Anda di halaman 1dari 9

Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

1. Pil KB

Jenis alat kontrasepsi pertama disini adalah pil KB. Pil KB bersifat temporer dan dibagi ke dalam 2
golongan, yaitu jenis yang mengandung hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen.

Alat kontrasepsi satu ini masih tergolong murah, namun cukup merepotkan karena harus rutin
dikonsumsi setiap hari. Bahkan untuk beberapa jenis pil KB, kamu harus meminumnya di jam yang
sama tidak boleh berbeda untuk memaksimalkan tingkat keberhasilannya.

Meskipun begitu, tingkat keberhasilan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini terbilang cukup baik,
tingkat kegagalan hanya 8% jika penggunanya menggunakan secara teratur.

Efek Samping Pil KB:

Efek samping dari pil KB dapat berbeda-beda pada setiap individu, namun beberapa efek samping umum
yang dapat terjadi antara lain :

Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular

Peningkatan berat badan

Dapat mengganggu produksi ASI

Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi

Rasa mual

Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara

Gairah seks menurun

Perubahan nafsu makan,

Perubahan mood

Penanganan nya untuk mengatasi efek samping tersebut, beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain:

Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda mengalami efek samping yang tidak nyaman, sebaiknya
konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter akan membantu menilai efek samping yang terjadi dan
memberikan saran tentang penanganannya.
Ubah jadwal minum pil KB: Beberapa efek samping pil KB dapat diatasi dengan mengubah jadwal minum
pil KB. Misalnya, jika Anda mengalami mual setelah minum pil KB, Anda dapat mencoba untuk
mengganti jadwal minum pil KB menjadi malam hari sebelum tidur.

Ganti jenis pil KB: Jika Anda mengalami efek samping yang parah dan berkelanjutan setelah beberapa
bulan menggunakan pil KB, dokter dapat merekomendasikan untuk mencoba jenis pil KB yang lain.

Kombinasi dengan metode kontrasepsi lain: Jika efek samping yang Anda alami masih berlanjut
meskipun sudah mencoba cara-cara di atas, dokter dapat merekomendasikan kombinasi dengan metode
kontrasepsi lain, seperti penggunaan kondom.

Pilih jenis kontrasepsi yang lain: Jika Anda mengalami efek samping yang berat dan tidak tertahankan,
dokter dapat merekomendasikan untuk memilih jenis kontrasepsi yang lain, seperti suntikan KB atau
alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).

2. Suntik KB

2. Suntik KB

Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, ada yang menunda kehamilan selama 1 bulan ada pula untuk 3 bulan.
Jenis kontrasepsi ini hampir mirip dengan pil KB, namun jika pil KB harus rutin dikonsumsi setiap hari,
sedangkan suntik rutin setiap satu bulan atau 3 bulan sekali.

Kontrasepsi ini juga termasuk dalam kategori temporer dan masih tergolong murah, dengan tingkat
kegagalan 3bpersen dalam pencegahan kehamilan.

Efek samping yang dapat terjadi pada kontrasepsi suntik KB meliputi :

Peningkatan berat badan

Gairah seks menurun (penurunan libido)

Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali

Sakit kepala

Jerawatan

Menstruasi yang tidak teratur atau tidak datang bulanan


Depres

Berikut adalah beberapa cara penanganan efek samping dari kontrasepsi suntik KB:

Menstruasi yang tidak teratur atau tidak datang bulanan

Gangguan menstruasi merupakan efek samping yang paling umum dari kontrasepsi suntik KB. Jika Anda
mengalami hal ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan tindakan yang tepat.
Dokter dapat memberikan obat untuk memperbaiki pola menstruasi Anda.

Peningkatan berat badan

Kontrasepsi suntik KB dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Jika Anda khawatir dengan
kenaikan berat badan Anda, cobalah untuk menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga. Anda
juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut tentang bagaimana
mengatasi efek samping ini.

Sakit kepala

Jika Anda mengalami sakit kepala setelah menggunakan kontrasepsi suntik KB, cobalah untuk minum
obat pereda sakit kepala yang direkomendasikan oleh dokter. Jika sakit kepala terus berlanjut atau
semakin parah, segera hubungi dokter.

Depresi

Jika Anda merasa cemas atau depresi setelah menggunakan kontrasepsi suntik KB, sebaiknya segera
berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Mereka dapat memberikan saran dan dukungan untuk
membantu Anda mengatasi perasaan tersebut.

Penurunan libido

Kontrasepsi suntik KB juga dapat menyebabkan penurunan libido atau gairah seksual. Jika Anda
mengalami hal ini, cobalah untuk membicarakannya dengan pasangan atau berkonsultasi dengan
dokter. Dokter dapat memberikan saran atau memberikan opsi kontrasepsi lain yang lebih sesuai
dengan kondisi Anda.

