Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN YANG MENENTUKAN TATA KELOLA


TERNAK KAMBING DAN DOMBA

OLEH :

OKTOVIANA ACILIA NGAJI


13200043

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan kuasa-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “UNSUR-UNSUR MANAJEMEN YANG MENENTUKAN TATA
KELOLA TERNAK KAMBING DAN DOMBA” tepat pada waktunya.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusun makalah ini, selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengamuh, juga untuk
memperluas pengetahuan mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah
berusaha untuk menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis menyadari
bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan sebagai manusia biasa.

Oleh karena itu, di dapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan maupun isi. Maka kami mohon maaf dan kritik serta saran yang
membangun untuk dapat menyempurnakan ini terlebih dalam pengetahuan kita
bersama.

Kefamenanu,30 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

1.1 Latar belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1 Unsur Perencanaan.....................................................................................3

2.2 Unsur Pelaksanaan.....................................................................................5

2.3 Unsur Pengorganisasian.............................................................................7

2.4 Unsur Pengawasan.....................................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................9

3.1 Kesimpulan.................................................................................................9

3.2 Saran...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................10

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur Perencanaan


Perencanaan adalah hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,
menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam
terhadap semua faktor yang terlibat dan diarahkan kepada sasaran secara
khusus. (Firdaus, 2007).
Perencanaan sebagai salah satu unsur manajemen dalam rangka
menggerakkan dan mengarahkan seluruh elemen suatu organisasi untuk
mencapai tujuan yang di tetapkan, memiliki peran penting untuk keberhasilan
organisasi tersebut. Perencanaan strategi sebagai salah satu bentuk
perencanaan sangat dibutuhkan dalam setiap organisasi, termasuk lembaga
public pemerintahan bahkan sampai pada tingkatan terendah sekalipun.
Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi
(perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang), implementasi dan
evaluasi serta pengendalian. Sebagaimana diketahui, strategi merupakan alat
untk mencapai tujuan, yang disusun berdasarkan manfaat yang diinginkan di
masa depan. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi – strategi untuk
mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada disebut sebagai
perencanaan strategis. Dengan demikian, tujuan utama perencanaan strategis
adalah agar suatu organisasi dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi
internal dan eksternal organisasi sehingga dapat mengantisipasi perubahan
lingkungan eksternal.

Langkah awal dalam persiapan perencanaan

1. Persiapan Pembuatan Kandang Kambing

Untuk modal awal ternak kambing yang tepat, kandang ini adalah
salah satu hal penting yang nantinya akan menunjang keberhasilan dari
usaha ternak kambing yang akan kita jalankan. Kandang yang baik juga
akan menimbulkan kenyamanan yang membuat kambing menjadi mudah
gemuk dan berkembangbiak. Tingkat minimal kandang ini adalah bersih,
memiliki sinar matahari yang cukup, tidak panas (teduh), dan penempatan
kandang paling minim adalah berjarak 5 meter dari rumah. Hal ini
ditakutkan akan berimbas bau kotoran campur urine kambing yang tidak
sedap, ingat selain kambing kita sehat, kita juga lebih penting untuk lebih
sehat.

iv
2. Persiapan Pemilihan Bibit Ternak Kambing

Dalam tahap ini tentunya kita sudah menentukan untuk melakukan


ternak kambing dengan jenis tertentu, mengingat jenis kambing di
Indonesia sangatlah banyak, bahkan sampai puluhan jenisnya di masing-
masing wilayah. Dalam kasus ini, jika kita ingin ternak kambing sebagai
kambing potong (pedaging) maka sebaiknya bibit yang kita siapkan adalah
bibit jenis kambing kacang (jawa). Mengapa kambing ini, karena kambing
ini sangatlah cepat untuk berkembangbiak, mudah gemuk, mudah adaptasi
di semua lingkungan, lebih tahan penyakit, dan dagingnya paling diminati.

3. Pemberian Pakan Ternak Kambing

Poin ini juga termasuk hal penting dalam cara ternak kambing yang
baik dan benar, pakan juga salah satu masalah penting yang menunjang
keberhasilan ternak kambing yang telah kita mulai. Sebenarnya dalam
pemberian pakan ini sangatlah mudah, tidak seperti pemberian pakan pada
ternak lainnya, karna kambing ini dapat memakan rumput/hijau-hijauan
lainnya serta pakan tambahan yang nantinya akan menunjang agar
kambing cepat gemuk dan juga berreproduksi dengan baik. Pakan yang di
berikan sebaiknya yang lebih mudah di dapatkan, tidak pakan yang
harganya mahal agar bisa menekan seminimal mungkin pengeluaran untuk
pakan. Namun pakan yang kita berikan haruslah mengandung karbohidrat,
protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk kebutuhan kambing
setiap harinya. Pakan yang di berikan juga di anjurkan yang mudah di
cerna, tidak beracun, dan di sukai kambing (lahap makannya). Kandungan
pakan ini bisa kita dapatkan dengan memberinya hijauan seperti berbagai
jenis rumput dan makan tambahan seperti konsentrat yang bisa di dapatkan
dengan membelinya di toko pakan ternak terdekat.

4. Pengendalian Penyakit Pada Kambing

Dengan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada kambing


maka sebaiknya di cegah dengan melalui sanitasi kandang yang tepat dan
pemberian makanan yang mencukupi gizi, serta vaksinansi. Penyakit yang
sering menyerang kambing adalah sebagai berikut ; cacingan, kudis
(scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan
koksidiosis. Semua penyakit ini bisa di kendalikan dengan cara ternak
kambing yang baik dan benar, dengan itu kambing akan lebih sehat dan
terhindar dari penyakit. Jika ada kambing yang terserang penyakit, maka
sebaiknya di lakukan pemisahan dan pengobatan.

5. Panen Ternak Kambing

Panen kambing ini tentunya terbagi dua jenis, yaitu sebagai


kambing pedaging (potong) atau sebagai kambing susu perah. Dalam hal

v
ini tentunya harus di usahakan agar selalu meningkatkan nilai tambah hasil
produksi ternak kambing yang kita jalankan yaitu mencakup daging, susu,
kulit, tanduk, atau kotoran yang nantinya bisa di jadikan pupuk organik.
Untuk waktu yang tepat menjual kambing adalah di saat berat badan
kambing sudah tidak dapat bertambah lagi (berat maksimal) agar nilai
jualnya tinggi karena dagingnya juga banyak. Kambing di usia 1-1,5 tahun
berat tubuhnya sudah tidak dapat bertambah lagi (kambing normal tidak
kurus), jadi saat umur tersebut sangat ideal untuk menjualnya.

2.2 Unsur Pelaksanaan

1) Kandang
Kandang yang baik ialah kandang yang nyaman bagi ternak sebagai
tempat tinggal dan menjalankan kelangsungan hidupnya. Manajemen
kandang yang baik merupakan salah satu faktor yang mendukung bagi
ternak untuk dapat berproduksi dengan baik. Adapun fungsi kandang bagi
ternak kambing yaitu :Untuk melindungi ternak dari pemangsa dan kondisi
lingkungan yang ekstrem (hujan, panas, angin kencang, dll.)
2) Bibit
Dalam memilih kambing yang akan dijadikan bibit, Peternakan Tharraya
Farm memiliki beberapa kriteria. Kambing yang dipilih harus sehat, aktif
bergerak, kepala selalu tegak, pertumbuhan bagus, memiliki bulu yang
mengkilap, dan bebas dari penyakit. Khusus untuk kambing betina bentuk
ambingnya harus besar, gerak-geriknya ramah, dan jinak. Sedangkan
untuk kambing jantan sifatnya agresif dan tidak ada kelainan pada alat
kelaminnya.
3) Pakan Pakan yang diberikan di Peternakan Tharraya Farm berupa 70%
pakan hijauan dan 30% pakan tambahan. Banyaknya pakan yang diberikan
kepada kambing adalah sebanyak 10% dari berat badan kambing. Rata-
rata berat badan kambing di Peternakan Tharraya Farm adalah 30 kg maka
banyaknya pakan yang diberikan dalam sehari sebesar 3 kg. Pakan
diberikan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Pemberian pakan
hijauan dan pakan tambahan tidak diberikan sekaligus. Sebelum pakan
tambahan diberikan terlebih dahulu kambing diberi pakan hijauan.
Sedangkan pakan untuk anak kambing yang baru lahir dibiarkan menyusu
dengan induknya selama 3 hari untuk mendapatkan kolostrum setelah itu
diberi susu pengganti berupa susu skim sampai berumur 4 bulan. Jumlah
susu skim yang diberikan dalam sehari sebanyak 1 liter. Pemberian susu
skim dilakukan dua kali sehari.
4) Reproduksi
Sistem perkawinan di usaha Peternakan Tharraya Farm dilakukan secara
alami. Kambing mulai dikawinkan pada usia 2 tahun untuk jantan dan 17

