Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

4.1. SISTEM PAKET


SMK Negeri 3 Muaro Jambi menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur
pada ketentuan ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem paket. Sistem Paket
adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga
tahun maksimum 4 tahun. SMKN 3 MuaroJambi tidak melaksanakan program percepatan
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun
ajaran dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap
semesternya yakni 46 jam untuk kelas X dan XI sedangkan kelas XII yakni 48 jam
pelajaran per minggu..

4.2. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
pada SMKN 3 Muaro Jambi selama 45 menit.
Tabel . Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka

Satuan Satu jam Jumlah jam Minggu Efektif Waktu


Pendidi Kelas pemb. tatap pemb. Per per tahun pembelajaran per Ket
k-an muka (menit) minggu ajaran tahun
46 Jam ( X,
SMKN 4.587 jam
X s.d. XI)
5 Muaro 45 36-38 pembelajaran
XII 48 Jam
Jambi
(Kelas XII)

161
Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan
kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 sd. 44 jam pelajaran perminggu.

4.3.3 PRAKERIN /PKL


Prakerin dilakukan di semester 4 (kelas XI)dengan waktu 3-4 bulan pada bulan Januari-
April.Kegiatan PRAKERIN di DU/DI dilaksanakan dilengkapi dengan jurnal kegiatan,
daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring. Untuk pelaksanaannya dilakukan
langkah-langkah berikut;
(a) Pengkondisian Prakerin;
Sebelum melaksanakan praktik kerja industri, peserta didik terlebih dahulu
melakukan pembekalan prakerin yang diadakan pihak sekolah agar peserta didik
dapat memahami penilaian dan peraturan yang ada di DU/DI
(b) Pemprograman Bersama;
Program Prakeririn dibuat bersama antara sekolah (Ketua program dan Bidang
PSG/Humas) dengan DU/DI melalui MOU yang disepakati antara pihak sekolah
dengan DU/DI. Adapun instansi DU/DI sebagai berikut :

STATUS
NO NAMA TEMPAT
KERJASAMA
1 The queen Studio Foto MOU
2 CV. IMAM Kerjasama
3 CV. ICHA Advertising Kerjasama
4 CV . Inti Grafika Kerjasama
5 CV. DITO Advertising Kerjasama
6 CV. RAHAYU Advertising Kerjasama
7 PT. JEK TV MOU
8 Raja Foto Studio MOU
9 PT. LPP TVRI Jambi Kerjasama

4.4. PERATURAN AKADEMIK


4.4.1. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran adalah
menentukan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).Setiap mata pelajaran memiliki nilai
KKM yang berbeda.Lebih jauh, dalam satu mata pelajaran terdapat nilai KKM yang
berbeda pada tiap aspek. Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pendidik

162
bias lebih leluasa dalam menentukan nilai KKM. Sebagai catatan bahwa nilai KKM yang
ideal adalah 75.
Langkah awal penentuan KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun
pembelajaran bagi mata pelajaran yang diajarkan.Penentuan estimasi ini didasarkan pada
hasil tes Penerimaan Siswa Baru (PSB) bagi siswa baru, dan mendasarkan nilai KKM pada
nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya.
Penentuak KKM dapat pula ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses
belajar mengajar siswa. Secara berurutan cara ini apat menentukan KKM Indikator –
KKM Kompetensi Dasar (KD) – KKM Standart Kompetensi (SK) - KKM Mata
Pelajaran. Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:
Kompleksitas
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indikator, kompetensi dasar
maupun standart kompetensi.Semakin tinggi tingkat kompleksitas maka semakin kecil
skor yang dipakai. Rentang nilai yang digunakan misalnya: jika kompleksitas tinggi
rentang nilai yang digunakan (50-64), kompleksitas sedang (64-80), dan kompleksitas
rendah (81-100)
Daya Dukung
Factor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah dalam menunjang Kegiatan Belajar Siswa.Sekolah yang memiliki daya dukung
tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi.Pada aspek daya dukung rentang nilai yang
digunakan sangat fleksibel sesuai dengan kondisi sekolah. Salah satu contohnya: jika daya
dukung tinggi maka rentang nilai yang digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80),
untuk daya dukung rendah (50-64).
Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa. Intake bisa didasarkan pada
hasil/nilai penerimaan siswa baru dan nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya
( menentukan estimasi ). Contoh rentang nilai yang bisa digunakan: jika intake siswa
tinggi maka rentang nilai yang digunakan ( 81- 100 ), intake sedang( 65 - 80 ), untuk
intake rendah(50-64).

Lebih lengkap lagi perhatikan tabel di bawah ini:

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 65 65-79 80-100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80-100 65-79 <65
Intake siswa Tinggi Sedang Rendah

163
80-100 65-79 <65

Daftar Kriteria KKM Terlampir

4.4.2.KRITERIA KENAIKAN KELAS


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester
genap.
Kriteria Kenaikan Tingkat /Melanjutkan ke tingkat Berikutnya:
1. Nilai minimal baik untuk aspek kepribadian dalam setiap semester
2. Kehadiran siswa minimal 80 % selama tahun pelajaran yang diikuti.
3. Tidak boleh ada lebih 2 nilai kurang (dibawah KKM) untuk mata pelajaran
kelompok A dan B, C dalam tahun pelajaran berjalan.

Catatan :
 Nilai Bataslulus terendah 75 (sesuai KKM)
 Cara menghitung persentase (%) kehadiran
= Kehadiran semester genap x 100%
Hari efektif semester genap (103 hari)
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DAPAT DI SEPAKATI DALAM RAPAT :
1. Naik tanpa Syarat
2. Naik Bersyarat (Berdasarkan keputusan Rapat dan Setelah memperbaiki nilai-nilai
sampai batas kenaikan dan tidak melebihi tanggal batas perbaikan
3. Naik Pendding/ditunda (Berdasarkan keputusan Rapat dan bagi siswa yang belum
lengkap mengikuti ujian karena keuangan dan memenuhi syarat naik serta tidak
melebihi tanggal toleransi yang ditetapkan dalam rapat)
4. Tidak naik kelas “ Jika tidak memenuhi criteria diatas, agar mencantumkan nama-
namanya dibawwah ini, untuk dibicarakan di ruang rapat kenaikan kelas.

4.4.3. KRITERIA KELULUSAN


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 tahun 2018 tentang
Penilaiaan Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh
pemerintah pada Bab VI pasal 19 yang menyebutkan kriteria kelulusan peserta didik
SMKN 5 Muaro Jambi sebagai berikut:
1. Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Berkelakuan baik dan tidak pernah terlibat dalam tindakan moral,
kriminal,danpenyalahgunaan narkoba.
3. Tidak terlibat dalam organisasi dan gerakan terlarang
4. Menyelesaikan seluruh Program pembelajaran
5. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik

164
6. Telah Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dengan nilai minimal rata-rata
70,00
7. Telah Mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
8. Telah Mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan nilai minimal
rata-rata 75,00
9. Telah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

165
179

Anda mungkin juga menyukai