3. Implan/Norplant/Susuk
Kontrasepsi jenis ini merupakan penanaman sebuah benda kecil seukuran batang korek api yang
dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan termasuk dalam kategori
KB temporer, dengan jangka waktu pencegahan kehamilan selama 3 tahun.

Bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan dalam jangka cukup lama dan tidak ingin repot, metode
satu ini dapat dijadikan pilihan.

Meski harganya relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan pil atau suntik KB, tingkat kegagalan
sangat baik yaitu hanya 1persen. Dan bagi Mama yang masih menyusui, dapat menggunakan jenis KB ini
karena tidak mengganggu produksi ASI.

Efek Samping implan:

Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan ditanam

Menstruasi tidak teratur

Peningkatan berat badan

Kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas

Kontrasepsi implant adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif dalam mencegah
kehamilan. Namun, seperti halnya metode kontrasepsi lainnya, kontrasepsi implant juga dapat
menimbulkan efek samping pada sebagian kecil orang yang menggunakannya. Berikut adalah cara
penanganan efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan kontrasepsi implant:

Nyeri di daerah implant: Nyeri di daerah implant dapat terjadi selama beberapa hari setelah
pemasangan. Untuk mengurangi nyeri, Anda dapat mengompres area tersebut dengan es atau
menggunakan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen.

Perubahan menstruasi: Kontrasepsi implant dapat menyebabkan perubahan pada menstruasi, seperti
perdarahan yang tidak teratur atau terlalu banyak. Jika Anda mengalami perubahan ini, Anda bisa
berkonsultasi dengan dokter kandungan atau dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan untuk
mendapatkan saran tentang bagaimana mengatasinya.

Nyeri kepala: Beberapa orang dapat mengalami sakit kepala akibat penggunaan kontrasepsi implant.
Jika Anda mengalami sakit kepala yang parah atau berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter
Anda.
Perubahan mood: Beberapa orang dapat mengalami perubahan mood seperti mudah marah atau
mudah tersinggung akibat penggunaan kontrasepsi implant. Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan
dengan dokter Anda.

Kehilangan libido: Beberapa orang melaporkan penurunan libido akibat penggunaan kontrasepsi
implant. Jika Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk mencari
solusinya.

4. IUD/Spiral

onlinedoctor.lloydspharmacy.com

IUD (Intra Uterine Device) atau yang sering dikenal dengan kontrasepsi spiral ini, merupakan salah satu
alat kontrasepsi yang cukup diminati oleh banyak pasangan di Indonesia. Selain karena jangka waktu
pencegahan kehamilan yang cukup lama, tidak memerlukan perawatan rumit, juga tingkat kegagalannya
rendah.

IUD biasa diletakkan di dalam rahim untuk menghadang sel sperma menembus sel telur. Terdapat 2
jenis IUD yaitu yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan selama 10 tahun, atau yang mengandung
hormon dan bertahan selama 5 tahun.

Efek Samping IUD:

Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut

Pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur

Dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid)

Dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD

Kontrasepsi IUD atau spiral (Intrauterine Device) adalah salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan
populer. Meskipun begitu, beberapa wanita mungkin mengalami efek samping setelah menggunakan
IUD. Beberapa efek samping yang umum meliputi kram menstruasi, perdarahan menstruasi yang lebih
berat atau lebih lama dari biasanya, dan nyeri saat berhubungan seksual. Namun, ada beberapa cara
untuk mengatasi efek samping dari IUD, antara lain:
Berbicara dengan dokter - Jika Anda mengalami efek samping setelah menggunakan IUD, sebaiknya
segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan saran
mengenai penanganan efek samping yang tepat.

Menggunakan obat pereda nyeri - Jika Anda mengalami kram atau nyeri setelah memasang IUD, Anda
dapat menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau parasetamol. Namun,
pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan.

Memberikan waktu - Beberapa wanita mengalami perdarahan atau kram menstruasi yang lebih berat
setelah memasang IUD, namun hal ini biasanya akan mereda setelah beberapa bulan. Memberikan
waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan IUD dapat membantu mengatasi efek samping
tersebut.

Mengubah gaya hidup - Beberapa efek samping IUD seperti perdarahan menstruasi yang lebih berat
atau lebih lama dari biasanya dapat dikurangi dengan mengubah gaya hidup, misalnya dengan
mengonsumsi makanan yang sehat dan mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.

Mempertimbangkan penggunaan metode kontrasepsi lain - Jika efek samping yang Anda alami terlalu
mengganggu, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan metode kontrasepsi lain yang lebih
cocok dengan kondisi Anda. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengganti metode
kontrasepsi.

5. Vasektomi

invitra.com

Vasektomi adalah tindakan KB yang dilakukan untuk menghentikan aliran sperma dengan cara menutup
saluran vas deferens pada pria. Hal ini memerlukan tindakan medis atau operasi dan bersifat permanen.
Bagi pasangan yang tidak ingin memiliki keturunan lagi biasanya akan menggunakan cara ini sebagai
salah satu option mencegah kehamilan.

