Tayangan SEOJK APU PPT OK
Tayangan SEOJK APU PPT OK
Disampaikan oleh:
Ibu Marlina Efrida
Analis Eksekutif Senior
Grup Penanganan APU dan PPT Otoritas Jasa Keuangan
Rekomendasi 1
“Asessing Risk and Applying Risk Based Approach”
Rekomendasi 26.4
Financial institutions should be subject to:
for core principles institutions - regulation and supervision in line with the core principles, where relevant for AML/CFT,
including the application of consolidated group supervision for AML/CFT purposes.
Untuk pemenuhan standar internasional sebagaimana direkomendasikan oleh The Financial Action Task Force
on Money Laundering (FATF) antara lain Rekomendasi 1 terkait RBA, OJK menerbitkan POJK Nomor
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program APU PPT di Sektor Jasa Keuangan (POJK APU PPT).
2
Peraturan OJK tentang Penerapan Program APU PPT
POJK No. 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program APU dan PPT di Sektor Jasa
Keuangan
SEOJK Nomor
SEOJK Nomor
SEOJK Nomor 38/SEOJK.01/2017
SEOJK Nomor 47/SEOJK.04/2017
32/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan
37/SEOJK.05/2017 tentang tentang Penerapan
tentang Penerapan Pedoman Pemblokiran
Penerapan Program Anti Program Anti
Program Anti Pencucian Secara Serta Merta Atas
Pencucian Uang dan Pencucian Uang dan
Uang dan Pencegahan Dana Nasabah di Sektor
Pencegahan Pendanaan Pencegahan
Pendanaan Terorisme di Jasa Keuangan yang
Terorisme di Sektor IKNB Pendanaan Terorisme
Sektor Perbankan Identitasnya Tercantum
di Sektor Pasar Modal
Dalam DTTOT
3
Penerapan Program APU PPT Berbasis Risiko
………Berdasarkan POJK APU PPT
4
Penerapan Program APU PPT Berbasis Risiko
………Berdasarkan POJK APU PPT
Prinsip Umum
Enhanced measures to
Dalam penerapan RBA, PJK wajib Risiko
manage and mitigate those
mengidentifikasi, menilai, dan Tinggi risks
memahami risiko tindak pidana
Pencucian Uang dan/atau tindak
pidana Pendanaan Terorisme Risiko Simplified measures may be
Rendah permitted*)
*)tidak berlaku jika ada kecurigaan
TPPU TPPT
5
5
Penerapan Program APU PPT Berbasis Risiko
………Berdasarkan SEOJK APU PPT
Antara lain agar SDM yang ada pada PJK tidak memiliki Sumber Daya
potensi risiko APU PPT, serta memiliki kompetensi yang Manusia
memadai untuk melaksanakan program APU PPT.
6
Penerapan Program APU PPT Berbasis Risiko
………Berdasarkan SEOJK APU PPT
Step 1: Identifikasi Risiko
• Risiko Nasabah, Negara/Geografis, Produk/Jasa/Transaksi, Saluran
Distribusi, dan risiko relevan lainnya
2. Sebagai langkah awal, PJK memahami kegiatan usaha PJK secara keseluruhan dengan perspektif yang luas sehingga PJK dapat
memprediksi risiko-risiko yang mungkin terjadi.
3. PJK harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Pencucian Uang
dan/atau Pendanaan Terorisme yaitu:
Nasabah
Geografis/Negara
Produk/Jasa/Transaksi
Saluran Distribusi
Faktor relevan lain, antara lain:
a) tren tipologi, metode, teknik dan skema Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme
b) model bisnis PJK, termasuk skala usaha, jumlah kantor cabang, dan jumlah pegawai
4. PJK melakukan identifikasi terhadap masing-masing faktor dengan mempertimbangkan kemungkinan dan dampak terjadinya
risiko Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme.
5. PJK harus menentukan tingkat risiko Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme dengan mempertimbangkan hasil
identifikasi tersebut ke dalam beberapa kategori risiko.
8
Identifikasi Risiko
Step 1 Identifikasi
Risiko
PJK PJK
PJK PJK
PJK mempertimbangkan
mengidentifikasi memasukkan mempertimbangkan
mengkategorikan jaringan distribusi
unsur berisiko Risiko potensial Faktor lain yang
nasabah yang menyebabkan
tinggi terkait dari produk/jasa relevan yang dapat
berdasarkan tingkat risiko produk/jasa
dengan lokasi/ dalam penilaian memberikan
risiko transaksi menjadi
area geografis risiko dampak pada risiko
lebih tinggi
9
Penilaian RisikoTPPU
………Sectoral Risk Assessment 2017 pada Sektor Perbankan
10
Penilaian RisikoTPPU
………Sectoral Risk Assessment 2017 pada Sektor Perbankan
12
Penilaian RisikoTPPU
………Sectoral Risk Assessment 2017 pada Sektor Perbankan
13
Produk/Jasa Perbankan Berisiko Tinggi
………Sectoral Risk Assessment 2017 pada Sektor Perbankan
Transfer dana baik di dalam maupun di luar negeri termasuk kategori berisiko tinggi a.l karena
faktor tingginya frekuensi layanan tersebut disamping juga paling sering digunakan sebagai sarana
TPPU.
