ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan oksigen untuk mencukupi kebutuhan jaringan. II. Gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera. PENYEBAB SYOK
I. Pompa jantung. Jantung harus berkontraksi secara
efisien. II. Volume sirkulasi darah. Darah akan dipompa oleh jantung ke dalam arteri dan kapiler-kapiler jaringan. Setelah oksigen dan zat nutrisi diambil oleh jaringan, sistem vena akan mengumpulkan darah dari jaringan dan mengalirkan kembali ke jantung. Apabila volume sirkulasi berkurang maka dapat terjadi syok. PENYEBAB SYOK
III.Tahanan pembuluh darah perifer (arteri-arteri dan
kapiler-kapiler). Bila tahanan pembuluh darah perifer meningkat, artinya terjadi vasokonstriksi pembuluh darah kecil. Bila tahanan pembuluh darah perifer rendah, berarti terjadi vasodilatasi. Rendahnya tahanan pembuluh darah perifer dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah. Darah akan berkumpul pada pembuluh darah yang mengalami dilatasi sehingga aliran darah balik ke jantung menjadi berkurang dan tekanan darah akan turun. KLASIFIKASI PENYEBAB SYOK 1. Syok kardiogenik (kegagalan kerja jantungnya sendiri): (a) Penyakit jantung iskemik, seperti infark; (b) Obat-obat yang mendepresi jantung; dan (c) Gangguan irama jantung. KLASIFIKASI PENYEBAB SYOK 2. Syok hipovolemik (berkurangnya volume sirkulasi darah): (a) Kehilangan darah, misalnya perdarahan; (b) Kehilangan plasma, misalnya luka bakar; dan (c) Dehidrasi: cairan yang masuk kurang (misalnya puasa lama), cairan keluar yang banyak (misalnya diare, muntah-muntah, obstruksi usus dengan penumpukan cairan di usus). KLASIFIKASI PENYEBAB SYOK 3. Syok obstruktif (gangguan kontraksi jantung akibat di luar jantung): (a) Pneumotorak; dan (b) Emboli paru. KLASIFIKASI PENYEBAB SYOK 4. Syok distributif (berkurangnya tahanan pembuluh darah perifer): (a) Syok neurogenik; (b) Cedera medula spinalis atau batang otak; (c) Syok anafilaksis; (d) Obat-obatan; (e) Syok septik; (f) Kombinasi, misalnya pada sepsis bisa gagal jantung, hipovolemia, dan rendahnya tahanan pembuluh darah perifer. TANDA & GEJALA Sistem Kardiovaskuler
a. Gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin.
Kurangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah. b. Nadi cepat dan halus. c. Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume sirkulasi darah. d. Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik TANDA & GEJALA
Sistem Respirasi
- Pernapasan cepat dan dangkal.
Sistem Saraf Pusat
- Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila
tekanan darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya pasien memang karena kesakitan. TANDA & GEJALA
Sistem Saluran Cerna
Bisa terjadi mual dan muntah.
Sistem Saluran Kencing
Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi
urin pasien dewasa adalah 60 ml/jam (1/5-1 ml/kg/jam). TAHAPAN SYOK
Keadaan syok akan melalui tiga tahapan:
1. Tahap kompensasi adalah tahap awal syok saat tubuh
masih mampu menjaga fungsi normalnya. Tanda atau gejala yang dapat ditemukan pada tahap awal seperti kulit pucat, peningkatan denyut nadi ringan, tekanan darah normal, gelisah, dan pengisian pembuluh darah yang lama. Gejala-gejala tahap ini sulit untuk dikenali karena biasanya individu yang mengalami syok terlihat normal. TAHAPAN SYOK
2.Tahap dekompensasi dimana tubuh tidak mampu lagi
mempertahankan fungsi-fungsinya. Yang terjadi adalah tubuh akan berupaya menjaga organ-organ vital yaitu dengan mengurangi aliran darah ke lengan, tungkai, dan perut dan mengutamakan aliran ke otak, jantung, dan paru. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan diantaranya adalah rasa haus yang hebat, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, kulit dingin, pucat, serta kesadaran yang mulai terganggu. TAHAPAN SYOK
3. Tahap ireversibel dimana kerusakan organ yang terjadi
telah menetap dan tidak dapat diperbaiki. Tahap ini terjadi jika tidak dilakukan pertolongan sesegera mungkin, maka aliran darah akan mengalir sangat lambat sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Mekanisme pertahanan tubuh akan mengutamakan aliran darah ke otak dan jantung sehingga aliran ke organ-organ seperti hati dan ginjal menurun. Hal ini yang menjadi penyebab rusaknya hati maupun ginjal. Walaupun dengan pengobatan yang baik sekalipun, kerusakan organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki. PENANGGULANGAN
Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan
umum yang bertujuan untuk memperbaiki perfusi jaringan; memperbaiki oksigenasi tubuh; dan mempertahankan suhu tubuh. Tindakan ini tidak bergantung pada penyebab syok. Diagnosis harus segera ditegakkan sehingga dapat diberikan pengobatan kausal. PENANGGULANGAN
Segera berikan pertolongan
pertama sesuai dengan prinsip resusitasi ABC. 1. Jalan nafas (A = air way) harus bebas kalau perlu dengan pemasangan pipa endotrakeal. 2. Pernafasan (B = breathing) harus terjamin, kalau perlu dengan memberikan ventilasi buatan dan pemberian oksigen 100%. PENANGGULANGAN
3. Defisit volume peredaran darah (C =
circulation) pada syok hipovolemik sejati atau hipovolemia relatif (syok septik, syok neurogenik, dan syok anafilaktik) harus diatasi dengan pemberian cairan intravena dan bila perlu pemberian obat-obatan inotropik untuk mempertahankan fungsi jantung PENANGGULANGAN
Segera menghentikan perdarahan yang terlihat
dan mengatasi nyeri yang hebat, yang juga bisa merupakan penyebab syok. Pada syok septik, sumber sepsis harus dicari dan ditanggulangi. SYOK
HYPOVOLEMIK PENGERTIAN
Merupakan kondisi medis atau bedah dimana
terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik diakibatkan oleh kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik). GEJALA SYOK HIPOVELEMIK
1. Tingkat kesadaran menurun dari sadar,
gelisah sampai tidak sadar. 2. Penderita menjadi lemah dan pucat 3. Pernafasan cepat 30 kali / menit atau lebih dan dangkal 4. Tekanan darah menurun, sistolik < 90 ml / jam 5. Nadi cepat 110 kali / menit 6. Kadar hemaglobin kurang. 7. Produksi urin kurang atau sama dengan 30 ml / jam 8. Ujung-ujung jari tangan dan kaki dingin. KLASIFIKASI KEHILANGAN DARAH
Perdarahan Derajat I (Kehilangan Darah 0-15%)
o Tidak ada komplikasi, hanya terjadi takikardi.
