Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|29977156

MAKALAH
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

OLEH KELOMPOK I
ALDO FRENDI LIEM (33220086)
MERNI YEMIMA KASE (33220093)
CAROLINA VIDELIA SUNI (33220001)
MARIA ERMALINDA TANEO (33220098)
YOSEFA HENDRIKA (33220019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI TIMOR
KEFAMENANU
2023
lOMoARcPSD|29977156

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini tepat waktu.
kami menyadari bahwa dalam mengerjakan Makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang memberikan saran dan kritik sehingga Makalah ini
dapat terselesaikan.
kami menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna di karenakan terbatasnya pengetahuan, dan penhgetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. agar Makalah ini nantinya
dapat menjadi Makalah yang lebih baik lagi dan juga kami menyampaikan
permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan Makalah ini.

Kefamenanu, 13 Oktober 2023

Penyusun

ii
lOMoARcPSD|29977156

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Desain Kurikulum...........................................................................................3
B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran dalam kurikulum Merdeka....................6
C. Definisi istilah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
pada Kurikulum Merdeka...............................................................................8
D. Standar Proses sebagai dasar Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
pada Kurikulum Merdeka...............................................................................8
E. Capaian Pembelajaran yang Menjadi Tujuan Belajar dari Suatu
Unit Pembelajaran...........................................................................................9
F. Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
pada Kurikulum Merdeka...............................................................................11
G. Menyiapkan Alur Tujuan Pembelajaran..........................................................12
H. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran.................................12
I. Menyusun Modul Ajar ...................................................................................13
J. Menyiapkan Projek Profil Pancasila...............................................................13
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................14
A. Kesimpulan ....................................................................................................14
B. Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16

iii
lOMoARcPSD|29977156

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi
yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu
kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase.Guru lebih dominan melakukan
pembelajaran pada mata pelajaran terpisah (Ananda & Fadhilaturrahmi, 2018).
Media yang digunakan guru dalam pembelajaran lebih monoton menggunakan
papan tulis dan buku secara terus menerus tanpa adanya media pembelajaran yang
menarik dan bervariasi. Pada saat proses pembelajaran guru lebih banyak
menjelaskan, akibatnya siswa akan kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran yang telah dijelaskan. Siswa pun akan melakukan hal lain di luar
proses pembelajaran misalnya mengganggu temannya, mengobrol, bermain di
dalam kelas (Abdulah, 2017).
Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna
bagi siswa dipengaruhi oleh berbagai unsur antara lain guru yang memahami
secara utuh hakikat, sifat, dan karakteristik siswa, metode pembelajaran yang
berpusat pada kegiatan siswa, sarana belajar siswa yang memadai, tersedianya
berbagai sumber belajar dan media yang menarik dan mendorong siswa untuk
belajar, dan lain-lain. Secara khusus, dengan adanya sumber belajar akan
mendukung terciptanya kondisi belajar siswa yang menarik dan menyenangkan.
Jika dulu guru menyampaikan materi dengan menggunakan papan tulis secara
tatap muka langsung dengan siswa, kini sudah ada yang dinamakan media
pembelajaran. Proses penyampaian materi ajar dilakukan menggunakan media
yang disesuaikan dengan materi ajar. Adanya media pembelajaran sebagai salah
satu sumber belajar tersebut membawa perubahan dalam proses belajar.
Pendidik dapat (1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran
dan/atau perencanaan pembelajaran, (2) mengembangkan alur tujuan

1
lOMoARcPSD|29977156

pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang


disediakan pemerintah, atau (3) menggunakan contoh yang disediakan. Pendidik
menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing. Dalam
Platform Merdeka Mengajar, pemerintah menyediakan contoh-contoh alur tujuan
pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang sering dikenal sebagai
RPP, dan modul ajar. Dengan kata lain, setiap pendidik perlu menggunakan alur
tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran untuk memandu mereka mengajar;
akan tetapi mereka tidak harus mengembangkannya sendiri.Proses perancangan
kegiatan pembelajaran dalam panduan ini dibuat dengan asumsi bahwa pendidik
akan mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran secara
mandiri, tidak menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Oleh karena itu,
apabila pendidik menggunakan contoh, proses ini perlu disesuaikan dengan
kebutuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Desain Pembelajaran
2. Bagaimana Desain Pembelajaran Kurikulum merdeka
3. Apa saja macam-macam model desain pembelajaran dalam Kurikulum
Merdeka
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui bagaimana desain Pembelajaran Kurikulum Merdeka
3. Untuk mengetahui macam-macam model desain pembelajaran Kurikulum
Merdeka

2
lOMoARcPSD|29977156

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Kurikulum


Desain kurikulum berarti pola (pattern) atau kerangka (framework) atau
organisasi struktural yang dipakai dalam menyeleksi, merencanakan, dan
memajukan pengalaman-pengalaman pendidikan di sekolah. Desain berarti suatu
proses perencanaan dan seleksi faktor, aturan atau format dan teknik dalam
menjalankan tujuan yang mencakup pelaksanaan konsep dan objek serta cara
untuk meraih tujuan yang ingin capai tersebut. Tujuan suatu desain, menurut
charles reigeluth ialah perencanaan tentang cara yang optimal dan tepat untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Dalam arti global, desain kurikulum
dapat dikatakan sebagai beberapa dari hasil pemikiran para ahli yang mendalam
tentang hakikat pendidikan dan pembelajaran (Ansyar, 2015). Menurut Fred
Percival dan Henry Ellington desain kurikulum adalah pola pengembangan dari
proses perencanaan kemudian divalidasi lalu di implementasikan dan diakhiri
dengan evaluasi kurikulum, namun tidak akan berhenti sampai evaluasi saja,
karena jika evaluasi terbukti harus melaksanakan tindakan lain maka pola seperti
yang dijelaskan di awal dapat dilakukan kembali (Hamalik, 2013).
Sedangkan menurut Smith dan Ragan (2003) pengertian desain lebih rinci
yaitu suatu proses yang sistematik serta reflektif dalam mengartikan prinsip
belajar mengajar ke dalam sebuah rancangan pembelajaran yang dapat mencakup
materi instruksional dalam kegiatan belajar dengan sumber-sumber belajar yang
relevan dan diakhiri dengan evaluasi. Berdasarkan beberapa definisi desain
tersebut, tepat jika desain kurikulum sebagai suatu bagian penting pendidikan,
sebab desain merupakan suatu proses perencanaan dan pengembangan kurikulum
yang memuat konsep, yang bukan saja berdasarkan teori, tetapi juga prinsip
operasional desain, sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.Artinya kita tidak mungkin bisa mengembangkan
kurikulum tanpa suatu Format desain yang memuat konsep dan bentuk kurikulum
yang akan dikonstruksi. Konstruksi itu melibatkan analisis tujuan, konteks dan

3
lOMoARcPSD|29977156

konsep desain, susunan (organiasi) urutan pengembangan komponen serta


susunan Proses implementasi dan evalusasi kurikulum. Desain kurikulum menjadi
sangat penting karena sebelum suatu kurikulum diterapkan harus melalui tahap
desain kurikulum yang mana merupakan aspek yang amat penting juga dari
kurikulum planning karena secara umum dalam mendesain kurikulum harus
mempertimbangkan faktorfaktor penting yang saling terkait serta bagaimana
hubungan antar faktorfaktor tersebut dalam proses pengembangan kurikulum
nantinya, dan juga merupakan suatu metode yang akan menyeleksi organisasi
pengalaman belajar yang dilaksanakan di satuan pendidikan, dan menentukan
kedudukan Dan fungsi guru, peserta didik dan elemen-elemen lain yang terlibat
dalam Perencanaan kurikulum. Selanjutnya Saylor dalam bukunya Oemar
Hamalik (2013:1994) menyebutkan ada delapan prinsip yang dapat dijadikan
acuan dalam mendesain kurikulum, prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:
a. Kurikulum harus dirancang untuk memudahkan, mendorong dan
engembangkan pengalaman belajar yang vital dari segala jenis engalaman
untuk mencapai hasil yang diharapkan serta pencapaian prestasi belajar.
b. Kurikulum dirancang untuk memuat segala bentuk pengalaman belajar yang
bermakna untuk mewujudkan tujuan pendidikan, terkhusus bagi kelompok-
kelompok siswa yang belajar dalam bimbingan guru.
c. Kurikulum harus didesain sedemikian rupa untuk memberikan peluang b
pendidik untuk menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam menentukan,
membimbing dan mengembangkan berbagai kegiatan di sekolah
d. Desain harus bisa memberikan guru ruang untuk menyesuaikan pengalaman
sebelumnya dengan kebutuhan siswa, kapasitas dan tingkat kematangan siswa
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu
mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dalam
implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu yang harus disiapkan ialah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana pembelajaran yang
disusun oleh guru dan dapat menggambarkan keseluruhan suatu pembelajaran,
mulai dari prosedur hingga pengorganisasian pembelajaran.Dalam penerapannya,
pergantian kurikulum tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengalaman

4
lOMoARcPSD|29977156

yang lalu saat pergantian kurikulum KTSP menuju Kurikulum 2013 mengalami
banyak sekali kendala dan membutuhkan waktu cukup lama untuk guru dapat
beradaptasi.Setidaknya, butuh upaya yang kuat dari pemerintah mengenalkan
Kurikulum Merdeka kepada guru-guru melalui pelatihan dan Bimtek. Upaya itu
terus dilaksanakan salah satunya melatih guruguru yang nantinya dijadikan
sebagai agen perubahan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Terkait
penyusunan RPP, Kemendikbudristek mengeluarkan Surat Edaran Nomor 14
Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam kebijakan terbarunya dijejaskan RPP terdiri dari dari tiga komponen, yakni
Tujuan pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, dan Asesmen pembelajaran.
Dengan komponen inti tersebut, guru sejatinya dalam membuat RPP hanya
membutuhkan satu halaman saja. Tujuan RPP untuk mencapai satu kompetensi
dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus
pendidikan. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: Rencana pelaksanaan
pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau dalam bentuk modul ajar.
Modul Ajar merupakan satu perangkat ajar yang digunakan untuk merencanakan
pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar memiliki
komponen lebih lengkap. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka tidak
perlu membuat RPP. Sebab, komponen-komponen dalam modul ajar meliputi
komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap ketimbang RPP. Rancangan
RPP Merdeka Belajar memiliki beberapa perbedaan dengan RPP Kurikulum 2013
(K13). Apabila RPP K13 tidak menampilkan profil belajar, RPP Merdeka belajar
menampilkan profil siswa sebagai latar belakang dalam menentukan pembelajaran
yang sesuai dengan bakat, minat, gaya belajar bahkan keadaan sehari-hari siswa.
Setelah merancang RPP dengan menyusun profil peserta didik, selanjutnya
membuat RPP terdiri dari rangkaian tujuan belajar. Menentukan tujuan belajar di
awal akan membantu mengidentifikasi bukti apa saja yang menunjukan peserta
didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan.
Tujuan belajar membuat guru lebih mudah menentukan teknik asesmen
yang sesuai dengan materi pembelajaran. Pada dasarnya, merancang strategi
penyusunan RPP dilakukan dengan prinsip backward thinking atau backward

5
lOMoARcPSD|29977156

design atau cara berpikir mundur yang digunakan dalam merancang suatu desain.
Dalam hal ini, berpikir mundur dilakukan dengan merumuskan rangkaian
kegiatan belajar mulai kegiatan sebelum hasil akhir (tujuan, bukti dan asesmen)
hingga kegiatan awal pembelajaran.
Tugas guru bukan hanya sekadar mampu merancang RPP, namun harus
memahami bagaimana anak bisa mandiri belajar. Konsep mandiri terhadap proses
belajarnya sendiri dijelaskan dalam konsep self regulated learning.
B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Terdapat tujuh tahapan perencanaan pembelajaran dan asesmen
intrakurikuler. Apa sajakah itu?
1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan
lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian
pembelajaran dibagi dalam fase usia.
2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostic
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai
rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar
belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dan
informasi lain dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan
pembelajaran.
3. Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat
ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang
dikembangkan harus bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang;

6
lOMoARcPSD|29977156

relevan dan kontekstual; dan berkesinambungan.Penyesuaian pembelajaran


dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik Pembelajaran paradigma
baru berpusat pada peserta didik. Karena itu, pembelajaran ini disesuaikan
dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta didik. Ruang lingkup
materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas
atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. Selanjutnya pendidik
menyesuaikan proses pembelajaran, menyesuaikan produk hasil belajar, dan
mengkondisikan lingkungan belajar.
4. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip
asesmen yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen
sebagai bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik. Yang kedua
adalah asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen. Ketiga, asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable). Keempat laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan informatif. Terakhir, hasil asesmen
digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua.
5. Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang
melibatkan orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner;
merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan
dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
6. Evaluasi pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi.
Pendidik melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing
modul ajar. Setelah itu pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah
berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan mengidentifikasi hal
tersebut maka modul ajar dapat disempurnakan kembali.

