Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karuniaNya ,
saya masih diberi kesempatan untuk menulis dan menyelesaikan makalah ini. Semoga tulisan ini bisa
menjadi salah satu karya dari bentuk wujud profesi guru dan rasa syukur telah menjadi bagian unsur
dari dunia pendidikan.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah Sunan Bonang I dan guru-guru MI
Sunan Bonang I yang telah memberi motivasi penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulisan ini
sebuah upaya peningkatan kualitas profesi dari pengalaman pada proses pembelajaran. Proses yang
diharapkan memberi kontribusi lebih dalam pembentukan karakter peserta didik dengan memberi
pengalaman langsung di setiap proses pembelajaran.

Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, kami berharap
masukan dan saran sebagai bahan evaluasi untuk penulisan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
memberi kontribusi bagi yang membaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………........................…………………………..

Daftar Isi……………………………………………………………………………......................….

BAB I :Pendahuluan….……………………………………………………………..................……..

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Tujuan Pembuatan Karya Inovasi.....................................................................................
C. Manfaat pembuatan karya inovasi....................................................................................
BAB II : Pembahasan……………………………………..................……………………………….

A. Alat dan Bahan yang digunakan dalam pembuatan Alat Praga.......................................


B. Prosedur Cara Penbuatan................................………………………………………….
C. Penggunaan Alat Praga....................................................................................................
D. Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran .............................................................
BAB III : Penutup………………………….................……………………………………………...

A. Kesimpulan…………………………………………..................………………………

B. Saran…………………………………………...................…………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk


mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan
IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara
bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan,


teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya
sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan
pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam
pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada
pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri
yang difasilitasi oleh guru.

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memperoleh
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan
keteraturan alam ciptaan-Nya, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu,
sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan lingkungannya, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, meningkatkan kesadaran untuk berperan
serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi Makhluk hidup dan proses kehidupan,
yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan , benda/materi,
sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas , Energi dan perubahannya meliputi: gaya,
bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana, Bumi dan alam semesta meliputi: tanah,
bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Sesuai Standar Isi mata pelajaran IPA SD Kurikulum 2006 KTSP untuk kelas IV semester 1,
dengan Standar Kompetensi Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup, Kompetensi Dasar
mendeskripsikan daur hidup hewan di lingkungan sekitar, misalnya Kecoa, Nyamuk, Kupu-kupu,
Kucing, sub materi ajar daur hidup Kupu kupu. Daur hidup hewan adalah tahapan tahapan perubahan
bentuk tubuh hewan tersebut sepanjang hidupnya.

Daur hidup kupu-kupu termasuk jenis metamorfosis sempurna yang merupakan siklus hidup
hewan dengan tahap-tahap seperti, telur, ulat, kepompong ,dan kupu-kupu dewasa.
Selama ini pembelajaran IPA di kelas IV SD diharapkan pada penekanan pembelajaran Salingtemas
(Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) masih di dajarkan dengan cara konvensional
menggunakan metode tanya jawab dan diskusi tampa disertai dengan media berupa alat peraga, dalam
diskusi dan tanya jawab guru hanya menceritakan apa itu daur hidup kupu kupu lalu menggambarnya
di papan tulis tampa konsep yang jelas hal tersebut membuat siswa kurang memahami bagaimana
bentuk serta rupa daur hidup kupu kupu yang sebenarnya dengan demikian konsep tentang daur hidup
kupu kupu menjadi tidak jelas dan sulit dipahami siswa sehingga pembelajaran menjadi pasif siswa
hanya melakukan duduk dengar hapalkan dan catat.