Layanan Prioritas juga termasuk berisiko tinggi karena banyak nasabah yang memiliki layanan ini
tergolong berisiko tinggi.
Safe deposit box termasuk berisiko tinggi karena sering digunakan sebagai tempat menyimpan
uang hasil kejahatan TPPU.
Correspondent Banking termasuk berisiko tinggi antara lain karena adanya keterbatasan untuk
mengidentifikasikan siapa pengirim, siapa BOnya dan regulasi di negara pengirim.
14
Mitigasi Risiko atas Produk/Jasa Berisiko Tinggi TPPU
………Sectoral Risk Assessment 2017 pada Sektor Perbankan
Bank mampu melakukan identifikasi risiko TPPU atas produk dan jasa dan menentukan tingkat
risiko dari produk dan jasa ke dalam kategori rendah, sedang dan tinggi.
Bank menetapkan toleransi risiko yaitu tingkat risiko maksimum yang dapat ditetapkan sesuai
dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite).
Bank menyusun langkah-langkah mitigasi dan pengendalian risiko.
Bank melakukan evaluasi atas risiko residual.
15
SEOJK APU PPT – Risk Based Approach
Penetapan Toleransi Risiko
Contoh 1 Contoh 2
PJK wajib menolak melakukan hubungan usaha dalam hal calon PJK wajib menolak/membatalkan transaksi, atau
nasabah dan/atau WIC: memutuskan hubungan usaha dalam hal nasabah:
a. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan dokumen palsu; a. memiliki sumber dana transaksi yang diketahui
b. menyampaikan informasi yang diragukan kebenarannya; dan/atau dan/atau patut diduga berasal dari hasil tindak pidana;
c. berbentuk shell bank atau bank umum atau bank umum syariah dan/atau
yang mengizinkan rekeningnya digunakan oleh shell bank. b. Calon Nasabah atau Nasabah terdapat dalam daftar
terduga teroris dan organisasi teroris.
16
SEOJK APU PPT – Risk Based Approach
Penyusunan Langkah-langkah Mitigasi dan Pengendalian Risiko
Mitigasi risiko adalah langkah-langkah untuk membatasi risiko Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme yang telah
diidentifikasi dalam melakukan penilaian risiko sehingga dapat membantu PJK tetap berada dalam batas toleransi risiko yang
telah ditetapkan.
Sebagai contoh, untuk semua nasabah dan hubungan usaha, PJK harus:
a. melakukan pemantauan terhadap seluruh hubungan usaha; dan
b. mendokumentasikan informasi terkait dan langkah yang telah dilakukan.
Sebagai contoh, untuk nasabah dan hubungan usaha yang berisiko tinggi, PJK harus:
a. melakukan pemantauan yang lebih sering terhadap hubungan usaha tersebut;
b. melakukan identifikasi ulang atau identifikasi yang lebih ketat untuk nasabah dimaksud; dan
c. melakukan pengkinian data yang lebih sering.
17
SEOJK APU PPT – Risk Based Approach
Evaluasi atas Risiko Residual
1. Risiko residual merupakan risiko yang tersisa setelah penerapan pengendalian dan mitigasi risiko.
2. PJK perlu memperhatikan bahwa walaupun PJK telah menerapkan mitigasi risiko dan manajemen risiko
yang dilakukan secara ketat, PJK tetap akan memiliki risiko residual yang harus dikelola secara baik.
3. Dalam hal risiko residual lebih besar daripada toleransi risiko, atau dalam hal pengendalian dan mitigasi
risiko tidak memadai, PJK harus kembali melakukan langkah-langkah mitigasi dan pengendalian risiko dan
meningkatkan level atau kuantitas dari langkah-langkah mitigasi yang telah ditetapkan.
18
SEOJK APU PPT – Risk Based Approach
Penerapan Pendekatan Berbasis Risiko
19
SEOJK APU PPT – Risk Based Approach
Peninjauan dan Evaluasi Pendekatan Berbasis Risiko
PJK harus melakukan peninjauan terhadap penerapan pendekatan berbasis risiko Pencucian Uang dan/atau
Pendanaan Terorisme yang paling sedikit meliputi:
a) kebijakan dan prosedur;
b) penilaian risiko terkait Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme; dan
c) program pelatihan sumber daya manusia.
Dalam hal terdapat perubahan strategi bisnis terkait kegiatan usaha dan/atau terdapat penambahan produk dan
jasa baru, PJK harus melakukan pengkinian kebijakan dan prosedur dalam rangka pengendalian risiko.
20
SEOJK APU PPT – Risk Based Approach