7
lOMoARcPSD|29977156

C. Definisi istilah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada


Kurikulum Merdeka
Sebelum kita membahas bagaimana proses perencanaan kegiatan
pembelajaran pada kurikulum merdeka, kita perlu membahas tentang 4 istilah
dalam proses pembelajaran, yakni standar proses, peserta didik, pendidik dan
satuan pendidikan.
1. Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
2. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
4. Satuan Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
yang selanjutnya di sebut Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
D. Standar Proses sebagai dasar Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
pada Kurikulum Merdeka
Pendidik dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada
Kurikulum Merdeka harus mengikuti standar proses. Standar Proses di gunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien untuk mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian
Peserta Didik secara optimal yang meliputi:
1. Perencanaan pembelajaran;
2. Pelaksanaan pembelajaran; dan
3. Penilaian proses pembelajaran

8
lOMoARcPSD|29977156

Standar Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada


Kurikulum Merdeka Perencanaan Kegiatan Pembelajaran yang di lakukan oleh
pendidik yang berisi aktivitas untuk merumuskan:
1. Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit
pembelajaran;
2. Cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
3. Cara menilai ketercapaian tujuan belajar
Perencanaan pembelajaran di susun dalam bentuk dokumen perencanaan
pembelajaran yang bersifat, fleksibel, jelas dan sederhana. Dimana, dokumen
perencanaan pembelajaran yang fleksibel merupakan dokumen yang tidak terikat
pada bentuk tertentu dan dapat di sesuaikan dengan konteks pembelajaran.
Semntara, dokumen perencanaan pembelajaran yang jelas merupakan
dokumen yang mudah di pahami. Kemudian dokumen perencanaan pembelajaran
yang sederhana merupakan dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai
acuan pelaksanaan pembelajaran.
Dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kurikulum
Merdeka, dokumen perencanaan pembelajaran paling sedikit memuat:
1. Tujuan pembelajaran;
2. Langkah atau kegiatan pembelajaran; dan
3. Penilaian atau asesmen pembelajaran
E. Capaian Pembelajaran yang Menjadi Tujuan Belajar dari Suatu Unit
Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit
pembelajaran merupakan sekumpulan kompetensi dan lingkup materi
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Satuan Pendidikan. Dimana,
Kurikulum Satuan Pendidikan di susun berdasarkan
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang di tetapkan secara nasional; dan
2. Visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum ini di susun dengan melibatkan Peserta Didik dan/atau orang
tua/wali Peserta Didik. Selain melibatkan Peserta Didik dan/atau orang tua/wali
Peserta Didik, penyusunan kurikulum Satuan Pendidikan pada:

