Anda di halaman 1dari 11

MENGENAL LEBIH DINI KANKER LEHER RAHIM BERSAMA

FORUM KAJIAN DAN KOMUNIKASI MUSLIMAH

Winarni 1), Kanthi 2)


1)
Fakultas Kesehatan Universitas Aisyiyah Surakarta
2)
Fakultas Kesehatan Universitas Aisyiyah Surakarta
E-mail: bunda.aya06@gmail.com

ABSTRACT
Cervical cancer is a health issue for women around the world. In Indonesia, the case of cervical
cancer ranks first with a number of cases 14,368 people. Of that amount, 7,297, died, and
the prevalence of 10,823 people every year. A simple method of early detection of cancer of
the cervix is quite effective for today’s society IVA (Visual inspection with acetic acid). This
method is already standardized, tested and expressed easier, simpler, and cheaper than the
pap smear test. The methods used in this activity is healthy talk and the introduction of how to
sign symptoms of cervical cancer early. The model is developed in this activity Talkshow and
Brainstorming. The targets are for the mother’s in the Forum for study and communication
of Muslim Pucangan Kartosuro. The purpose of these activities are the participant has the
ability to know the telltale symptoms of cervical cancer early and to having curiousity to detect
cervical cancer early and understand what should they do if they find another signs of symptoms
of cervical cancer.
Keywords : Cervical cancer, IVA

PENDAHULUAN kasus 14.368 orang. Dari jumlah itu, 7.297 di


Kanker leher rahim merupakan masalah antaranya, meninggal dunia, dan prevalensi
kesehatan bagi wanita di seluruh dunia. setiap tahunnya 10.823 orang (Dinkes, 2017).
Kanker ini termasuk jenis kanker ketiga yang Informasi tersebut memberikan arti bahwa dari
paling umum menimpa wanita dan dialami jumlah kasus yang ada, (50,78%) mengalami
oleh lebih dari 1,4 juta perempuan di seluruh kematian. Sementara jika mengacu pada
dunia. Setiap tahun lebih dari 460.000 kasus prevalensi setiap tahunnya yang mencapai
terjadi dan sekitar 231.000 yang meninggal 10.823 kasus, berarti setiap tahunnya terjadi
karena penyakit tersebut (Darmawati, 2017) kematian 5.495 orang (Darmawati, 2017;
Di Indonesia, kasus kanker leher rahim Depsi, 2015)
menempati urutan pertama dengan jumlah

186 Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim...


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

Kasus kanker leher rahim di Indonesia, Skrining dengan IVA ini dinyatakan lebih
diperburuk lagi dengan banyaknya (>70%) mudah, lebih sederhana, dan lebih murah
kasus yang sudah berada pada stadium lanjut dibandingkan dengan tes pap smear. Karena
ketika datang ke Rumah Sakit. Kondisi ini itu, pemeriksaan IVA ini memberikan harapan
terjadi juga di beberapa negara berkembang, besar untuk terlindung dari ganasnya efek
atau di negara miskin. Agar tercapai hasil kanker leher rahim, jenis kanker yang paling
pengobatan kanker leher rahim yang lebih banyak ditemukan pada perempuan Indonesia
baik, salah satu faktor utama adalah penemuan yang berusia 25 tahun ke atas. Masalah

stadium lebih awal. Pengobatan kanker leher yang menghadang dalam penanggulangan

rahim pada stadium lebih dini, akan lebih kanker leher rahim di Indonesia adalah masih

berhasil, sehingga mortalitas akan menurun rendahnya angka cakupan tes deteksi dini

