Anda di halaman 1dari 23

Caapi Sfot/vŒs/

PENDERITA TUBERKULOStS PARU


UNTUK PENINGKATAN
MENGKONSUMSI OBAT
ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Copyright @ Penerbit Rena Cipta Mandlrii 2022


Penulis : Karyo, Miftahul Munir;
Editor : Eka Deviany Widyawaty

DiterbitkanOleh
Penerbit Rena Cipta Mandiri
Anggota II<API 322/JTl/2021
Kedungkandang, Malang e-
mail renacipta49@gmail.com

Referensi I Non Flksi R/D


x + 23 him.; x 23 cm
ISBN: 978-623-99847-9-
3
Cetakan ke-l Tahun 2022
Dilarang mereproduksi atau memperbanyak seturuh atau
sebagian dari buku ini dalam bentuk atau cara apa pun
tanpa izin dari penerbit.
O Hak cipta dilindungi oleh Undang-ündang No. 28 Tahun
2014
Al/ Right Reserved

4 Terapi Motivasi Penderita Tuberkulosis


1

Dipindai denganCamScanner
Obat Anti Tuberku losis

Bab
2
KONSEP DASAR TUBERKULOSIS

A. Pengertlan Tuberkulosls Paru


Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis paru merupakan penyakit
saluran nafas bagian bawah (Depkes RI, 2018).
Penyakit tuberkulosis menjadi salah satu indikator
penyakit menular yang pengendaliannya menjadi
perhatian dunia internasional, Penyakit tuberkulosis
termasuk dalam penyakit menu ar kronis. WHO
mcnctapkan bahwa tubcrkulosis merupakan kedaruratan
global (global ernergency) bagi kemanusiaan sejak tahun
1993. Kondisi ini menyebabkan penyakit tuberkulosis
paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat terutama di negara-negara berkembang.
Berdasarkan data dari "Wor/d Health Statistic 2013"

Dipindai denganCamScanner
menunjukkan tingginya angka prevalensi tuberkulosis
per 100.000 penduduk di beberapa negara ASEAN dan
SEAR (Kemenkes 201 3).

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang


menular disebabkan Olch bakteri Mycoboctenum
tubercu/osis, Kurnan tuberkulosis banyak menyerang
organ paru meskipun dapat menyerang organ yang Iain
sehingga penyakit ini dikenal dengan nama tuberkulosis
paru (TB paru) sedangkan yang menyerang organ Iain
selain paru dinamakan tuberkulosis ekstra paru. Bakteri
tuberkulosis mempunyai keistimewaan, yaitÜ tahan
terhadap pencucian warna dengan asam dan alkoholf
oleh karena itu disebut basil tahan asam (Widoyono
dalam Rudjtya, 2015),

Penyakit tuberkulosis paru di Indonesia termasuk


salah satu prioritas nasional untuk program pengendalian
penyakit karena berdampak Iuas terhadap kualitas hidup
dan ekonomi, serta sering mengakibatkan kematian.
Kondisi tersebut mengakibatkan pemerintah Indones•a
menetapkan suatu pedoman pengendalian tuberkulosis
berbadan hukürn. Pengendalian penyakit tuberkulosis di
Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Keputusan Menteri Kesehatan RI
364/

6 Terapi Motivasi Penderita Tuberkulosis


1

Dipindai denganCamScanner
6 1 „..ObatAnti Tuberkulosis
MenKes/SKN/2009 tentang Pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis (TB)/ Menurut Kemenkes RI (2013)
program pengendalian TB di Indonesia kedepannya akan
mencapai target indikator MDGs, Hal ini dapat dilihat
dari penurunan angka insidern, prevalensi dan angka
mortalitas TB yang diukur berdasarkan jumlah kasus per
100.000 penduduk per tahun. Prevalensi (Ruditya, 201
5).

Tahun 1 882 Robert Koch menemukan


Mycobacterium tubercu!osisr William Osteo pada tahun
1909, menulis bahwa "sernua orang yang bergaul dengan
pasien tuberkulosis mendapat terinfeksi* tetapi tetap se
hat selama mereka merawat diri mereka sendiri dan
men]aga tanah dalam kondisi yang tidak mengüfltungkan
untuk pertumbuhan benih" Selarna abad penelitian
tuberkulosis, pemahaman tentang penularan tuberkulosis
dan perkembangan penyakit telah meningkat: pada tahun
1 920, Devoto menyadari bahwa petugas kesehatan
berisiko terkena tuberkulosis; pada tahun 1934, Wells
menggambarkan waktu jatuh dan penguapan untuk
droplet nuclei dan Riley, pada tahun 1961,
menggambarkan pengendapan bakteri di udara di
paruparu dan, pada tahun 1960-1962, menggambarkan

Dipindai denganCamScanner
penyebaran udara Mi tuberculosis di bangsal
tuberkulosis.

