Laily Inayah-Fpsi
Laily Inayah-Fpsi
Skripsi
Laily Inayah
1110070000014
FAKULTAS PSIKOLOGI
1436 H / 2015 M
PENGARUH DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN SELF-
EFFICACY TERHADAP PENYESUAIAN AKADEMIK
(Studi pada Mahasiswa Tahun Pertama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Disusun oleh :
Laily Inayah
1110070000014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015M
i
MOTTO
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi
B) Maret 2015
C) Laily Inayah
D) Pengaruh Dukungan Teman Sebaya dan Self-Efficacy terhadap Penyesuaian
Akademik
E) xvii + 80 halaman + lampiran
F) Perguruan tinggi merupakan salah satu jalur penting menuju kedewasaan,
Transisi dari sekolah menengah ke perguruan tinggi menjadi fase yang penting
dan relevan dengan ketahanan siswa. Tugas-tugas dan tuntutan-tuntutan
akademik berbeda dengan sekolah menengah, karena ketika di perguruan tinggi,
mahasiswa harus lebih mandiri dan dituntut untuk lebih mampu menyesuaikan
diri secara akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dukungan sosial teman sebaya dan self-efficacy terhadap penyesuaian akademik
mahasiswa tahun pertama.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 357 orang. Skala yang digunakan
untuk mengukur penyesuaian akademik dan self-efficacy disusun secara
mandiri, sedangkan untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya peneliti
memodifikasi The Social Provisions Scale yang dikembangkan oleh Cutrona
dan Russel (1987). Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability
sampling. Uji alat ukur menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya dan
self-efficacy secara signifikan mempengaruhi penyesuaian akademik (R2=
0.270, sig= 0.000), tetapi hanya satu dimensi dukungan sosial teman sebaya,
yaitu attachment (R2= 0.127 , sig= 0.009) dan self-efficacy mempengaruhi
penyesuaian akademik dengan R2= 0.120 dan sig= 0.000. Peneliti berharap
implikasi dari penelitian ini dapat dikaji kembali dan dapat dikembangkan pada
penelitian selanjutnya.
G) Bahan bacaan: 17 jurnal, 14 buku, dan 1 Bahan Ajar
vii
ABSTRACT
A) Faculty of Psychology
B) March 2015
C) Laily Inayah
D) Effect of Peer Support and Self-Efficacy on Academic Adjustment
E) xvii + 80 pages + appendix
F) College is one of the most important pathways to adulthood. It is the reason
why the transition from high school to college becomes an important phase and
relevant with students' resistance. The tasks and the academic demands are way
different from secondary school because in college students are required to be
more independent and have an ability to adjust academically. This study aims to
determine the effect of peer social support and self-efficacy to the academic
adjustment of the first-year students.
The sample was 357 students. The scales used to measure the academic
adjustment and self-efficacy are arranged independently. Meanwhile, the scale
used to measure the peer social support is modified from the Social Provisions
Scale, which was developed by Cutrona and Russell (1987). The sampling
technique used in this study was the non-probability sampling. The test
measurement tool used in this research is the Confirmatory Factor Analysis
(CFA).
The results show that the peer social support and self-efficacy influence
students' academic adjustment significantly (R2 = 0.270, sig = 0.000), but only
one dimension of peer social support which are attachment (R2 = 0127, sig =
0.009) and self-efficacy influence academic adjustment with R2 = 0.120 and sig
= 0.000. Researcher hopes that the this research can be reviewed and developed
in future studies.
G) Reading Materials/Sources: 17 journals, 14 books, and 1 teaching materials
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
Akademik”. Tak lupa shalawat serta salam peneliti selalu curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, berikut para keluarga dan sahabat.
Penelitian skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Islam
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN
2. Natris Idriyani, M.Si selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas waktu,
tenaga, pikiran, ilmu, serta segala kesabaran dan pengertiannya selama ini.
3. Kedua orang tua peneliti, A. Cholil Nafis dan Sa’idah Yazid atas segala kasih
sayang, cinta, perjuangan dan do’a yang telah di berikan kepada peneliti
sampai hari ini. Terima kasih untuk kakak-kakak tercinta, Fachri Ali Saputra,
ix
Arief Hananny S.H, dan Nurmala Sari, telah memberi motivasi, semangat,
(alm) atas do’a dan dukungannya, baik moril maupun materil, bersyukur
rasanya memiliki keluarga besar yang luar biasa besar dan betawi tulen ini.
5. Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima
kasih atas semangat dan nasehat ibu di dalam ataupun luar perkuliahan.
6. Dewi Mayangsari S.Psi, Amelia Paramitha S.Psi, Nurani Ruhendi Putri S.Psi,
Azka Firdausa S.Psi, Sarah Eka Chairunnisa S.Psi, Palupi Bimantari S.Psi
Rika Amelina S.Hum, Felisitas Marlina, terima kasih atas suka duka, tawa
canda dan segala pengalaman luar biasa selama ini. Love u all till the end of
world!
Komisariat Fakultas Psikologi yang telah menjadi sekolah dan rumah kedua
bagi peneliti, terima kasih atas pengalaman, ilmu dan kesempatan yang
diberikan. Semoga jaya selalu PMII-ku, Tangan terkepal dan maju ke muka!
8. Sahabat tercinta, Denny, Dick, Khafid, Mario, Shafhan, Arya, Ricky ‘kibo’,
Rahman, Ajeng Namyra, Ranggo, Baidui, Intan ‘alay’, Meitha, Nita Listiani,
Aul, Ola Aldeva, Ayep, Badruz, Abay, Baskoro, dll yang tidak bisa saya
sebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa sayang dan cinta ini pada
kalian, juga untuk kakak-kakak sahabat kosan “anaconda” terima kasih untuk
x
ilmu, tawa-canda dan segala lelucon yang luar biasa membantu ketika stres
melanda.
khususnya wilayah II (DKI Jakarta, jabar dan Banten) kalian para pejuang
11. Teman-teman psikologi UIN angkatan 2008-2014 dan kakak kakak alumni,
12. Dan seluruh pihak yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangatnya
Akhirul kalam, tiada gading yang tak retak. Oleh karena itu, segala kritik dan
penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian
selanjutnya.
