Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

OLEH

MARIA SILVIANA HAKI

NPM :21220106

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TIMOR

KEFAMENANU
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas
berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
makalah mata kuliah legislasi indonesia yang dapat diselesaikan dengan baik dan
tepar waktu. Dalam penyusunan makalah ini ditulis berdasarkan informasi dari media
massa yang berjudul Peraturan perundang undangan di indonesia dengan baik dan
benar.

Penulisan menyadari bahwa makalah masih kurang sempurna diharapkan


segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Selasa,26 september 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB l.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
C. TUJUAN..........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. PENGERTIAN PERUNDANG-UNDANGAN........................................................................5
B. JENIS DAN HIERARKI.........................................................................................................5
C. PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN............................................8
D. BAHASA DALAM PERATURAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.........................8
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB l

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mengingat akan pentingnya arti sebuah pengaturan yang merupakan dasar


dari pembentukan peraturan perundang-undangan dalam mengatur hubungan antar
Negara dan warga Negara. peraturan perundang-undangan juga dapat dipahami
sebagai bagian dari social contrct (kontrak social) yang memuat aturan main dalam
berbangsa dan bernegara.serta satu-satunya peraturan yang di buat untuk memberikan
batasan-batasan tertentu terhadaap jalananya pemerinetahan.

sehingga dengan hal itu merupkan hal yang pentinglah kiranya bagi kita untuk
mempelajari dan memahami semua hal yang berhubungan dengan konstitusi dan
perundang-undangan.oleh kerena itu kami akan mencoba memeberikan sedikit
gambaran tentang konstitusi ini secara umum dan bagaimana peranannya dalam
sebuah Negara.

B. RUMUSAN MASALAH

1. pengertian perundang-undangan

2. Jenis dan hierarki

3. Bahasa dalam peraturan peraturan perundang-undangan

4. Pengundangan peraturan perundang-undangan

C. TUJUAN

1. Menjelaskan Pengertian peraturan peraturan perundang-undangan

2. Menjelaskan Jenis dan hierarki peraturan peraturan perundang-undangan

3. Menjelaskan Bahasa dalam peraturan peraturan perundang-undangan

4. Menjelaskan Pengundangan peraturan perundang-undangan


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUNDANG-UNDANGAN

Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga


negara atau pejabat berwenang dan mengikat secara umum. Peraturan perundang-
undangan memuat aturan dan mekanisme hubungan antarwarga negara, antara warga
negara dan negara, serta antara warga negara dengan pemerintah (pusat dan daerah),
dan antarlembaga negara.

Peraturan perundang-undangan nasional adalah suatu peraturan perundang-


undangan yang berlaku di wilayah suatu negara, seperti negara Indonesia. Jadi,
peraturan perundang-undangan nasional adalah aturan-aturan yang dibuat oleh
lembaga-lembaga negara yang berwenang untuk dipatuhi oleh seluruh warga negara
dalam lingkup nasional. Oleh karena itu, peraturan perundang-undangan berlaku bagi
semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

B. JENIS DAN HIERARKI

Hierarki maksudnya peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak


boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Berikut
adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No.
12/2011 (yang menggantikan UU No. 10/2004) tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan:

UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan.


UUD 1945 ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

1. Ketetapan MPR

2. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang


(perpus)

3. Peraturan Pemerintah (PP)

4. Peraturan Presiden (Perpres)


5. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Aceh,
serta Perdasus dan Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dari Peraturan Perundang-undangan tersebut, aturan yang mengenai


ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam Undang-Undang dan Peraturan Daerah.
Sedangkan peraturan perundang-undangan selain yang tercantum di atas, mencakup
peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan
Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga,
atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah
atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa
atau yang setingkat diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dibentuk berdasarkan kewenangan.

a. Undang Undang Dasar 1945


UUD 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan.
Naskah resmi UUD 1945 adalah:
 Naskah UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan
diberlakukan kembali dengan Dekrit Presidenpada tanggal 5 Juli 1959
serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal
 Naskah Perubahan Pertama, Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga, dan
Perubahan Keempat UUD 1945 (masing-masing hasil Sidang Umum
MPR Tahun 1999, 2000, 2001, 2002).
 Undang-Undang Dasar 1945 Dalam Satu Naskah dinyatakan dalam
Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002
sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.

