Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REHAL AL-QURAN

MUSHOLLA AL-BAROKAH DESA KEDAI DURIAN

Rezi Six Rullah Parinduri1), Hilmi Afifurohman2), Wahyu Pratama


Simarmata3), Ariq G Pratama4

1,2,3,4,)
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Email : rezisixrullah@gmail.com1, hilmiafifurohman@gmail.com2 , simarmata.ws@gmail.com3 ,


ariqgpratama1@gmail.com4

Abstract
Rehal Qur’an is a tool as a place to read the Koran in the form of a folding table. Rehal is
widely used in mosques, Qur’an recitation parks, and Islamic boarding schools when the
congregation is reciting or reading the Qur’an. The most common form of rehal is usually
made of wood and some are equipped with certain carvings, so the price will be a little
more expensive. This research aims to design Al-Qur'an relic products. This research is a
qualitative type through literature study and field study by applying the design thinking
method. The results of this research show that the form of rehaling the Qur'an has a
symbolic meaning in the social imagination of the Muslim community to maintain the
sanctity and respect of the Qur'an, functionally it provides comfort for users who read the
Qur'an in the sila sitting position and the sit on a stool, and additional facilities need to be
considered in the form of seating equipment so that users avoid injury from sitting directly
on the floor.
Key Words : Design Thinking, Making, Rehal al-Qur’an

Abstrak
Rehal Quran adalah suatu alat sebagai tempat membaca Al Quraan yang berbentuk meja
lipat. Rehal banyak di pergunakan di mesjid, taman pengajian Al Quran, maupun pondok
pesantren saat jemaah sedang mengaji atau membaca Al Quran. Bentuk rehal yang paling
umum biasanya terbuat dari kayu dan ada juga yang dilengkapi ukiran tertentu, sehingga
harganya akan sedikit lebih mahal. Penelitian ini bertujuan mendesain produk rehal Al-
Qur’an Penelitian ini merupakan jenis kualitatif melalui studi pustaka dan studi lapangan
dengan menerapkan metode design thinking. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
bentuk rehal al-Qur’an memiliki makna simbolik dalam imajinasi sosial masyarakat
muslim untuk menjaga kesucian dan menghormati Al-Qur’an, secara fungsional ia
memberikan kenyamanan bagi pengguna pembaca al-Qur’an dalam posisi duduk sila dan
posisi duduk simpuh, dan perlu dipertimbangkan fasilitas tambahan berupa alat tempat
duduk agar pengguna terhindar dari cidera akibat duduk di lantai secara langsung.
Kata kunci: Design Thinking, Pembuatan, Rehal al-Qur’an
PENDAHULUAN

Rehal Quran adalah suatu alat sebagai tempat membaca Al Quraan yang
berbentuk meja lipat. Rehal banyak di pergunakan di mesjid, taman pengajian Al
Quran, maupun pondok pesantren saat jemaah sedang mengaji atau membaca Al
Quran. Bentuk rekal yang paling umum biasanya terbuat dari kayu dan ada juga
yang dilengkapi ukiran tertentu, sehingga harganya akan sedikit lebih mahal.

Rehal al-Qur’an merupakan alat penyangga Al-Qur’an yang digunakan


ketika membaca kalam Suci ini (Barir, 2015). Rehal Al-Qur’an dipahami memiliki
makna simbolik dalam imajinasi sosial masyarakat muslim yang salah satunya
digambarkan sebagai “perahu bahtera yang akan dinaiki oleh pembaca Al-Qur’an
di akhirat kelak” (Barir, 2015). Berdasarkan hasil eksperimen, rehal al-Qur’an
dinilai sangat berguna bagi ketelitian dengan posisi duduk bersila dan bagi
kecepatan dengan duduk bersimpuh dalam pembacaan Al-Qur’an. Ditemukan
bahwa penggunaan rehal al-Qur’an menghasilkan denyut nadi lebih rendah dengan
duduk bersila dan denyut nadi lebih tinggi dengan duduk bersimpuh. Juga duduk
simpuh lebih memiliki risiko cedera tinggi daripada duduk sila ketika digunakan
Rehal al-Qur’an.

