Laporan Rachmat
Laporan Rachmat
NICKEL-ALLOY INDONESIA
Disusun oleh:
Menyetujui
Tanggal :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allat SWT. karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Industri (PI) ini yang
tujuan untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi pada kampus Akademi
Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasi kepada Zaenal
selaku dosen pembimbing dan Roy Fahrul Santo selaku pembimbing industri serta
rekan-rekan dan pihak lain yang telah membantu dalam proses penyelesaian
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kategori sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan bagi pembacanya. Terima kasih.
Penulis
RACHMAT ARIZAL ZAINAL
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan
1.2 Produk yang Dihasilkan
BAB II. URAIAN KEGIATAN
2.1 Sistem Penugasan Kerja
2.2 Rangkuman Pekerjaan Selama Praktik Industri
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
Produk yang dihasilkan pada peleburan nikel tahap 1 pada fase pertama, dua
tanur 16500KVA akan dioperasikan, dengan investasi 100 juta dolar AS dan
kapasitas produksi tahunan 50.000 ton feronikel.
Pada fase kedua, empat tungku 33.000KVA akan dimasukkan ke dalam
produksi. Dengan menggunakan proses RKEF, kapasitas produksi tahunan akan
mencapai 300.000 ton nikel-besi.
BAB II. URAIAN KEGIATAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Saran untuk Praktik Industri selanjutnya yaitu agar lebih memperbanyak
bidang atau jurusan yang sesuai pada industri yang ada di wilayah sulawesi selatan
terhusus yang ada di bantaeng agar pemuda daerah dapat terserap pada bidang yang
ingin di lakukan dan dapat bersaing ke jenjang yang lebih tinggi
LAMPIRAN
A. PERMULAAN
B. PETUNJUK PELAKSANAAN
1. Persiapan
Tugas :
1. Sebelum mengoperasikan alat seorang operator waib melakukan
pemeriksaan standar rutin seperti, pemeriksaan bahan bakar dan oli.
2. Mengoperasikan alat berat untuk aktivitas pertambangan sesuai
spesifikasi asal alat berat, seperti excavator, belt conveyor untuk
memindahkan material dari tempat yang satu ke tempat lain secara
cepat, dan dump truck untuk mengangkut material.
3. Melaporkan jika terjadi kerusakan alat nerat pada pengawas
lapangan.
4. Menjaga kesehatan alat berat, dengan cara merawat dan
memperbaiki bila ada kerusakan. Dalam hal perawatan, operator
wajib melakukan sesuai standar pabrik sehingga hasilnya optimal.
Sedangkan dalam hal perbaikan, lalu wajib berkerja sama dengan
mekanik dan pabrik asal alat berat jadi tidak salah dalam
penanganan.
5. Temukan jawab dalam hal transportasi dan pengiriman, serta
pastikan memarkir alat berat di aera yang aman.
6. Mesin alat dalam keadaan mati saat tidak digunakan, dengan
memeriksa kunci masih terpasang atau tidak.
Lampiran 3: Form Penilaian Pogram Praktik Industri
Menurut penilaian kami atas pelaksanaan kerja praktikan tersebut di atas yang telah
menyelesaikan Praktik Industri, sejak tanggal .........s.d. .... 2022 adalah sebagai
berikut:
Rentang
No Penilaian Bobot Nilai
Nilai
Kecakapan dalam bekerja mengikuti 40% 1-40
1.
instruksi
Pengetahuan tentang SOP, Intruksi 10% 1-10
2.
Kerja, Manual alat
3. Inisiatif / Prakarsa 8% 1-8
4. Kerapian & Kebersihan 7% 1-7
5. Tanggung Jawab 7% 1-7
6. Kehadiran 7% 1-7
7. Kerjasama 7% 1-7
8. Etika 7% 1-7
9. Loyalitas 7% 1-7
Total nilai
Saran :
No Uraian Nilai
Bobot
Tata Tulis Laporan
1 (Kesesuaian dengan Pedoman Praktik 60
Industri)
Isi Laporan
2 40
(Data yang dilaporkan rinci dan valid)
Total Nilai
1
2
a) Kerja keras
Mengerti dan menguasai pekerjaanya dengan baik dan benar.
Disiplin dalam melaksanakan pekerjaanya.
Fokus sasaran pada mutu kerja, mutu produk dan mutu pelayanan.
Menghabiskan pekerjaaan, terencana dan sistematis
b) Rajin dan jujur
Selalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wewenang.
Sadar akan tuntutan profesionalisme.
Tanggap akan perubahan serta mampu menyesuaikan diri terhadap
perusahaan.
Terus melakukan inovasi, kreatif dan mandiri.
c) Taqwa
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta taat menjalankan agama.
Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh tuhan Yang Maha Esa.
Bekerja adalah merupakan ibadah.
Jujur, hormat, loyal, rendah hati dan bertanggung jawab.
1.1.3 Fasilitas Perusahaan
Agar pelaksanaan tugas dari PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dapat
terlaksana dengan baik dan kesejahteraan para karyawan dapat terpenuhi maka
perusahaan menyediakan beberapa fasilitas umum, antara lain:
Klinik Perusahaan
Kantin
Lapangan basket
Mess karyawan
Musholla
Selain itu, perusahaan juga memiliki beberapa fasilitas yang menunjang
produksi dari PT.Huadi Nickel Alloy Indonesia sendiri, antara lain:
Dump Truck
Wheel Loader
Exavator
4
Buldozer
Crane Mobile
Forklift
1.1.4 Lokasi Perusahaan
Perusahaan smalter ini terletak di Desa Papan Loe, Kec. Pa’jukukang, Kab.
Bantaeng, Sulawesi Selatan. Letak perusahaan ini dekat dari pantai Marina dan
perbatasan Bantaeng dengan Bulukumba. Letak perusahaan dengan jalan poros
yaitu kurang lebih 100 m.
1.2 Produk yang Dihasilkan oleh Perusahaan
1.2.1 Proses Produksi (Proses Pengolahan)
Proses produksi pembuatan produk yang ada PT. Huadi Nickel Alloy
Indonesia dibagi menjadi beberapa tahap, tahap tersebut yaitu persiapan ore, proses
sintering, proses pembakaran pada tungku dan proses packing.
a) Persiapan Ore
b) Proses Sintering
Bahan baku ore kemudian dicampurkan dengan bahan produksi lainnya
seperti batu bara. Kemudian ore dan batu bara diangkut oleh belt conveyer
untuk di mixing. Pencampuran (mixing) ini sendiri berfungsi untuk
menurunkan jumlah kadar air pada ore. Batu bara sendiri berfungsi sebagai
pembakaran, dimana batu bara tersebut memperoleh listrik yang membuat
titik didih atau titik lebut yang maksimal. Setelah ore dan batu bara di mixing
diangkut kembali dengan belt conveyer untuk dimasukan kedalam burner
untuk melakukan pembakaran awal yang akan menghasilkan produk setengah
jadi (clinker). Setelah itu, material clinker akan diangkut ke lantai lima oleh
belt conveyer. Sebelum itu, ditambahkan kembali batu bara dan batu kapur
pada material yang telah di mixing. Batu kapur berfungsi sebagai pengurai
antara slag dan ferronickel.
c) Proses Pembakaran pada Tungku
tungku dengan bantuan mesin bor slag. Yang kemudian setelah ferronickel
keluar akan dimasukkan/ditampung dalam rell cetakan. Dari dalam cetakan
ferronickel di dinginkan menggunakan air pendingin yang bertujuan
membekukan ferronickel cair menjadi ferronickel batangan.
d) Proses Packing
Material yang telah memadat kemudian diangkut ke area packing dalam
karung dengan menyusun dengan rapih setiap batang ferronickelnya, setelah
full karung yang berisi ferronickel akan di timbang terlebih dahulu agar
diketahui bobot setiap karung/kemasan sebelum di simpan ke gudang
penyimpanan hasil. Hasil produksi tersebut kemudian akan di ekspor ke
tempat ataupun negara lain.
1.2.2 Produk yang Dihasilkan.
URAIAN KEGIATAN
2.2.1 Melakukan Pemeriksaan dan Pengecekan Harian (P2H) pada alat berat Dump
Truck (DT)
Pemerikasaan dan Pengecekan Harian sangat penting dilakukan pada alat
yang ingin dioperasikan adapun tujuan dari Pemeriksaan dan Pengecekan Harian
pada alat berat khususnya Dump Truck (DT) adalah untuk mengetahui secara dini
apabila ada bagian – bagian alat yang mengalami kerusakan sehingga dapat
dilakukan perbaikan secepatnya dan tidak menimbulkan kerusakan yang parah dan
yang lebih penting untuk keselamatan operator yang akan mengoperasikan alat,
adapun objek pemerikasaan harian sebagai berikut
7
8
Gambar 2.1 Proses Pemeriksaan dan Pengecekan Harian pada alat berat
2.2.2 Melakukan loading dan unloading ore menggunakan alat berat Dump Truck
(DT)
a. Proses Loading
Pada proses loading ore dari stockpile ke tempat ore akan mulai di produksi
biasa kita menggunakan alat berat dump truck dengan bantuan ekskavator untuk
menaikkan ore yang terdapat pada stockpile untuk diangkut ke tempat produksi
tahap awal
b. Proses Unloading
Pada proses unloading menggunakan dump truck biasanya kita dibantu
menggunakan alat berat ekskavator untung mengeruk ore yang terdapat
pada dump mobil, karena terkadang ore yang kita muat itu sangat lengket
dan baru bisa turun setelah di keruk menggunakan ekskavator, lalu
kemuadian ore akan di tumpuk lagi d tempat yang telah di sediakan.
2.2.3 Melakukan loading dan unloading batu bara menggunakan alat berat Dump
Truck (DT)
a. Proses Loading
Pada proses ini biasanya dump truck akan diisi menggunakan alat
berat wheel loader, batu bara yang sudah tersedia pada stock pile akan di
angkut menuju conveyor/sintering dan akan d tumpuk lagi menggunakan
batuan wheel loader pada tempat yang telah disediakan
11
b. Proses Unloading
Pada proses unloading batu bara dilakukan tanpa menggunakan
bantuan alat berat lain yang akan menurunkan muatan dari dump truck
karena sifat batu bara sendiri yang tidak akan lengket jadi ketika
dilakukan proses penumpahan semua batu bara akan langsung turun
semua.
2.2.3 Melakukan loading dan unloading slag menggunakan alat berat Dump Truck
(DT)
a. Proses Loading
Pada proses loading ini biasanya dump truck di isi menggunaka alat
berat wheel loader, slag akan di angkut ketempat yang disediakan untuk
menampung slag pabrik yang sudah tidak digunakan agar tempat
pengeluaran slag dapat menampung slag yang diangkat dari kolam slag
menggunakan crane hoist.
b. Proses unloading
Pada proses ini slag langsung saja di buang ke lahan yang telah
disediakan oleh perusahaan.
13
3.2 Saran
Sebaiknya Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang program PI maupun
SOP pada sebuah perusahaan diterapkan dengan lebih baik lagi agar karyawan tidak
merasa kebingungan dalam melaksanakan pekerjaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
DAFTAR LAMPIRAN
17
18