Untuk mengatasi semua itu dan agar materi yang diajarkan sesuai konsep serta fakta yang
sebenarnya dan untuk menciptakan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, aktif , kreatif serta
untuk memperjelas fakta dan memberi contoh nyata tentang bentuk yang sebenarnya dari daur hidup
kupu kupu, penulis mencoba membuat alat peraga berupa gambar daur hidup kupu kupu. Media
gambar tersebut dibuat penulis dengan cara mendonwloud gambar daur hidup kupu kupu dari internet
lalu dimodifikasi dalam bentuk media alat peraga pembelajaran berupa poster gambar daur hidup
kupu kupu.

B. Tujuan Pembuatan Karya Inovasi


Karya Inovasi pembelajaran IPA SD kelas IV semester 1 Kompetensi dasar Mendeskripsikan
daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing, materi
ajar daur hidup kupu kupu media gambar tersebut dibuat penulis bertujuan Untuk:
1. Menperjelas konsep tentang daur hidup kupu kupu
2. Memberikan gambaran fakta bentuk daur hidup kupu kupu yang sebenarnya
3. Menciptakan pembelajaran yang aktif inovatif evektif dan menyenangkan

C. Manfaat pembuatan karya inovasi


Karya inovasi pembelajaran IPA SD kelas IV semester 1 dengan materi ajar daur hidup Kupu
kupu ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi siswa
Untuk menperjelas konsep, memberikan gambaran pakta berntuk daur hidup Kupu kupu yang
sebenarnya sebagai dari peristiwa metamorfosis sempurna kehidupan maluk hidup jenis serangga
lebih dipahami oleh siswa sehingga aktivitas dan daya serap belajar siswa semakin meningkat.
2. Bagi Guru
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru dalam memahami dan menerapkan proses
pembelajaran IPA SD agar pembelajan lebih Epektip Aktif Kreatif dan Menyenangkan sehingga
aktivitas dan daya serap belajar siswa semakin meningkat.
3. Kepala sekolah
Untuk memberikan sumbangan yang bermanfaat dan berguna dalam rangka memperbaiki proses
proses pembelajaran IPA SD di SD Negeri, dalam rangka menciptakan pembelajaran PAIKEM
(Aktif ,Inovaitif ,Kreatif, Efektif dan menyenangkan) dan selanjutnya dapat lebih meningkatkan
kemampuan guru dalam memperbaiki proses pembelajaran IPA SD terutama mela lui penerapan
media pembelajaran berupa alat praga berntuk ganbar / poster sehingga aktivitas dan Daya serap
belajar siswa dapat ditingkatkan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan yang digunakan dalam pembuatan Alat Praga

1. Intenet
2. Laptop / Komputer
3. Printer
4. Karton ukuran A 4 4 Lembar
5. Lem Glukol
6. Gunting

B. Prosedur Cara Penbuatan

1. Modem dihubungkan dengan Laptop / komputer untuk membuka Internet


2. Setelah terkonek dengan Internet, buka google cari gambar daur hidup Kupu kupu disimpan
dalam bentuk word di laptop
3. Gambar hidup Kupu kupu yang ada dilaptop di edit dan diberi keterangan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diinginkan, gambar hidup Kupu kupu yang suda diedit dan diberi
keterangan di prin out menggunakan printer dengan pembesaran 400 %
4. Gambar hidup Kupu kupu yang sudah di prin out terpotong menjadi 4 bagian sesuai ukuran
kertas A4
5. Di setiap potongan gambar hidup Kupu kupu hasil prin aut pada bagian tepinya terdapat tulisan
cut dan paste pada bagian yang bertulisan cut dipotong dengan gunting dan bagian yang
bertuliskan paste diberi lem glukol
6. Keempat potongan gambar hidup Kupu kupu tersebut disambungkan satu sama lain hingga
diperoleh media berupa alat praga bentuk Gambar hidup Kupu kupu secara utuh dengan ukuran
Poster

A. Penggunaan Alat Praga


1. StandarKompetensi
Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
2. Kompetensi dasar
Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk,
kupu-kupu, kucing
3. Peta Konsep
4. Materi Ajar Daur hidup Kupukupu
Daur hidup adalah tahapan perubahan bentuk tubuh hewan sepanjang hidupnya. Daur hidup
kupu-kupu merupakan daur mahluk hidup yang mengalami metamorfosis. Metamorfosis ada dua
jenis,yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidaksempurna.

Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan yang melewati tahap telur, larva, pupa, dan
dewasa contoh metamorphosis sempurna adalah daur hidup kupu kupu
Daur Hidup kupu kupu

MetaMorfosis sempurna Pada kupu Kupu

Keterangan
1. Telur
2. Larva Larva adalah proses perubahan bentuk dari telur menjadi Ulat padadaur hidup kupu
kupu
3. Persiapan menjadi pupa
4. Pupa atau kepompong adalah proses perubahan bentuk dari larpa sebelum menjadi kupu-
kupu
5. Kupu-kupu keluar dari pupa
6 Kupu-kupu
B. Penggunaan Alat Peraga
Dalam pembelajan daur hidup kupu-kupu

1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok masing masing kelompok beranggotakan 5 orang


2. Setiap kelompok diberi LKS dan 1 Amplob yang berisi gambar daur hidup Kupu-kupu dan 7
helai potongan kertas yang bertuliskan masing-masing tahapan daur hidup Kupu-kupu
3. Siswa Melakukan diskusi kelompok menerjakan LKS yang diberikan guru untuk menempelkan
potongan kertas didalam ampok pada gambar daur hidup kupu kupu dengan menggunakan lem
sebagai keterangan setiap tahapan daur hidup Kuu kupu pada gambar
4. Siswa diminta mengamati daur hidup kupu kupu yang sudah diberi keterangan hasil diskusi
kelompok sebagai contoh Meta morposis sempurna
5. Siswa menyimpulkan bahwa daur hidup kupu kupu sebagai siklus kehidupan serangga yang
mengalami metamorposis sempurna mengalami tahapan telur, larva, pupa, dan dewasa
6. Diskusi kelas membahas bahwa daur hidup kupu mengalami tahapan telur, larva, pupa, dan
dewasa
7. Guru menempelkan gambar /alat praga Siklus kupu kupu
8. Dari poster / gambar /alat daur hidup kupu kupu yang ditempel dipapan tulis guru menerangkan
dan menyimpulkan bahwa daur hidup kupu kupu termasuk Metamorposis sempurna
9. Dari hasil diskusi melalui alat praga gambar daur hidup kupu kupu yang ditempel dipapan tulis
guru menerangkan dan menyimpulkan bahwa daur hidup kupu kupu mengalmi tahapan telur,
larva, pupa, dan dewasa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan kami dalam praktikum metamorfosis ini, dapat dibuktikan
bahwa kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna atau holometabola yang melalui tahapan-
tahapan atau stadium: telur – larva – pupa – dewasa (kupu-kupu dewasa).

1. Fase Ulat / larva

Fase ulat ini berlangsung selama enam hari, tubuhnya berwarna hijau dengan bagian kepala
berwarna hitam. Terdiri dari caput, thorax, dan abdomen. Pada caput terdapat sepasang antena,
sedangkan abdomen merupakan bagian yang bersegmen. Pada bagian pertemuan dengan thorax
segmennya lebih besar sampai 4 segmen, sedangkan segmen selanjutnya kecil sampai ujung
dorsal. Pada setiap segmen ini terdapat sepasang kaki. Larva/ ulat ini sangat aktif bergerak dan
membuat sarang baru yaitu pada daun Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu), sampai pada hari
ke enam larva tersebut sudah tidak aktif bergerak dan diam dalam gulungan daun Hibiscus rosa-
sinensis (kembang sepatu).

2. Pupa / kepompong

Fase ini berlangsung selama tujuh hari. Pada fese ini, larva yang tadinya berwarna hijau
menjadi berwarna coklat kemerah-merahan, dan kita tidak bisa membedakan bagian-bagiannya
seperti caput, thorax dan juga abdomennya. Dalam fase ini, pupa/ kepompong tidak aktif bergerak
seperti halnya pada fase larva dan diam dalam gulungan daun Hibiscus rosa-sinensis (kembang
sepatu).

