43-Article Text-145-1-10-20230217
43-Article Text-145-1-10-20230217
eSSN: 2798-8856
ABSTRACT
Background; Postpartum Family Planning (KBPP) is a family planning service that is
given to couples of childbearing age after delivery for up to 42 days, with the aim of ending fertility.
The impact of the low use of postnatal contraception is that it can lead to unwanted pregnancies.
Factors related to the use of family planning are individual characteristics and knowledge.
Objective: This study to determine the factors associated with the use of postpartum family
planning at Pamotan Health Center, Rembang Regency. Methods: This study was an analytic with
a retrospective research design. The population in this study were all mothers who gave birth at
the Pamotan Health Center. Sampling technique with total sampling so that the sample size is 40
people. The research instrument used a questionnaire. Data analysis using Chi Square test.
Results: The age at most not at risk was 65%, the most education was high school 72.5%, the most
parity was multipara 55%, the most knowledge was good 75%, the most use of family planning
uses 80% family planning. Factor analysis of post-partum family planning use on age obtained p-
value 0.034 (0.5-0.89), education got p-value 0.000, parity got p-value 0.005 (1.146-2.15),
knowledge got p-value 0.000. Conclusion: Factors related to the use of family planning are age,
education, parity and knowledge.
Authors Correspondence
Department of Midwifery, Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia1)
Department of Midwifery Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia2,3)
Jl. Tirto Agung Pedalangan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Published Online Desember 20, 2022
doi: -
8z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 8
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
9z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 9
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
kontrasepsi dapat digunakan sebagai metode (Manik 2019) dengan populasi adalah seluruh
KB pasca persalinan. Untuk memastikan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas
jarak kehamilan yang sehat dan aman Simalingkar B kota Medan dari Agustus-
(minimal 2 tahun) maka pasien perlu Desember 2018, yaitu 74 orang, dihasilkan
diberikan informasi dan motivasi untuk bahwa ada hubungan antara umur
menggunakan metode kontrasepsi jangka (sig=0,019), jumlah anak (sig=0,046), jarak
panjang (MKJP) (Kementrian Kesehatan persalinan (sig=0,024), pengetahuan tentang
Republik Indonesia 2019). alat kontrasepsi (sig=0,017), ketersediaan
Menurut (Anguzu, et.al 1981) dalam pelayanan MKJP gratis (sig=0,014) dan
penelitian Rizki,2017 menyatakan bahwa konseling KB pasca persalinan dengan
dampak yang dapat ditimbulkan akibat pemilihan metode kontrasepsi (sig=0,045)
rendahnya penggunaan kontrasepsi pasca (Manik 2019).
persalinan yaitu dapat menimbulkan Di Indonesia berdasarkan Rikesdas
kehamilan yang tidak diinginkan yang dapat tahun 2018, Capaian Penggunaan KB Pasca
meningkatkan kejadian aborsi, jarak kelahiran Salin sebesar 38,4 %, sedangkan di Jawa
yang terlalu dekat yang dapat menimbulkan Tengah penggunan KB Pasca Salin sebesar
komplikasi pada ibu dan bayinya sehingga 46,2 %. (Kementerian Kesehatan Republik
angka kesakitan dan kematian meningkat Indonesia 2018). Berdasarkan laporan di
(Rizki 2017). Menurut Maryani, 2014 dalam Kabupaten Rembang tahun 2019
penelitian Rzki, 2017 menyatakan bahwa menunjukkan bahwa jumlah ibu bersalin
faktor yang diperkirakan berhubungan adalah 9.228 bulin, yang menggunakan KB
dengan minat menjadi akseptor KB antara pasca salin sebanyak 2.886 akseptor
lain umur,pendidikan, pengetahuan, jumlah (31,27%). (Dinas Kesehatan Kabupaten
anak, dukungan suami terhadap KB, Riwayat Rembang 2019). Pada tahun 2020
KB, Aktifitas ekonomi, indeks kesejahteraan menunjukkan jumlah ibu bersalin sebanyak