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
xii
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................... 30-57
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 30
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel ........................................................................ 31
3.2.1 Variabel penelitian ......................................... 31
3.2.2 Definisi operasional variabel ......................... 32
3.3 Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 34
3.4 Prosedur Penelitian ...................................................... 39
3.5 Uji Validitas Konstruk ................................................. 39
3.5.1 Uji validitas konstruk skala penyesuaian
akademik ........................................................ 41
3.5.2 Uji validitas konstruk skala attachment ......... 44
3.5.3 Uji validitas konstruk skala social integration 45
3.5.4 Uji validitas konstruk skala reassurance
of worth ......................................................... 46
3.5.5 Uji validitas konstruk skala reliable alliance 47
3.5.6 Uji validitas konstruk skala guidance ............ 49
3.5.7 Uji validitas konstruk skala opportunity
for nurturance ................................................ 50
3.5.8 Uji validitas konstruk skala self-efficacy ....... 51
3.6 Teknik Analisis Data .................................................... 53
xiii
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ......................... 73-80
5.1 Kesimpulan .................................................................. 73
5.2 Diskusi ......................................................................... 73
5.3 Saran............................................................................. 78
5.3.1 Saran metodologis .......................................... 78
5.3.2 Saran praktis .................................................. 79
LAMPIRAN ................................................................................................. 84
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan latar belakang, batasan dan rumusan
Memasuki masa remaja akhir, seseorang memiliki banyak minat, seperti minat
yang baru saja selesai menuntut ilmu di sekolah menengah, minat yang
sebelumnya dibawa dari masa kanak-kanak cenderung berkurang dan diganti oleh
minat yang lebih matang. Tanggung jawab yang lebih besar dan berkurangnya
terutama di bidang rekreasi. Tanggung jawab sebagai remaja akhir yang mulai
(Hurlock, 1980). Perguruan tinggi merupakan salah satu jalur penting menuju
kedewasaan, walaupun hanya salah satu jalur dan baru belakangan ini menjadi
penting dan relevan dengan ketahanan siswa. Transisi ini melibatkan hal-hal
positif, seperti merasa lebih dewasa, mendapatkan lebih banyak pelajaran yang
bisa dipilih, memiliki lebih banyak waktu untuk bersama teman sebaya,
memperoleh lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi gaya hidup dan nilai
1
2
(Santrock, 2005).
sekolah yang lebih besar, tidak individual, yang interaksinya adalah interaksi
dengan teman sebaya yang lebih beragam latar belakang geografisnya dan juga
mencapai prestasi, kinerja, dan nilai-nilai ujian yang baik (Santrock, 2005).
Remaja akhir yang baru masuk perguruan tinggi akan menemukan banyak
tantangan, seperti paket belajar dan metode belajar yang berbeda dengan sekolah
tinggi, mahasiswa harus lebih mandiri dan dituntut untuk lebih mampu
menyesuaikan diri secara akademik. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Pascarella dan Terenzini (1991) dimana bagi sebagian besar
akademik.
studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS
dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk
jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-
masing diiringi oleh sekitar 1 - 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 – 2 jam
kegiatan mandiri. Beban studi mahasiswa pun akan semakin bertambah dengan
menyelesaikan masa studinya dalam kurun waktu 5 tahun (pasal 17 ayat 3).
program studi psikologi (S1) dimana dalam pasal 3 ayat 4 menjelaskan bahwa
kompetensi utama lulusan program studi psikologi (S1) salah satunya adalah
komunitas. Selain itu, lulusan program studi psikologi (S1) juga diharapkan
2014), dll. Dalam penelitian ini, peneliti akan fokus mengukur pengaruh
dukungan teman sebaya dan self-efficacy terhadap penyesuaian akademik. Hal ini
menyatakan bahwa penyesuaian diri akademik penting untuk dilakukan. Hal ini
diperlukan agar mahasiswa baru lebih siap dalam menghadapi masalah dan
terhadap kondisi mahasiswa dikemudian hari. Selain itu, 62% menyatakan bahwa
waktu antara kegiatan akademik dengan kegiatan lain, perbedaan cara mengajar di
beban tugas yang lebih berat, dll. Dari hasil studi pendahuluan ini pula, diketahui
bahwa dukungan dari teman sebaya dan self-efficacy memiliki pengaruh yang kuat
Dukungan teman sebaya sangat penting bagi mahasiswa pada tahun pertama.
Vallone, Reid, Umali, dan Pohlert (2004) menemukan bahwa dukungan teman
sebaya tampaknya lebih penting untuk penyesuaian perguruan tinggi dari pada
menentukan tujuan, berapa banyak usaha yang digunakan untuk mencapai tujuan,
serta jumlah waktu dan ketahanan dalam mengahadapi kesulitan dan kegagalan.
keterampilan memecahkan masalah yang baik, terlibat secara aktif dalam studi
kemauan untuk belajar untuk memenuhi sekolah sangat penting dan mendasar
tersebut nantinya, peneliti merasa perlu adanya penelitian tentang faktor yang
serta dosen pengampunya. Oleh karena itu, untuk merealisasikan hal tersebut
(Schneiders, 1960)
(Bandura, 1995).
akademik?
akademik?
akademik?
penyesuaian akademik?
pertama.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini terbagi menjadi manfaat
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, batasan dan rumusan masalah,
Bab ini membahas tentang populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, variabel
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, diskusi dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang penyesuaian akademik, dukungan
akademik, oleh karena itu sebelum memahami penyesuaian akademik, kita perlu
sesungguhnya merupakan hal yang relatif. Dalam hal tertentu, kita dapat
baik kita mampu bergaul dengan diri kita sendiri dan orang lain. Konsep
penyesuaian, tetapi sulit menentukan apa yang dimaksud dengan kepuasan dalam
berarti banyak hal. Tetapi selama penyesuaian dalam diri itu baik, kita dapat
proses, termasuk respon mental dan perilaku, dimana individu berusaha untuk
mengatasi dengan sukses kebutuhan, tekanan, frustasi, dan konflik, serta untuk
mempengaruhi tingkat keselarasan atara tuntutan dalam diri dan yang dikenakan
pada seseorang secara objektif ditempat dia tinggal. Penyesuaian yang baik tidak
dapat didefinisikan sekali dan digunakan dalam seluruh situasi. Hal tersebut harus
akademik.
bagian lain dari penyesuaian, kecuali yang berkaitan dengan tanggung jawab yang
sikap positif mahasiswa terhadap pekerjaan akademik dan tujuan mereka, serta
perilaku dimana individu berusaha keras untuk mengatur dirinya sendiri untuk
a. Kinerja yang sukses. Tanpa kebutuhan primer ini, sulit melihat bagaimana
seseorang berbeda-beda.
b. Usaha yang memadai. Setiap guru tahu dengan sangat baik bahwa banyak
sukses mereka. Jika siswa melakukan sesuatu sebaik yang mereka bisa,
tanpa memperhatikan nilai yang mereka capai, kinerja mereka, dari sudut
yang lain.
persiapan yang memadai untuk karir atau mata pencaharian dan kelulusan.
serius dan sukses. Dalam membuat usaha ini siswa yang baik dimotivasi
sampai tingkat tertentu oleh kepentingan intelektual dan minat; dan oleh
karena itu, upaya akademik dan prestasi dapat menyediakan sarana yang
prestasi, persetujuan sosial, dan hasrat untuk keamanan personal, serta identifikasi
persiapan yang teliti untuk setiap kelas, review kumulatif dari materi yang
(2012), yaitu:
kehilangkan beasiswa.
akademik.
akademik, tetapi hanya dukungan dari teman sebaya yang paling memiliki
besar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan bagaimana mereka
memenuhinya.
adalah alat ukur yang disusun secara mandiri berdasarkan keenam kriteria
kebutuhan, keinginan, dan minat. Peneliti menyusun skala secara mandiri agar
Menurut Taylor (2009) dukungan sosial adalah suatu informasi dari orang
lain bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihormati dan dihargai, dan
pada kenyamanan, peduli, harga diri, atau bantuan yang tersedia untuk orang dari
17
orang-orang atau kelompok lainnya. Hal ini juga mengacu pada rasa atau persepsi
seseorang bahwa kenyamanan, peduli, dan bantuan tersedia jika diperlukan yaitu,
persepsi dukungan.