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Radiopoetro (1991) yang menyatakan bahwa
ulat kadang-kadang memintal suatu sayatan coccon dan didalamnya mereka membentuk pupa.
Meskipun pada fase ini tidak ada pergerakan atau aktivitas kehidupan namun sebenarnya pupa
mempersiapkan diri membentuk kupu-kupu muda. Pupa mengalami reorganisasi struktur yang
sempurna sehingga dekat pada bentuk hewan dewasa.

3. Imago / kupu-kupu dewasa

Pada hari ke-XII, terjadi pemecahan selongsong yaitu kulit yang membungkus pupa pada
saat fase pupa, lalu muncullah imago. Sesaat setelah keluar dari pembungkusnya, sayap kupu-
kupu masih terlipat. Untuk mengembangkan sayap, kupu-kupu memompakan darah secara penuh
ke sayapnya. Setelah satu sampai dua jam sayap akan mengembang untuk dapat terbang. Kupu-
kupu ini berukuran kecil dengan warna coklat muda dengan bintik-bintik coklat tua. Tubuhnya
sudah dapat dibedakan atas beberapa bagian yaitu; caput, thorax, dan abdomen. Alat mulutnya
termasuk tipe penghisap. Biasanya tidak mempunyai mandibula, maksila bersatu membentuk
proboscis (pipa) yang berguna untuk menghisap cairan. Antena panjang, dan memiliki tubuh yang
bersisik dan berbulu. Kupu-kupu ini memiliki aktivitas terbang dan makan dengan jalan
menghisap madu dari bunga.

Kupu-kupu mengalami tahapan yang lebih panjang lagi sebelum menjadi kupu-kupu
dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu bisanya akan menempel di
dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Makanya, ulat paling sering berada di daun, karena
sebelumnya telur kupu-kupu yang menjadi cikal bakal ulat ini terdapat di daun. Setelah ulat
menjadi besar dan memanjang, ia akan berubah menjadi kepompong. Dalam bahasa ilmiah, kita
menyebutnya pupa atau chrysalis. Di dalam pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk
menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan
tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Setelah beberapa lama,
dalam bahasa ilmiah, kita menyebutnya pupa atau chrysalis. Di dalam pupa, cairan pencernaan
akan dikeluarkan untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel
itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva.
Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda.
Tidak berapa lama kemudian menjadi kupu-kupu dewasa.

B. Saran
Proses belajar peserta didik menjadi perhatian tersendiri bagi guru dalam melaksanakan
tujuan pembelajarannya. Pemahaman peserta didik belum cukup menjawab hasil pembelajaran
sudah berhasil dicapai. Upaya menuju pemahaman yang utuh terus dilakukan oleh para pendidik
untuk memberi pengalaman langsung sesuai dengan konsep yang sudah dipelajari.

Tentunya peran ini tidak mudah dan bukan hal yang sulit untuk dijawab, metode
pembelajaran, wawasan pengetahuan yang luas, dan penggunaan alat peraga yang tepat memberi
kontribusi tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kami selalu mengharap agar proses menulis pengalaman penggunaan alat peraga pada
materi daur hidup kupu-kupu menjadi pengalaman untuk proses penulisan selanjutnya. Melakukan
upaya yang terbaik agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai maksimal. Perkembangan
peserta didik menjadi point bagi kita, proses nilai pendidikan akan membentuk karakter anak.
MAKALAH

INOVASI GURU
”METAMORFOSIS PADA KUPU –
KUPU”

Penyusun :

Nama : Heni Risyawati, S.Pd, SD


NIP : 19791120 200501 2 004
Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Khair
Tahun Pelajaran 2015-2016

Anda mungkin juga menyukai