Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

PROSEDUR ANESTESI UMUM DENGAN INTUBASI


CETEK ENDOTRAKHEAL
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif )
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088
Email: rsudalmulk@gmail.com 0 27 April 2023 0 27 April 2025

Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
1. Pengertian (Definisi) Tindakan anestesi dengan menggunakan anestesi inhalasi yang
dihantarkan pada pasien dengan menggunakan pipa endotrakheal yang
dimasukkan ke dalam trakhea.
2. Indikasi 1. Pembedahan daerah kepala dan leher.
2. Pembedahan yang membutuhkan relaksasi.
3. Pembedahan dengan kontra indikasi anestesi regional.
3 Kontra Indikasi 1. Tidak ada.
4. Persiapan 1. Pasien :
- Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan anestesi
umum dengan intubasi endotrakheal.
- Ijin persetujuan tindakan anestesi umum dengan intubasi
endotrakheal.
- Puasa.
- Medikasi sesuai resiko anestesi.
- Premedikasi pra anestesi.
- Kelengkapan pemeriksaan penunjang.
2. Alat :
- Sulfas Atropin 0,25 mg (2 ampul)
- Lidokain 2 % (3 ampul)
- Efedrin 50 mg (1 ampul)
- Dexametason 5 mg (1 ampul)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

ANESTESI UMUM DENGAN TOTAL INTRAVENA


CETEK
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif ) No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088 0 27 April 2023 0 27 April 2025
Email: rsudalmulk@gmail.com
Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
1. Pengertian (Definisi) Tindakan anestesi dengan menggunakan obat anestesi intravena total
yang diberikan secara intermitten lewat infus.
2. Indikasi 1. Prosedur pembedahan yang singkat.
2. Prosedur pembedahan yang tidak membutuhkan relaksasi.
3. Pembedahan dengan kontra indikasi anestesi regional
3 Kontra Indikasi 1. Pembedahan di daerah kepala dan leher.
2. Pembedahan yang membutuhkan relaksasi
3. Prosedur pembedahan panjang.
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan anestesi
umum dengan total intravena.
b. Ijin persetujuan tindakan anestesi umum dengan total
intravena.
c. Puasa.
d. Medikasi sesuai resiko anestesi.
e. Premedikasi pra anestesi.
f. Kelengkapan pemeriksaan penunjang.
2. Alat :
a. Sulfas Atropin 0,25 mg (2 ampul)
b. Efedrin 50 mg (1 ampul)
c. Dexametason 5 mg (1 ampul)
d. Midazolam 5 mg (1 ampul)
e. Fentanyl 100 µg atau Pethidin 100 mg (2 ampul)
f. Propofol 200 mg (1 ampul) atau Ketamin 100 mg/cc (1 vial)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

PROSEDUR ANESTESI UMUM DENGAN INHALASI VIA FACE


CETEK MASK
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif )
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088
Email: rsudalmulk@gmail.com 0 27 April 2023 0 27 April 2025

Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
1. Pengertian (Definisi) Tindakan anestesi dengan menggunakan obat anestesi inhalasi yang
dihantarkan pada pasien via face mask.
2. Indikasi 1. Prosedur pembedahan yang singkat.
2. Pembedahan dengan kontra indikasi anestesi regional.
3 Kontra Indikasi 1. Pembedahan di daerah kepala dan leher.
2. Prosedur pembedahan panjang.
3. Pembedahan pada pasien dengan lambung penuh.
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan anestesi
umum dengan inhalasi via face mask.
b. Ijin persetujuan tindakan anestesi umum dengan inhalasi via
face mask.
c. Puasa.
d. Medikasi sesuai resiko anestesi.
e. Premedikasi pra anestesi.
f. Kelengkapan pemeriksaan penunjang.
2. Alat :
a. Sulfas Atropin 0,25 mg (2 ampul)
b. Efedrin 50 mg (1 ampul)
c. Midazolam 5 mg (1 ampul)
d. Pethidin 100 mg atau fentanyl 100 µg (2 ampul)
e. Propofol 200 mg (1 ampul)
f. Sungkup muka
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

PROSEDUR ANESTESI REGIONAL DENGAN SUB


CETEK ARACHNOID BLOCK
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif )
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088
Email: rsudalmulk@gmail.com 0 27 April 2023 0 27 April 2025

Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
2. Pengertian (Definisi) Tindakan anestesi dengan menggunakan obat anestesi lokal yang
disuntikkan ke ruang sub arachnoid.
2. Indikasi 1. Pembedahan daerah lower abdomen
2. Pembedahan daerah ekstremitas bawah
3. Pembedahan daerah urogenitalia
3 Kontra Indikasi 1. Peningkatan tekanan intracranial
2. Gangguan faal koagulasi
3. Kelainan tulang belakang
4. Pasien menolak
5. Syok
6. Septikemia
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan spinal
anestesi
b. Ijin persetujuan tindakan spinal anestesi
c. Puasa.
d. Medikasi sesuai resiko anestesi.
e. Premedikasi pra anestesi.
f. Kelengkapan pemeriksaan penunjang
2. Alat :
a. Jarum spinal No. 25/26/27 G (1 buah)
b. Lidokain 2% (1 ampul)
c. Bupivacain 0,5% 20 mg (1 ampul)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

PROSEDUR WEANING (PENYAPIHAN) DARI VENTILATOR


CETEK
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif ) No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088 0 27 April 2023 0 27 April 2025
Email: rsudalmulk@gmail.com
Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
3. Pengertian (Definisi) Tindakan pelepasan bantuan ventilasi mekanik.

2. Indikasi 1. Penyebab dasar gagal nafas telah teratasi.


2. Perbaikan fungsi respirasi dan hemodinamik.
3 Kontra Indikasi Tidak Ada
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Pastikan sedasi telah dihentikan dan tidak ada lagi efek
pelumpuh otot.
b. Pastikan dilengkapi pemeriksaan analisis gas darah dan kadar
elektrolit dengan rasio PaO2/FiO2 > 200.
c. Pastikan adanya perbaikan fungsi nafas.
d. Pasien mampu bernafas spontan dan adekuat.
e. Kesadaran pasien GCS>13.
f. Pasien telah lepas atau menggunakan dosis rendah
vasopressor (Dopamin <5mcg/kg atau Norepinefrin <0,1
mcg/kg) atau inotropik Dobutamin <5 mcg/kg.
g. Hemodinamik pasien stabil.
2. Alat :
a. Siapkan suction set (1 buah).
b. Persiapkan prosedur intubasi jika gagal disapih.
c. Laringoskop (1 buah) ukuran standar No. 3
d. Pipa endotrakheal No. ID 7,0 (1 buah)
e. Sulfas atropin 0,25 mg (4 ampul)
f. Lidokain 20 mg (3 ampul)
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

PROSEDUR ANESTESI REGIONAL DENGAN EPIDURAL


CETEK
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif ) No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088 0 27 April 2023 0 27 April 2025
Email: rsudalmulk@gmail.com
Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
4. Pengertian (Definisi) Tindakan anestesi dengan menginjeksikan obat lokal anestesi ke ruang
epidural melalui kateter epidural yang diberikan secara intermitten.
2. Indikasi 1. Pembedahan di daerah abdomen.
2. Pembedahan di daerah thoraks.
3. Pembedahan di daerah ekstremitas bawah.
4. Pembedahan di daerah urogenital.
3 Kontra Indikasi 1. Gangguan faal koagulasi
2. Kelainan tulang belakang
3. Terdapat infeksi ditempat insersi kateter epidural
4. Peningkatan tekanan intrakranial
5. Pasien menolak
6. Syok.
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Mendapat penjelasan mengenai tindakan yang akan
dilakukan dan resiko yang dapat terjadi.
b. Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan epidural
anestesi.
c. Ijin persetujuan tindakan epidural anestesi.
d. Puasa.
e. Medikasi sesuai resiko anestesi.
f. Premedikasi pra anestesi.
g. Kelengkapan pemeriksaan penunjang.
2. Alat :
a. Epidural set (1 buah).
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS
UOBK RSUD AL-MULK KOTA SUKABUMI

PROSEDUR SEDASI SEDANG - BERAT


CETEK
(Cekatan – Empati – Teliti –
Edukatif – Komunikatif ) No. Revisi: Tgl. Mulai Berlaku: Tgl Revisi Terakhir: Tgl. Tinjauan:
Jl. Pelabuhan II KM 6, Lembursitu
Kota Sukabumi Tlp (0266) 6243088 0 27 April 2023 0 27 April 2025
Email: rsudalmulk@gmail.com
Ditetapkan oleh :
No. Dokumen : Direktur UOBK RSUD Al-Mulk
RSAM/PPK/27.04/004
dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
NIP. 19700210 200604 2 007
5. Pengertian (Definisi) Sedasi sedang adalah suatu keadaan dimana setelah pemberian obat
sedasi menyebabkan penurunan kesadaran, namun pasien masih
memiliki respon terhadap rangsang suara, baik disertai maupun tidak
dengan rangsang sentuhan. Ventilasi spontan masih adekuat dan
belum diperlukan intervensi untuk menjaga patensi jalan nafas. Fungsi
kardiovaskular masih tidak berubah.

Sedasi berat adalah suatu keadaan dimana setelah pemberian obat


terjadi penurunan kesadaran, pasien hanya bereaksi dengan
pemberian rangsang nyeri. Fungsi pernafasan dapat terganggu.
Pasien membutuhkan bantuan untuk menjaga patensi jalan nafas dan
pernafasan spontan dapat menjadi tidak adekuat. Fungsi
kardiovaskular biasanya tidak terganggu.

Desaturasi adalah penurunan konsentrasi oksigen di dalam darah

yang ditandai dengan angka SpO2 92% pada monitor oksimetri.


2. Indikasi Untuk tindakan diagnostik yang kurang dari 30 menit dan terapeutik
yang kurang dari 15 menit, yang membutuhkan sedasi.
3 Kontra Indikasi 1. Hemodinamik tidak stabil
2. Pada tindakan di luar kamar operasi kesulitan melakukan bantuan
ventilasi
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan sedasi
sedang-berat.
b. Ijin persetujuan tindakan sedasi sedang-berat

Anda mungkin juga menyukai