(Nurana L, 2015; NFA, 2016 atau skrining kanker ini. Skrining adalah
salah satu cara untuk menemukan lesi
Sejauh ini, deteksi dini kanker leher
pre kanker dan kanker pada stadium dini.
rahim yang cukup dikenal masyarakat
Faktanya, angka skrining kanker leher rahim
adalah pap smear yang dilakukan dengan
di Indonesia hanya berkisar kurang dari (5%)
mengambil sampel dari leher rahim. Tetapi
(idealnya sekitar 80%). Karena rendahnya
bagi masyarakat non perkotaan, pelaksanaan
angka skrining itulah, maka pantas saja
pap smear banyak terkendala dari segi biaya
(70%) pasien kanker leher rahim di Indonesia
maupun tenaga spesialis patologi anatomi.
terdiagnosis pada stadium lanjut. Kondisi ini
Untuk itulah, dicari deteksi dini yang paling
membuat rendahnya angka kesintasan dan
efektif bagi masyarakat yakni dengan metode
tingginya angka kematian pada pasien kanker
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
leher rahim di Indonesia (Latifah, 2016;
Metode ini tergolong sederhana dan tidak
Nurana 2015)
membutuhkan laboratorium canggih ataupun
Kegiatan promotif sebagai usaha untuk
petugas berpengetahuan dan keterampilan
sosialisasi di kelurahan Pucangan Kartosuro
tinggi. Metode ini sudah terstandarisasi
belum maksimal sehubungan pengetahuan
dan diujicobakan terhadap 8.000 wanita di
yang terbatas, maka perlu di lakukan kegiatan
Tasikmalaya dan efektif menemukan 200-an
penyuluhan yang dikemas dengan nuansa
kasus baru kanker leher rahim (Nada, 2017;
berbeda Di daerah tersebut masih banyak
Latifah 2016)
ibu ibu yang belum mengetahui tentang

Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim... 187


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

apa itu kanker leher rahim, tanda, gejala, Target luaran yang diharapkan dari
penyebab, serta cara deteksi dini termasuk pengabdian masyarakat ini adalah:
ibu-ibu yang tergabung dalam forum kajian 100% dari peserta bincang sehat
dan komunikasi muslimah Desa Pucangan, kewanitaan ibu ibu Forum kajian dan
Kartosuro, Sukoharjo. Menengarai masalah
komunikasi muslimah di Desa Pucangan,
yang ada, timbul gagasan untuk melakukan
dapat memahami pentingnya pengetahuan
acara bincang sehat kewanitaan tentang
mengenal lebih dini tentang Kanker Leher
kanker leher rahim dengan berbagai metode
Rahim, beserta penangannannya
yang ada. Tujuannya dari pengabdian
Ibu ibu Forum Kajian dan Komunikasi
masyarakat ini adalah adanya peningkatan
Muslimah di Pucangan Kartosuro sebagai
pengetahuan dari ibu ibu forum komunikasi
peserta bincang sehat mempunyai kemampuan
muslimah Kartasura , sehingga bisa mengenal
mengenal tanda gejala Kanker Leher Rahim
lebih dekat tentang Kanker Leher Rahim dan
secara dini dan tertarik utk melakukan deteksi
melakukan deteksi dini Knker Leher Rahim
dini KLR serta mengerti kemana mereka jika
dengan benar.
menemukan tanda gejala KLR.

MASALAH, TARGET DAN LUARAN


METODE PELAKSANAAN
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra
Metode yang digunakan dalam kegiatan
adalah sebagai berikut:
ini adalah bincang sehat dan pengenalan lebih
Kegiatan promotif sebagai usaha untuk
dini bagaimana tanda gejala awal dari kanker
penyuluhan dan sosialisasi kurang maksimal
leher rahim. Model yang dikembangkan dalam
sehubungan pengetahuan yang terbatas,
kegiatan ini Talkshow dan Brainstorming.
maka perlu di lakukan kegiatan penyuluhan
Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah
yang dikemas dengan nuansa berbeda seperti
pemahaman dan pengenalan pengenalan
bincang sehat. Belum adanya program
terkait dengan pengertian Kanker Leher
yang berkesinambungan terutama untuk
Rahim, mengenal tanda dan gejala, mengenal
peningkatan pengetahuan khususnya pengenal
faktor predisposisi, deteksi dini, dan apa yang
lebih dini kanker leher Rahim pada ibu ibu
harus dilakukan ketika di temukan tanda gejala
Forum kajian dan komunikasi muslimah di
yang mengarah ke Kanker Leher Rahim.
punangan Kartosuro.

188 Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim...


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

Metode yang digunakan agar tercapai pencemaran oleh bahan kimia. Penggunaan
tujuan dari usulan pengabdian masyarakat ini antiseptik kebiasaan menggunakan antiseptik
adalah: Pemberian pemberian leaflet sehingga akan menyebabkan iritasi di mulut rahim
memudahkan peserta untuk memahami yang merangsang terjadinya kanker.
materi yang di sampaikan, ceramah sebagai
Gejala Pada stadium awal, Kanker Leher
metode komunikasi searah dan diskusi atau
Rahim cenderung tidak terdeteksi bahkan
tanya jawab sebagai metode komunikasi
pasien tidak merasa bila dirinya sebenarnya
dua arah, Brainstorming, Talkshow, serta
sudah tekena terkena kanker leher rahim.
pemutaran vidio tentang kanker leher rahim
Gejalanya mungkin akan muncul apabila
serta penangannnya. Khalayak sasaran dalam
sel serviks yang abnormal telah berubah
pengabdian masyarakat ini adalah: ibu ibu
menjadi keganasan dan menyusup ke
yang tergabung dalam forum kajian dan
jaringan sekitarnya (Smart, 2010; Arum dan
komunikasi muslimah di desa Pucangan , Kec
Prabandari, 2012).
Kartosuro.
Menururt Smart (2010), jika kanker
berkembang makin lanjut, akan timbul gejala-
HASIL DAN PEMBAHASAN
gejala seperti : Keputihan yang semakin lama
Kanker Leher Rahim adalah kanker yang
semakin berbau busuk, berwarna kekuningan
terjadi pada serviks uterus, yaitu suatu oragan
kental; Perdarahan setelah melakukan
reproduksi wanita yang merupakan pintu
hubungan seksual, yang lama kelamaan dapat
masuk ke arah rahim yang terletak antara
menjadi perdarahan spontan walaupun tidak
rahim (uterus) dan liang senggama (Smart,
melakukan hubungan seksual; Timbulnya
2010).
perdarahan setelah menopause; Pada fase
Menurut Smart (2010), ada beberapa invasif, dapat keluar cairan yang berwarna
faktor yang penyebab kanker leher rahim: kekuningan, berbau, dan bercampur dengan
menikah usia muda, HPV (Human Papilloma nanah; Anemia (kurang darah) karena
Virus), kebersihan genetalia yang tidak terjaga, perdarahan yang sering timbul; Rasa nyeri
merokok, riwayat penyakit kulit kelamin, disekitar genetalia; Berkurang nafsu makan,
seperti herpes dan kutil genital, kehamilan
menurunnya berat badan, dan kelelahan; Rasa
yang terlalu sering. Traumatik kronis pada
nyeri di panggul, punggung, dan tungkai;
serviks, seperti persalinan, infeksi dan iritasi
Keluar air kemih dan tinja dari vagina.
menahun, terkena mikroba, radiasi, atau

Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim... 189


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

Kanker mulut rahim (serviks) masih Pengetahuan adalah kesan didalam


menjadi problem kesehatan bagi wanita, pikiran manusia sebagai hasil penggunaan
sebab penyakit akibat human papilloma pancaindera dan segala yang diketahui
virus (HPV) tersebut menyebabkan kematian berdasarkan pengalaman yang didapatkan
di kalangan kaum wanita. Kasus kanker oleh setiap manusia. Faktor-faktor yang
tersebut sangat mengkhawatirkan, karena mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu
angka kejadiannya terus meningkat. Kanker umur, pendidikan, pekerjaan, pengalaman
leher rahim mempunyai insiden tertinggi di dan informasi (Mubarak, 2011).
negara berkembang dan khususnya Indonesia
Tabel.1 Karakteristik Audiens Meliputi
(Miyarsih 2013).
Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Akses Media
Kanker mulut rahim (serviks) masih
Informasi
menjadi problem kesehatan bagi wanita,
sebab penyakit akibat human papilloma Karakteristik Kriteria n %
virus (HPV) tersebut menyebabkan kematian
Umur
di kalangan kaum wanita. Kasus kanker 25-35 th 34 43.2%
tersebut sangat mengkhawatirkan, karena 36-45 th 36 45.5%
angka kejadiannya terus meningkat. Kanker >450 th 9 11.3%
leher rahim mempunyai insiden tertinggi di Total 79 100.0%
negara berkembang dan khususnya Indonesia Pendidikan
(Miyarsih 2013; NFA, 2016). SD 10 12.7%

Pendidikan kesehatan diberikan sebagai SMP 13 15.2%


SMA 46 56.2%
upaya memberikan penjelasan kepada
Sarjana 10 12.7%
perorangan, kelompok untuk menumbuhkan
Total 79 100.%
pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku
Pekerjaan
sehat dan deteksi dini mengenai Kanker
IRT 48 60.8%
leher rahim. Sosialisasi bertujuan untuk
PNS 13 16.4%
meningkatkan pengetahuan tentang deteksi
Swasta 12 15.2%
dini mengenai Kanker leher rahim. Sehingga Wiraswasta 6 7.6%
para ibu bisa melakukan deteksi dini dan
Total 79 100.%
mengetahui bagaimana tindakan yang harus
dilakukan untuk tindakan selanjutnya.

190 Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim...


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

seseorang akan mudah menerima informasi,


Karakteristik Kriteria n %
selain itu karena bertambahnya pengalaman
Akses
Informasi juga akan menambah pengetahuan seseorang.
Media Bertambahnya usia menunjukkan suatu
elektronik 51 64.6%
kematangan perilaku dan kematangan pola
Media cetak 6 7.5%
Tenaga pikir. Bertambahnya usia juga sejalan dengan
kesehatan 17 21.6% pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
Teman 5 6.3%
seseorang (Nurtini, 2013)
Total 79 100.%
Pengetahuan ( pre ) Perubahan umur seseorang akan terjadi

Rendah 17 21.6% perubahan aspek fisik dan mental, sedangkan


Sedang 26 32.9% umur itu sendiri merupakan kedewasaan fisik
Tinggi 36 45.5% dan kematangan cirri kepribadian seseorang
Total 79 100.0% yang berkaitan dengan pengambilan
Pengetahuan ( post ) keputusan. Pada kelompok usia ini, mereka
Rendah 0 0%
menganggap diri mereka lebih rentan
Sedang 11 13.9%
terhadap penyakit daripada usia dewasa
Tinggi 68 86.1%
muda, sehingga pada usia ini lebih banyak
Total 79 100.0%
melakukan tindakan pencegahan (Mubarak
(Sumber data primer diolah tahun 2018)
dkk, 2011; Mirayasih, 2013).

Tabel. 2 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan

Karakteristik Audiens Berdasarkan Pengetahuan mayoritas pendidikan audiens adalah SMA

Kriteria n % n % (56,2%), dengan tingkat pendidikan SMA,

(pre) (post) audiens lebih mudah dan mampu menerima


Rendah 17 21.6% 0 0% informasi dalam meningkatkan pengetahuan
Sedang 26 32.9% 11 13.9% tentang kanker serviks.
Tinggi 36 45.5% 68 86.1%
Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Total 79 100 % 79 100 %
Arum dan Prabandari (2012) bahwa status
(Sumber data primer diolah tahun 2018)
pendidikan mempengaruhi kesempatan
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa untuk memperoleh informasi mengenai
mayoritas audiens (45,5%) berada pada penatalaksanaan penyakit, sehingga informasi
kelompok umur 36-45 tahun, pada usia tersebut yang diteima mudah untuk dipahami dan

Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim... 191


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

mempengaruhi pengetahuan. Notoatmodjo pendapat Notoadmoj dimungkinkan karena


(2015) menyatakan bahwa seseorang yang ibu rumah tangga lebih banyak waktu
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan senggang untuk mencari informasi dan
memberikan respon yang lebih rasional dan memiliki aktivitas sosial yang lebih tinggi
juga dalam motivasi kerjanya akan berpotensi serta lebih cenderung mengikuti penyuluhan
daripada mereka yang berpendidikan rendah atau promosi kesehatan yang dilakukan oleh
atau cukup. tenaga kesehatan.

