Dasar Pemikiran Kejadian kesalahan identitas pasien merupakan suatu hal
yang penting dan tidak boleh terjadi karena menyangkut keselamatan pasien. Dimensi Mutu Keselamatan Pasien Tujuan Tercegahnya kejadian kesalahan identitas pasien dan KPRS Definisi Operasional Kejadian kesalahan identitas pasien adalah ketidak sesuaian identifikasi pasien antara yang ditulis,diketik oleh petugas tidak sesuai dengan sumber data pasien. Jenis Indikator audit Numerator Kesalahan identifikasi pasien Denomerator Jumlah keseluruhan pasien yang melakukan pendaftaran rawat jalan dan rawat inap Target Pencapaian 2% Kriteria Inklusi dan ekslusi Inklusi :Semua pasien yang terdaftar di registrasi Ekslusi : Pasien yang telah terdaftar namun batal periksa Formula N/DX100% Sumber Data Rawat Inap Frekuensi Pengumpulan Harian Data Periode Analisis 1 bulan Cara Pengumpulan Data Survey harian Sampel Total pas Rencana Analisis Statistik Instrumen Pengambilan Survey Data Penanggung Jawab PIC Data
Format pencatatan audit
NO Nama Pasien No. Rm Tgl & Jam kejadian Tempat kejadian
Kejadian Keterlambatan Pelaporan Hasil Nilai Kritis Laboratorium <30 Menit
Judul Indikator Kejadian keterlambatan pelaporan hasil nilai kritis
laboratorium <30 menit Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien Tujuan Tergambarnya sistem yang menunjukkan bagaimana nilai kritis dilaporkan dan didokumentasikan untuk menurunkan risiko keselamatan pasien. Definisi Operasional 1. Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis sesuai kebijakan rumah sakit dan memerlukan penatalaksanaan segera. 2. Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu yang dibutuhkan sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan hingga dilaporkan hasilnya 3. Keterlambatan adalah waktu pelaporan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan standar waktu lapor sehingga menyebabkan pelaporan hasil nilai kritis menjadi tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan.kepada dokter yang meminta pemeriksaan. 4. Standar waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu pelaporan ≤ 30 menit. Jenis Indikator Proses Numerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan >30 menit (terlambat dilaporkan) Denomerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi Target Pencapaian ≥ 100% Kriteria Inklusi dan ekslusi Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi kategori hasil kritis. Formula N/D X100% Sumber Data catatan Data Laporan Hasil Tes Kritis Laboratorium Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Pasien rawat inap dan rawat jalan Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Kejadian Tidak Adanya Pelabelan High Alert Pada Depo Farmasi Rawat Inap
Judul Indikator Kejadian tidak adanya pelabelan high alert pada depo farmasi rawat inap
Dasar Pemikiran Permenkes no 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit Dimensi Mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarnya pelaksanaan pelabelan obat high alert di depo farmasi Definisi Operasional Obat high alert / obat – obatan yang perlu diwaspadai adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan / kesalahan serius (sentinel event), obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) seperti obat yang terlihat mirip atau obat yang kedengaran mirip (look alike sound alike/ LASA) Obat yang sering mendapat perhatian adalah sediaan cairan konsentrat tinggi dan obat LASA Pelabelan adalah pemberian identitas high alert pada suatu sediaan Jenis Indikator Manajemen Numerator Tidak terpasangnya pelabelan obat high alert Denomerator Total obat high alert yang ada di depo farmasi Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi dan ekslusi Zat aktif obat yang sudah masuk kedalam kelompok obat high alert yang sudah disepakati bersama Zat aktif obat yang masuk ke dalam kelompok obat high alert namun dalam keadaan kosong distributor/discontinue Formula N/D X100% Sumber Data Survey lapangan Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Depo farmasi Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Kejadian Tidak Dilaksanakannya Penandaan Lokasi Operasi
Judul Indikator Kejadian tidak dilaksanakannya penandaan lokasi operasi
