Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FISIOLOGI TUMBUHAN

Meisya Syifa Putri Ihsani

2210423044

RABU 4 OKTOBER 2023

1. Jelaskan manfaat fotosintesis bagi makhluk hidup:

Fotosintesis berperan penting terhadap kehidupan organisme termasuk pada manusia dan hew
an. Karena proses fotosintesis mampu menghasilkan oksigen yang diperlukan makhluk hidup
bernapas.

A. Menghasilkan Oksigen untuk Makhluk Hidup

Proses fotosintesis tanaman membantu mengeluarkan produk sampingan berupa oksigen, yan
g memang sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas. Pada saat perubahan kimiawi te
rjadi tumbuhan kemudian akan menyerap karbon dioksida yang berasal dari polusi, saat karb
on dioksida diserap maka udara yang terdapat di sekitar tumbuhan terasa semakin bersih.

B. Menghasilkan Glukosa

Oksigen dan buah, muncul glukosa dan pada tumbuhan digunakan sebagai bahan bakar dala
m membangun zat makanan lain. Seperti lemak atau protein, kedua zat ini dibutuhkan pada h
ewan dan manusia terutama protein sangat baik bagi tubuh. Hal ini karena protein bisa memp
erbaiki sel hingga membantu meningkatkan kekebalan tubuh manusia.

C. Menghasilkan Bahan Makanan

Fungsi utama dari suatu proses fotosintesis, merupakan kemampuan dalam menghasilkan ma
kanan seperti buah, umbi-umbian dan glukosa. Kandungan zat makanan dalam tumbuhan jug
a sangat bermanfaat untuk dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Kemampuan tumbuhan dala
m merubah energi sinar matahari menjadi energi kimia kemudian menjadi mata pada suatu ra
ntai makanan.

2. Pada reaksi terang apa saja yang di butuhkan dan apa saja yang dihasilkan:
Reaksi terang adalah tahap pertama dari fotosintesis yang terjadi di dalam kloroplas dengan
memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi. Reaksi terang menghasilkan ATP, NAD
PH, dan oksigen yang akan digunakan pada tahap reaksi gelap untuk membentuk glukosa. Re
aksi terang melibatkan dua jenis fotosistem, yaitu PSI dan PSII, yang dapat beroperasi secara
siklik atau non-siklik. Reaksi terang adalah penting dalam anabolisme karena mengubah ener
gi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen.

Reaksi terang menghasilkan oksigen yang merupakan gas penting bagi kehidupan di bumi. O
ksigen dapat digunakan oleh sel untuk respirasi aerobik, yaitu proses pemecahan glukosa men
jadi energi dengan menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron akhir. Respirasi aerobik ju
ga menghasilkan karbon dioksida yang dapat digunakan oleh sel untuk fotosintesis. proses re
aksi terang dalam fotosintesis akan menghasilkan ATP (Adenosine Triphosphate), NADPH
(Nikotinamid Adenin Dinukleotid Fosfat), dan O2. Nantinya, ATP dan NADPH akan diguna
kan di reaksi gelap.

3. jelaskan fase fase siklus calvin dan apa saja yang di butuh kan dan apa saja yang di hasilka
n:
Mekanisme siklus Calvin-Benson
dimulai dengan fiksasi CO2 oleh
ribulosa difosfat karboksilase
(RuBP) membentuk 3-fosfogliserat.
RuBP merupakan enzim alosetrik
yang distimulasi oleh tiga jenis
perubahan yang dihasilkan dari
pencahayaan kloroplas. Pertama,
reaksi dari enzim ini distimulasi oleh
peningkatan pH. Jika kloroplas diberi
cahaya, ion H+ ditranspor dari
stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim
karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid.[41] Kedua, reaksi ini distimulasi
oleh Mg2+ , yang memasuki stroma daun sebagai ion H+ , jika kloroplas diberi cahaya.
Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama
pemberian cahaya.

Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas.
Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan
penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA).
Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus
aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3- Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara
langsung, tetapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis
anhidrida asam pada asam 1,3- bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus
fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-
bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi
fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang
menyumbang 2 elektron.

Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi
Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk
mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi. Tiga putaran daur
akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian
digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini
membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya
triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.

Siklus calvin sangat dibutuhkan untuk keseimbangan ekosistem. Adapun hasil dari siklus seb
agai berikut.Setiap putaran yang terjadi pada siklus akan memperbaiki satu mplekul karbon.
Molekul karbon yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula.Sekurang-kurangn
ya ada tiga putaran siklus untuk dapat membuat satu molekul dari gliseraldehida-3 fosfat.Sete
lah berlangsung enam putaran maka akan terbentuk dua molekul gliseraldehida-3 fosfat yang
akan digabungkan dalam bentuk molekul glokosa.

4. Perbedaan fotosintesis tumbuhan C 3 dan C 4

Tanaman C3

Sebagian besar tumbuhan di bumi merupakan tipe C3, dengan contoh yang paling umum adal
ah padi, gandum, dan kedelai. Disebut tumbuhan C3 karena enzim rubisco akan menangkap
CO2 dan menggabungkannya dengan ribulosa bifosfat menjadi 3-fosfogliserat yang merupak
an molekul berkarbon 3. Molekul berkarbon 3 ini selanjutnya akan menjalani serangkaian pro
ses siklus calvin dan melepaskan glukosa sebagai hasilnya. Pada siang hari tumbuhan C3 aka
n menutup sebagian stomata untuk mengurangi penguapan. Akibatnya konsentrasi CO2 di dal
am jaringan akan berkurang dan konsentrasi O2 hasil fotosintesis akan meningkat. Hal ini aka
n memicu terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan bagi tumbuhan. Fotorespirasi
akan mengikat 02 untuk diolah untuk menghasilkan CO2 namun dengan menggunakan ATP
yang justru membuang-buang energi tumbuhan. Tumbuhan C3 rentan mengalami fotorespiras
i di siang hari yang panas.
Tanaman C4
Tumbuhan yang masuk kategori C4 dalam fotosintesisnya adalah jagung, tebu, dan keluarga
rumput-rumputan lainnya. Disebut tumbuhan C4 karena enzim PEP karboksilase akan
menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan fosfoenolpiruvat menjadi oksaloasetat yang
merupakan molekul berkarbon 4. Penangkapan CO2 ini terjadi di mesofil daun, kemudian
molekul berkarbon 4 tersebut akan diubah menjadi malat dan menuju sel seludang pembuluh
untuk melepaskan CO2. Setelah dilepaskan, CO2 akan menjalani siklus calvin di sel seludang
pembuluh tersebut dan menghasilkan karbohidrat. Patut untuk diperhatikan bahwa reaksi
gelap dalam tumbuhan C4 terjadi di 2 sel yang berbeda. Penangkapan CO2 terjadi di sel
mesofil daun, sedangkan siklus calvin terjadi di sel seludang pembuluh. Hal ini akan
menjadikan konsentrasi CO2 di seludang pembuluh selalu tinggi sehingga mencegah atau
mengurangi terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan. Tumbuhan C4 umumnya
hidup di tempat dengan kondisi cuaca yang panas dengan intensitas cahaya matahari yang
tinggi.

5. Apa yang menyebabkan terjadinya fotorespirasi pada tumbuhan


Produktivitas beberapa jenis tanaman seperti jagung, sorgum, gula tebu lebih besar daripada
kedele. Salah satu yang menyebabkannya adalah adanya perbedaan produktivitas, akibat dari
perbedaan derajat fotorespirasi pada masing-masing tanaman tersebut. Dengan adanya
perbedaan derajat fotorespirasi, maka tanaman dikelompokkan menjadi dua yaitu, kelompok
jenis tanaman dengan produktivitas tinggi (C4) seperti Jagung dan tebu, dan kelompok
tanaman dengan produktivitas rendah (C3) seperti padi, gandum, kedele, tembakau, kacang
tanah.

Fotorespirasi merupakan rangsangan cahaya terhadap laju respirasi, dimana CO2 yang
dihasilkan oleh respirasi pada kebanyakan tumbuhan tinggi menunjukkan bahwa laju
respirasinya lebih cepat dalam keadaan terang daripada dalam keadaan gelap. Fotorespirasi
dapat berlangsung bersama-sama dengan respirasi biasa (glikolisis, daur Krebs, dan rantai
respirasi). Respirasi biasa mempunyai laju yang sama dalam keadaan terang maupun gelap,

selain itu yang juga membedakan respirasi biasa dengan fotoresiparasi adalah tanggapannya
terhadap oksigen, dimana kenaikan oksigen pada konsentrasi 2% sampai 21% menyebabkan

kenaikan respirasi biasa sangat kecil, sedangkan fotorespirasi mengalami kenaikan yang lebih
tinggi.

Penetapan laju fotorespirasi (mg CO2 per dm2 luas daun per jam) sangat sulit, karena CO2
yang dihasilkan pada respirasi akan disemat kembali pada fotosintesis. Derajat fotorespirasi
dapat ditentukan memakai suatu indeks yang disebut titik kompensasi, yaitu suatu keadaan
dimana intensitas cahaya menyebabkan CO2 yang lepas melalui respirasi sama banyaknya
dengan yang digunakan oleh fotosintesis. Keadaan ini menyebabkan tanaman dalam keadaan
statis, oleh karena itu supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik usahakan tanaman
mendapat intensitas cahaya di atas titik kompesasi.
Tumbuhan C3 memiliki laju fotorespirasi yang tinggi. Asam glikolat ialah substrat
fotorespirasi yang terbentuk dari asam posfoglikolat, yaitu asam yang terbentuk dari Ribulosa
1.5 diposfat (RuDP) yang ada pada siklus calvin pada fotosintasis. Jika RuDP bereaksi
dengan CO2 dengan bantuan ensim RuDP karboksilase, akan memproduksi 2 molekul 3 PGA
(asam 3 posfogliserat). Namun jika bereaksi dengan O2 dengan bantuan ensim RuDP
oksigenase akan menghasilkan satu molekul 3 PGA dan satu molekul asam 2 posfoglikolat.
Kemudian asam 2 posfoglikolat akan mengalami defosforilasi menjadi asam glikolat, lalu
asam glikolat masuk ke peroksisom yang ada didalam mesofil. Pada peroksisom terdapat 2
enzim, yaitu asam glikolat oksidase dan katalase, enzim ini berfungsi untuk mengoksidir
asam glikolat 35 menjadi asam glioksilat lalu mengubahnya menjadi glisin.Terbentuknya
glisin di mitokondria, dan kombinasi 2 molekul glisin akan membangun satu molekul serin
dan CO2. Akhirnya serin keluar dari mitokondria dan diubah menjadi karbohidrat.Faktor
yang mempengaruhi terbentuknya asam glikolat yakni konsentrasi CO2dan O2 di atmosfer.
Asam glikolat disintesis secara cepat pada konsentrasi CO2300 ppm (normal), namun apabila
meningkat sampai 1000 ppm mengakibatkan penurunan jumlah asam glikolat. Sementara
pengaruh konsentrasi O2berlawanan dengan CO2, dimana peningkatan O2di atmosfer akan
merangsang terbentuknya asam glikolat pada daun yang mendapat sinar. Asam glikolat akan
disintesis dengan cepat dan diakumulasikan dalam jumlah yang relatif banyak, Apabila
tumbuhan C3 ditempatkan dalam udara dengan kandungan yang O2 normal, yaitu 21%.

Tumbuhan C4 sangat rendah laju fotorespirasinya, dan untuk bisa dipahami maka perlu dipel
ajari proses penyematan CO2 dalam tumbuhan tersebut. CO2 yang disemat oleh fotosintesis
pada tumbuhan C4 bereaksi dengan asam posfoenol piruvat dalam selmesofil, maka terbentuk
lah asam malat, namun beberapa tumbuhan C4 ada juga memproduksi asam aspartat. Asam
malat atau asam aspartat diangkut ke mesofil, dan masuk ke sel seludang pembuluh kemudian
mengalami dekarboksilasi. CO2yang diproduksi akibat dekarboksilasi akan disemat oleh Ru
DP 36karboksilase, kemudian diubah menjadi gula dan produk lainnya melalui lintasan pento
sa posfat reduktif.

Anda mungkin juga menyukai