Pada awalnya alat bantu yang digunakan untuk membaca Al Quran berupa
rehal yang berada di musholla al barokah sangat sedikit. Dengan melihat
keterbatasan-keterbatasan tersebut maka tim pengabdian masyarakat KKN UMSU
berencana akan merancang dan membuat sebuah rekal yang lebih efektif dan efisien
untuk dipakai para masyarakat yang I’tikaf di Musholla Al Barokah Desa Kedai
Durian. Disini tim pengabdian akan membuat sebuah bentuk rekal yang lebih
simple dan menggunakan papan triplek dan papan lisplank sebagai kaki dari rehal
yang akan dibuat dan dibuat dengan bentuk yang lebih memudahkan masyarakat
yang I’tikaf di Musholla Al Barokah dapat membaca Al Quran sehari-harinya nanti.

Jenis-jenis Rehal

Ada berbagai jenis rehal yang bisa dibedakan berdasarkan bahan, teknik
bukaan dan ciri yang ada pada sesebuah rehal. Walaupun sinonim dengan
pertukangan dan seni ukiran kayu, ada juga rehal yang dibuat menggunakan bahan
lain seperti buluh dan konkrit. Produk-produk rehal yang dibuat daripada logam dan
plastik juga boleh didapati dengan mudah di pasaran sekarang, berdasarkan bahan
yang digunakan, contohnya rehal kayu dan rehal plastik.

Beberapa permasalahan yang mendasar guna pembuatan rehal musholla al


barokah antara lain:

1. Toko penyedia bahan material untuk proses pembuatan rehal cukup jauh
dari desa tempat melaksanakan KKN
2. Desain yang akan dikunakan untuk pembuatan rehal
3. Peralatan peralatan yang akan dipergunakan dalam proses pengerjaan
Guna mendukung aktiviatas pembuatan rehal musholla al barokah Desa
Kedai Durian maka kegiatan pengabdian ini akan difokuskan pada pembuatan
desain rehal secara mudah untuk dikerjakan serta mengimplementasikan desain
yang telah didiskusikan bersama.

METODE
Program Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan di Desa Kedai
Durian, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang. Dalam melakukan kegiatan
tim bekerjasama dengan warga sekitar dan kegiatan ini diketahui oleh Kepala Desa,
Desa Kedai Durian.

Musholla Al Barokah Desa Kedai Durian mudah di akses untuk menuju ke


sana dari desa. Khalayak sasaran dimaksud adalah Warga Sekitar yang ber I’tikaf
di musholla Al Barokah Desa Kedai Durian.

Tujuan dari pembuatan rehal ini adalah untuk menambah fasilitas rehal di
musholla al barokah.Disamping itu juga memiliki fungsi ekologis, psikologi dan
sosial, sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak baik masyarakat sekitar
maupun akademisi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Tim KKN
dengan mempertimbangkan kelayakan potensi sumber daya manusia, sosial
ekonomi dan lingkungan, maka diputuskan bahwa kegiatan ini di lakukan dalam 4
tahap yaitu:
1. Sosialisasi terkait pelaksanaan program dengan seluruh anggota KKN,
masyarakat sekitar guna menjelaskan fungsi dari pada rehal yang akan dibuat
2. Melakukan desain rehal yang akan di buat
3. Melakukan pengukuran dan pemotongan secara detail untuk mengetahui
luasan rehal yang akan dibuat
4. Implementasi desain
Sosialisasi Program
Sebelum program dilaksanakan oleh peserta KKN, terlebih dahulu
melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna menjelaskan terkait kegiatan
pengabdian yang akan dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat
mengetahui dan berkontribusi dalam secara penuh dalam mendukung program yang
akan dilaksanakan. Masyarakat sekitar peduli dengan kenyamanan saat membaca
Al Qur’an, menjadikan program pembuatan rehal ini menjadi lebih mudah.
Sinergitas yang terjalin antara peserta KKN dan masyarakat melalui sosialisasi
diharapkan berdampak positif saat program dilaksanakan.
Mendesain Rehal yang akan dibuat
Sebelum memulai pemotongan triplek dan papan lisplang yang akan
digunakan tahap sebelumnya yang harus dilakukan adalah mendesain terlebih
dahulu pemodelan rehal yang akan di jadikan acuan dan akan direalisasikan. Guna
untuk mempersingkat waktu dan tidak membuang bahan bahan secara percuma
akibat salahnya konsep rehal yang ingin dicapai.

Gambar 1. Mendesain Rehal yang akan dibuat


Pengukuran dan Pemotongan
Pengukuran yang dilakukan pada papan triplek dan papan lisplank yang
digunakan untuk mengetahui tinggi dan lebar pada rehal yang akan dipotong.
Setelah proses pengukuran telah berlangsung masuklah ke tahap pemotongan
triplek dan papan lisplang yang digunkan untuk pembuatan rehal menggunakan alat
pemotong kayu.

Gambar 2. Pemotongan papan triplek yang sudah diberi tanda

Mengimplementasikan Hasil desain

Setelah proses pengukuran dan pemotongan papan triplek dan papan


lisplang masuklah ke tahap perakitan dari bahan bahan yang telah dipotong
sebelumnya dengan menggunakan bor paku untuk memasukan pakunya. Pada tahap
ini di perlukan ketelitian dan kesabaran jika tidak teliti maka akan pakunya tidak
menancap tepat pada papan yang seharusnya.

Gambar 3. Proses penyatuan yang papan yang telah dipotong sebelumnya


HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menerapkan alat alat industral kepada masyarakat peserta KKN
memberikan desain rehal yang telah dikerjakan kepada pihak pengurus musholla.
Hal ini bertujuan agar pengurus musholla memiliki panduan dalam
mengembangkan dan membuat kembali rehal sebagai acuan pedoman. Disamping
itu juga berguna untuk sebagai bahan ajar bagi masyarakat dalam pembuatan rehal
menggunakan perangkat digital. Kegiatan implementasi Iptek ini di tandai dengan
penyerahan berkas desain kepada mitra dalam bentuk rehal jadi dan file rehal soft
copy.

Gambar 4. Penyerahan rehal kepada pengurus Musholla Al Barokah

SIMPULAN
Setelah menyelesaikan seluruh tahapan kegiatan pengabdian ini, ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:
1. Dari aspek pendidikan, terjadi transfer knowledge terkait pembuatan rehal, dan
penggunaan software desain pada rehal.
2. Bertambahnya fasilitas dudukan Al Quran (Rehal) di Musholla Al Barokah.
3. Adanya panduan pengembangan rehal baik itu bentuk bentuk nyata rehal dan
file soft copy.
UCAPAN TERIMAKASIH
Peserta KKN UMSU mengucapakan terimakasih kepada Bapak rektor
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah mengadakan program
kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswanya. Kepada Kepala Desa Kedai Durian
yang telah menerima peserta KKN dan Program yang akan dibawakan dengan baik.
Serta kepada seluruh masyarakat Desa Kedai Durian yang telah menyambut dan
membantu program yang peserta KKN jalankan.

DAFTAR PUSTAKA

Steinke, G. H., Al-Deen, M. S., & LaBrie, R. C. (2018). Innovating information


system development methodologies with design thinking. Titel: Proceedings of the
5th Conference in Innovations in IT, Volume Nr. 5

Dahril, T. (2017). Rehal al-Qur’an Besar. LPPM Universitas


Riau.https://pdkiindonesia.dgip.go.id/detail/S00201704465?type=patent&keywor
d=rehal+al-qur%27an

Darmalaksana, W. (2020b). Metode Design Thinking Hadis Pembelajaran, Riset &


Partisipasi Masyarakat. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Steinke, G. H., Al-Deen, M. S., & LaBrie, R. C. (2018). Innovating information


system development methodologies with design thinking. Titel: Proceedings of the
5th Conference in Innovations in IT, Volume Nr. 5

Anda mungkin juga menyukai