Anda di halaman 1dari 13

1

COVER
FISIOLOGI GINJAL

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Fisiologi

Dosen Pengajar :
Sulistiyah,S.SiT.,M.Kes

Oleh :
1. Lia Ambarsari (212008)
2. Wahyu Dian Puspita Sari (212020)
3. Ruspita Dewi (212025)
4. Yuvania Andi Ivada (212026)
5. Ananda Diajeng Puteri Wulandira (212030)
6. Sherly Armelia Ananta (212023)
7. Elling Larasati (212045)

PROGRAM STUDI
D-III KEBIDANAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
RS Dr SOEPRAOEN MALANG
TA 2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
Strategi membantu dalam klien”dapat tersusun tepat waktu.Dalam penyusunan
makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari berbagai
pihak.Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Sulistiyah,S.SiT.,M.Kes,Selaku dosen mata kuliah konsep kebidanan
2. Rekan - rekan dan semua pihak yang telah membantu
Dalam penyusun makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami.untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
3

DAFTAR ISI

COVER1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Fisiologi Ginjal...............................................................................................7
2.2 Fungsi Ginjal..................................................................................................8
2.3 Filtrasi Glomerulus.........................................................................................9
2.4 Proses Himodialisis.....................................................................................10.
2.5 fungsi tubulus.............................................................................................. 11

BAB III PENUTUP...............................................................................................12


3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran............ ................................................................................................12
4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Filtrasi Glomerulus.........................................................................................8


Gambar 2.5 fungsi tubulus ...............................................................................................11
5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip
kacang.Sebagai bagian dari sistem urin,ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk
urine .Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni
(urine).Urin mengandung air,urea dan garam mineral.Ginjal tersusun atas kulit
ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula),dan rongga ginjal (pelvis).
Ginjal mempunyai fungsi yang paling penting yaitu menyaring plasma dan
memindahkan zat dari filtrat pada kecepatan yang bervariasi tergantung pada
kebutuhan tubuh.Akhirnya ginjal membuang zat yang tidak diinginkan dengan
filtrasi darah dan mensekresinya dalam urine.Sedangkan zat yang dibutuhkan
kembali ke dalam darah.
Ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan
tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital dalam tubuh.
Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh, mengatur
konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa dalam darah, dan
ekskresi bahan buangan seperti urea dan sampah nitrogen lain dalam darah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian ginjal?
2. Apa fungsi ginjal?
3. Apa saja hormon yang dihasilkan oleh ginjal ?
4. Bagaimana tahap pembentukan oleh urine ?
5. Apa fungsi tubulus ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apakah itu ginjal
2. Untuk mengetahui fungsi dari ginjal
3. Untuk mengetahui apa saja hormon yang dihasilkan oleh ginjal
4. Untuk mengetahui bagaimana tahap pembentukan urin
6

5. Untuk mengetahui bagaimana tahap pembentukan urine


6. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari tubulus

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fisiologi Ginjal


Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh
dengan cara membuang sampah sampah sisa metabolisme dan menahan zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.Fungsi ini amat penting bagi tubuh untuk menjaga
homeostatis.Walau begitu,ginjal tidak selalu bisa mengatur keadaan cairan tubuh
dalam kondisi normal.Pada keadaan minimal,ginjal harus mengeluarkan minimal
0,5 l perhari untuk kebutuhan pembuangan racun.Hal ini harus tetap dilakukan
meskipun tubuh mengalami dehidrasi.
Sistem ekskresi terdiri dari 2 buah ginjal dan saluran keluar urin.Ginjal
mendapat darah dan harus disaring dari arteri yang masuk ke medialnya.Ginjal
mengambil zat yang berbahaya dari tubuh dan mengubahnya menjadi urin.Urin
akan dikumpulkan dan dialirkan ke ureter.Dari ureter,urin akan ditampung
dikandung kemih dan dikeluarkan lewat uretra.
Unit fungsional terkecil ginjal adalah nefron yang mampu menghasilkan
urin.Tiap ginjal bisa tersusun atas 1 juta nefronyang saling disatukan oleh
jaringan ikat.Susunan nefron ini membagi ginjal menjadi 2 bagian,yaitu korteks
dan medulla.Nefron terdiri atas glomerulus dan tubulus.Glomerulus tersusun
atas pembuluh darah yang membentuk suatu untaian di kapsula
bowman.Glomerulus ini berasal dari arteri ginjal.
Tubulus ginjal tersusun dari sel sel epitel kuboid selapis.Tubulus ini
dimulai dari kapsula bowman lalu menjadi tubulus kontortus
proksimal,lengkung henle,tubulus kontortus distal, dan berakhir pada tubulus
pengumpul.Seluruh bagian tubulus ini berada pada korteks dan lengkung henle
berada pada medulla.
Nefron ginjal terdiri atas 2 jenis,nefron kortikalyang lengkung henlenya
hanya sedikit yang masuk ke medulla dan memiliki kapiler peritubular,dan
nefron juxtamedullary yang lengkung henlenya panjang ke dalam medulla dan
memiliki rasa recta.
7

Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam pembentukan urin, yaitu
filtrasi,reabsorsi, dan sekresi.Filtasi akan mengambil 20 persen plasma yang
masuk glomerulus tanpa menyeleksinya.
2.2 Fungsi Ginjal
1. Menyaring dan Membuang Limbah
Fungsi ginjal salah satunya adalah membuang racun, kadar garam yang
berlebihan, dan urea (limbah mengandung nitrogen hasil dari metabolisme
protein).
Dengan terbentuknya urea tersebut, maka darah akan mengalirkan urea
tersebut menuju ginjal untuk dibuang. Tanpa organ ini, limbah dan racun
akan menumpuk dalam darah.
2. Mengendalikan Keseimbangan Air
Salah satu fungsi ginjal lainnya adalah mengendalikan dan memantau
keseimbangan air dalam tubuh. Melalui organ ini, seluruh jaringan tubuh
dipastikan menerima air agar dapat bekerja dengan baik. Ginjal akan bereaksi
terhadap perubahan kadar air dalam tubuh. Ginjal akan menahan air, bukan
membuangnya ketika tubuh sedang mengalami dehidrasi.
3. Mengatur Sel Darah Merah
Selain dua hal di atas, fungsi ginjal lainnya, yaitu mampu mengatur sel
darah merah dalam tubuh. Oksigen adalah unsur penting dalam peredaran
darah. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, maka ginjal akan
mengeluarkan hormon eritropoietin.
Hormon eritropoietin berfungsi untuk merangsang produksi sel darah
merah lebih banyak yang berguna untuk membawa oksigen. Jika sel darah
merah atau kadar oksigen sudah normal, hormon tersebut akan berhenti
diproduksi oleh ginjal.
4. Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam
Mengatur tekanan darah dan kadar garam dalam darah juga merupakan
fungsi ginjal yang tak kalah penting. Ginjal akan memproduksi enzim renin
sebagai prosesnya. Ketika menyaring darah, aliran dan tekanan darah yang
stabil dibutuhkan oleh ginjal.
8

2.3 Filtrasi Glomerulus


Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa
metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di glomerulus
dan kapsul bowman yang menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer.
Awalnya darah masuk ke glomerulus melalui arteriol affrent dan terjadi filtrasi.

Gambar 2. 1 Filtrasi Glomerulus

2.4 Proses Himodialisis


Hemodialisis adalah suatu proses yang digunakan pada pasien dalam
keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau pasien
dengan penyakit ginal stadium akhir yang memerlukan terapi jangka panjang
atau permanen.
Hemodialisis sebagai terapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup
dan memperpanjang usia.Hemodialisis merupakan metode pengobatan yang
sudah dipakai secara luas dan turin dalam program penanggulangan gagal ginjal
akut maupun kronis.sehelai membran sintetik yang semipermeable
menggantikan glomerulus serta tubulus renal dan bekerja sebagai filter bagi
ginjal yang terganggu fungsinya,hemodialisis akan mencegah
kematian.namun,tidak menyembuhkan atau memulihkan.
Tujuan terapi hemodialisis adalah menggantikan fungsi ginjal dalam
fungsi ekskresi dan menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan
9

tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat,meningkatkan


kualitas hidup pasien yang menderita karena penurunan fungsi ginjal serta
menggantikan fungsi gnjal sembari menunggu program pengobatan yang
lain,membuang produk metabolisme protein,memperbaiki dan mempertahankan
sistem buffer dan kadar elektrolit tubuh dan memperbaiki status kesehatan
pasien.
Pada hemodialisis darah dikeluarkan dari tubuh pasien dan diedarkan
dalam sebuah mesin di luar tubuh, sehingga cara ini memerlukan jalan keluar-
masuk aliran darah. Untuk itu dibuat jalur buatan di antara pembuluh arteri dan
vena atau disebut fistula arteriovenosa melalui pembedahan. Lalu dengan selang
darah dari fistula, darah dialirkan dan dipompa ke dalam mesin dialisis. Untuk
mencegah pembekuan darah selama proses pencucian, maka diberikan obat
antibeku yaitu Heparin.
Sebenarnya proses pencucian darah dilakukan oleh tabung di luar mesin
yang bernama dialiser. Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan
yang berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat dua kompartemen serta
sebuah selaput di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan pengontrol
aliran darah, suhu, dan tekanan.
Aliran darah masuk ke salah satu kompartemen dialiser. Pada
kompartemen lainnya dialirkan dialisat, yaitu suatu cairan yang memiliki
komposisi kimia menyerupai cairan tubuh normal. Kedua kompartemen
dipisahkan oleh selaput semipermeabel yang mencegah dialisat mengalir secara
berlawanan arah. Zat-zat sampah, zat racun, dan air yang ada dalam darah dapat
berpindah melalui selaput semipermeabel menuju dialisat. Itu karena, selama
penyaringan darah, terjadi peristiwa difusi dan ultrafiltrasi. Ukuran molekul sel-
sel dan protein darah lebih besar dari zat sampah dan racun, sehingga tidak ikut
menembus selaput semipermeabel. Darah yang telah tersaring menjadi bersih
dan dikembalikan ke dalam tubuh penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena
mengandung zat racun dan sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan
dialisat.
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam campuran, dari
bagian pekat ke bagian yang lebih encer. Difusi dapat terjadi bila ada perbedaan
10

kadar zat terlarut dalam darah dan dalam dialisat. Dialisat berisi komponen
seperti larutan garam dan glukosa yang dibutuhkan tubuh. Jika tubuh
kekurangan zat tersebut saat proses hemodialisis, maka difusi zat-zat tersebut
akan terjadi dari dialisat ke darah.
Ultrafiltrasi merupakan proses berpindahnya air dan zat terlarut karena
perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. Tekanan darah yang
lebih tinggi dari dialisat memaksa air melewati selaput semipermeabel. Air
mempunyai molekul sangat kecil sehingga pergerakan air melewati selaput
diikuti juga oleh zat sampah dengan molekul kecil.
Kedua peristiwa tersebut terjadi secara bersamaan. Setelah proses
penyaringan dalam dialiser selesai, maka akan didapatkan darah yang bersih.
Darah itu kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 hingga 12 jam dalam
seminggu untuk menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya akan
dibagi menjadi tiga kali pertemuan selama seminggu, jadi 3 - 5 jam tiap
penyaringan. Tapi hal ini tergantung juga pada tingkat kerusakan ginjal atau
kategori jenis gagal ginjalnya yaitu kronis maupun akut.

2.5 FUNGSI TUBULUS


 Tubulus Kontortus Proksimal

Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat


glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium.
Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.
11

 Tubulus Kolektivus

Fungsi dari tubulus kolektivus adalah untuk menyerap kembali air,


glukosa, dan elektrolit, seperti natrium, klorida, dan kalium, di dalam darah untuk
digunakan oleh tubuh.

 Tubulus Kontertus Dista

Fungsi tubulus kontortus distal adalah untuk melakukan proses augmentasi


atau penambahan zat yang tidak berguna atau berlebihan sehingga urine menjadi
pekat dan siap untuk dikeluarkan dari tubuh
12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah kami buat tentang Fisiologi ginjal,Fungsi
ginjal,Filtrasi glomerulus dan Fungsi tubulus dapat diambil kesimpulan bahwa
ginjal memiliki peranan penting pada tubuh selain menyaring darah pada tubuh
dan mengeluarkan produk-produk sisa, ginjal juga memiliki fungsi memonitor
jumlah cairan pada tubuhtubuh,konsentrasi dari elektrolit elektrolit seperti sodium
dan potasium.

3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa harus dapat menjaga kesehatan organ
serta fisik tubuh kita, khususnya adalah ginjal yang memiliki fungsi untuk
keberlanjutan hidup kita.
13

DAFTAR PUSTAKA

Garmelia, E., & Kresnowati, L. (2019). Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit Dan


Masalah Terkait I: Anatomi, Fisiologi, patologi, terminologi Medis Dan
Tindakan Pada Sistem Kardiovaskuler, Respirasi, Dan Muskuloskeletal.
Litbang.Kemkes.Go.Id, 244–312.

Anda mungkin juga menyukai