Bab I-5
Bab I-5
PENDAHULUAN
III.1 Pengkajian
- Pengumpulan Data
Data Demografi Profile
Pengkajian dilakukan penggunaan autoamnamnesa didapatkan data umum nama kepala
keluarga yaitu Tn.J, agama Kristen Protestan, umur 34 tahun, suku Dayak, pendidikan
Strata I. Rata-rata penghasilan Tn.J Rp. 1.000.000, Pengeluaran rata-rata Rp. 700.000.
Pengambil keputusan didalam keluarga adalah Bapak J
- Daftar Anggota Keluarga
No Nama Hubungan L/P Tanggal lahir Pendidikan Pekerjaan Status
Anggota dengan terakhir perkawinan
Keluarga kepala
keluarga
- Tipe keluarga
Keluarga Inti
- Rumah dan Lingkungannya
- Rumah
Tn. J tinggal bersama istri dan anaknya di rumah pribadi, lantai rumah terbuat dari
semen, rumah memiliki jendela dan ventilasi yang kurang memadai, penerangan
menggunakan listrik dan kebersihan rumah kurang, terlihat rumah berantakan, kamar
yang berada di samping pintu masuk dan di gabung dengan ruang tamu serta
peletakan barang-barang yang tidak rapi, dan di teras depan rumah dignakan sebagai
membuka usaha yaitu warung.
- Dapur
Alat masak yang digunakan menggunakan tungku dan kompor gas
- Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah di belakang rumah
- Sumber Air Minum
Air minum yang digunakan didapat dari sumur, Air yang digunakan untuk mencuci
adalah juga air sumur dan air minum isi ulang dan air yang direbus.
- Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Tn. Y adalah dengan cara dibakar.
- Jamban
Jamban yang digunakan oleh keluarga Tn.Y adalah jamban septik tank dan
kebersihan kurang
- Kandang
Keluarga Tn. Y tidak memiliki kandang ternak apapun
- Lingkungan
Keluarga Tn. Y tidak memiliki halaman rumah
- Keluarga Berencana
Pasangan usia subur dikeluarga ini tidak ada.
- Keadaan Balita
Keluarga tidak memiliki anggota keluarga balita.
- Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga menggunakan pemanfaatan kesehatan dari bidan dan puskesmas jika ada salah
satu anggota keluarga yang sakit, klinik kesehatan serta dokter klinik.
- Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan di dalam anggota keluarga hanya Ny.W yang menderita arthritis
rhematoid, namun Tn.Y sebelumnya juga pernah menderita arthritis rhematoid.
- Hasil Pemeriksaan Fisik pada Ny. S dengan Arthritis Rhematoid
Temp: ℃ /axila, P: 80x/mnt, Resp: 21x/mnt, Bp: 120/80 mmHg
- Kepala dan Leher
Rambut panjang dan putih kehitam-hitaman, tidak ada lesi.
- Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter pupil 4 mm/4 mm.
- Hidung
Simetris, tidak ada rabas/sekret, tidak ada sumbatan, tidak ada gangguan penciuman.
- Mulut
Membran mukosa lembab, gigi tidak lengkap, tidak ada gangguan pengecap, tidak ada
disfagia.
- Telinga
Simetris, tidak ada gangguan pendengaran.
- Leher
Simetris, Tidak ada pembesaran pembesaran kelenjar tiroid.
- Dada dan Paru
Pergerakan dada simetris, vesikuler, sonor seluruh lapisan paru,ronchi(-), mengi(-) , tidak
ada penggunaan otot bantu pernapasan.
- Jantung
Bunyi janjung ICS 1 dan 2 Lup-Dup
- Abdomen
Bising usus 20 kali/menit, datar , tidak ada nyeri tekan , tumor (-) , BAB 1 kali dalam
<dari 24 jam
- Ekstremitas
Tidak ada bekas luka dan pembengkakan. Namun klien mengatakan ada merasa nyeri
pada bagian kedua lutut.
3.2 Tugas dan Fungsi keluarga
Sangat Tidak
No. Tugas dan Fungsi Keluarga Baik Sedang
baik baik
Mengenal masalah kesehatan
1. √
setiap anggota keluarga
Mengambil keputusan untuk
2. √
tindakan kesehatan yang tepat
Memberikan perawatan kepada √
3.
anggota keluarga yang sakit,
Mempertahankan suasana
√
4. rumah yang menguntungkan
untuk kesehatan
Mempertahankan hubungan
5. timbal balik antara keluarga √
dan lembaga kesehatan
Berdasarkan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kurang pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga khususnya Ny.W
berhubungan dengan kurang informasi dan keterbatasan kemampuan mencapai informasi,
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. (3 2/3)
2. Ketidakefektifan sanitasi lingkungan berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan
yang berhubungan dengan kesehatan. (1 3/3)
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan untuk
menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya
(Potter dan Perry. 2009).
Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom Dan
golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak
namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.
Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap
sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada
sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga
tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dangangguan gerak. (Soenarto,
2015).
Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau
sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan
meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, lebih dari 150 jenis rematik
diantaranya adalah Artritis reumatoid dan Osteoartritis.
Dalam melakukan perumusan masalah, penulis mendasarkan perumusan masalah
pada konsep, analisa dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa. Sebelum
memutuskan tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada keluarga Tn.Y.
