PENDAHULUAN
terjadi akibat Indonesia terdiri dari kepulauan yang banyak jumlahnya ,dengan
daerah yang letaknya termasuk iklim tropis sehingga tingkat penularan dan
daerah terpencil. Oleh karena hal tersebut, pemeriksaan laboratorium yang bahan /
583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif
atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat
penderita TBC Paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini
setiap menit muncul satu penderita baru TBC Paru, dan setiap dua menit muncul
1
2
satu penderita baru TBC Paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali
satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Sehingga kita harus waspada sejak
tuberculosis, yang harus dicari dan diidentifikasi oleh ATLM pada penderita
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ Paru - paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Bacil ini
dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol,
tersusun terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira
setinggi 60% (Simbahgaul, 2008), maka dari itu pada pengecatan ZN perlu
pemanasan preparat dibawahnya agar zat warna dapat masuk ke dalam bakteri
Sewaktu Pagi ) dengan cara pembuatan preparat dahak lalu dengan pengecatan
ZN, sebagai diagnose awal dan metode yang paling murah, termudah serta tidak
darah, mendeteksi interferon gamma yang disekresi oleh sel T sebagai respon
dapat dilakukan jika pasien tidak dapat berdahak namun anamnesa awal
Dengan beberapa jenis metode yang ada ATLM dapat memilih salah satu
metode yang dapat dilakukan sebagai penunjang diagnose, yang tepat sasaran
laboratorium tersebut ?
7. Apa metode yang sesuai / cocok dengan kondisi dan perkembangan zaman
saat ini ?
1.3. Tujuan
Paru.
f. Untuk mengetahui salah satu metode pemeriksaan yang cocok dan tepat
1.4. Manfaat
Tuberkulosis Paru.
TINJAUAN PUSTAKA
dan membuatnya sebagai kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan
terapi.
Mycobacterium tuberculosis maka terjadi batuk berdahak yang cukup lama bila
tidak terobati.
6
7
penyakit aktif meningkat sekitar 10% setiap tahunnya. Bila tidak diberi
pengobatan yang efektif, maka angka kematian TB aktif bisa mencapai lebih
dari 66%.
primer infeksi di dalam paru-paru yang dikenal dengan nama "fokus Ghon",
terletak di bagian atas lobus bawah, atau di bagian bawah lobus atas.
Tuberkulosis paru dapat juga terjadi melalui infeksi aliran darah yang dikenal
dengan nama fokus Simon. Infeksi fokus Simon biasanya ditemukan di bagian
atas paru-paru. Penularan hematogen (melalui pembuluh darah) ini juga dapat
menyebar ke lokasi-lokasi lain seperti nodus limfa perifer, ginjal, otak dan
diketahui kenapa penyakit ini jarang sekali menyerang jantung, otot skeletal,
sel-sel lokal di dalam sistem kekebalan tubuh. Bakteri yang berada di dalam
8
granuloma menjadi dormant lalu menjadi sumber infeksi laten. Ciri khas lain
Bakteri TB bisa masuk ke dalam aliran darah dari area jaringan yang
berwarna putih di dalam jaringan. Penyakit TB yang sangat parah ini disebut
tuberkulosis milier. Jenis TB ini paling umum terjadi pada anak-anak dan
penderita HIV. Angka fatalitas orang yang mengidap TB diseminata seperti ini
Pada banyak orang, infeksi ini sering hilang timbul. Perusakan jaringan
beberapa lubang ini ikut masuk ke dalam saluran udara bronkhi dan material
nekrosis tadi bisa terbatukkan. Material ini mengandung bakteri hidup dan
• Merokok.
• Gizi buruk.
• Alkoholisme.
• Mereka yang memiliki sedikit akses hingga tidak mempunyai akses sama
• Batuk berdahak kental dan keruh berlangsung lebih dari tiga minggu.
influenza ini, sehingga pasien merasa tidak pernah bebas dari serangan
tahan .tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman TB Paru yang
masuk.
tersebut.
di tempat tidur.