Berdasarkan tabel. 1 menunjukkan Berdasarkan tabel.1 audiens yang sudah


mayoritas pekerjaan audiens adalah ibu pernah mendapatkan informasi, mayoritas
rumah tangga sebesar (60,8%). Pengetahuan mendapatkan informasi dari media elektronik
juga dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan, sebesar (64,6%), Majunya teknologi dimasa
lingkungan pekerjaan dapat menjadikan kini khususnya media elektronik yang dapat
seseorang memperoleh pengalaman dan mempengaruhi pengetahuan masyarakat
pengetahuan baik secara langsung maupun tentang inovasi baru masalah kesehatan.
tidak langsung (Mubarak, dkk, 2011). Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk

Hasil data diatas menunjukkan bahwa media elektronik seperti handphone, tv, radio,

lingkungan yang sebagian besar adalah ibu internet dan lain-lain mempunyai pengaruh

rumah tangga pengetahuan yang mereka miliki besar terhadap pembentukan opini dan

relatif sama, kecuali bagi yang mengikuti kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian

kegiatan atau organisasi lain di luar rumah. informasi, media elektronik membawa

Misalnya saja ibu-ibu yang aktif menjadi kader pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

kesehatan dan mengikuti penyuluhan yang mengarahkan opini seseorang. Keterpaparan

diadakan oleh tenaga kesehatan. Keberadaan seseorang terhadap informasi kesehatan yang

keluarga yang berkecimpung dalam dunia diperoleh akan mendorong terjadinya perilaku

kesehatan juga dapat menambah informasi kesehatan (Gaffikin. dkk, 2007).

bagi ibu rumah tangga. Notoatmodjo (2015) Pada tabel. 2 menunjukkan bahwa
menyatakan bahwa seseorang yang bekerja mayoritas audiens berpengetahuan tinggi
akan memiliki pengetahuan yang lebih luas yaitu sebesar (45,5%). Sebagian besar audiens
daripada seseorang yang tidak bekerja karena yang berpengetahuan tinggi karena lokasi
dengan bekerja seseorang akan mendapatkan penelitian yang dekat dengan perkotaan
informasi dan pengalaman. Berbeda denga sehingga akan lebih mudah dalam mengakses

192 Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim...


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

informasi mengenai kanker serviks. baik, keterbukaan audiens yang sudah terbuka
Secara umum pengetahuan dipengaruhi wawasannya, dimana awalnya malu dan
oleh beberapa faktor, antara lain adalah tertutup karena mungkin keluhan keluhan
pendidikan, pekerjaan, umur, dan informasi. tersebut dianggab tabu, sudah mulai terbuka
Pendidikan audiens yang mayoritas SMA akan dan mau menceritakan keadaannya serta mau
memudahkan dalam menerima informasi, menanyakan kepada nara sumber tentang
secara tidak langsung pengetahuan bertambah. keadaan yang dialami saat terjai keputihan
Pekerjaan yang mayoritas adalah ibu rumah atu tanda yang menjurus ke kanker serfik.
tangga, memiliki lebih banyak waktu luang Mereka antusias menanyakan bagaimana
untuk mencari informasi mengenai kanker prosedur pemeriksaan deteksi dini yang biasa
servik dan cara deteksi dini, Kemudian umur dilakukan di tinggkat yang rendah sampai ke
audiens yang mayoritas adalah 36-45 tahun, Dr sepesialis kandungan atau Onkologi. Dari
mereka merasa lebih rentan terhadap penyakit hasil evaluasi setelah dilakukan talk show
maka timbul dorongan untuk melakukan sebagian besar audiens merasa puas dengan
tindakan pencegahan. Hal ini sejalan dengan materi yang diberikan dan 80% dari anggota
teori menurut Mubarak, faktor-faktor yang termotivasi melakukan deteksi dinikanker
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang leher rahim. Terjadi peningkatan pengetahuan
antara lain pendidikan, pekerjaan, umur, dan yang sebagian besar di tingkat pengetahuan
informasi (Mubarak, dkk, 2011). rendah dan sedang meningkat menjadi 86,1%