9
lOMoARcPSD|29977156

1. Pendidikan menengah kejuruan, juga melibatkan dunia kerja; dan 


pendidikan khusus, juga melibatkan ahli yang relevan.
Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit
pembelajaran di rumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik Peserta
Didik dan sumber daya Satuan Pendidikan. Selain itu, perumusan capaian
pembelajaran pada pendidikan menengah kejuruan juga mempertimbangkan
kompetensi yang di butuhkan oleh dunia kerja.
Perumusan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar pada
pendidikan menengah kejuruan di tuangkan dalam bentuk kompetensi yang
mengacu pada jenjang kualifikasi keahlian tertentu atau sesuai kebutuhan
hidup mandiri. Kemudian, perumusan capaian pembelajaran yang menjadi
tujuan belajar pada pendidikan khusus di tujukan untuk:
2. optimalisasi potensi, bakat, minat, dan kesiapan kerja;
3. pembentukan kemandirian; dan/atau
4. penguasaan keterampilan hidup, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Peserta
Didik.
A. Cara untuk Mencapai Tujuan Belajar
Cara untuk mencapai tujuan belajar di lakukan melalui strategi
pembelajaran yang di rancang untuk memberi pengalaman belajar yang
berkualitas. Strategi pembelajaran yang di rancang untuk memberi
pengalaman belajar yang berkualitas di laksanakan dengan cara:
1. Memberi kesempatan untuk menerapkan materi pada problem atau konteks
nyata;
2. Mendorong interaksi dan partisipasi aktif Peserta Didik;
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia di lingkungan
Satuan Pendidikan dan/atau di lingkungan masyarakat; dan/atau
4. Menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
Strategi pembelajaran yang di rancang untuk memberi pengalaman belajar
yang berkualitas di laksanakan dengan memperhatikan karakteristik
Peserta Didik, yang mencakup:
a. Usia dan tingkat perkembangan;

10
lOMoARcPSD|29977156

b. Tingkat kemampuan sebelumnya;


c. Kondisi fisik dan psikologis; dan
d. Latar belakang keluarga Peserta Didik.
Pelaksanaan strategi pembelajaran dapat bersifat lintas mata
pelajaran dan/atau lintas tingkatan kelas.
B. Cara Menilai Ketercapaian Tujuan Belajar
Cara menilai ketercapaian tujuan belajar di lakukan oleh Pendidik dengan
menggunakan beragam teknik dan/atau instrumen penilaian atau asesmen
yang sesuai dengan tujuan belajar. Hal ini mengacu pada standar penilaian
pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
F. Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran pada
Kurikulum Merdeka
Langkah-langkah dalam Proses Perencanaan Kegiatan Pembelajaran
pada Kurikulum Merdeka setidaknya ada 5 tahap. Dimana pada setiap tahap
ini, ada proses pengembangannya secara tersendiri.
1. Menyiapkan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
2. Menyiapkan Alur Tujuan Pembelajaran
3. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
4. Menyusun Modul Ajar
5. Menyiapkan Projek Profil Pancasila
Menyiapkan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
(KOSP) Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana
proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Proses Penyusunan Kurikulum
Operasional di Satuan Pendidikan pada sekolah penggerak adalah:
1. Menganalisis konteks Karakteristik Satuan Pendidikan;
2. Merumuskan Visi Misi dan Tujuan;
3. Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran;
4. Menyusun Rencana Pembelajaran, dan
5. Merancang Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan.

11
lOMoARcPSD|29977156

G. Menyiapkan Alur Tujuan Pembelajaran


Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran
sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran. Alur ini
menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP di akhir fase tersebut.
Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu. Langkah-langkah yang diperlukan dalam
menyusun Alur Tujuan Pembelajaran sbb: Bedah dokumen CP, Urai CP menjadi
Kompetensi, dst-nya.
Berikut contoh produk dari alur tujuan pembelajaran.

H. Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Setiap satuan Pendidikan dan pendidik akan menggunakan Alur Tujuan
Pembelajaran dan Modul Ajar yang berbeda.
Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran,
antara satu guru dengan guru yang lainnya dapat berbeda, baik dalam angka
kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik :
1. Tujuan pembelajaran
2. Aktivitas pembelajaran
3. Asesmen yang dilaksanakan

12
lOMoARcPSD|29977156

I. Menyusun Modul Ajar


Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan
guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar
Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan
disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid.
Adapun tujuan penyusunan atau pembuatan modul, antara lain:
1. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
pendidik (yang minimal).
2. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Melatih kejujuran peserta didik.
J. Menyiapkan Projek Profil Pancasila
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas
disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di
lingkungan sekitarnya.
Prinsip Projek Profil Pelajar Pancasila:
1. Holistik. Prinsip holistik akan dapat mengajarkan siswa untuk melihat segala
permasalahan secara keseluruhan menjadi bagian yang utuh.
2. Kontekstual.
3. Berpusat pada Pelajar Pancasila.
4. Eksploratif.

13
lOMoARcPSD|29977156

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki
cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru
memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta
didik.
Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang
dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan
materi yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi
kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik.Kurikulum Merdeka baru akan dijadikan kurikulum nasional pada
tahun 2024 mendatang. Namun, untuk saat ini Kurikulum Merdeka baru menjadi
opsi bagi satuan pendidikan. Jadi kesimpulannya Kurikulum Merdeka bukanlah
kurikulum yang wajib diterapkan satuan pendidikan untuk saat ini.Ada beberapa
hal yang mendasari mengapa saat ini Kurikulum Merdeka masih dijadikan opsi.
Pertama, Kemendikbudristek ingin menegaskan bahwa satuan pendidikan
memiliki kewenangan serta tanggung jawab untuk melakukan pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing
sekolah.Kerangka dari sebuah kurikulum memang disusun oleh pemerintah
sebagai pemangku kebijakan. Akan tetapi, satuan pendidikan dan juga gurulah
yang bertugas dalam mengoperasionalisasikan dan mengimplementasi kerangka
kurikulum telah disusun oleh pemerintah pusat.
Alasan lainnya mengapa Kurikulum Merdeka baru menjadi opsi adalah
perlu dilakukan sosialisasi dan penyesuaian terlebih dahulu sebelum Kurikulum
Merdeka menjadi kurikulum nasional. Pendekatan bertahap ini memberi waktu
bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk belajar.Tidak ada kriteria
khusus bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka.

14
lOMoARcPSD|29977156

Kepala sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka akan diminta untuk
mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang konsep
Kurikulum Merdeka. Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi tersebut
sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkannya, mereka akan diminta untuk
mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya adalah
pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi. Informasi mengenai pendaftaran
Kurikulum Merdeka dapat diakses di kurikulum.
Itulah tadi informasi seputar Kurikulum Merdeka. Perubahan kerangka
kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses
tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak
yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di
Indonesia. Oleh karena itu, opsi kurikulum ini adalah salah satu upaya manajemen
perubahan.
B. Saran
Di Kurikulum Merdeka, Guru dituntut menjadi mentor dan fasilitator bagi
keragaman siswa, mendiagnosa potensi siswa, serta memberi pembelajaran yang
sesuai tingkat pemahaman dan capaian masing-masing. Keleluasaan guru dan
sekolah dalam Kurikulum Merdeka bukan berarti lepas dari tanggung jawab
meningkatkan mutu pendidikan. Kedua, kesiapan anak didik. Tak hanya pendidik,
ketidaksiapan anak dalam Kurikulum Merdeka juga bisa menjadi tantangan.
Keleluasaan dalam memilih apa yang akan dipelajari, harus tetap mendapatkan
bimbingan dan support yang positif, baik dari pendidik maupun orang tua.
Bimbingan di sini bukan berarti “menyetir” atau bahkan menekan, namun
bagaimana memandu dan mendorong agar potensi dan kreativitas anak didik bisa
tergali, terasah, dan berkembang optimal. Kesuksesan Implementasi Kurikulum
Merdeka bergantung pada kesiapan guru, anak didik, kepala sekolah, dan seluruh
stake holder terkait. Semua mesti paham peranan masing-masing dan bersinergi
untuk menciptakan suatu perubahan positif demi meningkatkan kualitas
pendidikan.

15
lOMoARcPSD|29977156

DAFTAR PUSTAKA

Arviansyah, M. R., & Shagena, A. (2022). Efektivitas dan Peran Guru dalam
Kurikulum Merdeka Belajar . Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan,
17(1), 40 – 50.
Ainia, D. K. (2020). “Merdeka Belajar Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara
Dan Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter.” Jurnal
Filsafat Indonesia, 3(3), 95– 101.
Alsubaie, M. A. (2016). Teacher Involvement in Curriculum Development.
Journal of Education and Practice, 7(9), 106–107.
Marisa, M. (2021). Inovasi Kurikulum “Merdeka Belajar” di Era Society 5.0.
Santhet: (Jurnal sejarah, Pendidiikan dan Humaniora), 5(1), 72.
https://doi.org/10.36526/js.v3i2.e-ISSN Mulyasa, H. . (2021). Menjadi
Guru penggerak Merdeka Belajar. Bumi Aksara.
Mustagfiroh, S. (2020). Konsep “ Merdeka Belajar ” Perspektif Aliran
Progresivisme di Perguruan Tinggi. Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran,
3(1), 141–147.

16

Anda mungkin juga menyukai