Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN

KEBERSIHAN TANGAN

UOBK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-MULK


Jl. Pelabuhan II KM. 6 Lembur situ Kota Sukabumi Telp (0266) 6243088
email:rsudalmulk@gmail.com
TAHUN 2023
Sambutan Direktur UOBK RSUD Al-Mulk

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya serta petunjuk-Nya sehingga Panduan Kebersihan Tangan di UOBK
RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi dapat terselesaikan.
Tata kelola administrasi yang baik dan bersinergi sangat dibutuhkan untuk
membangun sistem manajemen yang baik, maka dari itu Panduan Kebersihan Tangan
ini diharapkan mampu menciptakan pelayanan yang baik dan berdaya guna dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di lingkungan UOBK RSUD Al-Mulk Kota
Sukabumi.
Pada Kesempatan ini atas nama Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh Tim Penyusun Panduan
Kebersihan Tangan di Lingkungan UOBK RSUD Al-Mulk yang telah berusaha
dengan mengorbankan waktu dan pikirannya dalam menyelesaikan penyusunan
Panduan Kebersihan Tangan ini.
Direktur UOBK RSUD Al-Mulk juga sangat berharap semoga Panduan
Kebersihan Tangan ini dapat digunakan sebagai acuan pelayanan yang baik untuk
kemajuan UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi.

DIREKTUR UOBK RSUD AL-MULK

dr. Munifah Budi Isnaeni, MMRS

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Kebersihan
Tangan UOBK RSUD Al-Mulk ini dapat selesai disusun.
Buku Pedoman ini merupakan Panduan kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit
dalam menjalankan Pencegahan Pengendalian Infeksi yang benar sesuai prosedur di
UOBK RSUD Al-Mulk.
Dalam panduan ini diuraikan tentang Petunjuk pelaksanaan Pencegahan
Pengendalian Infeksi agar dapat terlaksana dengan baik dan benar di UOBK RSUD
Al-Mulk.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan
Kebersihan Tangan di UOBK RSUD Al-Mulk.

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR UOBK RSUD AL-MULK ............................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................

ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

BAB II RUANG LINGKUP .................................................................. 3

BAB III TATALAKSANA ...................................................................... 5

BAB IV DOKUMENTASI ..................................................................... 15

iii
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR UOBK RSUD AL MULK
NOMOR : 07 / SK / I / 2023
TENTANG : PEMBERLAKUAN PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN
DI UOBK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-MULK

BAB I
PENDAHULUAN

Kepatuhan didefinisikan sebagai kesetiaan, ketaatan dan loyalitas (Menurut Adiwimarta,


Maulana, dan Suratman (1999). Kepatuhan yang dimaksud di sini adalah ketaatan dalam
pelaksanaan prosedur tetap yang telah di buat. Cuci tangan adalah membersihkan tangan dari
segala kotoran, dimulai dari ujung jari siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan
kebutuhan (menurut tim depkes 1987). Kebersihan tangan adalah setiap metode yang
bertujuan untuk menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme pada tangan.
Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun
(handwashing), dan dengan handrub berbasis alkohol (handrubbing). Mencuci tangan
(handwashing): membersihkan seluruh permukaan tangan secara kuat dalam waktu singkat
dengan sabun, diikuti dengan pembilasan di bawah aliran air. Handrubbing adalah
membersihkan seluruh permukaan tangan dengan menggunakan handrub berbasis alkohol
tanpa menggunakan air. Handrub berbasis alkohol: anti septik alcohol untuk membersihkan
tangan yang bereaksi cepat menghilangkan sementara atau mengurangi mikroorganisme dan
melindungi kulit tanpa menggunakan air. Cairan ini biasanya mengandung alkohol 60-90%,
pelembab (emmolient), pewangi dan seringkali anti septik tambahan yang memiliki aksi
residual. Antiseptik adalah bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau jaringan hidup
lainnya untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme, sehingga mengurangi jumlah
hitung bakteri total. Bahan antiseptik adalah:
1. Alkohol 60-90% (etil dan isopropyl atau metil alkohol).
2. Klorheksidin glukonat 2-4%
3. Klorheksidin glukonat dalam berbagai konsentrasi.
4. Yodium 3%
5. Iodofor 7.5-10% berbagai konsentrasi.
6. Kloroksilenol 0.5-4% .
7. Triklosan 0.2-2%