Masalah kesehatan yang dilakukan ialah kurang pengetahuan mengenai penyakit
yang diderita, Hal ini disebabkan karena faktor pendidikan, sekalipun menyadari bahwa
memiliki berbagai pantangan dalam mengkomsumsi makanan akan tetapi akibat kurangnya
pengetahuan mengakibatkan pemahaman akan arthritis rhematoid sangat kurang sehingga
menimbulkan Ny. W masih saja mengkomsumsi makanan dan aktivitasnya yang menjadi
risiko terjadinya nyeri pada sendi. Salah satu cara yang dilakukan dalam mengatasi hal ini
adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada Tn. P dan keluarga mengenai
penyakit yang dideritanya, serta menjelaskan akibat dari pola hidup yang tidak sehat yang
dapat mengakibatkan arthritis rhematoid.
IV.2 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencaaan, penulis dan keluarga Tn.Y mendiskusikan dan merencanakan
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan yang
teridentifikasi pada saat pengkajian dilakukan. Adapun sasaran dari pembuatan
perencanaan ini adalah Ny.W sebagai klien. Pada tahap ini, diharapkan agar seluruh
anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Setelah mendiskusikan dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan bersama keluarga
Tn.Y maka penulis membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) mengenai arthritis
rhematoid beserta leaflet.. Kemudian penulis membuat kontrak berikutnya kepada keluarga
Tn.Y untuk mengadakan pertemuan kembali untuk melaksanakan kegiatan yang sudah
direncanakan yaitu pada tanggal 27 Maret 2017.
IV.3 Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan hasil dari perencanaan dengan keluarga Tn.Y, maka dalam tahap
pelaksanaan tindakan perawatan, penulis lebih menekankan pada dua faktor yakni : sifat
masalah dan proses pencegahan masalah sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan
sesuai perencanaan. Kemudian melakukan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan
dengan dibantu oleh sumber daya yang tersedia pada keluarga terutama peran aktif dari
seluruh anggota keluarga klien. Dari hasil observasi yang dilakukan penulis saat
pelaksanaan kegiatan, Tn.Y sangat antusias untuk mendengarkan materi mengenai arthritis
rhematoid yang disampaikan dan terlihat banyak bertanya terutama jenis-jenis makanan
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi penderita rematik, serta penanganan yang
diberikan kepada penderita rematik. Pada kesempatan itu pula dijelaskan cara penanganan
rematik secara non-farmakologis kepada Tn.Y dan keluarga yaitu dengan perawatan
memberikan kompres hangat bila terasa nyeri pada sendi-sendi dan memberikan kompres
dingin jika sendi terlihat bengkak.
IV.4 Evaluasi
Adapun tolak ukur yang digunakan penulis dalam mengevaluasi asuhan keperawatan
pada Tn.Y dan keluarga adalah standar keperawatan, perubahan perilaku dan teori
keperawatan. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit Arthritis Rhematoid dapat menambah
pengetahuan keluarga dan keluarga mampu menyadari masalah yang dihadapi. Standar
keperawatan yang diberikan pada Tn.Y dan keluarga mampu membuka wawasan berpikir
yang luas terutama berkaitan dengan penyakit yang diderita Ny.W sekarang.
Metode yang telah dilakukan penulis dalam mengevaluasi adalah wawancara
langsung kepada klien dan keluarga, pengkajian fisik kepada klien, observasi dengan
melihat langsung keadaan klien, keluarga dan sanitrasi rumah serta kunjungan rumah.
Sedangkan sasaran yang telah dicapai adalah Tn.Y dan keluarga telah memahami akan
pentingnya arti pemeliharaan kesehatan, mengerti tentang tanda dan gejala, faktor pencerus
dan risiko, komplikasi, penanganan dan perawatan arthritis rhematoid di rumah serta
bersedia memeriksakan kesehatan pada petugas kesehatan bila ada keluhan.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 27 Mei 2017, didapatkan masalah kesehatan
yang menjadi prioritas utama yang dialami Ny.W yaitu arthritis rhematoid dengan tanda dan
gejala yang sering dialaminya seperti sering merasa nyeri pada bagian sendi pergelangan
tangan dan lutut.
Masalah keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian yaitu kurangnya
pengetahuan dari Ny.W dan anggota keluarga lainnya dalam mengetahui penyakit yang
dialaminya serta tidak mampu mengenal masalah kesehatan terhadap keluarganya karena
menganggap penyakit arthritis rhematoid yang diderita jika sudah minum obat/jamu
sambiroto akan hilang dengan sendirinya.
Sebagai seorang perawat kita mempunyai peran dan tanggung jawab dalam memberikan
asuhan keperawatan pada keluarga dengan anggota keluarga yang menderita arthritis
rhematoid. Peran perawat disini yaitu memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan baik
pada keluarga maupun pada penderita itu sendiri, setiap kali kunjungan memotivasi keluarga
dan menganjurkan penderita untuk mengontrol dirinya ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat.
V.2 Saran (ditujukan untuk keluarga)
- Bagi Klien
- Diharapkan agar Ny.W dapat melaksanakan dan patuh terhadap pantangan yang
mencetuskan terjadinya nyeri pada sendi yang sering dialami.
- Diharapkan agar Ny.W dapat memeriksakan kondisi kesehatan secara teratur sesuai
dengan kemampuan
- Diharapkan agar Ny. W dan keluarga dapat menyadari pola perilaku hidup sehat dan
memelihara kesehatan anggota keluarga lain.
- Bagi Pendidikan
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan
kesehatan keluarga sehingga dapat tercipta perawatan profesional, terampil, inovatif, dan
bermutu, sehingga mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga secara menyeluruh
berdasarkan kode ethik keperawatan.