Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GIRI MULYA
Jalan Transmigrasi Sebamban VI Desa Giri Mulya
Kecamatan Kuranji Kabupaten Tanah Bumbu
Kode Pos : 72277, Email : puskesmas.girimulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KECACINGAN

I. Pendahuluan
Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di Negara
berkembang termasuk Indonesia. Akibat yang ditimbulkan cacingan antara lain
gangguan perkembangan fisik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi.
WHO memperkirakan 42% sasaran beresiko cacingan di dunia berada di
regional Asia Tenggara (Data 2009). Gambaran Epidemiologi cacingan di
Indonesia menuunjukkan penularan masih terjadi di pedesaan mauun
perkotaaan.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementerian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian
kecacingan pada usia anak sekoah dan anak balita sehingga menurunkan angka
kecacingan dan tidak menjadi masaalah kesehatan di masyarakat. Sampai saai
ini pemberian obat cacing di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan
WHO yaitu 775% dari sasaran.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi
dengan kegiatan pemberian vitamin A dan UKS melalui penjaringan anak SD.
Saat ini kementerian RI menggunakan Albendazole 400mg sebagai obat
program pengendalian kecacingan, karena obat ini relative aman, pemberian
dosis tunggal, tidak mahal, dan mudah dalam pendistribusian.

II. Latar Belakang


Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak penyakit
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnyakondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, kehilangan
darah serta kehilangan karbohidrat dan protein, sehingga menurunkan kualitas
sumber daya manusia.
Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan bahwa kejadian
penyakit kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing
Ascaris lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740
juta orang terinfeksi cacing tambang (hookworm). Prevalensi kecacingan di
Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terumtama pada golongan
penduduk yang kurang mampu mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit ini.
Manusia merupakan hospes defenitif beberapa nematode usus (cacing perut),
yang dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara
cacing perut terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah (soil
transmitted hrelminths). Di antara caacing tersebut aadalah cacing gelang
(Ascaris Lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duedenale dan Necator
Americanus) dan cacng cambuk (Trichuris trichiura). Jenis –jenis cacing
tersebut banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Pada umumnya
teur cacing bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur yang efektif
dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes defenitifnya.
Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberdayakan
individu, kelompok dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran dan
kemampuan, serta mengembangkan iklim yang mendukung, yang dilakukan
dari, oleh dan untuk masyarakat, sesuai dengan sosial budaya dan kondisi
setempat. Penyuluhan kesehatan dalam memberantas kecacingan bertujuan
untuk meningkatkan praktek hidup bersih dan sehat.

III. Tujuan
1. Tujuan umum
Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anaka balita terbebas dari infeksi
kecacingan
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing paada usia 12 bulan sampai
12 tahun

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Pengamprahan oat cacing ke Dinas Kesehatan
2. Sosialisasi pada petugas Puskesmmas, kader posyandu
3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Mengirim surat ke SD/MI, Posyandu
5. Pelaksanaan pemberianobat cacing sesuai dengan jadwal
6. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing

V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran

Cara melaksanakan kegiatan secara umum dalam melaksanakan


program kecacingan adalah dengan penyuluhan dan pemberian obat cacing
secara gratis

VI. Sasaran
1. Anak usia 12 bulan sampai 12 tahun
2. Tercapainya 100% sasaran pemberian obat cacing pada usia 2 bulan
sampai 12 tahun
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N 2023
Kegiatan
o Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Pemberian obat X X
pencegahan
massal (POPM)

VIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiaatan program kecacingan dilakukan tiap
kali pemberian obat cacing dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan
dengan pelaporan hasil kegiatan yang dicapai. Pemegang program melakukan
hasil analisis kegiatan pemberian obat cacing tiap selesai jadwal kegiatan
menyerahkan hasil kepada kepala puskesmas dan didistribusikan kepada unit-
unit terkait untuk ditindaklanjuti.

Ditetapkan di Kuranji
pada tanggal 02 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS,

SUPARSONO.S, S.Sos
NIP.19650805198603102

Anda mungkin juga menyukai