Tahun 1964 Chapman menggambarkan 'faktor


sosial dan faktor lain yang terkait dengan penularan
tuberkulosis di rumah tangga yang terkena dampak
tuberkulosis Pencapaian yang lebih baru (sekitar
pertengahan 2000-an) di bidang ini termasuk klasifikasi
filgeografis galur M, tuberkulosis global dan munculnya
sekuensing seluruh genom untuk pelacakan molekuter
dari wabah tuberkulosis (Churchyard etaj., 2017),

B. Penyebab Tuberkulosis Paru


Penyakit Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat
tahan asam sehingga dikena! juga sebagai Batang Tahan
Asam (BTA), Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh
Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1 882, sehingga
untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama
baksil Koch, Bohkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch
Pulmonum (KP) (Depkes RI, 201

8 Terapi Motivasi Penderita Tuberkulosis


1

TUBERCULOSIS (TB)

Dipindai denganCamScanner
ACP-SHAPED

81,

iObat Anti Tuberkulosis


NEEDS O(YCÆN
STRICT RERogts

Gambar 2. 1
Itustrasi Mycobacterium Tuberculosis PenyebabTB
Somber: osmosis.

C. GeJala Utama
Batuk menetap selama 3 minggu atau lebih, sering
disertai dengan dahak. Gejala lain yaitu penurunan berat
badan, kelelahan, demam meriang lebih dari sebulanr
keringat malam tanpa aktivitas, nyeri dada, sesak nafas,
nafsu makan menurun, batuk darah atau dahak bercampur
darah (Depkes RI, 2018)

Dipindai denganCamScanner
D. Diagnosis Tuberkulosis Paru
Pemeriksaan sputum secara mikroskopik merupakan
komponen kunci dalam menegakkan diagnosis penyakit
TB Paru. Diagnosis pasti TB Paru adalah dengan
pemeriksaan kultur atau biakan. Pemeriksaan kultur
lebih lama dan mahal, pemeriksaan yang identik dengan
kultur adalah pemeriksaan sputum 3 kali (Depkes RI/
2018).
Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam
waktu 2 hari, yaitu sewaktu - pagi •-0 sewaktu (SPS).
2. Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan
dengan ditemukannya kuman TB (BTA). Pada
program TB nasional, penemuan BTA melalui
pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan
diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto
toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan
sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan
indikasinya.
Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya
berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks
tidak selalu memberikan gambaran yang khas pada T a
paru, sehlngga sering terjadi overdiagnosis.

10 ITerapî Motivasi Penderîta Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
10 1 iiObat
Gambar 2.2 Ilustrasi Bakteri TB di Paru•Paru

Sumber: https://newsr harvard,


edu/gazette/story/2019/C15/harvardundergrads-ai-model-predicts-tb-
resistancef

E. Cara Penularan
Sumber penularan adalah penderita TB Paru dengan
BTA positif, Pada waktu batuk atau bersin, penderita
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droptet
(percikan dahak), Droplet yang mengandung kuman dapat
bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam,
Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke
dalam saluran pernafasan, setelah kuman TB Paru masuk
ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan kuman TB
Paru tersebut menyebar dari paru-paru kebagian tubuh
lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran

Antl Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
limfe, saluran nafas ôtau penyebaran langsung kebagian-
bagian tubuh lainnya.

Gambar 2.3 Cascode penularan tuberkulosis.


