J Admin,+9g
J Admin,+9g
ABSTRACT
Cervical cancer is a health issue for women around the world. In Indonesia, the case of cervical
cancer ranks first with a number of cases 14,368 people. Of that amount, 7,297, died, and
the prevalence of 10,823 people every year. A simple method of early detection of cancer of
the cervix is quite effective for today’s society IVA (Visual inspection with acetic acid). This
method is already standardized, tested and expressed easier, simpler, and cheaper than the
pap smear test. The methods used in this activity is healthy talk and the introduction of how to
sign symptoms of cervical cancer early. The model is developed in this activity Talkshow and
Brainstorming. The targets are for the mother’s in the Forum for study and communication
of Muslim Pucangan Kartosuro. The purpose of these activities are the participant has the
ability to know the telltale symptoms of cervical cancer early and to having curiousity to detect
cervical cancer early and understand what should they do if they find another signs of symptoms
of cervical cancer.
Keywords : Cervical cancer, IVA
Kasus kanker leher rahim di Indonesia, Skrining dengan IVA ini dinyatakan lebih
diperburuk lagi dengan banyaknya (>70%) mudah, lebih sederhana, dan lebih murah
kasus yang sudah berada pada stadium lanjut dibandingkan dengan tes pap smear. Karena
ketika datang ke Rumah Sakit. Kondisi ini itu, pemeriksaan IVA ini memberikan harapan
terjadi juga di beberapa negara berkembang, besar untuk terlindung dari ganasnya efek
atau di negara miskin. Agar tercapai hasil kanker leher rahim, jenis kanker yang paling
pengobatan kanker leher rahim yang lebih banyak ditemukan pada perempuan Indonesia
baik, salah satu faktor utama adalah penemuan yang berusia 25 tahun ke atas. Masalah
stadium lebih awal. Pengobatan kanker leher yang menghadang dalam penanggulangan
rahim pada stadium lebih dini, akan lebih kanker leher rahim di Indonesia adalah masih
berhasil, sehingga mortalitas akan menurun rendahnya angka cakupan tes deteksi dini
(Nurana L, 2015; NFA, 2016 atau skrining kanker ini. Skrining adalah
salah satu cara untuk menemukan lesi
Sejauh ini, deteksi dini kanker leher
pre kanker dan kanker pada stadium dini.
rahim yang cukup dikenal masyarakat
Faktanya, angka skrining kanker leher rahim
adalah pap smear yang dilakukan dengan
di Indonesia hanya berkisar kurang dari (5%)
mengambil sampel dari leher rahim. Tetapi
(idealnya sekitar 80%). Karena rendahnya
bagi masyarakat non perkotaan, pelaksanaan
angka skrining itulah, maka pantas saja
pap smear banyak terkendala dari segi biaya
(70%) pasien kanker leher rahim di Indonesia
maupun tenaga spesialis patologi anatomi.
terdiagnosis pada stadium lanjut. Kondisi ini
Untuk itulah, dicari deteksi dini yang paling
membuat rendahnya angka kesintasan dan
efektif bagi masyarakat yakni dengan metode
tingginya angka kematian pada pasien kanker
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
leher rahim di Indonesia (Latifah, 2016;
Metode ini tergolong sederhana dan tidak
Nurana 2015)
membutuhkan laboratorium canggih ataupun
Kegiatan promotif sebagai usaha untuk
petugas berpengetahuan dan keterampilan
sosialisasi di kelurahan Pucangan Kartosuro
tinggi. Metode ini sudah terstandarisasi
belum maksimal sehubungan pengetahuan
dan diujicobakan terhadap 8.000 wanita di
yang terbatas, maka perlu di lakukan kegiatan
Tasikmalaya dan efektif menemukan 200-an
penyuluhan yang dikemas dengan nuansa
kasus baru kanker leher rahim (Nada, 2017;
berbeda Di daerah tersebut masih banyak