hidup, efek samping, dan ketersediaan alat 8.895 bulin dan yang menggunakan KB pasca
KB,serta keterjangkauan pelayanan KB salin sebanyak 2.713 akseptor (30,5 %)
(Rizki 2017). (Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
Semua metode kontrasepsi dapat 2020). Jika dilihat dari data diatas maka
digunakan sebagai metode KB pasca jumlah akseptor KB pasca salin mengalami
persalinan. Untuk memastikan jarak penurunan, dan target penggunaan KB pasca
kehamilan yang sehat dan aman ( minimal 2 salin di kabupaten Rembang mengacu pada
tahun) maka pasien perlu diberikan informasi Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan
dan motivasi untuk menggunakan metode Keluarga Berencana Nasional Nomor 24
kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Tahun 2017 tentang Pelayanan Keluarga
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Berencana Pasca Persalinan dan Pasca
10z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 10
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
penelitian dengan judul “Analisis Faktor yang adalah kategori tidak beresiko
Penelitian ini adalah analitik dengan responden (72,5%) dan paling sedikit
penelitian ini adalah Semua ibu bersalin di sebanyak 4 responden (10%). Paritas
12z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 12
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
Penggunaan KB
f % f % f %
Primigravida 18 100.0 0 0.0 18 100
Multigravida 14 63.6 8 36.4 22 100 0.014
Total 32 80.0 8 20.0 40 100
Pengetahua
Menggunakan Tidak Menggunakan Total P value
n
f % f % f %
Baik 30 100.0 0 0.0 30 100
Cukup 2 33.3 4 66.7 6 100
0.000
Kurang 0 0.0 4 100.0 4 100
Total 32 80.0 8 20.0 40 100
13z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 13
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
terjadi pada wanita dibawah 20 tahun kematian maternal pada wanita hamil
merupakan kehamilan yang banyak yang melahirkan pada umur dibawah
menghadapi risiko-risiko kesehatan 20 tahun, 2-5 kali lebih tinggi daripada
sehubungan dengan kehamilan dini dan perdarahan post partum yang terjadi
banyak yang memiliki pengetahuan pada umur 20-29 tahun. Perdarahan
yang terbatas atau kurang percaya diri post partum meningkat kembali setelah
untuk mengakses sistem pelayanan usia 30-35 tahun (Mulati, Royati, and
kesehatan yang mengakibatkan Widyaningsih 2016).
kunjungan pelayanan antenatal yang b. Pendidikan
terbatas dan dapat berperan penting Hasil penelitian mendapatkan
terhadap terjadinya komplikasi, pendidikan responden paling banyak
sehingga pada kelompok usia ini adalah lulusan sekolah menengah
diperlukan motivasi untuk (SLTP) sebanyak 29 responden
memeriksakan kehamilan secara (72,5%) dan paling sedikit adalah
teratur (Aryanti, H., Ani, L. S. and lulusan perguruan tinggi sebanyak 4
Karmaya 2004). responden (10%). Penelitian ini
Usia ibu hamil terlalu muda (35 menunjukkan bahwa responden
tahun) mempunyai risiko yang lebih sebagian besar responden telah
besar untuk melahirkan bayi kurang menyelesaikan program pendidikan
sehat. Hal ini dikarenakan pada umur lanjutan yang akan mempengaruhi pola
dibawah 20 tahun, dari segi biologis pemikiran dan tindakan wanita usia
fungsi reproduksi seorang wanita subur. Tingkat pendidikan merupakan
belum berkembang dengan sempurna salah satu faktor penting yang dapat
untuk menerima keadaan janin dan segi mempengaruhi tingkat pengetahuan.
psikis belum matang dalam Tingkat pendidikan seseorang akan
menghadapi tuntutan beban moril, berpengaruh dalam memberikan
mental, dan emosional, sedangkan pada respon terhadap sesuatu yang datang
umur diatas 35 tahun dan sering dari luar, orang yang berpendidikan
melahirkan, fungsi reproduksi seorang tinggi akan memberikan respon yang
wanita sudah mengalami kemunduran lebih rasional terhadap informasi yang
atau degenerasi dibandingkan 28 fungsi datang dan akan berpikir sejauh mana
reproduksi normal sehingga keuntungan yang mungkin diperoleh
kemungkinan untuk terjadinya dari gagasan tersebut.
