Anda di halaman 1dari 25

KEMITRAAN HABITAT

IMPLEMENTASI
AGENDA BARU PERKOTAAN
IMPLEMENTING THE NEW URBAN AGENDA

Lana Winayanti, Kemitraan Habitat

RANGKAIAN ACARA 2ND NATIONAL URBAN FORUM


Jakarta, 10 Oktober 2023 Pukul 10 – 12
Indoor Multifunction Stadium (IMS) GBK
TUJUAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

17 tujuan
pembangunan yang
saling berkaitan

United Nations General Assembly Resolution A/RES/70/1 adopted 25 September 2015


Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development
Mengapa Agenda Baru Perkotaan penting?
• Kota-kota dunia menempati hanya 2% daratan, tapi
menguasai 70% GDP, mengkonsumsi lebih dari 60%
energi, menghasilkan 70% emisi gas rumah kaca dan
70% limbah.
• Di tingkat global, wilayah perkotaan berkembang
dengan laju lebih cepat daripada perkembangan
penduduk. Antara tahun 2000 – 2014, wilayah yang
diokupasi kota tumbuh 1.28 x lebih cepat dari
pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini
menunjukkan bahwa kota semakin menjalar /
sprawling dan menjadi kurang padat. Pertumbuhan
sprawling ini berdampak pada penyediaan
infrastruktur dasar yang tidak dapat mengikuti
pertumbuhan wilayah perkotaan seperti air minum,
listrik dan transportasi publik.
• Masalah lingkungan hidup bermunculan seperti
kualitas udara yang menurun karena polusi emisi Jumlah penduduk perkotaan tahun 1950 dan 2020
gas, berkurangnya lahan pertanian dan hutan
karena konversi tanah untuk permukiman. Banyak
kota menjadi rentan terhadap dampak perubahan Memerlukan pendekatan baru
iklim dan bencana alam.
menghadapi pesatnya laju urbanisasi
dan mencapai SDG Goal 11
Timeline
Habitat
Tema Konferensi Habitat:
HABITAT I ‘Hunian Layak bagi Semua’
HABITAT II ‘Permukiman Berkelanjutan
dalam Dunia yang Semakin Mengkota’
HABITAT III ‘Urbanisasi Berkelanjutan’
Prepcom3 Surabaya

Keynote speech disampaikan oleh Wakil Presiden


Bapak H. Jusuf Kalla
Persidangan Habitat III
di Quito
Apakah Agenda Baru Perkotaan?

• Agenda Baru Perkotaan memberikan arahan bagaimana urbanisasi yang


direncanakan dan dikelola dengan baik dapat menjadi kekuatan
transformatif untuk mengakselerasi pencapaian Sustainable Development
Goals, khususnya SDG 11– Make cities and human settlements inclusive,
safe, resilient and sustainable. Agenda Baru Perkotaan
• Agenda Baru Perkotaan menjadi peta jalan untuk pembangunan kota yang dimaksudkan sebagai
diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya, referensi bagi berbagai
pelaku pembangunan
sekaligus melindungi lingkungan hidup. Agenda ini juga memberikan
baik di Pemerintahan
arahan untuk mencapai Sustainable Development Goals dan berbagai aksi (pusat, provinsi,
untuk menghadapi perubahan iklim. kota/kabuparen) maupun
organisasi masyarakat,
sektor swasta dan
seluruh masyarakat
• Agenda Baru Perkotaan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB dalam Resolusi PBB A/RES/71/256 perkotaan di seluruh
dunia.
Struktur dokumen Agenda Baru Perkotaan
• DEKLARASI QUITO MENGENAI PERKOTAAN DAN PERMUKIMAN YANG
BERKELANJUTAN UNTUK SEMUA (22 pasal)
• Penegasan komitmen bersama untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan yang
terpadu dan terkoordinasi di berbagai level
• Visi bersama untuk kota dan permukiman berkelanjutan
• Prinsip-prinsip : tidak menelantarkan seorangpun, ekonomi perkotaan yang
inklusif dan berkelanjutan, keberlanjutan lingkungan hidup
• Ajakan untuk beraksi