Sosialisasi berjalan dengan lancar, berpengetahuan tinggi, dari data tersebut

kegiatan berjalan kurang lebih 2 jam, yang disimpulkan bahwa pengetahuan Kanker

meliputi pemberian materi tentang perilaku leher rahim dan deteksi dininya meningkat.

sehat kewanitaan dan deteksi dini mengenai Mereka menjadi tahu dan paham apa itu

Kanker leher rahim, kemudian dilanjutkan kanker servik dan cara deteksi dini, serta

brain storming tentang. kegiatan pengabdian pengobatan yang harus dilakukan jika ada

ini mengikut sertakan 2 mahasiswa, yang juga tanda-tanda mengarah ke kanker leher rahim.

sebagai team pendamping saat pelaksanaan Pendidikan kesehatan diberikan sebagai


talk sow dan braintstorming. upaya memberikan penjelasan kepada

Kegiatan yang dilaksanakan mendapat perorangan, kelompok untuk menumbuhkan

respon positif dari audiens sosialisasi, serta pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku

pengurus. Komunikasi 2 arah terjalin dengan sehat dan deteksi dini mengenai Kanker

Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim... 193


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

leher rahim. Sosialisasi bertujuan untuk dan mau menceritakan keadaannya serta mau
meningkatkan pengetahuan tentang deteksi menanyakan kepada rahim sumber tentang
dini mengenai Kanker leher rahim. Sehingga keadaan yang dialami saat terjadi keputihan
para ibu ibu melakukan deteksi dini dan atau tanda yang menjurus ke kanker serfik
mengetahui bagaimana tindakan yang harus
dilakukan untuk tindakan selanjutnya.

Sosialisasi berjalan dengan lancar,


kegiatan berjalan kurang lebih 2 jam, yang
meliputi pemberian materi tentang perilaku
sehat kewanitaan dan deteksi dini mengenai
Kanker leher rahim, kemudian dilanjutkan
brain storming tentang. Kegiatan pengabdian
Gambar 2. Ibu ibu sangat antusias saat
ini mengikut sertakan 2 mahasiswa, yang juga
mendapatkan sosialisasi IVA
sebagai team pendamping saat pelaksanaan
talk sow dan braninstorming. Mereka antusias menanyakan bagaimana
prosedur pemeriksaan deteksi dini yang biasa
dilakukan di tinggkat yang rendah sampai ke
Dr sepesialis kandungan atau Onkologi. Dari
hasil evaluasi setelah dilakukan talk show
sebagian besar peserta merasa puas dengan
materi yang diberikan dan 80% dari anggota
berharap lakukan deteksi dinikanker leher
rahim. Terjadi peningkatan pengetahuan yang
Gambar 1. Suasana saat sosialisasi IVA
sebagian besar belum tahu tentang Kanker
Kegiatan yang dilaksanakan mendapat leher rahim dan deteksi dininya menjadi
respon positif dari peserta sosialisasi, serta 100% tahu apa itu kanker leher Rahim dan
pengurus. Komunikasi 2 arah terjalin dengan bagaimana cara deteksi dini, serta pengobatan
baik, keterbukaan audiens yang sudah terbuka yang harus dilakukan jika adatanda tanda
wawasannya, dimana awalnya malu dan mengarah ke kanker leher rahim
tertutup karena mungkin keluhan keluhan Perlu diadakan penyuluhan kesehatan
tersebut dianggab tabu, sudah mulai terbuka yang berkesinambungan yang tidak terbatas

194 Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim...


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

pada kanker servik saja tetapi juga kesehatan KESIMPULAN DAN SARAN
Reproduksi wanita secara keseluruhan. Sosialisasi berjalan dengan lancar,
Baik untuk para wanita usia subur, remaja, kegiatan berjalan 2 jam dengan respon positif
juga manula. Rencana tindak lanjut adalah dari audiens. Komunikasi 2 arah terjalin
merencanakan penyuluhan kesehatan dengan baik, keterbukaan dari audien untuk
terutama di bidang kesehatan reproduksi mengemukakan permasalahan dan pendapat
agar sasaran tidak hanya terbatas pada ibu sangat baik, rasa ingin tahu dari peserta
ibu di forum kajian wanita muslimah aja bincang sehat kewanitaan sangat tinggi. Hal
tetapi juga seluruh wanita yang bertempat ini bias berdampak pada keinginan perserta
tinggal di sekitar Kartosuro. Hal ini untuk melakukan deteksi dini kanker servik
berkaitan dengan pendidikan kesehatan yang dengan metode IVA dan Papsmear.
bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang
Perlu diadakan pendidikan kesehatan
Kesehatan Reproduksi wanita terutama pada
yang berkesinambungan, peran aktif tenaga
kasus Kanker Servik. Apabila ditemukan
kesehatan setempat terutama instansi terkait
gejala gejala yang mengarah ke Kanker
untuk menigkatkan promosi kesehatan Re-
Servik mereka tahu harus kemana dan segera
produksi wanita terutama yang berhubungan
mendapat penanganan yang baik dan benar,
dengan deteksi Kanker serviks. Rencana tin-
sehingga dengan dilakukan deteksi dini di
dak lanjut adalah merencanakan penyuluhan
harapkan kelainan reproduksi bias cepat
kesehatan terutama di bidang kesehatan re-
teatasi dan hasil pengobatan ias maksimal.
produksi agar sasaran tidak hanya pada forum
Kajian Muslimah saja, tetapi lebih luas lagi di
wilayah kerja kecamatan Kartosuro

DAFTAR PUSTAKA

Arum R dan Prabandari F, 2012, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Minat Wanita Usia
Subur Dalam Melakukan Pemeriksaan Iva Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi
Juni 2012

Darmawati, 2017. Kanker Serfik Wanita Usia Subur, Idea Nursing Journal, vol1, No 1, FK
Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim... 195


GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 4 No. 2 November 2020

Despi.J, 2015. Pemeriksaan IVA untuk Mencegah Kanker leher rahim, Jurnal Kedokteran dan
kesehatan, Vol2, No2, Universitas Riau

Dinkes. 2017. Kasus Kanker leher rahim. http://www.dinkesjateng.org/profil2015/bab5.htm.


diperoleh 20 november 2018.

Gaffikin, L., McGrath, J., Arbyn,. Blumenthal, P. (2007), Visual Inspection with Asetic Acid as
a Cervical Cancer Test: Accuracy Validated Using Latent Class Analysis, BMC

Latifah. 2016. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan IVA http://www.yjp@jurnalperempuan.
com, diperoleh 19 november 2017).

Mirayasih, D. (2013), Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Leher Rahimdan
Keikutsertaan Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas
Alianyang Pontianak [Karya Tulis Ilmiah], Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Mubarak, I. (2011), Promosi Kesehatan untuk Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.

Nada. 2017. Kanker Servik (Kanker Mulut Rahim). www.cegahkankerserviks.org, diperoleh 15


november 2018.

NFA. 2016. Penapisan visual dengan asam asetat memotong kematian akibat kanker leher
rahim di negara-negara miskin. www.kalbe.co.id. Diperoleh 23 november 2018.

Notoatmodjo, S. (2015), Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nurana L, 2015, Skrining Kanker leher rahim dengan Metode Skrining Alternatif: IVA. http://
www.progind.com. diperoleh 23 november 2018.

Nurtini. 2013. Hubungan Antara Faktor Presdiposisi, Pendukung Dan Pendorong Dengan
Cakupan Inspeksi Visual Asam Asetat , Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No
1, 2013 (57-66)

Smart, A. (2010). Kanker Organ Reproduksi, A PLUS BOOKS, Yogyakarta

196 Mengenal Lebih Dini Kanker Leher Rahim...

Anda mungkin juga menyukai