dukungan sosial dari Taylor (2009) dimana dukungan sosial yang dijelaskan
Sarafino dan Smith (2011) membagi bentuk dukungan sosial menjadi empat
ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia
mengacu pada penyediaan barang dan jasa yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi baik berupa nasihat, saran atau cara-cara yang dapat
Menurut Taylor (2009), bentuk dukungan sosial dapat dibagi menjadi; (a)
tangible assistance, yaitu memberikan dukungan materi, berupa jasa, dan bantuan
keuangan. (b) information support, yaitu informasi dari keluarga dan teman dapat
lebih menolong individu untuk mengerti kejadian yang dapat menimbulkan stres
mengatasi stres tersebut. (c) emotional support, yaitu dukungan keluarga dan
Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) menjelaskan enam fungsi sosial yang
berbeda atau ketentuan yang mungkin diperoleh dari hubungan dengan yang lain.
Fungsi sosial ini dapat dibagi secara konseptual menjadi dua kategori besar:
termasuk fungsi yang secara langsung relevan dengan pemecahan masalah dalam
menguntungkan pada kondisi subjek, baik dalam keadaan stres yang tinggi
maupun rendah.
19
1. Attachment (Kelekatan)
Reliable alliance yaitu keyakinan bahwa orang lain dapat diandalkan untuk
5. Guidance (Bimbingan)
Guidance atau petunjuk ini dapat berupa masukan atau arahan dan
informasi.
dijelaskan oleh Weiss (1974) dimana dukungan sosial dijabarkan secara lebih
rinci dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian ini dibidang psikologi
pendidikan.
20
dimana dukungan sosial tersebut memiliki banyak sumber. Dukungan bisa datang
dari pasangan atau kekasih, keluarga, teman sebaya, dokter, atau organisasi
dicintai, dihargai, dan bagian dari jaringan sosial, seperti keluarga atau organisasi
masyarakat, yang dapat membantu pada saat dibutuhkan. Tetapi dalam penelitian
ini, peneliti akan mengukur dukungan sosial yang bersumber dari teman sebaya.
menggunakan alat ukur “The Social Provision Scale” yang dikembangkan oleh
Cutrona dan Russell (1987) berdasarkan 6 (enam) fungsi sosial yang dijelaskan
oleh Waiss. Adapun enam fungsi sosial tersebut adalah: Attachment (Kelekatan),
dibutuhkan).
Peneliti menggunakan alat ukur ini karena dimensi yang diukur oleh alat
ukur ini merupakan dimensi yang cocok dengan teori dukungan sosial yang
digunakan pada penelitian ini. Alat ukur ini berjumlah 24 item dimana masing-
masing aspek dari dukungan sosial ini diukur oleh empat item. Tetapi dalam
item menjadi 30 dan setiap aspek diukur oleh 5 item. Hal ini dilakukan untuk
valid, sehingga jumlah item masih tetap mencukupi. Selain itu, peneliti juga
dengan kebutuhan penelitian yang hanya mengukur dukungan dari teman sebaya.
reliabilitas dari alat ukur ini berkisar dari 0.370 sampai 0.660 dengan
mengenai validitas dari alat ukur ini, didapat nilai intercorrelation pada item dari
enam dimensi berkisar pada 0.100 sampai 0.510 dengan mean intercorrelation
sebesar 0.270.
2.3 Self-Efficacy
suatu tugas, mencapai suatu tujuan, dan menghasilkan sesuatu. Self-efficacy juga
menciptakan hasil yang positif (Santrock, 2009). Di samping itu, Schultz dan
efficacy juga merujuk pada keyakinan individu bahwa ia dapat menunjukan tugas-
tugas yang baik secara sukses pada level-level tertentu (Schunk, 1991).
dijelaskan oleh Bandura (1995) karena Bandura merupakan arsitek utama dari
a. Tingkat (magnitude)
kesulitan tugas. Individu memiliki self-efficacy yang tinggi pada tugas yang
mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas yang rumit dan
dengan kemampuannya.
b. Keluasan (generality)
pada aktivitas yang luas, atau terbatas pada fungsi domain tertentu saja.
c. Kekuatan (strength)
Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau
bahwa tindakan yang dilakukan individu akan memberikan hasil yang sesuai
hal, yaitu:
c. Persuasi verbal
diinginkan.
ataupun tingkat stres yang tinggi. Hal tersebut akan berdampak pada
Alat ukur self-efficacy yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang
oleh Bandura (1977), yaitu magnitude, generality, dan strength. Hal ini dilakukan
agar peneliti dapat menyesuaiakan dengan situasi dan kondisi subjek penelitian.
menengah atas, seperti paket dan metode belajar (Schnuck & Handal, 2011).
Untuk itu, mahasiswa dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara akademik
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti teman sebaya dan self-efficacy.
enam ketentuan tersebut diperlukan bagi individu untuk merasa cukup didukung
yang paling penting dalam keadaan tertentu atau pada berbagai tahap siklus hidup.
26
perguruan tinggi. Seseorang yang memiliki attachment yang kuat dengan teman-
dialami dalam ketika belajar, sehingga teman sebaya akan memberikan masukan
Mahasiswa yang memiliki attachment yang tinggi dengan teman sebaya akan
tergabung dan memiliki sebuh kelompok yang akan menunjang dirinya dalam
mislanya kelas ataupun kelompok belajar kecil, mahasiswa akan lebih terbuka
teman-temannya, ia akan lebih termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik
lagi. Mahasiswa yang memiliki pengakuan yang tinggi, maka semakin tinggi pula
dapat ia pahami, dengan bantuan ini, seseorang akan lebih cepat dalam
pendidikan (mata kuliah, sistem SKS, sistem penilaian, dll). Mahasiswa dengan
guidance yang tinggi akan melakukan penyesuaian yang tinggi pula. Fungsi sosial
seseorang akan lebih peduli terhadap orang lain yang pada akhirnya akan
penyesuaiakan diri secara akademik. Selain itu, keyakinan yang tinggi dalam
bidang, serta usaha dan kerja keras yang tinggi akan membuat seseorang lebih
mampu dan cepat dalam menyesuaikan diri secara akademik. Semakin tinggi
terpenuhinya berbagai aspek dalam dukungan teman sebaya dan self-efficacy, hal
Attachment
Social Integration
Reassurance of Worth
Reliable Alliance
Guidance
Opportunity for
Nurturance
Penyesuaian
Akademik
Self-Efficacy
2.5 Hipotesis
mahasiswa baru
mahasiswa baru
mahasiswa baru
baru
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang populasi, sampel, teknik pengambilan
penelitian, prosedur pengumpulan data, uji validitas konstruk dan teknik analisis
data.