• RENCANA IMPLEMENTASI QUITO UNTUK AGENDA BARU PERKOTAAN


(153 pasal)
• Komitmen transformatif untuk pembangunan lingkungan yang berkelanjutan dan
kota yang berketahanan
• Implementasi yang efektif : membangun struktur pengelolaan perkotaan,
perencanaan dan pengelolaan tata ruang perkotaan, sarana implementasi
• Tindak lanjut dan reviu
THE NEW URBAN AGENDA
Agenda Baru Perkotaan PRINSIP-PRINSIP

VISI BERSAMA
Kota untuk semua, mendorong inklusivitas,
menjamin setiap penghuni dapat menikmati dan
menghasilkan permukiman dan kota-kota yang
berkeadilan, sehat, mudah diakses, terjangkau,
tangguh, dan berkelanjutan

PERGESERAN PARADIGMA
1 Pembangunan perkotaan dan kewilayahan yang
terpadu dan berkelanjutan

2 responsive gender dan usia


Pendekatan pembangunan berbasis manusia,
Agenda Baru Perkotaan menekankan pada
pergeseran paradigma, prinsip-prinsip dan
Setiap pemangku kepentingan memiliki peran
3 penting dalam mewujudkan NUA pendorong perubahan untuk mencapai
SDGs, khususnya Tujuan 11
Pendorong transformasi

Kebijakan permukiman Perkuatan tata kelola


dan perkotaan yang pemerintahan yang baik
terpadu dan berkelanjutan (good governance)
berbasis kemitraan

Dukungan kerangka dan


Perencanaan & instrument pembiayaan
desain yang terpadu yang inovatif
Tindak lanjut NUA
• “Kami akan mendorong UN-Habitat, program-program dan badan-
badan lain PBB, dan pemangku kepentingan yang terkait lainnya
untuk menghasilkan panduan praktis yang berdasarkan bukti untuk
penerapan Agenda Baru Perkotaan dan dimensi perkotaan dari
Sustainable Development Goals, dalam kolaborasi dengan negara
anggota, otoritas setempat, kelompok besar, dan pemangku
kepentingan terkait lainnya, serta melalui mobilisasi para ahli…”
(NUA pasal 128)
Panduan Praktis Implementasi NUA di Indonesia
Merupakan salah satu bentuk
perwujudan komitmen Pemerintah
Indonesia untuk mengimplementasi NUA

Sebuah upaya yang dilakukan oleh


Pemerintah Indonesia dalam membuat
kesepakatan dalam NUA menjadi lebih
praktis untuk dipahami dan
diimplementasikan di tingkat lokal
Penyusunan Panduan Praktis Implementasi NUA (1/2)
1 2
Penerjemahan buku Identifikasi komponen dan prinsip
Agenda Baru Perkotaan perkotaan
Identifikasi Urusan Identifikasi Prinsip
Pemerintahan Perkotaan
(NUA) UU 23/2014 Dokumen Deklarasi NUA

Komponen Perkotaan Prinsip Perkotaan


a) Penerjemahan poin-poin (7 Komponen) (7 Prinsip)
NUA
b) Penjaringan masukan, Perumahan dan akses pelayanan Inklusif dan partisipatif
dasar
review dan pembahasan Responsif gender dan usia
Kebencanaan dan lingkungan
c) Penyusunan dan perkotaan Efektif, efisien, produktif
penyepakatan glossary Tata kelola perkotaan Mudah diakses dan
dengan para pemangku Transportasi dan mobilitas terjangkau
kepentingan perkotaan Terpadu
d) Finalisasi NUA versi Bahasa Penataan ruang dan Transparan dan akuntabel
Indonesia pengembangan wilayah
perkotaan Aman, nyaman,
Pembangunan ekonomi lokal berketahanan
Sosial-budaya dan kesehatan
masyarakat
Penyusunan Panduan Praktis Implementasi NUA (2/2)
3 Kajian Substansi 7 Komponen Perkotaan hasil
identifikasi Tahap 2 menjadi judul
KOMPONEN setiap seri Buku Panduan Praktis
(Buku 2-8)