1
Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman
untuk diminum, serta untuk pemakaian lainnya karena memenuhi standar kesehatan yang
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme indikator dan
memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut). Pelembab (emollient) adalah cairan
organik, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ketika ditambahkan pada handrub
dan losion tangan akan melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit
(keretakan, kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang
sering dan air. Sabun dan deterjen adalah produk-produk pembersih yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan mikroorganisme
yang melekat sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepas
mikroorganisme secara mekanik, sementara sabun antiseptik selain melepas juga membunuh
atau menghambat pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme. Flora transien:
mikroorganisme yang diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan atau
permukaan yang terkontaminasi selama bekerja. Mikroorganisme ini tinggal di lapisan luar
kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air. Flora
residen: mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel
rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan
keras dengan sabun dan air bersih.
Pada sebagian besar kasus, flora residen, sangat kecil kemungkinannya terkait dengan
penyakit infeksi yang menular dari udara, seperti flu burung. Tangan atau kuku dari sejumlah
petugas kesehatan dapat terkolonisasi pada lapisan dalam oleh oleh mikroorganisme yang
menyebabkan infeksi seperti Staphylococcus aureus, bakteri batang gram negatif atau ragi.
Cuci tangan steril: cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air atau antiseptik dari ujung
jari sampai siku yang dilakukan sebelum operasi oleh petugas operasi untuk mengurangi
mikroorganisme yang ada di tangan.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

WHO menyarankan untuk setiap orang atau petugas yang tersebut dibawah ini untuk selalu
mematuhi prosedur hand hygiene, yaitu :
1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan
2. yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi petugas
kesehatan lainnya (laboratorium).
3. Setiap orang dan petugas tehnik
4. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien
5. Setiap orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit

Adapun lingkup pedoman mencuci tangan adalah:


1. Metode kebersihan tangan
Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan sabun (handwashing) ataupun
tidak yaitu dengan handrub berbasis alkohol (handrubbing). Teknik handwashing dan
handrubbing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Handwashing merupakan
metode yang dapat digunakan pada tangan yang terlihat kotor, termasuk jika berkontak
dengan cairan tubuh. Teknik ini membutuhkan waktu yang relatif panjang dalam
pelaksanaannya, yaitu sekitar 40 hingga 60 detik. Metode handrubbing tidak dapat
dilakukan pada tangan yang kotor dan berkontak dengan cairan tubuh, namun teknik ini
memiliki kelebihan berupa pelaksanaan yang membutuhkan waktu lebih singkat, yaitu
sekitar 20 hingga 30 detik, lebih cepat kering, dan dengan adanya kandungan alkohol,
dapat melindungi seluruh permukaan tangan hingga bagian kuku.
2. Langkah-langkah kebersihan tangan
Langkah-langkah melakukan kebersihan tangan mengacu pada pedoman dari Depkes dan
WHO 2009.
3. Saat tepat mencuci tangan
Saat tepat mencuci tangan mengacu pada pedoman dari Depkes dan WHO 2009.
4. Cuci tangan steril
Cara melakukan cuci tangan steril sebelum pembedahan mengacu pada WHO 2009.
5. Pemantauan cara mencuci tangan
Pemantauan cara mencuci tangan mengacu pada WHO 2009 dan dilaporkan setiap
bulan.
6. Sosialisasi cuci tangan

3
Sosialisasi cuci tangan diberikan kepada karyawan, pasien, keluarga dan pengunjung
rumah sakit. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode seperti presentasi,
demonstrasi, leafet, dan poster cuci tangan.

4
BAB III
TATALAKSANA

A. JENIS-JENIS CUCI TANGAN


1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir (40 – 60 detik)
a. Cuci tangan dengan menggunakan sabun non antimikroba atau mengandung
antimikroba.
b. Cuci tangan dilakukan jika tangan terlihat kotor atau terkontaminasi cairan tubuh,
sebelum makan dan setelah dari kamar mandi/toilet, terpapar Bacillus anthracis
2. Handrubbing (20 – 30 detik)
Menggunakan handrub berbasis alcohol, dilakukan saat tangan tidak terlihat kotor.
Cuci tangan dengan hand rub dilakukan maksimal 5 kali dan kemudian harus
lakukan kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun.
3. Cuci tangan steril/bedah (3 – 5 menit)
Menggunakan sabun antiseptic, saat akan melakukan tindakan pembedahan.

B. LANGKAH-LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)


1. Langkah-langkah cuci tangan dengan sabun dan handrubbing hampir sama. Waktu
cuci tangan lebih lama yaitu 40 – 60 detik, sedangkan handrubbing lebih singkat
yaitu 20 – 30 detik. Mencuci tangan dengan menggunakan media sabun antimikrobial
dan di bawah air mengalir yang dilakukan selama 40 detik – 60 detik dengan teknik 6
langkah:
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan
semua aksesoris lainnya).
b. Nyalakan kran air kemudian basahi kedua tangan sampai setinggi pertengahan
lengan bawah sampai merata atau terbasahi semuanya.
c. Ambil sabun dan tuangkan ke telapak tangan secukupnya (± 5 cc ), kemudian
ratakan di kedua tangan dengan tehnik memutar searah jarum jam.
d. Gosokkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan lakukan hal yang
sama pada punggung telapak tangan kiri.
e. Satukan kedua telapak tangan dengan jari-jari tangan saling menyilang kemudian
digosokkan.
f. Gosokkan punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, dengan
jari – jari tangan terkunci.

5
g. Putar dan gosok ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan hal yang
sama pada ibu jari tangan kiri.
h. Jemari menguncup, ujung jari tangan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan
gerakan memutar ke arah depan dan belakang. Lakukan juga sebaliknya.
i. Bilas di bawah air mengalir sampai tangan bersih.
j. Ambil kertas tisu secukupnya (satu lembar) kemudian keringkan tangan.
k. Tutup kran air menggunakan tisu yang telah dipakai.
l. Buang bekas tisu ke tempat sampah non infeksius (plastik warna hitam).

2. Mencuci tangan dengan menggunakan media cairan desinfektan berbahan dasar


alkohol (70%) dilakukan selama 20 detik – 30 detik dengan tehnik 6 langkah :
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan
semua aksesoris lainnya)
b. Ambil cairan handrub dan tuangkan ke telapak tangan secukupnya (± 15cc).
c. Kemudian ratakan di kedua tangan dengan tehnik memutar searah jarum jam.
d. Gosokkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan lakukan hal
yang sama pada punggung telapak tangan kiri.
e. Satukan kedua telapak tangan dengan jari-jari tangan saling menyilang,
kemudian digosokkan.
f. Gosokkan punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, dengan
jari – jari tangan terkunci.
g. Putar dan gosok ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan hal yang
sama pada ibu jari tangan kiri.
h. Jemari menguncup, ujung jari tangan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan
gerakan memutar ke depan dan belakang. Lakukan juga sebaliknya.

6
- Kebersihan tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun ( handwash)

- Kebersihan tangan dengan menggunakan hand rub

7
3. Cuci tangan bedah:
Mencuci tangan dengan menggunakan media sabun antimikrobial dan dibawah air
mengalir yang dilakukan selama lebih kurang 5 menit dengan tehnik:
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan
semua aksesoris lainnya).
b. Nyalakan kran air kemudian basahi kedua tangan sampai setinggi siku sampai
rata atau terbasahi semuannya.
c. Ambil sabun dan tampung dengan menggunakan telapak tangan kiri (± 5 cc).
d. Cuci tangan dengan teknik 6 langkah selama 2 menit, yaitu:
1) Ratakan sabun di kedua tangan dengan teknik memutar searah jarum jam.
2) Gosokkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan lakukan hal
yang sama pada punggung telapak tangan kiri.
3) Satukan kedua telapak tangan dengan jari-jari tangan saling menyilang
kemudian digosokkan.
4) Gosokkan punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, dengan
jari – jari tangan terkunci.
5) Putar dan gosok ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan hal yang
sama pada ibu jari tangan kiri.
6) Jemari menguncup, ujung jari tangan digosokkan pada telapak tangan kiri
dengan gerakan memutar ke arah depan dan belakang. Lakukan juga
sebaliknya.
e. Ambil lagi sabun dan tampung dengan menggunakan telapak tangan kiri (±5cc).
f. Cuci lengan kanan pada ke empat sisi secara menyeluruh dari pergelangan tangan
sampai ke siku selama 1 menit. Posisi tangan harus lebih tinggi dari siku.
g. Ambil lagi sabun dan tampung dengan menggunakan telapak tangan kanan (± 5
cc).
h. Cuci lengan kiri pada ke empat sisi secara menyeluruh dari pergelangan tangan
sampai ke siku selama 1 menit. Posisi tangan harus lebih tinggi dari siku.
i. Bilas tangan dan lengan dengan mengalirkan air satu arah dari ujung jari ke arah
siku sampai. Jangan gerakkan kedua lengan maju mundur di bawah air.
j. Tahan posisi tangan di atas siku sampai masuk ke kamar operasi.
k. Keringkan tangan dengan menggunakan waslap steril.

8
9
C. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN
1. Segera : setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum :
a. Kontak langsung dengan pasien
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif
(pemberian suntikan intra vaskuler)
c. Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Di antara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang
4. Setelah :
a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksuda luka dan
peralatanyang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan
tubuh,ekskresi

D. FIVE MOMENT HAND HYGIENE ( 5 SAAT CUCI TANGAN):


1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sesudah kontak dengan pasien.
3. Sebelum melakukan tindakan/prosedur aseptik.
4. Setelah terkena atau resiko terpapar cairan tubuh (darah, urine, sputum, keringat,
muntah, dll).
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien dan semua peralatan yang digunakan
untuk perawatan pasien

1 Sebelum Kapan ?Bersihkan tangan sebelum menyentuh pasien


kontak dengan Kenapa ?Untuk melindungi pasien dari bakteri patogen yang
pasien ada pada tangan petugas
2 Sebelum Kapan ? bersihkan tangan segera sebelum melakukan
melakukan tindakan aseptik
tindakan Kenapa ? untuk melindungi pasien dari bakteri patogen,
aseptik termasuk yang berasal permukaan tubuh pasien sendiri,
memasuki bagian dalam tubuh.
3 Setelah kontak Kapan ? Bersihkan tangan setelah kontak atau resiko
dengan cairan kontak dengan cairan tubuh pasien ( dan setelah melepas
tubuh pasien sarung tangan)

10
Kenapa ? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
sekelilingnya bebas dari bakteri patogen yang berasal dari pasien

4 Setelah kontak Kapan ? bersihkan tangan setelah menyentuh pasien,


dengan pasien sesaat setelah meninggalkan pasien
Kenapa ? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
sekelilingnya bebas dari bakteri patogen yang berasal dari
pasien
5 Setelah kontak Kapan ? bersihkan tangan setelah menyentuh objek atau
dengan area furniture yang ada di sekitar pasien saat meninggalkan pasien,
sekitar pasien walaupun tidak menyentuh pasien
Kenapa ? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
sekelilingnya bebas dari bakteri patogen yang berasal dari pasien

Tangan harus dicuci dengan sabun dan air bersih (atau handrub antiseptik)
setelah melepas sarung tangan karena pada saat tersebut mungkin sarung
tangan ada lubang kecil atau robek, sehingga bakteri dapat dengan cepat
berkembang biak pada tangan akibat lingkungan yang lembab dan hangat di
dalam sarung tangan (CDC 1989, Korniewicz et al 1990)

11
E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN
JARI TANGAN
1. Penggunaan cat kuku dan perhiasan (asesoris) tidak diperkenankan bagi semua
petugas kesehatan. Daerah di bawah kuku dan kuku yang panjang berperan sebagai
reservoir bakteri Gram negatif, jamur dan bakteri pathogen lainnya. Kuku harus dijaga
tetap pendek dan tidak melebihi 3 mm dari ujung jari.
2. Frekuensi dan metode cuci tangan bervariasi tergantung dengan unit kerja dan tugas
yang dilakukan.
3. Sabun non antimikroba atau sabun dengan antimikroba konsentrasi kecil digunakan
untuk cuci tangan biasa.
Sabun antiseptik digunakan untuk cuci tangan sebelum melakukan prosedur invasive,
saat tangan terkontaminasi dan selama terjadi kejadian luar biasa.
Cincin dan jam tangan harus dilepas ketika cuci tangan.
4. Hand rub berbasis alkohol tersedia di unit kerja dan dapat digunakan sebagai
pengganti cuci tangan. Cara penggunaannya dengan cara menekan pompa dispenser
handrub satu kali (2-3ml) dan digosokkan merata ke seluruh bagian tangan. Hand rub
berbasis alkohol tidak dapat digunakan jika tangan terlihat kotor.
5. Botol dispenser sabun cair yang telah kosong tidak boleh langsung ditambahkan isi
sabun cair ke dalamnya sebelum botol tersebut dicuci terlebih dahulu.
6. Penggunaan handuk atau tissue
Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tissue disposable. Namun bila terdapat
keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat digunakan, dengan
catatan hanya digunakan sekali, dan kemudian harus melalui proses pembersihan agar
dapat dipakai kembali di kemudian hari.
7. Penggunaan sarung tanagan tidak menggantikan kegiatan melakukan kebersihan
tangan, digunakan untuk mengurangi kontaminasi tangan petugas kesehatan dengan
darah atau cairan tubuh pasien, oleh karena itu tetap lakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan.

F. UPAYA MENINGKATKAN KEBERSIHAN TANGAN


Mencuci tangan telah dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting untuk
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Masalah yang

12
selalu timbul adalah membuat perilaku petugas kesehatan patuh pada praktek mencuci
tangan meningkatkan keberhasilan kebersihan tangan adalah :
1. Menyebarluaskan panduan terbaru mengenai praktek menjaga kebersihan tangan.
2. Melibatkan Pimpinan/Direktur UOBK RSUD Al-Mulk dalam diseminasi dan
penerapan pedoman kebersihan tangan.
3. Menggunakan teknik pendidikan yang efektif melalui supervisor di tiap unit
dengan melaksanakan mentoring, monitoring, dan umpan balik positif.
4. Mempertimbangkan kenyamanan petugas dan pilihan efektif untuk menjaga
kebersihan tangan sehingga petugas lebih mudah mematuhinya.

G. PERHITUNGAN CUCI TANGAN


a. Cara perhitungan :
1. Lakukan penjumlahan pada masing – masing profesi yang melakukan.
2. Jumlahkan semua tindakan yang dilakukan.
3. Jumlahkan semua kesempatan yang dilakukan.
4. Bagi total tindakan dengan kesempatan.
5. Kalikan dengan 100 persen.

𝑇𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 100 % = 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 (%)

6. Kepatuhan kebersihan tangan rumah sakit adalah penjumlah semua kepatuhan


berdasarkan profesi di bagi total profesi yang di obesrvasi kali 100 persen

𝐾𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑥 100%

b. Prosedur obserrvasi harus :


1. Data anonim, rahasia.
2. Observasi langsung, terbuka, objektif.
3. Izin kepada koordinator.
4. Privasi pasien.
5. Tidak mengganggu pelayanan.
6. Tidak pada situasi emergensi.
7. Berdiri dekat pelayanan terjadi.
8. Tidak memakai jam tangan, perhiasan.
9. Kualitas cuci tangan tidak dinilai.

13
10. Yang diamati: hanya saat pemberian pelayanan terhadap pasien.
c. Penilaian termasuk pada handwash dan handrub.

14
BAB IV
DOKUMENTASI

PENDOKUMENTASIAN BERUPA :
1. Poster langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir maupun dengan
hand rub berbasis alcohol
2. Banner dan spanduk himbauan dan langkah cuci tangan.
3. Form audit hand hygiene
4. Form audit fasilitas hand hygiene
5. Foto – foto dokumentasi saat dilakukan ketersediaan fasilitas cuci tangan di unit- unit
pelayanan
6. Dokumentasi saat dilakukan edukasi hand hygiene
7. Dokumentasi Hand hygiene dilakukan dengan cara melakukan audit hand hygiene
yang dilakukan tiap 1 bulan sekali.
d. Observasi atau monitoring dapat dilakukan setiap waktu oleh IPCLN.
e. Perhitungan dilakukan bersama-sama IPCN dan dilaporkan ke Ketua Tim PPI untuk
dibahas bersama anggota PPI.
f. Konsep tools monitoring mengacu pada refrensi yang terkini (WHO.2009) yaitu
penilaian kepatuhan kebersihan tangan mengacu pada konsep lima langkah tepat mencuci
tangan (five moment).

15

Anda mungkin juga menyukai