Dasar Pemikiran Permenkes no 12 tahun 2012 tentang akreditasi rumah
sakit Dimensi Mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarnya kepatuhan penandaan lokasi operasi pada selurh pasien operasi Definisi Operasional Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi Jenis Indikator Input Numerator Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi pada semua operasi Denomerator Jumlah semua kasus operasi yang harus dilakukan penandaan lokasi operasi. Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi dan ekslusi Tidak dilakukakknya penandaan lokasi operasi pada semua kasus opoerasi Operasi yang tidak memerlukan penandaan lokasi operasi antara lain : 1. Terdapat lesi yang jelas dimana luka atau lesi tersebut menjadi bagian yang akan ditindak 2. Kasus organ tunggal (operasi caesar, jantung, TUR, sirumsisi 3. Kasus yang melibatkan gigi, mulut (untuk penandaan gigi akan dilakukan rongtgen gigi 4. Prodedur yang melibatkan bayi prematur dimana penandaan akan menyebabkan tato secara permanen. Formula N/D X100% Sumber Data Formulir catatan operasi Frekuensi Pengumpulan Data 1hari Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Pasien operasi yang harus dilakukan penandaan Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Angka Plebitis Di Rawat Inap
Judul Indikator Angka plebitis di rawat inap
Dasar Pemikiran Mengurangi angka terjadinya plebitis pada pasien yang
dirawat dirumah sakit Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya angka kejadian plebhitis di rumah sakit
Definisi Operasional Angka kejadian terjadinya phlebitis pasca pemasangan kateter vena perifer yang timbul setelah 2x24 jam/ 48 jam pemasangan Kriteria : Nyeri daerah penusukan, demam (>38o), eritema, bengkak, pengerasan di daerah penusukan
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah lokasi pemasangan infus yang mengalami infeksi dalam periode waktu tertentu Denomerator Jumlah lama hari seluruh lokasi pemakaian kateter vena perifer dalam periode waktu yang sama per seribu Target Pencapaian 1‰ Kriteria Inklusi dan ekslusi Pasien rawat inap yang terpasang infu lebih dari 1X24jam Formula N/D X1000‰ Sumber Data Survey lapangan Frekuensi Pengumpulan Data 1hari Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Pasien rawat inap Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Kejadian Tidak Terpasangnya Klip Gelang Kuning Pada Pasien Dengan Risiko Jatuh
Judul Indikator Kejadian tidak terpasangnya gelang kuning pada pasien
dengan risiko jatuh Dasar Pemikiran Permenkes 11 tahun 2017 Dimensi Mutu Keselamatan pasien Tujuan mengukur kepatuhan pemberi pelayanan dalam menjalankan upaya pencegahan jatuh agar terselenggara asuhan pelayanan yang aman dan mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Definisi Operasional Gelang kuning atau klip gelang berwarna kuning adalah hasil penandaan dari identifikasi asesmen awal pasien risiko jatuh dirawat inap, pasien yang mendapatkan penandaan dengan gelang kuning atau klip gelang berwarna kuning adalah pasien dengan risiko jatuh di ruangan rawat inap Jenis Indikator proses Numerator Jumlah pasien risiko jatuh yang tidak terpasang klip gelang kuning., Denomerator Jumlah pasien dengan risiko jatuh Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi dan ekslusi Seluruh pasien rawat inap baik yang dari IGD maupun Poliklinik Formula N/D X100% Sumber Data Hasil observasi Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Pasien rawat inap Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Angka Ketidaklengkapan Asesmen Awal Medis Pada Pasien Anak
Judul Indikator Angka Ketidaklengkapan Assesmen Awal Medis Pada
Pasien Anak Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No:269/MENKES/PER/III/2008
Dimensi Mutu Pelayanan berfokus pada pasien
Tujuan Tergambarnya pemahaman dan kedisiplinan SDM keperawatan dalam melakukan pengkajian awal pada saat pasien datang di IGD Definisi Operasional Assesmen awal pasien rawat inap adalah tahap awal dari proses dimana dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis Jenis Indikator Mutu pelayanan medis Numerator Jumlah pasien Ranap di IGD yang tidak dilakukan assesmen awal secara lengkap pasien anak Denomerator Jumlah seluruh pasien rawat inap di IGD Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi dan ekslusi Assesmen awal medis pasien rawat inap pada pasien anak. Formula N/DX100% Sumber Data Rekam Medis Frekuensi Pengumpulan Bulanan Data Periode Analisis Harian Cara Pengumpulan Data Survey harian Sampel Pasien rawat inap anak Rencana Analisis PDSA Instrumen Pengambilan Survey Data Penanggung Jawab PIC Data Angka Kepuasan Pasien