vi
bulan untuk betina. Kambing betina yang siap kawin biasanya
menunjukkan tanda-tanda birahi seperti selalu mengembik, gelisah, nafsu
makan berkurang, dan ekornya sering dikibas-kibaskan. Kambing betina
akan mengalami siklus birahi selama 21 hari. Jika sudah bunting, kambing
betina dipisahkan ke kandang tersendiri. Masa bunting kambing
berlangsung sekitar 165 hari. Setelah bunting selama kurang lebih 165
hari, biasanya induk kambing akan melahirkan tanpa bantuan orang lain.
Namun jika proses kelahirannya sulit maka pengeluaran anak kambing
dibantu oleh peternak. Setelah melahirkan, induk kambing harus
dibersihkan bagian tubuhnya dari kotoran dengan kain lap. Rata-rata
kambing betina di Peternakan Tharraya Farm melahirkan anak sebanyak
1-2 ekor.
5) Pemerahan
Masa laktasi (produksi susu) untuk kambing betina di Peternakan Tharraya
Farm adalah 6 bulan. Pemerahan yang dilakukan Peternakan Tharraya
Farm masih sederhana. Sebelum dilakukan pemerahan, tangan pemerah
harus dicuci bersih. Kemudian membersihkan ambing kambing dari
kotoran. Cara memerah dilakukan dengan menggenggam ambing
kemudian di urut kebawah hingga air susu keluar. Setelah diperah, susu
kemudian di saring dan di pasturisasi dengan suhu 70o c selama 3 menit
kemudian didinginkan. Setelah dingin susu dikemas kedalam botol ukuran
125 ml. Susu yang sudah dikemas ini bisa tahan selama tiga hari dalam
suhu dingin atau sebulan jika di simpan di dalam freezer. Namun jika di
suhu ruang susu kambing hanya tahan selama tiga jam saja. Pemerahan di
Peternakan Tharraya Farm dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi dan
sore. Satu ekor kambing betina yang sedang masa laktasi mampu
menghasilkan 0,7 liter air susu per hari.
6) Sanitasi
Sanitasi (pembersihan) yang dilakukan di Peternakan Tharraya Farm
mencakup sanitasi ternak (pemandian kambing) dilakukan seminggu
sekali. Sedangkan sanitasi kandang dilakukan sehari dua kali yakni pagi
dan sore. Pembersihan kandang yang dilakukan mencakup pengumpulan
kotoran kambing dan sisa-sisa pakan sehingga tidak menimbulkan aroma
tidak sedap.
7) Penanganan
Penyakit Penyakit yang menyerang kambing di Peternakan Tharraya Farm
adalah mastitis dan kurap/kudis. Mastitis adalah penyakit radang ambing.
Penanganan untuk penyakit ini dengan menyuntikkan antibiotik Penisilin
sebanyak 3 cc/ekor pada ambing yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.
Sedangkan penanganan untuk kambing yang terkena kurap atau kudis

vii
segera dipisahkan dengan ternak yang sehat, kemudian kambing
dimandikan dan disuntikkan obat Wormectin sebanyak 3 cc per ekor.
Selain itu untuk mencegah kambing terkena penyakit lainnya maka
Peternakan Tharraya Farm rutin memberikan obat-obatan 6 bulan sekali
dan vitamin tiap 3 bulan sekali. Obat-obatan yang diberikan adalah obat
cacing (Ivomex) dengan dosis 3 cc/ekor dan antibiotik (Terramycin)
dengan dosis 3 cc/ekor. Vitamin yang diberikan ialah vitamin B kompleks.
Vitamin B Kompleks diberikan dengan dosis 2cc/ekor.

2.3 Unsur Pengorganisasian

Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian


meliputi usaha-usaha untuk : menetapkan struktur, menentukan pekerjaan yang
harus dilaksanakan, memilih menekankan dan melatih karyawan, merumuskan
garis kegiatan, serta membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan
kemudian menunjuk stafnya. Semua bisnis pasti memiliki struktur organisasi
begitu juga usaha ternak ruminansia. Dengan adanya pengorganisasian maka
suatu badan usaha mampu berjalan dengan baik dan mampu memaksimalisasi
pencapaian tujuan.

Struktur organisasi sangat penting dalam sebuah perusahaan atau CV


karena merupakan kerangka dan manifestasi hubungan ketika menjalankan fungsi
yang disepakati. Selain itu struktur organisasi juga menunjukan tugas dan
tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Semua pihak yang terlibat didalamnya
dapat mengetahui hak dan kewajibannya. CV dipimpin oleh seorang pemilik
peternakan (owner), namun juga pemilik peternakan dibantu oleh kepala divisi
seperti:

 Manajer operasional,
 Manajer tata kelola ternak,
 Kepala kandang,
 Supervisor traning center,
 Supervisor pengelola produk, dan
 Anak kandang.

2.4 Unsur Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi terakhir dalam suatu organisasi, yang mana


kegiatan ini berfungsi sebagai alat ukur seberapa jauh hasil yang telah di
dapatkan. Ukuran keberhasilannya dapat dilihat dari perkiraan análisis finansial
usaha agribisnis yang dijalankan. Semua fungsi manajemen itu digunakan untuk
mengelola empat bidang terpenting dari pengelolaan usaha agribisnis, yaitu

viii
manajemen dan perencanaan keuangan, pemasaran dan penjualan, produksi dan
operasi serta personalia atau SDM.

Fungsi Pengawasan atau Pengendalian (Controlling) merupakan suatu


fungsi manajemen yang melibatkan tindakantindakan pengawasan, penilaian dan
koreksi terhadap kinerja dan hasil pekerjaan.12 Fungsi pengawasan sangat vital
dalam suatu organisasi. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan
ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat
penyimpangan. Hal ini dilakukan untuk pencapaian tujuan sesuai dengan
ketentuan dari rencana. Jadi pengawasan dilakukan sebelum proses, saat proses,
dan setelah proses. Pengendalian diharapkan agar pemanfaatan semua unsur
manajemen menjadi efektif dan efisien. Fungsi pengawasan berkaitan erat dengan
fungsi perencanaan, karena pengawasan harus direncanakan terlebih dahulu,
pengawasan baru dapat dilakukan dengan baik, tujuan baru dapat diketahui
tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan.

ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang digemari oleh
masyarakat pedesaan di Indonesia dan akrab dengan sistem usaha ternak
pedesaan (Sarwono, 2008). Usaha ternak kambing penting dalam
usahatani penduduk pedesaan karena pemeliharaan dalam skala kecil
dapat membantu perekonomian rakyat dipedesaan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada disekitarnya (Rusdiana dan Hutasoit, 2014).
Perencanaan adalah hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,
menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam
terhadap semua. Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian meliputi usaha-usaha untuk : menetapkan struktur,
menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan, memilih menekankan dan
melatih karyawan, merumuskan garis kegiatan, serta membentuk sejumlah
hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya. Semua bisnis
pasti memiliki struktur organisasi begitu juga usaha ternak ruminansia.
Dengan adanya pengorganisasian maka suatu badan usaha mampu berjalan
dengan baik dan mampu memaksimalisasi pencapaian tujuan. Pengawasan
merupakan fungsi terakhir dalam suatu organisasi, yang mana kegiatan ini
berfungsi sebagai alat ukur seberapa jauh hasil yang telah di dapatkan.
Ukuran keberhasilannya dapat dilihat dari perkiraan análisis finansial usaha
agribisnis yang dijalankan.

3.2 Saran

Pengembangan unsur unsur yang ada di sekitaran kita harus diterapkan


dengan baik agar dapat memahami tatakelola yang baik dan sesuai dengan
aturan yang sudah dianjurkan

x
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus. 2007. 7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQL dengan Dreamweaver.
Palembang. Maxikom.

https://sumbarprov.go.id/home/news/7931-cara-ternak-kambing-cepat-gemuk-
dan-hasil-panen-maksimal

Rusdiana, S. dan R. Hutasoit. Peningkatan Usaha Ternak Kambing di Kelompok


Tani Sumber Sari dalam Analisis Ekonomi Pendapatan.SEPA,11(1):151-
162
Sarwono, B. 2008. Beternak Kambing Unggul. Surabaya: Penebar
Susilorini, T. E., M. E. Sawitri, Muharlien. 2007. Budidaya 22 Ternak
Potensial. Depok: Penebar Swadaya. Swadaya

xi

Anda mungkin juga menyukai