Latifah 2016)
ibu ibu yang belum mengetahui tentang
apa itu kanker leher rahim, tanda, gejala, Target luaran yang diharapkan dari
penyebab, serta cara deteksi dini termasuk pengabdian masyarakat ini adalah:
ibu-ibu yang tergabung dalam forum kajian 100% dari peserta bincang sehat
dan komunikasi muslimah Desa Pucangan, kewanitaan ibu ibu Forum kajian dan
Kartosuro, Sukoharjo. Menengarai masalah
komunikasi muslimah di Desa Pucangan,
yang ada, timbul gagasan untuk melakukan
dapat memahami pentingnya pengetahuan
acara bincang sehat kewanitaan tentang
mengenal lebih dini tentang Kanker Leher
kanker leher rahim dengan berbagai metode
Rahim, beserta penangannannya
yang ada. Tujuannya dari pengabdian
Ibu ibu Forum Kajian dan Komunikasi
masyarakat ini adalah adanya peningkatan
Muslimah di Pucangan Kartosuro sebagai
pengetahuan dari ibu ibu forum komunikasi
peserta bincang sehat mempunyai kemampuan
muslimah Kartasura , sehingga bisa mengenal
mengenal tanda gejala Kanker Leher Rahim
lebih dekat tentang Kanker Leher Rahim dan
secara dini dan tertarik utk melakukan deteksi
melakukan deteksi dini Knker Leher Rahim
dini KLR serta mengerti kemana mereka jika
dengan benar.
menemukan tanda gejala KLR.
Metode yang digunakan agar tercapai pencemaran oleh bahan kimia. Penggunaan
tujuan dari usulan pengabdian masyarakat ini antiseptik kebiasaan menggunakan antiseptik
adalah: Pemberian pemberian leaflet sehingga akan menyebabkan iritasi di mulut rahim
memudahkan peserta untuk memahami yang merangsang terjadinya kanker.
materi yang di sampaikan, ceramah sebagai
Gejala Pada stadium awal, Kanker Leher
metode komunikasi searah dan diskusi atau
Rahim cenderung tidak terdeteksi bahkan
tanya jawab sebagai metode komunikasi
pasien tidak merasa bila dirinya sebenarnya
dua arah, Brainstorming, Talkshow, serta
sudah tekena terkena kanker leher rahim.
pemutaran vidio tentang kanker leher rahim
Gejalanya mungkin akan muncul apabila
serta penangannnya. Khalayak sasaran dalam
sel serviks yang abnormal telah berubah
pengabdian masyarakat ini adalah: ibu ibu
menjadi keganasan dan menyusup ke
yang tergabung dalam forum kajian dan
jaringan sekitarnya (Smart, 2010; Arum dan
komunikasi muslimah di desa Pucangan , Kec
Prabandari, 2012).
Kartosuro.
Menururt Smart (2010), jika kanker
berkembang makin lanjut, akan timbul gejala-
HASIL DAN PEMBAHASAN
gejala seperti : Keputihan yang semakin lama
Kanker Leher Rahim adalah kanker yang
semakin berbau busuk, berwarna kekuningan
terjadi pada serviks uterus, yaitu suatu oragan
kental; Perdarahan setelah melakukan
reproduksi wanita yang merupakan pintu
hubungan seksual, yang lama kelamaan dapat
masuk ke arah rahim yang terletak antara
menjadi perdarahan spontan walaupun tidak
rahim (uterus) dan liang senggama (Smart,
melakukan hubungan seksual; Timbulnya
2010).
perdarahan setelah menopause; Pada fase
Menurut Smart (2010), ada beberapa invasif, dapat keluar cairan yang berwarna
faktor yang penyebab kanker leher rahim: kekuningan, berbau, dan bercampur dengan
menikah usia muda, HPV (Human Papilloma nanah; Anemia (kurang darah) karena
Virus), kebersihan genetalia yang tidak terjaga, perdarahan yang sering timbul; Rasa nyeri
merokok, riwayat penyakit kulit kelamin, disekitar genetalia; Berkurang nafsu makan,
seperti herpes dan kutil genital, kehamilan
menurunnya berat badan, dan kelelahan; Rasa
yang terlalu sering. Traumatik kronis pada
nyeri di panggul, punggung, dan tungkai;
serviks, seperti persalinan, infeksi dan iritasi
Keluar air kemih dan tinja dari vagina.
menahun, terkena mikroba, radiasi, atau
Hasil data diatas menunjukkan bahwa media elektronik seperti handphone, tv, radio,
lingkungan yang sebagian besar adalah ibu internet dan lain-lain mempunyai pengaruh
rumah tangga pengetahuan yang mereka miliki besar terhadap pembentukan opini dan
relatif sama, kecuali bagi yang mengikuti kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian
kegiatan atau organisasi lain di luar rumah. informasi, media elektronik membawa
Misalnya saja ibu-ibu yang aktif menjadi kader pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
diadakan oleh tenaga kesehatan. Keberadaan seseorang terhadap informasi kesehatan yang
keluarga yang berkecimpung dalam dunia diperoleh akan mendorong terjadinya perilaku
bagi ibu rumah tangga. Notoatmodjo (2015) Pada tabel. 2 menunjukkan bahwa
menyatakan bahwa seseorang yang bekerja mayoritas audiens berpengetahuan tinggi
akan memiliki pengetahuan yang lebih luas yaitu sebesar (45,5%). Sebagian besar audiens
daripada seseorang yang tidak bekerja karena yang berpengetahuan tinggi karena lokasi
dengan bekerja seseorang akan mendapatkan penelitian yang dekat dengan perkotaan
informasi dan pengalaman. Berbeda denga sehingga akan lebih mudah dalam mengakses
informasi mengenai kanker serviks. baik, keterbukaan audiens yang sudah terbuka
Secara umum pengetahuan dipengaruhi wawasannya, dimana awalnya malu dan
oleh beberapa faktor, antara lain adalah tertutup karena mungkin keluhan keluhan
pendidikan, pekerjaan, umur, dan informasi. tersebut dianggab tabu, sudah mulai terbuka
Pendidikan audiens yang mayoritas SMA akan dan mau menceritakan keadaannya serta mau
memudahkan dalam menerima informasi, menanyakan kepada nara sumber tentang
secara tidak langsung pengetahuan bertambah. keadaan yang dialami saat terjai keputihan
Pekerjaan yang mayoritas adalah ibu rumah atu tanda yang menjurus ke kanker serfik.
tangga, memiliki lebih banyak waktu luang Mereka antusias menanyakan bagaimana
untuk mencari informasi mengenai kanker prosedur pemeriksaan deteksi dini yang biasa
servik dan cara deteksi dini, Kemudian umur dilakukan di tinggkat yang rendah sampai ke
audiens yang mayoritas adalah 36-45 tahun, Dr sepesialis kandungan atau Onkologi. Dari
mereka merasa lebih rentan terhadap penyakit hasil evaluasi setelah dilakukan talk show
maka timbul dorongan untuk melakukan sebagian besar audiens merasa puas dengan
tindakan pencegahan. Hal ini sejalan dengan materi yang diberikan dan 80% dari anggota
teori menurut Mubarak, faktor-faktor yang termotivasi melakukan deteksi dinikanker
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang leher rahim. Terjadi peningkatan pengetahuan
antara lain pendidikan, pekerjaan, umur, dan yang sebagian besar di tingkat pengetahuan
informasi (Mubarak, dkk, 2011). rendah dan sedang meningkat menjadi 86,1%
kegiatan berjalan kurang lebih 2 jam, yang disimpulkan bahwa pengetahuan Kanker
meliputi pemberian materi tentang perilaku leher rahim dan deteksi dininya meningkat.
sehat kewanitaan dan deteksi dini mengenai Mereka menjadi tahu dan paham apa itu
Kanker leher rahim, kemudian dilanjutkan kanker servik dan cara deteksi dini, serta
brain storming tentang. kegiatan pengabdian pengobatan yang harus dilakukan jika ada
ini mengikut sertakan 2 mahasiswa, yang juga tanda-tanda mengarah ke kanker leher rahim.
respon positif dari audiens sosialisasi, serta pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku
pengurus. Komunikasi 2 arah terjalin dengan sehat dan deteksi dini mengenai Kanker
leher rahim. Sosialisasi bertujuan untuk dan mau menceritakan keadaannya serta mau
meningkatkan pengetahuan tentang deteksi menanyakan kepada rahim sumber tentang
dini mengenai Kanker leher rahim. Sehingga keadaan yang dialami saat terjadi keputihan
para ibu ibu melakukan deteksi dini dan atau tanda yang menjurus ke kanker serfik
mengetahui bagaimana tindakan yang harus
dilakukan untuk tindakan selanjutnya.
pada kanker servik saja tetapi juga kesehatan KESIMPULAN DAN SARAN
Reproduksi wanita secara keseluruhan. Sosialisasi berjalan dengan lancar,
Baik untuk para wanita usia subur, remaja, kegiatan berjalan 2 jam dengan respon positif
juga manula. Rencana tindak lanjut adalah dari audiens. Komunikasi 2 arah terjalin
merencanakan penyuluhan kesehatan dengan baik, keterbukaan dari audien untuk
terutama di bidang kesehatan reproduksi mengemukakan permasalahan dan pendapat
agar sasaran tidak hanya terbatas pada ibu sangat baik, rasa ingin tahu dari peserta
ibu di forum kajian wanita muslimah aja bincang sehat kewanitaan sangat tinggi. Hal
tetapi juga seluruh wanita yang bertempat ini bias berdampak pada keinginan perserta
tinggal di sekitar Kartosuro. Hal ini untuk melakukan deteksi dini kanker servik
berkaitan dengan pendidikan kesehatan yang dengan metode IVA dan Papsmear.
bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang
Perlu diadakan pendidikan kesehatan
Kesehatan Reproduksi wanita terutama pada
yang berkesinambungan, peran aktif tenaga
kasus Kanker Servik. Apabila ditemukan
kesehatan setempat terutama instansi terkait
gejala gejala yang mengarah ke Kanker
untuk menigkatkan promosi kesehatan Re-
Servik mereka tahu harus kemana dan segera
produksi wanita terutama yang berhubungan
mendapat penanganan yang baik dan benar,
dengan deteksi Kanker serviks. Rencana tin-
sehingga dengan dilakukan deteksi dini di
dak lanjut adalah merencanakan penyuluhan
harapkan kelainan reproduksi bias cepat
kesehatan terutama di bidang kesehatan re-
teatasi dan hasil pengobatan ias maksimal.
produksi agar sasaran tidak hanya pada forum
Kajian Muslimah saja, tetapi lebih luas lagi di
wilayah kerja kecamatan Kartosuro
DAFTAR PUSTAKA
Arum R dan Prabandari F, 2012, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Minat Wanita Usia
Subur Dalam Melakukan Pemeriksaan Iva Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi
Juni 2012
Darmawati, 2017. Kanker Serfik Wanita Usia Subur, Idea Nursing Journal, vol1, No 1, FK
Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Despi.J, 2015. Pemeriksaan IVA untuk Mencegah Kanker leher rahim, Jurnal Kedokteran dan
kesehatan, Vol2, No2, Universitas Riau
Gaffikin, L., McGrath, J., Arbyn,. Blumenthal, P. (2007), Visual Inspection with Asetic Acid as
a Cervical Cancer Test: Accuracy Validated Using Latent Class Analysis, BMC
Latifah. 2016. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan IVA http://www.yjp@jurnalperempuan.
com, diperoleh 19 november 2017).
Mirayasih, D. (2013), Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Leher Rahimdan
Keikutsertaan Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas
Alianyang Pontianak [Karya Tulis Ilmiah], Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
NFA. 2016. Penapisan visual dengan asam asetat memotong kematian akibat kanker leher
rahim di negara-negara miskin. www.kalbe.co.id. Diperoleh 23 november 2018.
Notoatmodjo, S. (2015), Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Nurana L, 2015, Skrining Kanker leher rahim dengan Metode Skrining Alternatif: IVA. http://
www.progind.com. diperoleh 23 november 2018.
Nurtini. 2013. Hubungan Antara Faktor Presdiposisi, Pendukung Dan Pendorong Dengan
Cakupan Inspeksi Visual Asam Asetat , Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No
1, 2013 (57-66)