi dan implementasi. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi
dan Kebijakan Pertanian. J Analisis Kebijakan Pertanian. 10(2):181-198.
Aziz, A.M. 1993. Strategi Operasional Pengembangan Agroindustri Sapi Potong.
Prosiding Agroindustri Sapi Potong. CIDES, Jakarta.
Bamualin, A. dan R.B. Wirdahayati. 2003. Nutrition And Management Strategies
To Improve Bali Cattle In Eastern Indonesia. In K. Entwistle And D.R.
Lindsay (Eds.). Strategies To Improve Bali Cattle In Eastern Indonesia.
ACIAR Proc. No. 110: 17-22.
Blakely, J. dan D. H. Bade. 1994. Ilmu Peternakan Cetakan ke-4. Gadjah Mada
University Press,Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh B.Srigandono).
http://bbibsingosari.com/variant/
BPS Kota Padang. 2014. E-book :Padang Dalam Angka 2014. BPS Kota Padang.
Clapham, W.B.J.R. 1983. Natural Ecosystem 2nd, Ed. Macmillan Publishing, Co.,
Inc, New York.
Coetzee, M. 2005. Employee Commitment, University of Pretoria Ltd.
48
Direktorat Jenderal Peternakan. 1992. Petunjuk Teknis Pelaksana Panca Usaha
Ternak Potong, Dirjen Peternakan, Jakarta.
Direktorat Jenderal Peternakan. 2007. Pedoman Budidaya Sapi Potong. Ditjenak,
Jakarta.
Direktorat Jenderal Peternakan. 2008. Petunjuk Teknis Pembibitan Ternak
Rakyak (Village Breeding Centre atau VBC). Ditjen Peternakan, Jakarta.
Jamilah. 2010. Analisis perilaku dan kinerja pasar serta alternatif kebijakan
pengembangan sapi potong. Jurnal Aplikasi Manajemen 8: 1039-1053.
Mersyah, R. 2005. Desain Sistem Budi Daya Sapi Potong Berkelanjutan Untuk
Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Bengkulu
Selatan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mudikdjo dan Muladno. 1999. Pembangunan Industri Sapi Potong pada Era
Pasca Krisis. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Murti, W,T dan C Gatot. 1988. Kerbau Perah Dan Kerbau Kerja. Mediyatama
Sarana Perkasa, Jakarta.
49
Murtidjo, B.A., 1990. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Yogyakarta.
Sastroamidjojo .S.M. 1983. Ternak Potong dan Ternak Kerja. CV. Yasaguna
50
Soeriatmadja, R.E. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta.
Sudarmono, A.S dan Sugeng, Y.B.,2009. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sugeng, Y.B. 2006. Sapi Potong. Cetakan Kelima Belas. Penebar Swadaya,
Jakarta
Sugeng. Y,B. 2008. Edisi Revisi Sapi Potong, Pemeliharaan, Perbaikan Produksi,
Proyek Bisnis, Analisis Penggemukan. Penebar Swadaya. Jakarta
Susilorini, T.E. M.E. Sawitri dan Muharlien. 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial,
Penebar Swadaya, Malang.
Tanari, M. 2001. Usaha Pengembangan Sapi bali sebagai Ternak Lokal dalam
Menunjang Pemenuhan Kebutuhan Protein asal Hewani di Indonesia.
http://rudyct.250x.com/sem1_012/m_tanari.htm.
Vercoe, J.E. dan J.E. Frisch. 1980.Pemuliaan dari segi genetik sapi pedaging di
daerah tropik. Laporan Seminar Ruminansia II.Bogor:Pusat Penelitian
dan Pengembangan Ternak.
51