SUB-KOMPONEN
+ Panduan
ISU Praktis NUA
4 Workshop (Versi 1.0)
PILIHAN
KEBIJAKAN/ AKSI

+ 5 Konsinyasi
● Studi literatur
● Peraturan dan kebijakan
● Pembelajaran terdahulu
(good and bad practices) 6 Finalisasi
Seri Buku Panduan Praktis Implementasi NUA (1/5)
Buku 1 Pengantar Agenda Baru Perkotaan 2017
Buku 2 Panduan Praktis: Perumahan dan Akses Pelayanan Dasar
Buku 3 Panduan Praktis: Kebencanaan dan Lingkungan Perkotaan
Buku 4 Panduan Praktis: Tata Kelola Perkotaan
Buku 5 Panduan Praktis: Transportasi dan Mobilitas Perkotaan 2018
Buku 6 Panduan Praktis: Penataan Ruang dan Pengembangan
Wilayah Perkotaan
Buku 7 Panduan Praktis: Pembangunan Ekonomi Lokal
Buku 8 Panduan Praktis: Sosial-budaya dan Kesehatan Masyarakat
Seri Buku Panduan Praktis Implementasi NUA (2/5)
Buku 1. Pengantar Agenda Baru Perkotaan Buku 2. Panduan Praktis: Perumahan dan
Akses Pelayanan Dasar
Komponen yang dibahas:
1. fenomena urbanisasi; Komponen yang dibahas:
2. NUA sebagai agenda bersama dalam 1. pembangunan perumahan yang
pembangunan perkotaan; terjangkau;
3. visi bersama, prinsip dan komitmen, 2. penanganan kawasan permukiman kumuh
paradigma baru; dan informal;
4. urgensi kebijakan perkotaan nasional; 3. air minum dan sanitasi, ruang publik dan
5. tahapan penyusunan panduan praktis; fasilitas sosial perkotaan; serta
6. sistematika panduan praktis; 4. pemberdayaan masyarakat.
7. prinsip pembangunan perkotaan;
8. langkah-langkah untuk pelaku perkotaan;
dan
9. terjemahan NUA sebagai lampiran.

https://pu.go.id/pustaka/biblio/digital/2GJ8L
Seri Buku Panduan Praktis Implementasi NUA (3/5)
Buku 3. Panduan Praktis: Kebencanaan dan Buku 4. Panduan Praktis: Tata Kelola
Lingkungan Perkotaan Perkotaan

Komponen yang dibahas: Komponen yang dibahas:


1. pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya 1. kelembagaan yang baik dan kuat;
alam dan keanekaragaman hayati yang 2. hubungan dan koordinasi antara lembaga
berkelanjutan; dan antar aktor;
2. pengelolaan perkotaan berwawasan 3. mewujudkan pemerintah yang responsif;
lingkungan; 4. pembiayaan pembangunan perkotaan;
3. pengurangan dan pengelolaan risiko 5. kemitraan; serta
bencana; serta 6. pemanfaatan TIK (teknologi, informasi dan
4. perencanaan dan penerapan kebijakan komunikasi).
kebencanaan dan perubahan iklim yang
terpadu.
Seri Buku Panduan Praktis Implementasi NUA (4/5)
Buku 5. Panduan Praktis: Transportasi dan Buku 6. Panduan Praktis: Penataan Ruang
Mobilitas Perkotaan dan Pengembangan Wilayah Perkotaan

Komponen yang dibahas: Komponen yang dibahas:


1. mobilitas perkotaan; 1. integrasi tata ruang; serta
2. infrastruktur dan pelayanan transportasi; 2. penataan ruang perkotaan pada tingkat:
3. transit oriented development (TOD); dan (a) nasional dan global,
4. tata kelola transportasi dan mobilitas (b) sub-nasional dan metropolitan,
perkotaan. (c) kota/kabupaten, dan
(d) bagian wilayah perkotaan.
Seri Buku Panduan Praktis Implementasi NUA (5/5)
Buku 7. Panduan Praktis: Pembangunan Buku 8. Panduan Praktis: Sosial Budaya
Ekonomi Lokal dan Kesehatan Masyarakat

Komponen yang dibahas: Komponen yang dibahas:


1. pemanfaatan sumber daya lokal; 1. inklusi sosial;
2. pengakuan dan pemberdayaan ekonomi 2. penguatan kohesi sosial dan modal sosial;
informal; 3. budaya berkota; pelestarian warisan
3. pemenuhan lapangan kerja; serta budaya; dan
4. pengurangan kemiskinan dan kesenjangan 4. kesehatan masyarakat.
perkotaan.
Penutup:
Panduan Praktis Implementasi NUA harus dilihat sebagai
‘living document’
Panduan Praktis NUA
membutuhkan tinjauan
dan revisi secara periodik
● Panduan ini harus dites di
tingkat lokal pada konteks dan
kondisi perkotaan yang
berbeda-beda
● Setelah konsultasi dengan
pemerintah daerah, Panduan
Praktis ini akan diperbarui dan
Dipublikasikan Edisi
diperbaiki agar lebih
tahun 2017
Edisi 1.0
selanjutnya implementatif pada kota-kota di
(2.0, 3.0, …) Indonesia
Terima
kasih
• Kemitraan Habitat merupakan organisasi multi stakeholders,
meliputi unsur masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, pakar
dan praktisi, serta pemerintah daerah dan pusat. Kemitraan
Habitat memiliki fokus membantu pemerintah mewujudkan
target 100-0-100 (100% akses aman air minum, 0% kawasan
permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi) melalui berbagi
pengalaman dan pengetahuan, pendampingan dan publikasi.
• ruangwaktu Knowledge Hub for Sustainable [Urban]
Tentang Development mencoba menjadi jembatan knowledge
production dengan pembuat kebijakan dan aksi-aksi lokal di
bidang urban design, perencanaan kota dan pemerintahan,
kami kebijakan urbanisasi, peningkatan kapasitas lokal, dan
pembangunan berkelanjutan secara umum.
• Kemitraan Kota Hijau - Sejak 2015-sekarang, K2H melakukan
sosialisasi, pendampingan, dan pengembangan Kota Hijau ke
kota dan kabupaten di Indonesia; Pemeringkatan IKH
bertujuan mendorong percepatan pengembangan/
perwujudan Kota-Kota Hijau di Indonesia sebagai salah satu
upaya mewujudkan Kota Berkelanjutan (SDGs) dalam
mengantisipasi, beradaptasi, dan memitigasi terhadap
perubahan iklim.
Moderator
Yayat Supriyatna adalah pengamat dan
narasumber perkotaan di berbagai
Lembaga dan media massa nasional. Saat
ini masih mengajar di Prodi Teknik
Planologi Fakultas Arsitektur Lansekap dan
Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti.

Lana Winayanti – Nirwono Joga, pakar tata Sarwo Handayani , Hadi Sucahyono, mantan Rina Farida, aktif pendampingan
pensiun dari Kem. PUPR kota, penggiat kemitraan mantan Deputi Kepala Badan penanganan kawasan kumuh
masih aktif di Prodi PWK kota hijau, dewan adipura, Gubernur DKI Jakarta Pengembangan perkotaan melalui
Univ Tarumanagara, penulis/kolumnis/ masih aktif di Kemitraan Infrstruktur Wilayah pemberdayaan masyarakat
Kemitraan Habitat, narasumber perkotaan di Habitat dan menjadi Kementerian PUPR sampai (Kotaku) kolaborasi pemerintah
organisasi keprofesian, media massa nasional. narasumber di berbagai sekarang aktif menulis di dan swasta, dan narasumber
dan narasumber di Lembaga. media massa, Kemitraan pelatihan
berbagai Lembaga. Habitat dan Advisory pengembangan kawasan perkota
Board SAPPK ITB an.

Anda mungkin juga menyukai