o Biasanya tidak terjadi perubahan tekanan darah, tekanan nadi, dan frekuensi pernapasan. o Perlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai untuk kehilangan darah sekitar 10% KLASIFIKASI KEHILANGAN DARAH Perdarahan Derajat II (Kehilangan Darah 15-30%)
o Gejala klinisnya, takikardi (frekuensi
nadi>100 kali permenit), takipnea, penurunan tekanan nadi, kulit teraba dingin, perlambatan pengisian kapiler. o Penurunan tekanan nadi adalah akibat peningkatan kadar katekolamin, yang menyebabkan peningkatan resistensi pembuluh darah perifer dan selanjutnya menurunkan tekanan darah diastolik. KLASIFIKASI KEHILANGAN DARAH
Perdarahan Derajat III
(Kehilangan Darah 30-40%)
o Pasien biasanya mengalami takipnea dan
takikardi, penurunan tekanan darah sistolik, oligouria, dan perubahan status mental yang signifikan, seperti kebingungan. o Sebagian besar pasien ini membutuhkan transfusi darah. KLASIFIKASI KEHILANGAN DARAH
Perdarahan Derajat IV (Kehilangan Darah >40%)
oGejala-gejalanya berupa takikardi, penurunan
tekanan darah sistolik, tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur), berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar, penurunan status mental (kehilangan kesadaran), dan kulit dingin dan pucat. o Jumlah perdarahan ini akan mengancam kehidupan secara cepat. DAFTAR TILIK ASUHAN KEBIDANAN PADA SYOK HYPOVOLEMIK PERSIAPAN ALAT Tensi meter Oksigen & regulatornya Stetoskop Ambu bag dewasa Thermometer Korentang Jam tangan Selimut Kapas cebok Doek DTT Neir beken Bak Steril Berisi: Poly kateter Sarung tangan 1 Urine bag pasang,Speculum sim 1 Infuse set pasang Abocath no 18 Tampon tang Cairan RL/NaCL 0,9% Penster klem 3 buah Alat perlindungan diri Kassa Steril Tempat sampah basah, Air DTT & Air Klorin kering, tajam Lampu sorot PERSIAPAN TINDAKAN
1. Sikap: senyum, salam, sapa dan
memperkenalkan diri. 2. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan 3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian tindakan 4. Pastikan klien dan keluarga mengerti 5. Klien dan keluarga klien menandatangani inform consent PELAKSANAAN 1. Lakukan secara cepat, lihat keadaan umum klien, raba nadi. Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis. Temukan titik nadi (daerah denyutannya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher., nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. PELAKSANAAN
2. Posisikan klien kepala lebih
rendah dari badan. 3. Bebaskan jalan nafas, miringkan muka klien untuk meminimalkan resiko aspirasi. 4. Memasang oksigen 6-8 lt/menit. 5. Memasang selimut & lampu sorot. PELAKSANAAN
6. Memasang infuse RL/NaCL 0,9% (kalau
memungkinkan 2 line, cairan infuse 1 liter dalam 15-20 menit sampai tensi darah sistolik 100 mmHg) PELAKSANAAN
7. Memakai sarung tangan DTT & cari penyebab
perdarahan, apabila sudah terdeteksi atasi penyebabnya. 8. Memasang dower kateter. PELAKSANAAN
9. Nilai ulang keadaan umum klien 20-30 menit
setelah pemberian cairan. 10. Pastikan kondisi klien stabil: Tensi darah sitolik mencapai 100 mmHg Denyut jantung stabil Kondisi mental klien membaik Ekspresi ketakutan klien berkurang Produksi urine paling sedikit 30 cc/jam PELAKSANAAN
11. Apabila HB kurang dari 8 gr% rujuk untuk
dapat tranfuse darah 12. Dekontaminasi alat 13. Mencuci tangan 14. Memberitahu klien dan keluarga bahwa tindakan telah selesai. 15. Dokumentasikan hasil tindakan