b. Ketetapan MPR

Perubahan (Amandemen) Undang-Undang Dasar 1945 membawa implikasi


terhadap kedudukan, tugas, dan wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan
sebagai lembaga tertinggi negara, kini berkedudukan sebagai lembaga negara yang
setara dengan lembaga negara lainnya (seperti Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA,
dan MK).Dengan demikian MPR kini hanya dapat menetapkan ketetapan yang
bersifat penetapan, yaitu menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres
apabila terjadi kekosongan jabatan Wapres, serta memilih Presiden dan Wapres
apabila Presiden dan Wapres mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama.

c. Undang–Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang–Undang

Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh


Dewan Perwakilan Rakyatdengan persetujuan bersama Presiden. Materi muatan
Undang-Undang adalah:

1. Mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 yang meliputi: hak-hak asasi
manusia, hak dan kewajiban warga negara, pelaksanaan dan penegakan
kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara, wilayah dan pembagian
daerah, kewarganegaraan dan kependudukan, serta keuangan negara.
2. Diperintahkan oleh suatu Undang-Undang Dasar 1945 untuk diatur dengan
Undang-Undang.
3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) adalah Peraturan
Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal
kegentingan yang memaksa. Materi muatan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang adalah sama dengan materi muatan Undang-Undang.

Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal


kegentingan yang memaksa (negara dalam keadaan darurat), dengan ketentuan
sebagai berikut:

 Perpu dibuat oleh presiden saja, tanpa adanya keterlibatan DPR


 Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.
 DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak mengadakan
perubahan.
 Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.

d. Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah (PP) adalah Peraturan Perundang-undangan yang


ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi untuk menjalankan Undang-
Undang sebagaimana mestinya
e. Peraturan Presiden

Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang


dibuat oleh Presiden. Materi muatan Peraturan Presiden adalah materi yang
diperintahkan oleh Undang-Undang atau materi untuk melaksanakanPeraturan
Pemerintah.

f. Peraturan Daerah

Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah
(gubernur atau bupati/walikota).

Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi
khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi.

C. PENGUNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Perundang-undangan harus


diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia,
Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah, atau Berita Daerah.

Peraturan Perundang Undangan harus diundangkan dengan


menempatkannya dalam:

1. Lembaran Negara Republik Indonesia;


2. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia;
3. Berita Negara Republik Indonesia;
4. Tambahan Berita Negara Republik Indonesia;
D. BAHASA DALAM PERATURAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

Bahasa peraturan perundang-undangan pada dasarnya tunduk kepada kaidah


tata Bahasa Indonesia, baik yang menyangkut pembentukan kata, penyusunan
kalimat, teknik penulisan, maupun pengejaannya. Namun bahasa Peraturan
Perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan kejernihan atau
kejelasan pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan azas sesuai
dengan kebutuhan hukum.

Penyerapan kata atau frasa bahasa asing yang banyak dipakai dan telah
disesuaikan ejaannya dengan kaidah Bahasa Indonesia dapat digunakan, jika kata atau
frasa tersebut memiliki konotasi yang cocok, lebih singkat bila dibandingkan dengan
padanannya dalam Bahasa Indonesia, mempunyai corak internasional, lebih
mempermudah tercapainya kesepakatan, atau lebih mudah dipahami daripada
terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
BAB III

PENUTUP

Tata urutan peraturam perundangan Indonesia terdiri atas :

a. Undang Undang Dasar 1945

b. Ketetapan MPR

c. Peraturan Daerah

d. Peraturan Pemerintah

e. Peraturan Presiden

f. Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


DAFTAR PUSTAKA

· http://2404alif.wordpress.com/2013/01/04/makalah-hukum-perundang-undangan/

· http://gumilar69.blogspot.com/2013/11/makalah-lengkap-ilmu-perundang-
undangan.html
· http://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai