LIK. Vol o1No.cermev2008
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT. DEPRES! PASIEN YANG
MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS
Asri P., Marthan, Mariyono SW, Purwanta
Program Studi limu Keperawatan, FK UGM, Yogyakarta
ABSTRACT
round: Itwas recorded that there were 130 patients undergoing a routine hemodialysis
aac OR Serle Yoayaar wi vas length of rap. Fo patents wih &
Girone ronal failure, hemodialysis will prevent fatality however it does not recover or cure
fenal disease and is unable in balancing the loss of metabolic activities which are also impacts
bf renal failure and its therapy for patient's live quality. Social support is important for patients
‘undergoing hemodialysis therapy, beca relationship could influence behavior and,
(ium behavior contributoe to desirable health resuit Social suppor wil give positive influences
‘ther to physical as well as psychological prosperities and grow a hoping so that encourage
the abilty to defense or reduce the stress which in tun reduce depression.
‘Objective: This study is purposed to identity the correlation between social support and
‘depression rate of patients undergoing hemodialyais therapy.
Method: The type of this study is non-experimental and of a correlational type. The research
was conducted at RS DR. Sardjto Yogyakarta with research subject of patients undergoing
alysis therapy. The instrument used was Social Support Questionnaire by Sarason,
{ransiated trom The Social Suppor Questionnaire and Beck Depression Inventory (BO). to
‘measure depression rate. The data collected was then analyzed using Pearson Product
Moment.
Result: The analysis of social support and depression rate of patients undergoing hemodialysis
therapy showed that thy patients (83.75%) have a social support of a high category, the
most respondents who have a social support sourced from primary source and primary-
secondary sources were twelve patients (37.5%), a big number of patients who have social
‘support such as social support of appreciation, material, information, and emotion was 21
persons (65.6%). The correlation coefficient resuited from the two variables was r=-0.512 with
significance level of p
Conclusion: There is a negative correlation between social support and depression rate of
patients undergoing hemodialysis therapy.
Keywords: social support, depression rate, hemodialysis
PENGANTAR
Diperkirakan bahwa ada lebih dari 100.000
pasien yang akhir-akhir ini menjalani hemodialisis.
Bagi pasien gagal ginjal kronis, hemodialisis akan
mencegah kematian, namun tidak menyembuhkan
atau memulinkan penyakit ginjal dan tidak mampu
mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik juga
‘dampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap
kualitas hidup pasien.* individu dengan hemodialisis
Jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi
ssakitnya yang tidak dapat diramalkan dan gangguan
dalam kehidupannya, mereka biasanya mengalami
‘masaiah finansial, kesultan dalam mempertahankan
ppekerjaan, dorongan seksual yang menghilang serta
impotensi, depresi akibat sakit yang kronis dan
elakulan menghadapi kernatian ?
Dua pertiga dari pasien yang mendapat terapi
dialisis tidak pernah kembali pada aktiftas atau
82
pekerjaan seperti sedia kala. Dengan demikian
Pasion akan mengalami kehilangan pekerjaan,
penghasilan, kebebasan, harapan umur panjang,
fungsi seksual, sehingga dapat mengakibatkan
kehilangan harga diri dan identitas gender. Rasa
kehilangan ini akan mengakibatkan efek ke-
marahan yang akhirnya timbul suatu keadaan
depresi sekunder sebagai akibat dari penyakit
sistemik yang mendehuluinya.*
Dukungan sosial penting untuk pasien pe-
rnyakit kronik (dalam hal ini pasien yang menjalani
terapi hemodialisis) karena hubungan sosial
mempengaruhi tingkah laku dan tingkah laku ini
memberi hasil Kesehatan seperti yang diinginkan
Interpretasi lain adalah bahwa keteribatan sosial
memberikan identitas dan sumber untuk evaluasi
diri secara positif. Hal ini dapat meningkatkan per-
sepsi kendali dan penguasaan diri serta me-ngurangi kecemasan. Pengurangan rasa cemas,
rasa tidak berdaya, dan rasa putus asa dapat me-
niingkatkan status kesehatan.*
‘Dukungan sosial merupakan sumber penang-
gulangan yang paling utama dalam menghadapi
stress, selain konstitusi, inteligensi, sumber ke-
Uuangan, agama, hobidan cita-ita. individu yang men-
dapatkan dukungan sosial kelihatan lebih tahan
terhadap pengaruh psikologis dari stresorlingkungan
daripada individu yang tidak mendapatkan dukungan
sosial.®
Tercatat ada 130 orang jumiah pasien yang
‘menjalaniterapi hemodialsis rutin di RS Dr Sardjto
‘Yogyakarta, dengan lama terapl yang berbeda-beda.
Dukungan sosial akan menimbuikan pengaruh post,
bagi kesejahteraan fisik maupun psikis. Seseorang
yang mendapatkan dukungan akan merasa
diperhatikan, disayangi, merasa berharga dapat
berbagi beban, percaya diri dan menumbuhkan
harapan sehingga mampu menangkal atau
mengurangi stres yang pada akhirnya akan
‘mengurangidepresi*
BAHAN DAN GARAPENELITIAN
‘Subjek penelitian ini adalah seluruh pasien yang
‘menjaianiterapi hemodialisis rutin di RS Dr. Sardjto
Yogyakarta. Tehnik sampling yang digunakan adalah
dengan accidental sampling yaitu seluruh pasien
Tabel 1, Distribus! Tingkat vepres! Berdas:
‘Hubungan Oukungan Sosial dengan Tingket Depresi Pasien
yang menjalani terapi hemodialisis yang selama
dilakukan penelitian sedang menjalani terapi di RS
Dr. Sardjto Yogyakarta. Jumiah sampel yang diambil
yaitu berjumiah 32 oran;
Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan
metode non-eksperimental, bersifat korelasional.
Pengumpulan data dengan mempergunakan
Kuesioner Dukungan Sosial oleh Sarason, ter-
jemahan dari The Social Support Questionare dan
Beck Depression Inventory (BD)
‘Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
rengetahui hubungan dukungan sosial dengan
tingkat depresi pasien yang menjalani terapi
hamodialisis di RS Dr. Sardjito Yoayakarta.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tingkat Deprosi
‘abel 1 menunjukkan sebanyak 1 orang (3.1%)
responden mengalami depresi tinggi, 11 orang
(34,4%) mengaiami depresi sedang, dan 20 orang
(62.5%) responden mengalami depresirendah
Berdasarkan jenis kelamin responden didapat-
kan hasil bahwa sebagian besar responden pria
mengalarni depresi tingkat rendah yaitu 11 orang
(34,4%%), sedangkan responden wanita sebanyak 9
‘orang (28, 1%). Saat sedang menderita penyakitfisik
baik pria maupun wanita bisa mengalami perasaan
sedih atau depresi yang sama.
Korakteriatik Reapenden
yang Menjalani Terapt Hemodialisis di RS Or, Sardito pada Bulan November 2005
Deprest
el Boer petro Seren Tit
Tenis Kelamin
Pr 11944%) 618.7%) (0%) 17(63.1%)
Want 9128, SU57%) 113.1%) _15(46.9
$20 10.1%) 00%) 00%) 101%)
2181430 3ee%) 94%) LO). —(18.8%)
31 sid-40 424%) 515.7%) (0%), 9143.8%)
4121650 ei18.8%) 216.3%) 103.1%) 9143.8%)
18.8%) 1S.1%)__—_—OKOH)__7121,9%)
412.4%) (0%) OOH) 4112.4%)
26.3%) 108.1%) 10%) 38.4%)
Tesam ar) 1G.) 769.1%)
Hea%)—-HO4%) 10%) (18.8%)
3%) (0%) __ 216.380
Status
Kamin sse46.0%) —gqr8.8%) 100.1%) 77068.8%)
Take Kavin as 15.7%) (0%) 1031.24)
Tama HO (tahun)
<1 26.3%) 163%) 10.1%) 115.7%)
1843 72i9%) 721.9%) (0%) 14143.8%)
4386 B250%) 103.1%) 00%), 128.176)
> 319.8 10.1% (om) 4012.48
Total 20(62,5%) __11(34,6%) __1(9.1%) __32(100%)
‘Sumber Data Primer‘IK: Vol01o.uzer2008
‘rang yang berpendidikan lebih tinggi lebih
sukses dalam menunda peningkatan depresi
Namun dalam penelitian ini, sebagian besar
responden dengan tingkat depresi rendah ber-
pendidikan SLTA yaitu sebanyak 11 orang (34.4%),
‘sedangkan responden berpendidikan Perguru
‘Tinggi mangalami depresi sedang. Hal ini mungkin
disebabkan oleh karakteristik responden dalam
ppenelitian sebagian besar berpenaidikan SLTA.
Berdasarkan status perkawinan sebagian besar
responden dengan tingkat depresi rendah berstatus
Kawin, yaitu sebonyak 16 orang (48,0%). Dalam
peneiitian ini tidak dilakukan uji statistik tentang
hubungan status perkawinan dengan depresi.
‘Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang
‘sudah menikah akan mangalami kecenderungan
mengalami depresi lebih besar dibandingkan dengan
seseorang yang hidup sendiri*®
‘Beidasarhan lama menjalaniteropi hemedialicie
sebagian besar responden dengan tingkat depresi
rendah telah menjalani terapi hemodialisis selama
48 tahun, yaitu sebanyak 8 orana (25%). Penelitian
sebeluminya menemukan bahwa tidak ada hubungan
entara lama menjalani terani hemodialisis dengan
tingkat depresi pada pasien HD dengan
menggunakan Sperman Rho. Hal ini dimungkinkan
karena pada dasamya depresi adalah gangguan
patologi dari mood yang bertluktuasi kadang naik
kadang turun’”
B. Skor Dukungan &:
Dari hasil penelitian didapatkan 30 orang
(83,8%) responden mendapatkan dukungan sosial
tingoi. 17 orana (53,1%) responden yang men-
dapatian dukungan sosial tinggi adalah pria. Hal
ini disebabkan oleh jumiah responden pria yang lebin
banyak daripada wanita
‘Berdasarkan status perkawinan didapatkan haall
bahwa sebagian besar responden dengan skor
dukungan sosial tinggi berstatus kawin, yaitu 21
‘orang (65,794), Hal ini gaatiai dengan pendapat yang
menyatakan menikah dapat memberkan keuntungan
terhadap kesehatan seseorang dengan penyediaan