(Sumber: Institut Aurum)

Gambar 24 Penularan Tuberkulosis


Sumber : https:/nwn.pekanbaru.go.id/p/news/promotif•dan-

12 1 ..Obat
12 ITerapî Motivasi Penderîta Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
Infeksi dan durasi seseorang dengan tuberkulosis
tergantung pada host dan faktor bakterii Orang dengan
TB paru BTA•positif sangat menular, dan tingkat
penularan diperkirakan meningkat dengan derajat smear
positifi Dalam sebuah penelitian besar tentang kontak
rumah tangga di Peru, kasus indeks BTA-positif
dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi infeksi di
antara kontak serumahł dibandingkan dengan kasus
indeks BTA-negatif, terlepas darł usia kontak serumah.
Orang dengan kasus TB BTAnegatif Juga menularkan
tuberkulosis, Penurunan kejadian tuberkulosis
kemungkinan alasan kurangnya dampak yang
ditimbulkan antara lain rendahnya sensitivitas
pemeriksaan mikroskopis, terutama di antara orang yang
terinfeksi HIV dan anak-anak* dan terjadinya banyak
kasus penularan sebelum orang menerima diagnosis dan
pengobatan tuberkulosis.
Gambar 2.5 Penularan Tuberculosis (Subdit TB Kemenkes)

1 Anti Tuberkulosis

Dipindai dengan CamScanner


Orang dengan TB paru atau laring aktif
menghasilkan droplet nuclei yang mengandung M.
tuberculosis melalui batul<, bernyanyi, berteriakr bersin,
atau tenaga lainnya manuver ekspirasi-sekresi
pernapasan dari saluran udarar batuk adalahy ang paling
efisien menghasilkan aerosol menular. Pengobatan yang
tepat dari individu dengan hasil tuberkulosis menular
mengurangi infeksi. Individu dengan

14 Terapi Motivasi Penderita


1

Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
14 ....Obat
indeks tuberkulosis kasus yang terinfeksi HIV, terutama
mereka yang sudah Ianjut imunosupresi, dihipotesiskan
lebih kecil kemungkinannya daripada orang Yang tidak
terinfeksi HIV dengan tuberkulosis untuk menularkan ke
kontak dalam rumah tangga, karena kemungkinan Yang
lebih besar memiliki TB BTA-negatif dan durasi yang
lebih pendek menular karena perkembangan yang lebih
cepat sampai kematian
Bukti yang mendukung penularan tuberkulosis Yang
rentan terhadap obat dan resistan terhadap obat di
rumah tangga, Penularan tuberkulosis kontak serumah
paling mungkin terjadi ketika kasus indeks BTA positif
dan kontak serumah berusia <15 tahun. Angka
keseluruhan penularan tuberkulosis yang terjadi di
rumah tangga diperkirakan antara 8% dan 19% di
negara•negara dengan prevalensi HIV yang tinggi Dalam
pengaturan dengan beban tuberkulosis yang 'tinggi,
penularan tuberkulosis lebih mungkin terjadi di luar
rumah tangga, di sekolaht pengaturan transportasl
umurn, tempat kerja, fasi[itas kesehatôll tambang, don
penjara. Target rumah tangga yang terkena dampak
tuberkulosis untuk skrining tuberkulosis tes HIV, dan
rujukan LintUk pengobatan tuberkulosis atau infek5i M.

1 Anti Tuberkulosis

Dipindai dengan CamScanner


tuberku/osis tetap menjadi prioritas karena tingginya
prevalensi tuberkulosis dan infeksi M. tuberculosis di
antara kontak serumah.
Penularan di dalam rumah sakit dan klinik dapat
dikurangi dengan menggunakan pendekatan
Menemukan tuberkulosis yang tidak terdiagnosis kasus
Secara aktif melalui pengawasan batuk dan penggunaan
diagnostik molekuler cepat, Memisahkan secara aman,
dan memberikan Pengobatan yang tepat.
Area geografis dengan peningkatan penularan
tuberkulosis (disebut hot spot) dapat diidentifikasi
menggunakan pemetaan geospasial, dan intervensi yang
ditargetkan ke area ini dapat membantu untuk
menghentikan transmisi. Di negara dengan beban
tuberkutosis yang rendah, menargetkan skrining aktif
berbasis masyarakat dan terapi pencegahan isoniazid
untuk lingkungan dengan beban yang relatif tinggi
efektif dalam menghilangkan tuberkulosis di lingkungan
intervensi,
Kontak dekat dengan kasus tuberkulosis rentan
menjadi terinfeksi dan jika terinfeksl akan berkembang
menjadi tuberkulosis terutama dalam tahun pertama
setelah terpapar. Di antara 95 studi investigasi kontak

16 Terapi Motivasi Penderita


1

Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
dari negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengaht

1 6 i*iiObat
prevalensi infeksi M, tubercujosis di antara kontak adalah
Kontak yang berusia <5 tahun atau terinfeksi HIV
memiliki risiko terbesar terkena tuberkulosis, Di antara
negara-negara dengan beban TB dan infeksi HIV yang
tinggi, kontak rumah tangga Yang terinfeksi HIV
memiliki risiko untuk berkembang menjadi tuberkulosis
yang hampir 5 kali lipat lebih besar daripada kontak
rumah tangga Yang tidak terinfeksi HIV (Churchyard et
al., 2017).
Gambar 26 Cara Pencegahan Tuberculosis
(SubditțB Kemenkes)

1 Anti Tuberkulosis

Dipindai dengan CamScanner


F. Kategori Pengobatan
Terapi antiretroviral mengurangi risiko tuberkulosis di
antara orang dengan infeksi HIV (ODHA) sebesar 67%
dan,

18 Terapi Motivasi Penderita


1

Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
Jika ditingkatkan, dapat berkontribusi pada pengurangan
tingkat kasus tuberkulosis pada tingkat populasi.
Program pemberantasan TB, menggunakan
panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) langka pendek
selama 6 bulan yang terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin
Pyrazjnamide
(Z)/ Streptomisin (S), dan Etambutol (E). Di Indonesia
paduan OAT yang disediakan oleh program ada 3 macam
yaitu; kategori-1 kategori -2, kategori -3, dan sisipan
(HRZE), obat ini diberikan kepada penderita secara gratis,
Setiap kategori pengobatan terdirl dari 2 fase tahap
pemberjan yaitu fase awal intensif dan fase anjutan
berkala, Pada fase awal penderita minum obat tiap hari
dengan pengawasan penuhr sedangkan fase intermiten
penderita minum obat 3 kali seminggu.

Kategori 1(2HRZE/4H3R3)
Panduan obat ini diberikan kepada penderita baru
TB paru dengan BTA positif, penderita baru negatif atau
rontgen positifyang sakit berat dan ekstra paru berat yang
belum pernah menelan OAT atau kalau pernah kurang
dari satu bulan. Fase awal, obat diminum tiap hari secara
intensif selama dua bulan (60 hari) dengan Isoniazid (H)

19 1 Antj Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
300 mg/hari, Rifampi5in (R) 450 mg/harif Pyrazinamide
(Z) 3x 500

....Obat
mg/hari, Etambutol (E) 3x 250 mg/hari@ Fase lanjutan
hanya akan di mulai bila hasil pemeriksaan sputum
memberikan hasil BTA negatifi Bila hasil pemeriksaan
sputum BTA positif, maka diberikan Obat sisipan selama 1
bulan setiap hari dengan kombinasi Obat yang sama Fase
Ianjutant penderita harus minum Obat 3 kali seminggu
selama 4 bulan dengan
Isonoazid (H) 2x 300 mg/hari, Rifampisin (R) 600mg/hari
Penderita TBC diharuskan meminum Obat Anti TBC
Obat TBC harus diminum oleh penderita secara rutin
selama enam bulan berturut-turut tanpa henti.
Kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga
perlu diawasi oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal
serumahr yang setiap saat dapat mengingatkan penderita
untuk minum Obat Apabila pengobatan terputus tidak
sampai enam bulan, penderita sewaktuwaktu akan
kambuh kembali penyakitnya dan kuman TBC menjadi
resisten sehingga membutuhkan biaya besar untuk
pengobatannyav Pengobatan TBC dilakukan selama enam
bulan secara rutin.

1 Terapi Motivasi Penderita Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
Pengobatan yang terputus atau tidak sesuai dengan
standar DOTS dapat menyebabkan kekambuhan penyakit
dan kemungkinan terjadinya resistensi sekunder kuman
TB terhadap Obat anti TBC atau Multi Drug Resistance
(MDR). MDR-TB merupakan permasalahan utama di
duniar Banyak

19
faktor yang memberikan kontribusi terhadap resistensi
obat pada negara berkembang termasuk ketidaktahuan
penderita tentang penyakitnya, kepatuhan penderlta
buruk, pemberian monoterapi atau regimen obat yang
tidak efektif, dosis tidak adekuat, instruksi yang buruk,
keteraturan berobat yang rendah, motivasi penderita
kurang, suplai obat yang tidak teratur/ bioavail/bity yang
buruk dan kualitas obat memberíkan kontribusi terjadinya
resistensi obat sekunder. MDR-TB didefinisikan sebagai
resistensinya dua obat anti TB paling penting pada terapi
TB lini pertama, Yditu rifampisin dan isoniazid
Pengobatan obat yang tidak adekuat pada individu
dengan TB akan membunuh sebagian besar bakteri
namun akan memungkinkan pertumbuhan sejumlah kecil
organisme resisten di dalam populasi bakteri yang timbul.
Bila pengobatan yang tidak memadai terus dilakukan
maka sejumlah kecil organisme yang telah bermutasi akan

21 Antl Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
memiliki resistensi terhadap obat lain secara berurutan
dan berkembang menjadi resistensi terhadap banyak obat
anti, Dengan adanya MDR-TB maka masa pengobatan
menjadi lebih panjang. Pengobatan dilakukan selama 24
bulan yang terdiri dari 8 bulan fase intensif dan 16 bulan
fase lanjutan.

1 iiObat

1 Terapi Motivasi Penderita Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
Ketidakpatuhan berobat dan motivasi penderita
yang rendah memberikan kontribusi terhadap terjadinya
MORTB, Adanya motivasi yang kuat dari penderita akan
menyebabkan keteraturan dalam minum obat. Salah satu
kesadaran utama dalam penanganan kasus TB adalah
bagaimana memotivasi penderita agar mau
menyelesaikan pengobatan sesuai waktu yang telah
ditentukan. Hal ini dapat dipengaruhi dengan kurangnya
pengetahuan penderita tentang penyakitnya dan
bagaimana mengobatinya, pelayanan yang kurang
memuaskan dari penyetenggara fasilitas kesehatanJ
faktor budaya dan lain lain. Faktor lain yang dapat
menyebabkan MDR-TB adalah motivasi kepatuhan
minum obat, kebiasaan merokokr konsumsi alkohol, dan
status gizi penderita
(Rachman et 01, 201 8),
Program pengobatan padapenderita TB paru selain
untukmengobati jugamencegah kematian.mencegah
kekambuhan atauresistensi terhadap OAT (Obat Anti
Tuberkulosis) serta memutuskan mata rantai penularan
Pengobatan TB paru memerlukan waktu cukup lamayakni
enam bulan sampai delapan bulan secara terus menerus
(teratur) dengan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dan harus

23 Antl Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
21
dilakukan dengan tuntas sampai sembuhsehingga dapat
mencegah penularan pada orang lain (Depkes, 2006).
Faktor penunjang kelangsungan pengobatan adalah
pengetahuan penderita mengenai bahaya penyakit TB
paru yang mudah menular,motivasi keluarga baik saran
danperilaku keluarga kepada penderitauntuk
menyelesaikan pengobatannya dan penjelasan atau
pendidikan kesehatan dari petugas kesehatan tentang
pentingnya kepatuhan pengobatan dan dukungan
keluarga dalam kepatuhan pengobatan penderita TB
paru. Kekambuhan atau kegagalan pengobatan yang
dapat mengakibatkan MDR (Multi Drug Resistent) TB
dapat diminimalkan dengan cara memberikan
penyuluhan kepada keluarga penderita tentang
pentingnya kepatuhan pengobatan dan pentingnya
dukungan keluarga dalam kepatuhan pengobatan, akibat
yang terjadi jika pengobatandihentikan serta pemberian
motivasi untuk kepatuhan minum obat. Selainitu Directly
Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dan
pernberdayaan keluarga sebagai pengawas minum obat
(PMO) dapat digunakan sebagai strategi yangpaling
efektif untuk mengontrol pengobatanTB paru.

ITerapj Motivasi Penderita Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
Motivasi dan dukungan keluarga sangat menunjang
keberhasilan pengobatan seseorang dengan selalu

1 ....Obat
mengingatkan penderlta agar minum obat, perhatian
yang diberikan kepada anggota keluarga yang sedang
sakit dan memberi motivasi agar tetap rajin berobatr
karena itu perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang
pentingnya kepatuhan pengobatan, motivasi dan
dukungan keluarga kepada penderita supaya penderita
menyelesaikan terapinya sampai sembuh (Muna dan
Soleh, 2014).

25 Antl Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner
23 1

ITerapj Motivasi Penderita Tuberkulosis

Dipindai denganCamScanner

Anda mungkin juga menyukai