Judul Indikator Angka Kepuasan Pasien
Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai dasar upaya-upaya peningkatan mutu dan terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan kepuasan pasien. Definisi Operasional Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis Indikator outcome Numerator Tidak ada Denomerator Tidak ada Target Pencapaian ≥ 76,61 Kriteria Inklusi dan ekslusi Kriteria Inklusi : Seluruh pasien Kriteria Eksklusi : Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi. Formula Total nilai persepsi seluruh responden Total unsur yang terisi dari seluruh responden x 25 Sumber Data Hasil survei Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Sesuai tabel Sampel Krejcie dan Morgan Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Angka Keterlambatan Penyiapan Obat Di Farmasi Rawat Jalan
Judul Indikator Angkas keterlambatan penyiapan obat di farmasi rawat
jalan.
Dasar Pemikiran Permenkes no 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit Dimensi Mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarnya ketepatan waktu dalam pelayanan obat rawat jalan di farmasi Definisi Operasional Pelayanan obat di farmasi adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan obat, mulai dari penyediaan obat resep di farmasi rumah sakit Standar waktu tunggu pelayanan obat di farmasi ditentukan pemerintah melalui standar pelayanan minimal rumah sakit yaitu pelayanan resep obat non racikan ≤30 menit dan obat racikan adalah ≤ 60 menit. Jenis Indikator Manajemen Numerator Jumlah resep yang terlambat dilayani di farmasi rawat jalan. Denomerator Jumlah resep rawat jalan pada hari tersebut Target Pencapaian 10% Kriteria Inklusi dan ekslusi Resep obat rawat jalan. Formula N/D X100% Sumber Data Survey lapangan Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Depo farmasi Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Kejadian Kesalahan Pemberian Obat Di Farmasi Rawat Jalan
Judul Indikator Kejadian kesalahan pemberian obat di farmasi rawat jalan
Dasar Pemikiran Permenkes no 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit Dimensi Mutu Keselamatan pasien Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat Definisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi : 1. Salah dalam memberikan jenis obat 2. Salah sala memberikan dosis 3. Salah orang 4. Salah jumlah Jenis Indikator Presentase Numerator Jumlah kejadian kesalahan pemberian obat di farmasi rawat jalan Denomerator Jumlah resep rawat jalan pada hari tersebut Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi dan ekslusi Resep obat rawat jalan. Formula N/D X100% Sumber Data Survey lapangan Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Depo farmasi Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data Angka Kepuasan Pasien pada pelayanan yang berkaitan dengan peserta didik
Judul Indikator Angka Kepuasan Pasien pasien pada pelayanan yang
berkaitan dengan peserta didik Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai dasar upaya-upaya peningkatan mutu dan terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan kepuasan pasien. Definisi Operasional Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis Indikator outcome Numerator Tidak ada Denomerator Tidak ada Target Pencapaian ≥ 76,61 Kriteria Inklusi dan ekslusi Kriteria Inklusi : Seluruh pasien Kriteria Eksklusi : Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi. Formula Total nilai persepsi seluruh responden Total unsur yang terisi dari seluruh responden x 25 Sumber Data Hasil survei Frekuensi Pengumpulan Data 1Minggu Periode Analisis 1Bulan Cara Pengumpulan Data Survey Sampel Sesuai tabel Sampel Krejcie dan Morgan Rencana Analisis PDCA Instrumen Pengambilan Data Formulir Survey harian Penanggung Jawab PIC Data