Populasi adalah seluruh himpunan individu yang menarik bagi peneliti (Gravetter
& Forzano, 2012). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan yaitu
Sampel adalah suatu himpunan individu yang dipilih dari suatu populasi
& Forzano, 2012). Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi
tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael (1983) dengan tingkat
kesalahan 5%, jumlah minimum sampel dalam penelitian ini berjumlah 326 orang.
Tetapi peneliti berhasil medapatkan sampel sebanyak 357 orang dan dianggap
Factor Analysis) dan teknik analisis regresi linier. Adapun karakteristik sampel
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Daftar Populasi Penelitian
Variabel adalah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang
berbeda untuk individu yang berbeda (Gravetter & Forzano, 2012). Adapun
DV : Penyesuaian akademik
IV 2 : Self-efficacy
konseptual yang telah dijelaskan pada bab kajian teori. Adapun definisi
3. Social Integration yaitu sebuah adanya rasa tergabung ke grup yang sesuai
dengan minat, kepedulian dan kegiatan rekreasi yang sama. Skor social
6. Guidance atau adanya petunjuk berupa masukan atau arahan dan informasi.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan skala sebagai alat
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
model skala Likert, yaitu pernyataan pendapat yang disajikan kepada responden
yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju. Jawaban dari setiap
item instrument ini memiliki rentang dari tertinggi (sangat positif) sampai
terendah (sangat negatif). Tiap item diukur melalui empat kategori jawaban yaitu
“Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS), dan “Sangat Tidak
jawaban sangat setuju dan skor terendah diberikan pada pilihan jawaban sangat
pernyataan unfavorable diberikan pada pilihan jawaban sangat tidak setuju dan
skor terendah diberikan pada pilihan jawaban sangat setuju. Adapun cara subjek
35
memberikan jawaban terhadap skala model likert ini adalah dengan memberikan
tanda silang (X) atau ceklist (√) pada salah satu alternatif jawaban.
Bobot skor nilai untuk skala penyesuaian akademik, skala dukungan teman
Tabel 3.2
Skor Skala Likert
Pilihan SS S TS STS
Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
Dalam penelitian ini subjek akan diberikan skala yang terdiri dari empat bagian 4:
a. Bagian pengantar, berisikan tentang nama peneliti, tujuan dari penelitian,
kasih peneliti.
b. Bagian data kontrol, berisi tentang data-data subjek seperti inisial, jenis
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga alat ukur.
1. Penyesuaian Akademik
Adapun blue print skala penyesuaian akademik dijelaskan pada tabel 3.3.
36
Tabel 3.3
Blue print skala penyesuaian akademik
Item
No. Kriteria Indikator Jumlah
Favorable Unfavor
able
1. Kinerja yang Adanya hasil yang 1, 9, 24 26, 29 5
sukses memuaskan secara
akademis
2. Usaha yang Adanya usaha yang 10, 18, 25, 2 5
memadai maksimal 28
3. Menerima Adanya pengarahan 3, 22, 20, 23 32 5
pengetahuan semua usaha akademik
yang untuk menambah
bermanfaat pengetahuan
the social provisios scale yang dikembangkan oleh Cutrona dan Russell
Skala ini terdiri dari 30 item pernyataan. Adapun blue print skala dukungan
Tabel 3.4
Blue print skala dukungan teman sebaya
Item
No. Komponen Indikator Favorable Unfavora Jumlah
ble
1. Attachment Adanya kedekatan 11, 17, 25 2, 21 5
emosional dan rasa
aman dengan teman
sebaya
2. Social Adanya kesempatan 5,8, 22 14, 26 5
Integration untuk berbagi minat dan
kesenangan untuk
melakukan aktivitas
bersama teman sebaya
3. Reassurance Adanya pengakuan dari 13, 20, 27 6, 9 5
of Worth teman sebaya terhadap
keterampilan dan
kemampuan
4. Reliable Adanya kesempatan 1, 23, 28 10, 18 5
Alliance untuk berbagi cerita
suka dan duka dengan
teman sebaya
5. Guidance Adanya masukan atau 12, 16, 29 3, 19 5
saran dari teman sebaya
6. Opportunity Adanya tanggung jawab 4, 7, 30 15, 24 5
for terhadap kesejahteraan
Nurturance orang lain
JUMLAH 18 12 30
38
3. Self-efficacy
yang diungkapkan oleh Bandura (1997). Adapun blue print skala self-
Tabel 3.5
Blue print skala self-efficacy
Item
No. Aspek Indikator Favorable Unfavo Jumlah
rable
1. Level 1. Mampu 1, 10 6
menyelesaikan
tugas yang
mudah/sederhana
2. Mampu
menyelesaikan 11 2
tugas yang rumit
3. Memilih tugas
yang sesuai 3 12
dengan
kemampuan
2. Generality 1. Mampu mengatasi 4,5,6, 6
situasi tertentu
yang spesifik
2. Mampu
melakukan 17 14, 16
kegiatan yang
beragam
3. Strength 1. Optimis pada diri 7,8,9 18 6
sendiri
2. Mampu bertahan
dalam menghadapi 13 15
tantangan
JUMLAH 11 7 18
39
Secara garis besar, penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu:
1. Tahap pertama penelitian ini dimulai dengan perumusan masalah yang akan
variabel yang akan diteliti dan melakukan studi pustaka untuk mendapatkan
instrumen penelitian yang akan digunakan. Dalam hal ini instrumen yang
digunakan terbagi dalam 4 bagian, yaitu data diri subjek, skala penyesuaian
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil data tersebut dilanjutkan dengan
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti
Factor Analysis), peneliti harus memiliki gambaran yang spesifik mengenai (a)
jumlah faktor, (b) variabel yang mencerminkan suatu faktor dan (c) faktor-faktor
yang saling berkorelasi. Adapun logika dari CFA (Umar, 2011), yaitu :
1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan
terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-
itemnya.
2. Teori setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap subtes
hanya mengukur satu faktor juga. Artinya, baik item maupun subtes bersifat
unidimensional.
matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar
chi square. Jika hasil chi square tidak signifikan p>0,05, maka hipotesis
diterima bahwa item ataupun subtes instrumen hanya mengukur satu faktor
saja.
41
5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau
tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Jika
hasil t-test tidak signifikan, maka item tersebut tidak signifikan dalam
mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop dan
sebaliknya.
6. Terakhir, apabila hasil dari CFA terdapat item yang koefisien muatan
faktornya negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab, hal ini tidak sesuai
Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software
LISREL 8.70.
hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka
RMSEA=0.020.
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Pada tabel 3.6, ditemukan nilai t pada item nomor 32 tidak signifikan,
karena nilai t<1,96. Dengan demikian, item nomor 32 tidak diikutkan pada
analisis berikutnya.
faktor skornya. Faktor skor ini dihitung untuk menghindari estimasi bias dari
item-item variabel pada umumnya, tetapi justru dihitung true score pada tiap item.
skor. T skor ini diharapkan dapat meniadakan skor negatif sehingga lebih mudah
dipahami dan ditafsirkan. Jika pada Z score memiliki mean= 0 dan standar
deviasi= 1, maka T skor memiliki mean= 50 dan standar deviasi= 10. Kemudian
yang kedua, untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca mudah
memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun rumus T skor yaitu (Umar, 2011):
Setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T skor, nilai baku
inilah yang akan dijadikan data dalam uji hipotesis regresi. Perlu dicatat, bahwa
43
hal yang sama dilakukan pada semua variabel independen dan gambar model fit
Tabel 3.6
Muatan faktor item skala penyesuaian akademik
No.
Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0,56 0,05 10,29 √
2 0,51 0,05 10,09 √
3 0,29 0,05 5,51 √
4 0,26 0,05 4,98 √
5 0,37 0,05 6,87 √
6 0,4 0,05 7,55 √
7 0,5 0,05 9,65 √
8 0,41 0,06 7,37 √
9 0,68 0,05 13,58 √
10 0,33 0,05 6,09 √
11 0,36 0,05 6,6 √
12 0,43 0,05 8,14 √
13 0,33 0,05 6,07 √
14 0,35 0,05 6,43 √
15 0,41 0,05 7,98 √
16 0,46 0,05 9,16 √
17 0,3 0,05 5,72 √
18 0,43 0,05 8,18 √
19 0,34 0,05 6,59 √
20 0,41 0,05 7,76 √
21 0,37 0,05 6,86 √
22 0,18 0,06 3,14 √
23 0,22 0,05 4,27 √
24 0,56 0,05 11,16 √
25 0,55 0,05 10,58 √
26 0,45 0,05 8,46 √
27 0,53 0,05 9,93 √
28 0,39 0,05 7,34 √
29 0,39 0,05 7,33 √
30 0,43 0,05 8,07 √
31 0,29 0,05 5,41 √
32 0,01 0,06 0,22 X
44
artinya benar hanya mengukur attachment saja. Dari hasil awal analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=77.91,
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
yaitu attachment.
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Tabel 3.7
Muatan faktor item skala attachment
No. Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0,86 0,04 19,44 √
2 0,82 0,05 18,12 √
3 0,56 0,05 10,92 √
4 0,88 0,04 20,27 √
5 0,59 0,05 11,59 √
Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, nilai t bagi koefisien muatan faktor seluruh item bermuatan
positif, artinya seluruh muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Adapun
muatan faktor pada setiap item memiliki nilai signifikan karena nilai t>1,96.
unidimensional, artinya benar hanya mengukur social integration saja. Dari hasil
awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit,
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang perlu di
drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien
46
muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut signifikan dan
Tabel 3.8
Muatan faktor item skala social integration
No. Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0,74 0,09 8,44 √
2 0,52 0,07 7,29 √
3 0,44 0,1 4,66 √
4 0,42 0,07 6,13 √
5 0,29 0,06 4,51 √
Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, nilai t bagi koefisien muatan faktor seluruh item bermuatan
positif, artinya seluruh muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Adapun
muatan faktor pada setiap item memiliki nilai signifikan karena nilai t>1,96.
hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka
RMSEA=0.061.
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
47
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Tabel 3.9
Muatan faktor item skala reassurance of worth
No. Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0,38 0,06 6,37 √
2 0,33 0,06 5,6 √
3 0,85 0,07 11,86 √
4 0,52 0,06 8,12 √
5 0,64 0,06 9,86 √
Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, nilai t bagi koefisien muatan faktor seluruh item bermuatan
positif, artinya seluruh muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Adapun
muatan faktor pada setiap item memiliki nilai signifikan karena nilai t>1,96.
unidimensional, artinya benar hanya mengukur reliable alliance saja. Dari hasil
awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit,
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Tabel 3.10
Muatan faktor item skala reliable alliance
No. Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0,55 0,05 10,37 √
2 0,78 0,05 15,69 √
3 0,87 0,05 18,02 √
4 0,66 0,05 12,95 √
5 0,48 0,06 8,61 √
Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, nilai t bagi koefisien muatan faktor seluruh item bermuatan
positif, artinya seluruh muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Adapun
muatan faktor pada setiap item memiliki nilai signifikan karena nilai t>1,96.
49
artinya benar hanya mengukur guidance saja. Dari hasil awal analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, maka diperoleh model fit dengan Chi-
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
yaitu guidance.
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Tabel 3.11
Muatan faktor item skala guidance
No.
Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0,55 0,05 10,42 √
2 0,81 0,05 17,26 √
3 0,79 0,05 16,73 √
4 -0,82 0,05 -17,55 X
5 0,59 0,05 11,49 √
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
50
Pada tabel di atas, ditemukan nilai t bagi koefisien muatan faktor item nomor 4
bermuatan negatif dan tidak signifikan karena nilai t<1,96. Dengan demikian item
Peneliti menguji apakah 4 item dari skala opportunity for nurturance bersifat
Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka
RMSEA=0.000.
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
51
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Tabel 3.12
Muatan faktor item skala opportunity for nurturance
No. Koefisien Standar error Nilai t Signifikan
1 0.78 0,25 3,1 √
2 0.18 0,08 2,31 √
3 0.17 0,08 2,09 √
4 0.45 0,15 2,97 √
Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, nilai t bagi koefisien muatan faktor seluruh item bermuatan
positif, artinya seluruh muatan faktor dari item sesuai dengan sifat item. Adapun
muatan faktor pada setiap item memiliki nilai signifikan karena nilai t>1,96.
artinya benar hanya mengukur self-efficacy saja. Dari hasil awal analisis CFA
yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
> 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional)
dapat diterima, bahwa seluruh item yang ada hanya mengukur satu faktor saja
yaitu self-efficacy.
52
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang
perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut
signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran sikap
Tabel 3.13
Muatan faktor item skala self-efficacy
No. Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan
1 0,64 0,05 13,43 √
2 0,31 0,05 5,83 √
3 0,63 0,05 12,93 √
4 0,66 0,05 13,01 √
5 0,63 0,05 13,33 √
6 0,56 0,05 11,59 √
7 0,73 0,05 15,62 √
8 0,64 0,05 12,3 √
9 0,7 0,05 13,55 √
10 0,55 0,05 11,14 √
11 0,75 0,05 16,22 √
12 0,32 0,05 6,11 √
13 -0,88 0,04 -20,24 X
14 0,11 0,05 2,16 √
15 0,34 0,05 6,51 √
16 0,21 0,05 4,03 √
17 0,55 0,05 11,41 √
18 0,48 0,05 9,45 √
Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan
Pada tabel di atas, ditemukan nilai t bagi koefisien muatan faktor item nomor 13
bermuatan negatif dan tidak signifikan karena nilai t<1,96. Dengan demikian item
berganda. Dalam hal ini yang dijadikan DV (variabel yang dianalisis variannya)
Factor Analysis), maka akan didapatkan data variabel yang berupa true-score
analisis statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis
nihil. Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya. Pada
penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dimana terdapat lebih dari satu
variabel bebas untuk memprediksi variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat
tujuh independent variable (variabel bebas) dan satu dependent variable (variabel
terikat).
berikut:
a = intercept (konstan)
X1 = attachment
X2 = social integration
X3 = reasurance of worth
X4 = reliable alliance
X5 = guidance
X7 = self-efficacy
e = residu
Melalui analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2, yaitu
𝑆𝑆𝑟𝑒𝑔
𝑅2 =
𝑆𝑆𝑦
Yaitu :
SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien regresi
telah diperoleh.
𝑅 2 ⁄𝑘
𝐹= (1−𝑅 2 )⁄(𝑁−𝑘−1)
dengan df= K dan (N-K-1)
IV terhadap DV. Hal ini dilakukan melalui uji t (t-test) terhadap setiap koefisien
regresi. Jika nilai t > 1,96 maka berarti IV yang bersangkutan memiliki pengaruh
𝑏𝑖
𝑡𝑖 =
𝑆𝑏𝑖
Dimana bi adalah koefisien regresi untuk IV(i) dan Sbi adalah standar
dimulai dengan hanya satu IV kemudian dengan dua IV, dilanjutkan dengan tiga
IV, dan seterusnya sampai IV ke tujuh. Setiap kali dilakukan analisis regresi akan
IV baru yang ditambahkan tersebut cukup penting secara statistik maupun dalam
sebab itulah analisis regresi secara sequential seperti ini dikenal dengan sebutan
stepwise regression.
kedalam persamaan, dan R2S adalah nilai R2 yang diperoleh sebelum IV baru
Jika nilai F yang dihasilkan signifikan berarti proporsi varian yang dapat
signifikan secara statistik. Jadi rumus ini bisa diuji signifikan tidaknya
dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus diatas untuk mengetahui apakah
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam bab hasil penelitian ini akan dibahas mengenai gambaran umum subjek
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 357 orang. Subjek dipilih berdasarkan
kriteria : (1) mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan (2) mahasiswa/i
Tabel 4.1
Gambaran subjek penelitian
Jenis Kelamin Jumlah Mahasiswa Presentase
Laki-laki 101 28%
Perempuan 256 72%
Jumlah 357
Dalam tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 101
terbanyak adalah subjek yang berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 256
Skor yang digunakan dalam analisis statistik pada penelitian ini adalah skor murni
(t-score) yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses ini
59
penelitian variabel-variabel yang diteliti, dengan demikian semua raw score pada
setiap variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Untuk memperoleh
deskripsi statistik, dihitung item-item yang valid dan positif sehingga didapatkan
skor faktor. Skor faktor tersebut dihitung untuk menghindari bias dari kesalahan
variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true score pada tiap skala. Skor
faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang bermuatan positif dan signifikan.
Setelah didapatkan skor faktor yang telah dirubah menjadi T score, nilai
baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Yang
perlu diingat bahwa hal yang sama berlaku juga untuk semua variabel pada
Kolom N menjelaskan bahwa sampel pada setiap variabel berjumlah 357. Kolom
minimum dan maximum menjelaskan nilai minimum dan maksimum pada setiap
variabel. Dilihat dari kolom minimum diketahui variabel guidance memilki nilai
deviasi 10.
60
Tabel 4.2
Deskripsi statistik variabel penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Valid N 357
(listwise)
maka hal yang perlu dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap data penelitian
dengan menggunakan mean dari t-score. Dalam hal ini, ditetapkan norma pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3
Norma skor
Norma Intepretasi
X < Mean Rendah
X ≥ Mean Tinggi
61
Pada tabel 4.4 menunjukkan sebaran variabel penyesuaian akademik yang dibagi
menjadi dua kategori sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu rendah dan
tinggi.
Tabel 4.4
Kategorisasi penyesuaian akademik
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 170 47,6
diteliti, tingkat penyesuaian akademik yang paling dominan berada pada kategori
tinggi.
Pada tabel 4.5 menunjukkan sebaran variabel attachment yang dibagi menjadi dua
Tabel 4.5
Kategorisasi tingkat attachment
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 185 51,8
diteliti, tingkat attachment yang paling dominan berada pada kategori rendah.
Pada tabel 4.6 menunjukkan sebaran variabel social integration yang dibagi
menjadi dua kategori sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu rendah dan
tinggi.
memiliki tingkat social integration rendah, dan 54,6% responden memiliki tingkat
yang diteliti, tingkat social integration yang paling dominan berada pada kategori
tinggi.
Tabel 4.6
Kategorisasi tingkat social integration
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 162 45,4
Pada tabel 4.7 menunjukkan sebaran variabel reassurance of worth yang dibagi
menjadi dua kategori sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu rendah dan
tinggi.
Tabel 4.7
Kategorisasi tingkat reassurance of worth
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 158 44,3
responden yang diteliti, tingkat reassurance of worth yang paling dominan berada
Pada tabel 4.8 menunjukkan sebaran variabel reliable alliance yang dibagi
menjadi dua kategori sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu rendah dan
tinggi.
Tabel 4.8
Kategorisasi tingkat relliable alliance
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 196 54,9
memiliki tingkat reliable alliance rendah, dan 45,1% responden memiliki tingkat
yang diteliti, tingkat reliable alliance yang paling dominan berada pada kategori
rendah.
Pada tabel 4.9 menunjukkan sebaran variabel guidance yang dibagi menjadi dua
diteliti, tingkat guidance yang paling dominan berada pada kategori rendah.
Tabel 4.9
Kategorisasi tingkat guidance
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 208 58,3
Pada tabel 4.10 menunjukkan sebaran variabel opportunity for nurturance yang
Tabel 4.10
Kategorisasi tingkat opportunity for nurturance
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 182 51,0
memiliki tingkat opportunity for nurturance rendah, dan 49% responden memiliki
Pada tabel 4.11 menunjukkan sebaran variabel self-efficacy yang dibagi menjadi
dua kategori sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu rendah dan tinggi.
65
Tabel 4.11
Kategorisasi self-efficacy
Kategori Jumlah Presentase
Rendah 193 54,1
memiliki tingkat self-efficacy rendah, dan 45,9% responden memiliki tingkat self-
diteliti, tingkat self-efficacy yang paling dominan berada pada kategori rendah.
Pada tahapan uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis regresi
dengan software SPSS 17 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam regresi
ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R square untuk mengetahui berapa
persen (%) varian DV yang dijelaskan oleh IV, yang kedua apakah keseluruhan
berapa persen (%) varian DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R
Tabel 4.12
Varian penyesuaian akademik yang dijelaskan oleh seluruh IV
Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa diperoleh R Square sebesar 0,270 atau
27%. Artinya, proporsi varian dari penyesuaian akademik yang dijelaskan oleh
adalah sebesar 27%, sedangkan 73% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
Tabel 4.13
Anova pengaruh seluruh IV terhadap penyesuaian akademik
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
Berdasarkan uji F pada tabel 4.13, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada
kolom paling kanan adalah p=0.000 dengan nilai p<0.05. Jadi hipotesis nihil yang
berbunyi “tidak ada pengaruh variabel dukungan teman sebaya dan self-efficacy
67
masing IV. Jika sig <0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti
variabel independen terhadap penyesuaian akademik dapat dilihat pada tabel 4.14.
variabel yang nilai koefisien regresinya signifikan, yaitu attachment, dan self-
Tabel 4.14
Koefisien regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.910 6.193 2.246 .025
ATT .199 .076 .199 2.634 .009
SOSIN .027 .056 .027 .482 .630
ROW .112 .060 .112 1.869 .062
RA -.079 .078 -.079 -1.007 .315
GUIDANCE .056 .071 .056 .784 .433
OFN .034 .058 .034 .578 .563
SE .373 .049 .373 7.577 .000
a. Dependent variable: PA
68
1. Variabel attachment
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .199 dengan taraf signifikansi .009
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .027 dengan taraf signifikansi .630
(sig > 0.05), artinya variabel social integration secara positif tidak signifikan
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .112 dengan taraf signifikansi .062
(sig > 0.05), artinya variabel reassurance of worth secara positif tidak
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -.079 dengan taraf signifikansi .315
(sig > 0.05), artinya variabel realiable alliance secara negatif tidak signifikan
5. Variabel guidance
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .056 dengan taraf signifikansi .433
(sig > 0.05), artinya variabel guidance secara positif tidak signifikan
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .034 dengan taraf signifikansi .563
(sig > 0.05), artinya variabel opportunity for nurturance secara positif tidak
7. Variabel self-efficacy
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar .373 dengan taraf signifikansi .000
Berdasarkan tabel 4.14, dapat diketahui koefisien regresi mana yang lebih
kuat. Dalam hal ini, peneliti menggunakan koefisien regresi yang terstandarisasi
(standardized coefficient) atau beta (β) untuk melihat angka koefisien regresi
mana yang menunjukkan pengaruh yang lebih kuat terhadap variabel dependen.
Variabel self-efficacy memiliki pengaruh yang paling kuat dengan nilai β=.373.
Tabel 4.15
dependen dari tiap variabel independen yang dianalisis satu per satu tersebut,
kolom kedua merupakan nilai murni varian variabel dependen dari tiap variabel
independen yang dimasukkan secara satu per satu, kolom ketiga adalah nilai F
bebas bagi variabel independen yang bersangkutan pula, yang terdiri dari
numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom mengenai nilai variabel
independen pada tabel F dengan df yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom
inilah yang akan dibandingkan dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai F
71
hitung lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya yaitu kolom
BAB 5
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan hasil penelitian, diskusi
tentang hasil penelitian serta saran metodologis dan saran praktis untuk penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah terdapat pengaruh yang signifikan variabel dukungan teman sebaya dan
teman sebaya, yaitu attachment dan variabel self-efficacy. Untuk variabel lainnya,
5.2 Diskusi
menyesuaikan diri dalam berbagai aspek, terutama secara akademik, karena hal
yang dianggap mampu menyesuaikan diri dengan baik. Dalam penelitian ini
mahasiswa. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa/i tahun
pertama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuktikan bahwa ada pengaruh yang
akademik.
Jakarta. Hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Vallone,
Reid, Umali, dan Pohlert (2004) mengenai pengaruh dukungan teman sebaya
semakin tinggi dukungan teman sebaya pada individu, maka semakin tinggi pula
Dukungan sosial yang memiliki enam fungsi sosial yang berbeda, yaitu
dan opportunity for nurturance. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada
dukungan sosial yang bersumber dari teman teman sebaya. Namun, ditemukan
hanya fungsi sosial attachment yang memiliki pengaruh yang positif dan
75
rendah berjumlah 185 orang, sedangkan yang memiliki tingkat attachment yang
tinggi berjumlah 172 orang, artinya sebagian besar sampel penelitian ini memiliki
aman untuk individu. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa attachment secara
dengan hasil penelitian yang dilakukan Swenson, Nordstorm, dan Hiester (2008)
penyesuaian akademik. Hal ini karena seseorang yang merasa nyaman dan aman
Selanjutnya, fungi sosial teman sebaya yang lain, yaitu social integration,
keterampilan dan nilai mahasiswa diakui oleh teman sebaya, tidak terbukti
posisi mereka secara akademik (Santrock, 2009), tetapi pada mahasiswa yang
baru masuk perguruan tinggi hal ini belum terjadi, karena mereka belum memiliki
teman sebaya dapat membantu secara nyata, dalam penelitian ini tidak terbukti
akademik. Hal ini karena mahasiswa lebih membutuhkan bimbingan dan bantuan
sehingga tidak lagi dibutuhkan bimbingan ataupun bantuan dari teman sebaya.
Pada saat ini, teman sebaya memiliki posisi yang sama sebagai mahasiswa tahun
penyesuaian akademik.
Fungsi sosial keenam dari teman sebaya yaitu opportunity for nurturance,
ini karena perasaan bahwa ia dapat diandalkan untuk kesejahteraan orang lain
77
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa self-efficacy secara positif dan
self-efficacy yang rendah berjumlah 193 orang, sedangkan yang memiliki tingkat
self-efficacy yang tinggi berjumlah 164 orang, artinya sebagian besar sampel
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
tinggi pula, sedangkan seseorang yang memiliki self-efficacy yang rendah akan
yang sulit atau mudah, maupun rumit atau sederhana dengan menyesuaikan pada
mengatur waktu belajar yang dibutuhkan untuk dapat memahami materi kuliah
dengan baik. Memahami materi kuliah merupakan salah satu tujuan yang akan
78
tinggi akan menganggap bahwa kegagalan tersebut akibat dari kurangnya usaha
5.3 Saran
kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti memberikan beberapa
2. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan yaitu mahasiswa/i UIN Syarif
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dan sampel tersebut
tahu klub belajar atau diskusi, seminar dan workshop, baik di dalam
dalam bidang lain yang terkait dengan bidang studinya saat ini ataupun
dengan bidang studi lain yang terkait. Hal itu dapat dilakukan dengan cara
belajar atau diskusi yang ada. Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan
Azar, N. N., & Reshadatjoo, H. (2014). Adjustment amongst first year students in
an Iranian University. Journal of Education Reaserch and Behavioral
Sciences , 3 (5), 102-205.
Baker, R. W., & Siryk, B. (1989). Measuring adjustment to college. Journal of
College Student Personnel, 21, 437-442.
Bandura, A. (1977). Self-efficacy : Toward a unifaying theory of behavioral
change. Psychological Review , 84 (2), 191-215.
Bandura, A., Baer, J. S., Elder Jr, G. H., Flammer, A., Fuchs, R., Hackett, G., et
al. (1995). Exercise of personal and collective efficacy in changing
societies. In A. Bandura, self-efficacy in changing society (pp. 1-45). New
York: Cambridge University.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2000). Social psychology. Boston: Allyn & Bacon.
Chemers, M. M., Hu, L., & Garcia, B. F. (2001). Acaemic self-efficacy and first-
year college student performance and adjustment. Journal of Educational
Psychology, 93, 55-64.
Cohorn, C. A., & Giuliano, T. A. (1999). Predictors of adjustment and
institutional attachment in 1st-year college students. Psi Chi Journal of
Undergraduate Research , 47-56.
Cutrona, C., & Russell, D. W. (1987). The provisions of social relationships and
adaptation to stress. Personal Relationship, 1, 37-67.
Dennis, J. M., Phinney, J. S., & Chuateco, L. I. (2005). The role of motivation,
parental support, and peer support in the academic success of ethnic
minority first-generation college student. Journal of College Student
Development, 46 (3), 223-236.
Gravetter, F. J., & Forzano, L.-A. B. (2012). Research methods for the behavioral
sciences. California: Wadsworth.
80
81
Vallone, E. G., Reid, K., Umali, C., & Pohlert, E. (2004). An analysis of the
effects of self-esteem, social support, and participation in atudent support
services on students' adjustment and commitment to college. Journal
College Student Retention, 5 (3), 255-274.
Warsito, H. (2009). Hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian akademik
dan prestasi akademik. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 9 (1), 29-47.
Weiner, I. B., Reynold, W. M., & Miller, G. E. (2012). Handbook of Psychology.
In K. R. Wentzel, School adjustment (p. 241). New Jersey: John Wiley &
Sons Inc.
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kepada responden yang terhormat,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang saat ini sedang melakukan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi. Saya mohon bantuannya untuk berpartisipasi dalam
penelitian mengenai penyesuaian akademik. Kuesioner ini dirancang untuk
mencari informasi dari mahasiswa tahun pertama tentang penyesuaian
akademiknya. Hasil dari penelitian ini akan digunakan sebagai bahan dasar
penelitian mengenai penyesuaian akademik dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Saya mengharapkan kesediaan anda untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Bentuk kerja sama yang saya harapkan adalah kesedian anda untuk
mengisi beberapa pernyataan. Adapun informasi atau data yang anda berikan akan
sangat bermanfaat bagi penelitian dan akan saya jamin kerahasiannya.
Sebelum dan sesudahnya, saya mengucapkan terima kasih banyak atas
kesediaan anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesinoer ini dan mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Laily Inayah
83
84
Identitas Responden
( ttd )
*coret yang tidak perlu
85
SKALA 1
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya mendapat nilai yang amat baik di setiap mata kuliah
2 Saya merasa kurang bekerja keras dalam mengerjakan
tugas
3 Saya membaca berbagai buku untuk menambah
pengetahuan tentang materi kuliah
4 Saya selalu mendiskusikan materi kuliah yang telah
diajarkan di luar jam perkuliahan
5 Saya kurang menguasai materi yang diajarkan didalam
kelas
6 Saya mengikuti seminar-seminar yang terkait dengan
bidang studi saya
7 Penting bagi saya mempersiapkan karir untuk masa depan
8 Saya puas dengan nilai yang saya peroleh di setiap mata
kuliah
9 Saya selalu mendapat hasil yang maksimal disetiap tugas
10 Saya mempelajari materi kuliah sebelum masuk kelas
11 Saya selalu menghadiri kelas disetiap mata kuliah
12 Saya mempraktekan ilmu yang di terima di perkuliahan
13 Saya memahami bidang ilmu lain yang terkait dengan
ilmu yang saya pelajari di perkuliahan
14 Saya akan bekerja pada pekerjaan yang saya minati sesuai
bidang studi yang saya tekuni
15 Saya puas diakui sebagai mahasiswa berprestasi dikelas
16 Saya puas dengan kualitas mata kuliah yang diberikan
17 Saya puas dengan pengetahuan yang saya miliki saat ini
18 Saya selalu bertanya pada dosen atau teman jika tidak
memahami materi kuliah
19 Saya memanfaatkan ilmu yang saya miliki untuk
menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi
20 Saya selalu mencari berita-berita terbaru terkait bidang
studi yang saya pelajari agar pengetahuan saya selalu up
to date
21 Saya puas dengan prestasi yang saya capai saat ini
22 Saya merasa tidak perlu membagi pengetahuan saya
dengan orang lain
23 Saya sering membaca artikel ataupun jurnal ilmiah untuk
menambah wawasan saya
24 Saya mendapat indeks prestasi maksimal di semester ini
25 Saya selalu memperhatikan dosen ketika menyampaikan
materi kuliah
26 Nilai-nilai saya sangat buruk
27 Saya puas dengan motivasi yang diberikan orang lain
86
kepada saya
28 Saya selalu menyelesaikan tugas sebelum deadline yang
ditentukan
29 Saya tidak mendapatkan nilai yang maksimal di setiap
mata kuliah
30 Saya puas dengan materi yang disampaikan dosen
didalam kelas
31 Saya merasa pengetahuan saya tidak dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari
32 Saya tidak perlu mencari informasi atau pengetahuan
tambahan diluar jam perkuliahan
33 Saya puas cara saya memotivasi diri sendiri
SKALA 2
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Teman saya dapat diandalkan bantuannya ketika saya
membutuhkannya
2 Saya merasa tidak memiliki hubungan yang dekat dengan
teman saya
3 Saya tidak memiliki teman yang dapat memberi saya
arahan ketika saya tertekan
4 Teman saya selalu bergantung kepada bantuan saya
5 Teman saya memiliki minat yang sama dengan saya
6 Teman saya tidak menilai saya sebagai orang yang
kompeten
7 Secara pribadi, saya merasa bertanggung jawab atas
kebahagiaan teman saya
8 Saya merasa menjadi bagian dari teman-teman yang
memiliki minat dan keyakinan yang sama dengan saya
9 Saya tidak berpikir teman saya menghargai kemampuan
dan keahlian saya
10 Jika terjadi kesalahan, tidak ada yang membantu saya
11 Saya memiliki hubungan yang dekat dengan teman saya
12 Teman saya dapat diajak bicara tentang keputusan penting
dalam hidup saya
13 Saya berada pada lingkungan dimana kemampuan dan
keahlian saya diakui/ dihargai
14 Tidak ada teman yang berbagi minat dan perhatian dengan
saya
15 Tidak ada teman yang benar-benar menggantungkan
kesejahteraan mereka kepada saya
16 Teman saya dapat dimintai nasihat saat saya memiliki
masalah
17 Saya merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan
setidaknya satu teman saya
87
SKALA 3
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas yang mudah
2 Saya tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sulit
3 Saya selalu dapat mengandalkan kemampuan saya
4 Jika saya dalam kesulitan, saya dapat memikirkan solusi
yang baik
5 Saya percaya dapat menangani situasi yang tidak terduga
secara efisien
6 Ketika saya dihadapkan dengan masalah, saya dapat
menemukan beberapa solusi
7 Apapun yang terjadi, saya dapt menangani kesulitan yang
dialami
8 Jika seseorang menghambat tujuan saya, saya akan tetap
mencari jalan untuk mencapainya
9 Saya yakin bahwa saya bisa mencapai tujuan saya
10 Saya selalu bisa mengerjakan tugas yang sederhana
11 Meskipun rumit, saya selalu bisa mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan
12 Saya tidak mampu mengatasi masalah yang muncul ketika
mengerjakan tugas
13 Saya memiliki kemampuan yang baik untuk
menyelesaikan tugas kuliah
14 Karena aktivitas non akademis saya yang banyak, saya
sering kesulitan mengerjakan tugas
88
89
LAMPIRAN 3
90
91
2. Skala Attachment
6. Skala Guidance
8. Skala Self-Efficacy