• Nyeri dada, gejala ini agak jarang ditemukan, nyeri dada timbul bila
pleuritis.
11
dirasakan sifat nafas, sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang
paru.
pada proses respirasi dan terhisap masuk saat seseorang menarik nafas.
partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis. Tiap tetes bisa menularkan penyakit
hanya mereka yang menderita TB aktif yang dapat menularkan penyakit ini.
Kemungkinan penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain tergantung
TBC dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering masuk dan terkumpul di
orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena infeksi bakteri
maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular
jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan
banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam Paru-paru. Ruang inilah yang
tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan
tubuh yang lemah / menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor
2010).
yaitu tahap infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat
seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup
disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara
besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi
persister atau dormant (tidur). Kadang - kadang daya tahan tubuh tidak
biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer,
misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status
gizi yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan
paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura (Anonim c,
2010).
jalan napas.
paru.
mereka dalam rejimen obat anti - TB. Setelah kira-kira dua minggu
tiga sampai empat minggu hingga orang yang baru terinfeksi itu menjadi
24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri
• Kingdom : Bacteria
• Filum : Actinobacteria
• Ordo : Actinomycetales
• Upaordo : Corynebacterineae
• Famili : Mycobacteriaceae
• Genus : Mycobacterium
yang memiliki struktur lapisan tubuh yang tebal dan mayoritas dilapisi
peptidoglikan yang cukup tebal. Sejenis basil aerobik kecil yang non-motil.
Berbagai karakter klinis unik patogen ini disebabkan oleh tingginya kandungan
bakteri lain yang umumnya membelah setiap kurang dari satu jam.
Mikobakteria memiliki lapisan ganda membran luar lipid. Bila dilakukan uji
sekali karena kandungan lemak dan asam mikolat yang tinggi pada dinding
lemah dan dapat bertahan hidup dalam kondisi kering selama berminggu-
18
minggu. Di alam, bakteri hanya dapat berkembang dalam sel inang organisme
Basil Tahan Asam (BTA). Dua jenis teknik pewarnaan asam yang paling umum
terang pada bakteri BTA bila diletakkan pada latar biru, dan teknik pewarnaan
tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus
yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi
ukuran sekitar 0,4-3 µm. Pada media buatan, bentuk kokoid dan filamentous
tampak bervariasi dari satu spesies ke spesies lain. Basil ini tidak bergerak dan
tidak membentuk spora, tidak membentuk kapsul dan apabila diwarnai sering
menonjol adalah penampilannya yang berlilin. Zat lilin ini berperan dalam
bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali
dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol,
meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri
faktor kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan
menghasilkan kapsul atau spora serta dinding selnya terdiri dari peptidoglikan
dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi 60% ( Simbahgaul, 2008 ).
molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara
tuberkulosis.
mikobakteri tampaknya tidak cocok dengan kategori Gram - positif dari sudut
pandang empiris ( yaitu, mereka tidak menyimpan sinar kristal violet ), mereka
memiliki waktu pembelahan diukur dalam menit. Bakteri ini adalah basil kecil
yang dapat menahan desinfektan lemah dan dapat bertahan hidup dalam
lipid (misalnya, asam mycolic), mungkin bertanggung jawab atas penolakan ini
mencerna bakteri. Dinding selnya mencegah fusi dari fagosom dengan lisosom.
gen Urec, yang mencegah peningkatan keasaman dari fagosom. Bakteri juga
intermediet reaktif.
dan menguji produk gen individu untuk fungsi - fungsi tertentu secara
Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati
pada 6°C selama 15 - 20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar
bertahan selama 20 - 30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan dapat
bertahan hidup 8 - 10 hari. Biakan basil ini apabila berada dalam suhu kamar
dapat hidup 6 - 8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C
disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH
4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 meinit, dengan alkohol
dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun - tahun dalam lemari es. Hal
ini dapat terjadi apabila kuman berada dalam sifat dormant ( tidur ). Pada sifat
23
dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk
2010 ).
pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah yang banyak
lebih lambat dari kebanyakan bakteri lain karena sifatnya yang cukup
pada suhu 22-23o C, menghasilkan lebih banyak pigmen, dan kurang tahan
asam dari pada bentuk yang pathogen. Mikobakteria cepat mati dengan sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang
tidak tahan panas serta akan mati pada 6°C selama 15 - 20 menit. Biakan
bakteri ini dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam. Dalam
Biakan basil ini apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6 - 8
bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20° C selama 2 tahun.
phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini
tuberculosis yang merupakan factor virulensi yaitu factor Cord dan Sulfatide.
Factor cord merupakan molekul glikolipid yang menyususn dinding sel bakteri
ini tumbuh paralel panjang seperti tali yang menimbulkan granuloma pada
terjadi granuloma pada host kemudian timbul nekrosis kaseosa atau perlunakan
A. PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pagi).
- Persiapan Bahan : Dahak pasien di tampung pada pot steril yang bemulut
a. Disiapkan kaca objek yang baru dan bersih, diberi nomor sediaan.
sputum.
g. Sisa sputum dan lidi bekas pada pot sampel digenangi dengan
dibuang.
bawah gelas objek yang terdapat sediaan dahak sebanyak tiga kali.
27
yang ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan
jari.
mengalir.
pandang.
pandang.
BTA.
pemula ATLM.
dapat mendeteksi BTA dengan jumlah sel bakteri 105 , bila kurang
dari jumlah tersebut maka tidak dapat mendeteksi adanya BTA. ( perlu
( Sputum S P ).
TB resisten obat (TB RO) sehingga pasien dapat didiagnosis dan diobati sedini
resistensi terhadap rifampisin sebagai salah satu Obat Anti Tuberkulosis ( OAT
) yang utama hanya dalam waktu 2 jam. Dengan demikian jauh lebih cepat
bila dibandingkan dengan metode biakan dan uji kepekaan dengan metode
bulan.
sehingga hasil tes dahak dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam.
Pasien tidak perlu terlalu lama menunggu hasil tes. Dokter dapat melakukan
- Bahan / Spesimen :
2. Biopsi jaringan, bila bahan yang diterima dalam bentuk padat maka
3. Cairan pleura, pada sampel ini hanya didapat sedikit sekali bakteri
Mycobacterium tuberculosis.
test platform ).
- Interpretasi Hasil :
EXPERT.
- Hasil lebih akurat dan sensitive karena walaupun bakteri dalam dahak
respons imunitas selular atau sel T terhadap infeksi TB. Hasilnya pun spesifik
Mycobacterium tuberculosis.
Culture Filtrate Protein - 10 ( CFP-10 ) yang ada di dalam sistem reaksi. Sel T
pemeriksaan.
Tuberculosis tetapi belum tentu menyebabkan sakit. Oleh karena itu untuk
interpretasi tes ( positif, negatif, atau tak tentu ) dan pengukuran tes kuantitatif
( konsentrasi Nil, TB, dan mitogen atau jumlah spot ) harus dilaporkan. Seperti
tes kulit tuberkulin, tes IGRA juga digunakan untuk membantu mendiagnosa
tuberculosis.
A. PROSEDUR PEMERIKSAAN.
control).
• Bahan pemeriksaan:
Mycobacterium tuberculosis ).
tersebut.
tangan tertutup ).
selama 16 – 24 jam.
plasmanya.
diulang.
TB.
IGRA TB.
Bakteriologi )
biakan terdiri dari media padat dan media cair. Media Lowenstein -
Jensen adalah media padat yang menggunakan media basa telur. Media
ini pertama kali dibuat oleh Lowenstein yang selanjutnya dikembangkan oleh
Jensen sekitar tahun 1930-an, bahkan saat ini media ini terus
39
dikembangkan oleh peneliti lain misalnya Ogawa, Kudoh, Gruft, Wayne dan
dan spesifisitas yang tinggi dan dipakai sebagai alat diagnostik pada program
pada kasus hasil apusan dahak negatif. Metode tradisional yang biasa
di medium padat pada umumnya lebih lambat dan kurang sensitif dibandingkan
dan MGITT.
urin, faeces dan jaringan biopsi ( termasuk biopsi jarum halus / BJH ).
