Anda di halaman 1dari 8

CYBER CRIME

(Kejahatan Dunia Maya)

OLEH:

KELOMPOK 6

Baso Aiman Shafwan Gafur

Muhammad Fariq Zul Fahri

Suci Ramadani

Radiansyah

Suci,K

SMA NEGERI 1 BANTAENG

KABUPATEN BANTAENG

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang CYBER CRIME.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
pengetahuan terkait cyber crime

Bantaeng, 23 januari 2024

Penulis

Suci,k

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C.Tujuan Penelitian 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Cyber Crime 5
B.Jeis-jenis cyber crime 5

C. Dampak cyber crime 6


D. Contoh kasus cyber crime di Indonesia 7
E. Cara mencegah dan mengatasi cyber crime 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 8
B. Saran 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia maya atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah pelantar digital yang
memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa
tulisan, foto, video, dan merupakan pelantar digital yang menyediakan fasilitas untuk
melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Cyber Crime
2. Jenis-Jenis Cyber Crime
3. Apa Dampak Dari Cyber Crime
4. Bagaimana Contoh Kasus Cyber Crime Di Indonesia
5. Bagaimana Cara Mencegah Dan Mengatasi Cyber Crime

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud cyber crime
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis cyber crime
3. Untuk mengetahui apa dampak dari cyber crime
4. Untuk mengetahui bagimana contoh kasus cyber crime
5. Untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi cyber crime

BAB II
4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cyber Crime


Cyber crime atau kejahatan siber adalah tindak kejahatan yang memanfaatkan
teknologi komputer dan jaringan internet untuk melakukan peretasan, pencurian,
penipuan, penyebaran virus, dan tindak kriminal digital lainnya.

Menurut data yang dikumpulkan oleh comparitech.com, terdapat 153


juta malware baru pada tahun 2021 dan 93,6% di antaranya mampu merubah kode
penyusunnya, sehingga susah untuk dideteksi. Selain itu, lebih dari 50% komputer yang
sudah pernah terkena peretasan, berpeluang untuk terkena peretasan lagi pada tahun
yang sama.

B. Jenis-Jenis Cyber Crime


Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan internet, berkembang pula
cara pelaku kriminal untuk mencuri data perusahaan maupun individu. Maka dari itu,
tidak heran jika saat ini pengamanan siber data-data bisnis harus dijaga dengan
teknologi terbaru. berikut ini jenis-jenis cyber crime yang harus diketahui:

1. Phishing
Phishing adalah tindakan penipuan online yang bertujuan untuk memancing
Anda untuk membocorkan data-data pribadi, seperti nomor kartu kredit, kode OTP dan
lain sebagainya. Pelaku tindak kejahatan ini biasanya menggunakan situs palsu yang
menyerupai sebuah institusi untuk mencuri identitas Anda. Misalnya, pelaku mengirim
email yang seolah menginginkan perusahaan Anda menjadi mitra. Dalam email
tersebut, pengirim mencantumkan tautan. Jika Anda mengklik tautan tersebut dan
mengisi informasi sensitif di halaman tersebut, maka data sensitif perusahaan Anda
akan tercuri.
2. Serangan ransomwar
Ransomware adalah jenis malware yang dapat menyerang gawai seseorang
dan membuat orang tersebut tidak bisa mengakses gawainya sampai dia
membayar sejumlah uang yang diinginkan oleh pengirim malware tersebut.
Tentu hal ini sangat merugikan pengguna internet, sebab ini artinya data-data
penting yang mereka simpan di gawai tersebut terancam hilang atau
diperjualbelikan.

3. Carding
Carding adalah kejahatan siber yang memanfaatkan data kartu kredit orang lain
untuk bertransaksi. Data kartu kredit tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara,
misalnya meretas situs tempat Anda menggunakan nomor kartu kredit untuk
berlangganan dan menanamkan hardware khusus di balik mesin EDC yang Anda
gunakan untuk membayar di supermarket. Hardware khusus ini digunakan untuk

5
merekam data kartu yang telah Anda gesek dan mengirimkannya kepada oknum penipu
terkait.

4. Cracking
Cracking adalah sebuah tindak kejahatan berupa cyber intrusion yang dilakukan
dengan masuk ke dalam sistem sebuah komputer atau software dengan cara menghapus
sistem keamanan software atau komputer tersebut. Tujuan dari cracker atau pelaku
tindak pidana cracking ada berbagai macam, mulai dari menanamkan malware, mencuri
data, hingga membuat software bajakan.