Namun, karena hal ini bersifat permanen, akan lebih baik pria yang akan melakukan sterilisasi ini benar-
benar mantap dan yakin sebelum menjalani tindakan. Dan pria yang melakukan tindakan ini tidak perlu
takut karena tidak menyebabkan ejakulasi, tidak menurunkan gairah seks, atau kemampuan ereksi.
Efek samping vasektomi:

Bisa terdapat darah di dalam air mani

Memar pada testis beberapa bulan pasca operasi

Pendarahan atau pembekuan darah pada area testis

Infeksi pasca operasi

Perasaan tidak nyaman pasca operasi

Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen yang melibatkan pembedahan pada saluran sperma
pada pria. Meskipun vasektomi umumnya dianggap aman dan efektif, beberapa efek samping dapat
terjadi setelah prosedur. Berikut adalah beberapa cara untuk menangani efek samping vasektomi:

Nyeri dan pembengkakan pada area skrotum: Nyeri ringan dan pembengkakan pada area skrotum
umum terjadi setelah vasektomi dan biasanya hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
Untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, Anda dapat menggunakan es atau bantal dingin pada
area skrotum selama beberapa hari setelah prosedur. Mengistirahatkan area skrotum dengan
meletakkan bantal di bawahnya juga dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.

Infeksi: Infeksi pada luka bekas pembedahan juga dapat terjadi setelah vasektomi. Jika terjadi
pembengkakan, kemerahan atau rasa sakit yang tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter Anda.
Dokter mungkin meresepkan antibiotik atau memberikan perawatan medis lainnya untuk mengobati
infeksi.

Perubahan hormon: Vasektomi tidak mempengaruhi kadar hormon pada pria karena hanya memotong
saluran sperma dan tidak memengaruhi produksi hormon. Namun, beberapa pria melaporkan
perubahan hormon, seperti penurunan libido atau tingkat energi setelah prosedur. Jika Anda mengalami
perubahan hormon, bicaralah dengan dokter Anda untuk memperoleh saran dan tindakan selanjutnya.

Komplikasi lainnya: Komplikasi vasektomi yang jarang terjadi termasuk perdarahan berlebihan,
pembentukan bekuan darah atau nyeri kronis pada area skrotum. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini,
segera hubungi dokter Anda.
6. Tubektomi

huffingtonpost.com

Tubektomi merupakan tindakan KB permanent atau sterilisasi pada perempuan, yang dilakukan dengan
cara memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak masuk ke dalam rahim, sekaligus
menghalangi sperma untuk masuk ke dalam tuba falopi.

Sama seperti vasektomi, tindakan ini juga memerlukan operasi, tidak mempengaruhi gairah seks
ataupun menopause.

Efek samping tubektomi:

Nyeri pada panggul atau perut

Infeksi pasca operasi

Pendarahan

Komplikasi

Beberapa orang juga dapat mengalami hamil ektopik

Tubektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengikat atau memotong saluran tuba falopi wanita
sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur dan mencegah kehamilan. Efek samping umum
dari tubektomi meliputi nyeri ringan atau perut kembung, perdarahan vagina, dan sakit punggung.

Untuk mengatasi efek samping ini, beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

Istirahat dan Perawatan Diri: Setelah operasi, pastikan untuk istirahat yang cukup dan membatasi
aktivitas fisik selama beberapa hari. Hindari bekerja keras, mengangkat benda berat, atau melakukan
olahraga berat.

Analgesik: Penggunaan analgesik seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan nyeri
dan kram perut.
Kompres Hangat: Gunakan kompres hangat pada perut atau punggung untuk mengurangi rasa sakit dan
meredakan ketegangan otot.

Perubahan Gaya Hidup: Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi efek samping
tubektomi, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghindari makanan pedas.

Berkonsultasi dengan Dokter: Jika efek samping berlangsung lama atau semakin parah, segera
berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang lebih kuat atau
memeriksa kemungkinan komplikasi.

Setiap alat kontrasepsi ataupun tindakan pencegahan kehamilan memang memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri. Efek sampingnya pun akan berbeda-beda setiap orang, ada orang yang mungkin
akan mengalaminya, tapi ada pula yang tidak akan merasakannya.

Penting untuk diingat bahwa efek samping dapat bervariasi dari individu ke individu, dan tidak semua
orang akan mengalami efek samping yang sama. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak nyaman
atau tidak biasa dari jenis kontrasepsi tertentu, selalu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda
untuk mengetahui cara menanganinya.

Mama dapat mengonsultasikannya pada dokter kandungan, sebelum memilih alat kontrasepsi,
terutama jika Mama saat ini masih menyusui si Kecil.

Anda mungkin juga menyukai