A. Metode Konvensional.
Mycobacterium.
biarkan 30 menit.
matahari.
penanaman.
sampel TBC terdiri dari (1) Merah Netral (Netral Red); (2) Niasin;
UJI BIOKIMIA
• Uji Niasin
Cara :
• Uji Katalase.
volume sama banyak ) sejumlah 0,5 ml, lalu dibiarkan pada suhu
kamar.
Dasar : Strain virulen mampu mengikat merah netral dalam media alkali.
Cara :
%.
Hasil : Positif akan tampak warna merah pada suspensi kuman tersebut.
43
Benzoic ).
padat adalah: Seleksi Koloni: Keberadaan satu atau lebih jenis koloni
dari satu jenis koloni, dilakukan subkultur untuk tiap jenis koloni
44
(buff).
lambat.
memastikan BTA.
2000 koloni.
koloni.
kerja metode ini adalah pada dasar botol media terdapat indicator yang
dapat diukur secara manual ataupun secara otomatis. Pada cara manual,
manual ini dapat pula diterapkan untuk uji kepekaan langsung dari
→ Langkah Kerja :
mm ).
PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
airbone / droplet penderita Tuberkulosis aktif mudah terhirup oleh penduduk lain
yang berdektan dengan penderita tersebut. Oleh karena hal tersebut, sebagai
kita sebagai ATLM harus tepat dan cepat memilih metode pemeriksaan yang
yang terbaru saat ini, metode IGRA, metode Bakteriologi ( Kultur bakteri
kelebihan dan kekurangan dari keempat metode tersebut, maka metode GENE
EXPERT / TCM yang menjadi pilihan para klinisi dan ATLM, karena metode ini
memiliki sensitivitas yang tinggi, cepat, serta berdaya guna dalam mendiagnosis
50
51
pengobatan dari klinisi dan mampu memutuskan mata rantai penularan penyakit
3.2. Saran.
metode GENE EXPERT / TCM, karena metode ini mengurangi pajanan bakteri
Namun, selama ini metode yang sering digunakan sebagai diagnose dini
sedangkan hasil BTA SP ( Sewaktu; Pagi ) menunjukan hasil negative maka perlu
Jadi metode TCM / GENE EXPERT sangat disarankan untuk dipilih agar
dengan penyakit tersebut maka semakin cepat pengobatan yang diberikan serta
https://www.infolabmed.com/2017/03/genexpert-mtbrif-pengoperasian-
Brooks, Geo F., Butel, Janet S. dan Morse, Stephen A. 2005. Mikrobiologi
2019 ).
Bms 3 “.https://www.scribd.com/doc/294912043/Mikrobiologi-Uji-
September 2019 ).
Ryan KJ; Ray CG (editors) (2004). Sherris Medical Microbiology (edisi ke-4th
Suprayudi, Mei. 2008. Buku Praktikum Bakteriologi IV. Surabaya : Analis Medis
FK UNAIR.
Laten “. https://www.alomedika.com/peran-igra-dalam-mendiagnosa-
“.http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-elvatrihan-6218-
DISUSUN OLEH :
DESI AMBARWATI, A. Md
TAHUN 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
ii
KATA PENGANTAR
golongan III/b.
2. Yth. Staf Bagian Akreditasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang telah
makalah ini.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
Desi Ambarwati, A. Md
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1..................................................................................Latar Belakang
........................................................................................................1
1.2.............................................................................Rumusan Masalah
........................................................................................................4
1.3..............................................................................................Tujuan
........................................................................................................4
1.4.............................................................................................Manfaat
....................................................................................................5
iv
2.2.1. Definisi Mycobacterium tuberculosis.................................. 16
3.1. Kesimpulan................................................................................ 49
3.2. Saran........................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA