Panduan Kebersihan Tangan
Panduan Kebersihan Tangan
KEBERSIHAN TANGAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya serta petunjuk-Nya sehingga Panduan Kebersihan Tangan di UOBK
RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi dapat terselesaikan.
Tata kelola administrasi yang baik dan bersinergi sangat dibutuhkan untuk
membangun sistem manajemen yang baik, maka dari itu Panduan Kebersihan Tangan
ini diharapkan mampu menciptakan pelayanan yang baik dan berdaya guna dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di lingkungan UOBK RSUD Al-Mulk Kota
Sukabumi.
Pada Kesempatan ini atas nama Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh Tim Penyusun Panduan
Kebersihan Tangan di Lingkungan UOBK RSUD Al-Mulk yang telah berusaha
dengan mengorbankan waktu dan pikirannya dalam menyelesaikan penyusunan
Panduan Kebersihan Tangan ini.
Direktur UOBK RSUD Al-Mulk juga sangat berharap semoga Panduan
Kebersihan Tangan ini dapat digunakan sebagai acuan pelayanan yang baik untuk
kemajuan UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Kebersihan
Tangan UOBK RSUD Al-Mulk ini dapat selesai disusun.
Buku Pedoman ini merupakan Panduan kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit
dalam menjalankan Pencegahan Pengendalian Infeksi yang benar sesuai prosedur di
UOBK RSUD Al-Mulk.
Dalam panduan ini diuraikan tentang Petunjuk pelaksanaan Pencegahan
Pengendalian Infeksi agar dapat terlaksana dengan baik dan benar di UOBK RSUD
Al-Mulk.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan
Kebersihan Tangan di UOBK RSUD Al-Mulk.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
iii
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR UOBK RSUD AL MULK
NOMOR : 07 / SK / I / 2023
TENTANG : PEMBERLAKUAN PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN
DI UOBK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-MULK
BAB I
PENDAHULUAN
1
Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman
untuk diminum, serta untuk pemakaian lainnya karena memenuhi standar kesehatan yang
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme indikator dan
memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut). Pelembab (emollient) adalah cairan
organik, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ketika ditambahkan pada handrub
dan losion tangan akan melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit
(keretakan, kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian tangan dengan sabun yang
sering dan air. Sabun dan deterjen adalah produk-produk pembersih yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan mikroorganisme
yang melekat sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepas
mikroorganisme secara mekanik, sementara sabun antiseptik selain melepas juga membunuh
atau menghambat pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme. Flora transien:
mikroorganisme yang diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan atau
permukaan yang terkontaminasi selama bekerja. Mikroorganisme ini tinggal di lapisan luar
kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air. Flora
residen: mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel
rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan
keras dengan sabun dan air bersih.
Pada sebagian besar kasus, flora residen, sangat kecil kemungkinannya terkait dengan
penyakit infeksi yang menular dari udara, seperti flu burung. Tangan atau kuku dari sejumlah
petugas kesehatan dapat terkolonisasi pada lapisan dalam oleh oleh mikroorganisme yang
menyebabkan infeksi seperti Staphylococcus aureus, bakteri batang gram negatif atau ragi.
Cuci tangan steril: cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air atau antiseptik dari ujung
jari sampai siku yang dilakukan sebelum operasi oleh petugas operasi untuk mengurangi
mikroorganisme yang ada di tangan.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
WHO menyarankan untuk setiap orang atau petugas yang tersebut dibawah ini untuk selalu
mematuhi prosedur hand hygiene, yaitu :
1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan
2. yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi petugas
kesehatan lainnya (laboratorium).
3. Setiap orang dan petugas tehnik
4. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien
5. Setiap orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit
3
Sosialisasi cuci tangan diberikan kepada karyawan, pasien, keluarga dan pengunjung
rumah sakit. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode seperti presentasi,
demonstrasi, leafet, dan poster cuci tangan.
4
BAB III
TATALAKSANA
5
g. Putar dan gosok ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan hal yang
sama pada ibu jari tangan kiri.
h. Jemari menguncup, ujung jari tangan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan
gerakan memutar ke arah depan dan belakang. Lakukan juga sebaliknya.
i. Bilas di bawah air mengalir sampai tangan bersih.
j. Ambil kertas tisu secukupnya (satu lembar) kemudian keringkan tangan.
k. Tutup kran air menggunakan tisu yang telah dipakai.
l. Buang bekas tisu ke tempat sampah non infeksius (plastik warna hitam).
6
- Kebersihan tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun ( handwash)
7
3. Cuci tangan bedah:
Mencuci tangan dengan menggunakan media sabun antimikrobial dan dibawah air
mengalir yang dilakukan selama lebih kurang 5 menit dengan tehnik:
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan
semua aksesoris lainnya).
b. Nyalakan kran air kemudian basahi kedua tangan sampai setinggi siku sampai
rata atau terbasahi semuannya.
c. Ambil sabun dan tampung dengan menggunakan telapak tangan kiri (± 5 cc).
d. Cuci tangan dengan teknik 6 langkah selama 2 menit, yaitu:
1) Ratakan sabun di kedua tangan dengan teknik memutar searah jarum jam.
2) Gosokkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan lakukan hal
yang sama pada punggung telapak tangan kiri.
3) Satukan kedua telapak tangan dengan jari-jari tangan saling menyilang
kemudian digosokkan.
4) Gosokkan punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, dengan
jari – jari tangan terkunci.
5) Putar dan gosok ibu jari tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan hal yang
sama pada ibu jari tangan kiri.
6) Jemari menguncup, ujung jari tangan digosokkan pada telapak tangan kiri
dengan gerakan memutar ke arah depan dan belakang. Lakukan juga
sebaliknya.
e. Ambil lagi sabun dan tampung dengan menggunakan telapak tangan kiri (±5cc).
f. Cuci lengan kanan pada ke empat sisi secara menyeluruh dari pergelangan tangan
sampai ke siku selama 1 menit. Posisi tangan harus lebih tinggi dari siku.
g. Ambil lagi sabun dan tampung dengan menggunakan telapak tangan kanan (± 5
cc).
h. Cuci lengan kiri pada ke empat sisi secara menyeluruh dari pergelangan tangan
sampai ke siku selama 1 menit. Posisi tangan harus lebih tinggi dari siku.
i. Bilas tangan dan lengan dengan mengalirkan air satu arah dari ujung jari ke arah
siku sampai. Jangan gerakkan kedua lengan maju mundur di bawah air.
j. Tahan posisi tangan di atas siku sampai masuk ke kamar operasi.
k. Keringkan tangan dengan menggunakan waslap steril.
8
9
C. INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN
1. Segera : setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum :
a. Kontak langsung dengan pasien
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif
(pemberian suntikan intra vaskuler)
c. Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Di antara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang
4. Setelah :
a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksuda luka dan
peralatanyang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan
tubuh,ekskresi
10
Kenapa ? untuk melindungi petugas kesehatan dan area
sekelilingnya bebas dari bakteri patogen yang berasal dari pasien
Tangan harus dicuci dengan sabun dan air bersih (atau handrub antiseptik)
setelah melepas sarung tangan karena pada saat tersebut mungkin sarung
tangan ada lubang kecil atau robek, sehingga bakteri dapat dengan cepat
berkembang biak pada tangan akibat lingkungan yang lembab dan hangat di
dalam sarung tangan (CDC 1989, Korniewicz et al 1990)
11
E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN
JARI TANGAN
1. Penggunaan cat kuku dan perhiasan (asesoris) tidak diperkenankan bagi semua
petugas kesehatan. Daerah di bawah kuku dan kuku yang panjang berperan sebagai
reservoir bakteri Gram negatif, jamur dan bakteri pathogen lainnya. Kuku harus dijaga
tetap pendek dan tidak melebihi 3 mm dari ujung jari.
2. Frekuensi dan metode cuci tangan bervariasi tergantung dengan unit kerja dan tugas
yang dilakukan.
3. Sabun non antimikroba atau sabun dengan antimikroba konsentrasi kecil digunakan
untuk cuci tangan biasa.
Sabun antiseptik digunakan untuk cuci tangan sebelum melakukan prosedur invasive,
saat tangan terkontaminasi dan selama terjadi kejadian luar biasa.
Cincin dan jam tangan harus dilepas ketika cuci tangan.
4. Hand rub berbasis alkohol tersedia di unit kerja dan dapat digunakan sebagai
pengganti cuci tangan. Cara penggunaannya dengan cara menekan pompa dispenser
handrub satu kali (2-3ml) dan digosokkan merata ke seluruh bagian tangan. Hand rub
berbasis alkohol tidak dapat digunakan jika tangan terlihat kotor.
5. Botol dispenser sabun cair yang telah kosong tidak boleh langsung ditambahkan isi
sabun cair ke dalamnya sebelum botol tersebut dicuci terlebih dahulu.
6. Penggunaan handuk atau tissue
Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tissue disposable. Namun bila terdapat
keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih juga dapat digunakan, dengan
catatan hanya digunakan sekali, dan kemudian harus melalui proses pembersihan agar
dapat dipakai kembali di kemudian hari.
7. Penggunaan sarung tanagan tidak menggantikan kegiatan melakukan kebersihan
tangan, digunakan untuk mengurangi kontaminasi tangan petugas kesehatan dengan
darah atau cairan tubuh pasien, oleh karena itu tetap lakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan.
12
selalu timbul adalah membuat perilaku petugas kesehatan patuh pada praktek mencuci
tangan meningkatkan keberhasilan kebersihan tangan adalah :
1. Menyebarluaskan panduan terbaru mengenai praktek menjaga kebersihan tangan.
2. Melibatkan Pimpinan/Direktur UOBK RSUD Al-Mulk dalam diseminasi dan
penerapan pedoman kebersihan tangan.
3. Menggunakan teknik pendidikan yang efektif melalui supervisor di tiap unit
dengan melaksanakan mentoring, monitoring, dan umpan balik positif.
4. Mempertimbangkan kenyamanan petugas dan pilihan efektif untuk menjaga
kebersihan tangan sehingga petugas lebih mudah mematuhinya.
13
10. Yang diamati: hanya saat pemberian pelayanan terhadap pasien.
c. Penilaian termasuk pada handwash dan handrub.
14
BAB IV
DOKUMENTASI
PENDOKUMENTASIAN BERUPA :
1. Poster langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir maupun dengan
hand rub berbasis alcohol
2. Banner dan spanduk himbauan dan langkah cuci tangan.
3. Form audit hand hygiene
4. Form audit fasilitas hand hygiene
5. Foto – foto dokumentasi saat dilakukan ketersediaan fasilitas cuci tangan di unit- unit
pelayanan
6. Dokumentasi saat dilakukan edukasi hand hygiene
7. Dokumentasi Hand hygiene dilakukan dengan cara melakukan audit hand hygiene
yang dilakukan tiap 1 bulan sekali.
d. Observasi atau monitoring dapat dilakukan setiap waktu oleh IPCLN.
e. Perhitungan dilakukan bersama-sama IPCN dan dilaporkan ke Ketua Tim PPI untuk
dibahas bersama anggota PPI.
f. Konsep tools monitoring mengacu pada refrensi yang terkini (WHO.2009) yaitu
penilaian kepatuhan kebersihan tangan mengacu pada konsep lima langkah tepat mencuci
tangan (five moment).
15