komplikasi pasca persalinan terutama Penelitian (Ibrahim 2019)
perdarahan lebih besar. Perdarahan menjelaskan bahwa tingkat pendidikan
post partum yang mengakibatkan akseptor merupakan hal yang turut
14z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 14
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
15z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 15
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
16z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 16
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
nifas dari petugas rumah sakit dan bahwa usia berhubungan dengan
petugas puskesmas, yang mana penggunaan KB pasca salin.
konseling terkait pemilihan alat Penggunaan KB pasca salin dengan
kontrasepsi dilakukan saat jenis non MKJP (Metode Kontrasepsi
kunjungannifas dan informasi tentang Jangka Panjang) pada usia produktif
ketersediaan alat kontrasepsi gratis justru memberi resiko yang lebih besar
juga diinformasikan saat kunjungan ini, terkait kembalinya kesuburan.
sehingga ibu pasca salin tidak Umur seseorang akan
menggunakan KB (Manik 2019). membentuk keinginan dan
f. Hubungan Umur dengan penggunaan kepercayaan dalam memilih KB.
KB Pasca Salin Semakin tinggi umur seseorang, maka
Hasil penelitian mendapatkan tingkat kematangan dan kekuatan
adanya berhubungan signifikan antara seseorang akan lebih matang dalam
umur dengan Penggunaan KB Pasca berfikir. KB non MKJP adalah metode
Salin di Puskesmas Pamotan kontrasepsi hormonal yang
Kabupaten Rembang karena nilai p membutuhkan waktu bagi tubuh untuk
(0.034) < 0.05. Hubungan ini kembali ke keadaan hormon yang stabil
ditunjukkan bahwa responden dengan untuk dapat bereproduksi kembali
usia tidak beresiko sebanyak 26 (Gestasari 2014). Penggunaan KB yang
responden didapatkan penggunaan KB dipilih oleh wanita di usia ≤35 tahun
pasca salin paling banyak maka dibutuhkan kedisiplinan dari
menggunakan sebanyak 18 responden akseptor untuk kembali ke petugas
(69.2%) dan pada usia beresiko kesehatan secara berkala untuk
sebanyak 14 responden semuanya mendapatkan layanan kontrasepsi.
menggunakan KB pasa salin (100%). Kelalaian atau ketidakpatuhan akseptor
Umur seseorang akan membentuk dalam mendapatkan kembali alat
sebuah pemahaman dan pemilihan kontrasepsi sesuai dengan waktu yang
yang ideal untuk dirinya sendiri, telah ditetapkan dapat memperbesar
sehingga pada usia yang ideal akan resiko kejadian kehamilan tidak
mendorong untuk mengikuti program diinginkan (Putri 2019).
kesehatan yang lebih baik dalam Usia seseorang juga berkaitan
mengatur kehamilan dan persalinan. dengan kematangan organ reproduksi
Penelitian (Putri 2019) sehingga pada usia beresiko cenderung
menemukan bahwa usia berhubungan melakukan KB pasca salin (Juliaan
dengan penggunaan KB. Penelitian 2015). Pemakaian kontrasepsi
(Wulandari 2016) juga menunjukkan merupakan salah satu dari sekian
17z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 17
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
18z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 18
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
19z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 19
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_2 Nomor_2 Tahun 2022
eSSN: 2798-8856
2. Sri Rahayu, S.Kep, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes, “Data Kesehatan Ibu Dkk 2019.”
selaku Ketua Jurusan Kebidanan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. 2020.
3. Ida Ariyanti, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua “Data Kesehatan Ibu Dkk 2020.”
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan
Semarang. Indonesia Tahun 2019. Vol. 42.
4. Elisa Ulfiana, S.SiT, M.Kes, selaku dosen
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
pembimbing 1 dan Drs. 2018. “Laporan Nasional Riset
Kesehatan Dasar.” Kementerian
Ngadiyono,SKp.Ns.MH.Kes., selaku
Kesehatan RI 1–582.
dosen pembimbing 2, yang dalam
Kementerian Kesehatan RI. 2014. “Pedoman
penyusunan skripsi ini telah banyak
Pelayanan Keluarga Berencana Pasca
memberikan masukan, arahan, serta Persalinan Di Fasilitas Kesehatan.”
Pedoman Pelayanan Keluarga
bimbingan hingga selesainya penyusunan
Berencana Pasca Persalinan Di
skripsi ini. Fasilitas Kesehatan 74.
22z
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 22
This online publication has been corrected