5. OTP fraud
One-time password atau OTP adalah serangkaian kode sekali pakai yang dikirimkan
oleh sistem ke nomor handphone atau email yang terdaftar di sistem tersebut. Tujuan
dari pengiriman kode OTP ini adalah untuk pengamanan ganda. Namun sayangnya, saat
ini banyak juga penipu yang menggunakan kode ini untuk melakukan tindak kejahatan.

Modusnya adalah Anda akan dihubungi oleh penipu tersebut melalui WhatsApp
atau telepon dengan mengaku dari pihak bank. Penipu lantas mengatakan kalau kartu
Anda sedang mengalami masalah dan menawarkan bantuan. Salah satu syarat bantuan
tersebut adalah menyebutkan kode OTP palsu yang dikirimkan ke nomor handphone
atau email Anda. Jika Anda menyebutkan kode tersebut, maka bisa jadi aplikasi mobile
banking Anda tidak bisa digunakan lagi atau saldonya habis.

6. Cyberbullying
Media yang digunakan untuk melakukan cyber crime tidak hanya media dengan
teknologi tinggi. Salah satu jenis kejahatan siber yang bisa dilakukan oleh siapapun
dengan gawai apapun dan tetap berbahaya adalah cyberbullying atau
perundungan online. Bahkan, tidak jarang akibat perundungan oleh netizen, seseorang
bisa mengakhiri hidupnya sendiri.

7. Kejahatan konten
Cyber crime juga melingkupi kejahatan yang melibatkan konten, mulai dari plagiasi
konten hingga sengaja menjiplak website atau menyebarkan informasi-informasi tidak
benar (hoax) di internet.

C. Dampak cyber crime


Dampak terbesar akibat cyber crime, khususnya peretasan data perusahaan
adalah penurunan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Apabila
kepercayaan masyarakat menurun, bukan tidak mungkin mereka akan melakukan aksi
tambahan, seperti menghapus aplikasi dari handphone mereka, atau berhenti
berlangganan produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky sebagaimana
diberitakan oleh Liputan6.com, sebanyak 29% perusahaan yang menjadi objek
penelitian lembaga tersebut, mengalami kesusahan untuk mendapatkan pelanggan baru

6
pasca sistemnya diretas. Pada akhirnya, pendapatan perusahaan akan mengalami
penurunan.

D. Contoh Kasus Cyber Crime Di Indonesia


Salah satu contoh kasus cyber crime yang sempat ramai diperbincangkan pada
tahun 2020 lalu adalah kasus bocornya 91 juta data pengguna Tokopedia. Kasus ini
diawali dengan cuitan akun @underthebreach di Twitter yang mengklaim bahwasanya
91 juta data pengguna aplikasi e-commerce tersebut sedang dijual di black market
bernama RaidForums. Adapun data yang diperjualbelikan tersebut adalah User ID,
email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password dari
pengguna aplikasi tersebut. Tak pelak hal ini berakibat pada penurunan kepercayaan
masyarakat terhadap aplikasi tersebut.

E. Cara Mencegah Dan Mengatasi Cyber Crime


Ada banyak cara dalam cyber security yang bisa dilakukan untuk
meminimalisir cyber crime. Berikut ini diantaranya:

1. Mengedukasi karyawan mengenai tata cara pencegahan cyber crime. Pasalnya,


dalam beberapa kasus di atas, ketika satu gawai milik karyawan terkena peretasan,
gawai milik karyawan lain juga akan diretas.
2. Tidak memencet sembarang link atau tautan.
3. Memperbaharui password secara berkala.
4. Memasang perangkat lunak antivirus, anti malware dan sejenisnya di gawai
komputer perusahaan.
5. Menggunakan secure socket layer (SSL) untuk tambahan keamanan pada situs
perusahaan Anda.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Cyber crime merujuk pada aktivitas kejahatan yang dilakukan melalui atau terkait
dengan computer dan jaringan digital. Ini mencakup serangkaian kegiatan berbahaya
seperti pencurian data, penipuan online, serangan malware, dan pelanggaran kemanan
digital. Kesimplannya, ini merupakan aktivitas kejahatan yang terkait dengan
penggunaan teknologi dan jaringan computer.

B. Saran
menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak dan tentu nya juga dapat dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai