Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

KAITAN PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR


DENGAN PERAN FUNGSI BIDAN

OLEH

NAMA : ROSITA HI HASAN


NIM : 2021 0608 0265
MK : MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
DOSEN PENGAMPU :
WENI TRI PURNANI, S.ST.,Bd., S.Pd.,M.KES
SOAL
Berikan masing-masing 2 contoh kaitan prinsip pengembangan karir
dengan peran fungsi bidan :
1) Pelaksana :
a) Tugas Mandiri
b) Tugas Kolaborasi
c) Tugas Ketergantugan
2) Pengelola
3) Pendidik

JAWAB :
1) Pelaksana
a) Tugas Mandiri
Contoh 1 :
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama
kehamilan normal.
 Menyambut klien yang datang dengan sopan dan
ramah, serta memperkenalkan diri.
 Melakukan anamnesa dengan menanyakan biodata klien
dan suami, riwayat kehamilan sekarang dan
sebelumnya, riwayat alergi obat dan makanan, status
perkawinan dan soaial ekonomi serta riwayat penyakit
yang di derita klien dan keluarga baik yang sedang
diderita atau sebelumnya. Hubungan dengan keluarga
(orang tua/mertua).
 Menyiapkan alat dan tempat pemeriksaan : tensimeter,
stetoskop, dopler, pita ukur, timbangan BB, pengukur
TB, jam tangan yang ada detiknya.
 Mencuci tangan atau menggunakan handscoon,
meminta kesediaan klien untuk diperiksa dan
menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
 Mengatur posisi ibu dengan senyaman mungkin sesuai
dengan jenis pemeriksaan.
 Melakukan pemeriksaan fisik : kesadaran, TB, BB,
Tekanan Darah, Suhu Badan, Nadi, Pernapasan, Leher,
abdomen, menghitung TBJ, ekstermitas atas dan
bawah, menghitung usia kehamilan.
 Mengambil sampel darah dan urine untuk pemeriksaan
laboratorium : HB, Leucosit, PLT, DDR, HBSAg, SGOT,
SGPT dan urinalisis.
 Membuat kesimpulan hasil pemeriksaan dan
disampaikan pada klien.
 Mencatat dan mendokumentasikan seluruh hasil
pemeriksaan pada lembaran status klien.
Contoh 2 :
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam
masa persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala 1
 Menyambut dengan sopan dan ramah saat klien dan
keluarga datang, serta memperkenalkan diri pada klien
dan keluarga.
 Melakukan anamnesa : Biodata/identitas klien dan
suami, HPHT, riwayat menstruasi : lama, sifat darah
dan siklus, taksiran persalinan, tempat ANC selama
hamil, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya
serta masalah selama kehamilan, jenis persalinan yang
diinginkan, TBJ, penyakit yang pernah di derita klien
dan keluarga (orang tua), riwayat psikososial : emosi,
respon terhadap persalinan, serta hubungan dengan
orang tua/mertua, status perkawinan, imunisasi TT.
 Melakukan pemeriksaan fisik : kesadaran, K/U, Tanda
vital, BB, TB, Muka, Mata, Payudara, Abdomen dan
gerakan janin.
 Melakukan palpasi abdomen : leopold 1 – Leopold 4.
 Melakukan auskultasi : frekuensi DJJ, teratur atau tidak.
 Pemeriksaan ekstermitas atas dan bawah : odema,
simetris, varises.
 Refleks patella : Kanan Kiri
 Pemeriksaan anogenital dan pemeriksaan dalam.
 Pemeriksaan laboratorium : darah dan urine.
 Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada klien dan
keluarga.
 Menyiapkan suami atau keluarga sebagai pendamping
persalinan.
 Mengajarkan klien cara atau tekhnik relaksasi saat
kontraksi, serta menganjurkan klien untuk mobilisasi
untuk mempercepat penurunan kepala.
 Mengobservasi k/u klien, tanda vital dan DJJ.
 Menyiapkan alat dan obat untuk partus, serta APD.
 Mengobservasi kemajuan persalinan tiap 4 jam atau
sudah ada tanda tanda kala 2.
 Mendokumentasikan setiap kegiatan pada lembar status
klien.

b) Tugas Kolaborasi
Contoh 1 :
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan
klien atau keluarga.
o Pada persalinan normal klien dengan tindakan
episiotomy yang akan dilakukan oleh bidan, maka
bidan memberikan informasi dan penjelasan
kepada klien dan keluarga tentang sebab dan
akibat jika episiotomy tidak dilakukan yang akan
terjadi pada klien maupun bayi, dengan begitu
kita sudah melibatkan klien dan keluarga dalam
mengambil keputusan untuk tindakan yang
dilakukan oleh bidan, dengan menandatangani
form inform consent.
Contoh 2 :
 Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil
dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
o Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan
anamnesa serta hasil pemeriksaan laboratorium
didapati hasil atau kelainan pada ibu hamil,
seperti TD yang tinggi, hasil protein urine ++
(Positif 2) dan ibu riwayat PEB pada persalinan
sebelumnya maka bidan harus segera melakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn untuk
penanganan dan tindakan selanjutnya.

c) Tugas Ketergantungan
Contoh 1 :
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi serta
rujukan pada masa kehamilan dengan resiko tinggi
serta kegawatdaruratan.
o Berdasarkan hasil ANC yang terpantau selama
klien memeriksakan kehamilan dan didapati hasil
pemeriksaan laboratorium : HB yang rendah atau
hasil elektrolit rendah maka bidan harus
melakukan konsultasi dengan dokter spesialis
penyakit dalam atau tim kesehatan lain yang
professional untuk penanganan selanjutnya, bila
perlu klien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lengkap untuk penanganan masalah klien
tersebut, karena beresiko tinggi baik untuk klien
maupun janin.
o Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan
pada status klien.
o Pada lembar konsultasi mencantunkan hasil
laboratorium dan tata laksanaan yang sudah
diberikan atau dilakukan pada klien.
Contoh 2 :
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta
rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu
dengan melibatkan klien dan keluarga.
o Apabila saat proses persalinan terjadi atau
didapati penyulit dalam persalinan seperti PEB
atau gawat janin, maka bidan harus segera
mungkin melakukan konsultasi dengan dokter
spesialis obgyn, segera setelah pertolongan
pertama sesuai dengan prioritas dan kewenangan
bidan.
o Melakukan pencatatan dan pelaporan serta
mendokumentasikan semua kegiatan atau
kejadian dan penatalaksanaan yang sudah
diberikan atau dilakukan pada klien di lembar
status pasien.

2) Pengelola
Contoh 1 :
Tugas pengembangan pelayanana dan dasar kesehatan.
 Memberikan perawatan saat persalinan dan setelah
melahirkan dengan menangani secara langsung menolong
persalinan pervaginam.
 Mendampingi dan mengidentifikasi kemungkinan terjadi
komplikasi dari persalinan tersebut.
 Memantau kondisi klien dan janin selama proses persalinan
dan setelah bayi itu lahir atau setelah persalinan.

Contoh 2 :
Tugas partisipasi dalam tim.
 Pada saat terjadi Covid-19 yang dapat menyerang siapa saja,
tak terkecuali pada wanita hamil dan harus dirawat di RS,
maka bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain di
lingkup RS dalam melakukan penanganan pad klien tersebut.
 Membina kerja sama dan hubungan baik dengan tim
kesehatan lain : petugas laboratorium, petugas radiologi,
farmasi, apoteker, perawat, dll di lingkup RS untuk
penanganan setiap kasus kesehatan masing-masing ahli
profesi yang berkaitan.

3) Pendidik
Contoh 1 :
Sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien.
 Saat pasien masuk untuk proses persalinan, pada anamnesis
bidan sudah mengetahui dan mengkaji kebutuhan pendidik
dan penyuluhan kesehatan untuk jangka pendek atau
panjang.
 Saat observasi proses persalinan, secara tidak langsung bidan
sudah memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien
dan keluarga atau penfamping pasien tentang kiat-kiat apa
saja yang harus dilakukan.
 Setelah persalinan dan selama pemantauan atau perawatan
post partum, bidan melakukan dan mengajukan pada klien
atau keluarga tentang : perawatan payudara, cara merawat
tali pusat yang benar dan manfaat ASI eksklusif selam di RS
dan di rumah pada saat klien pulang nanti, serta perawatan
luka hecting perineum jika ada.

Contoh 2 :
Sebagai pelatih dan pembimbing kader.
 Peserta didik atau mahasiswa kebidanan di lingkup RS selalu
mendapat bimbingan dan pelatihan dari CI atau bidan senior
lain yang bertugas bersama dengan mahasiswi kebidanan.
 Pembimbingan berupa : anamnesa, pemeriksaan fisik, palpasi
abdomen pada ibu hamil, pemeriksaan dalam pada pasien
inpartu, pemantauan dan observasi selama proses persalinan
dan sesudah melahirkan.
 Perawatan dan pemantauan janin selama proses persalinan
dan setelah bayi lahir.
 Pertolongan persalinan dan lain sebagainya.
 Pemantauan persalinan dengan partograf, dan pembuatan
pelaporan dinas dalam bentuk logbook dan askeb.
 Setelah itu dilakukan penilaian dan evaluasi dari hasil
pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan, hal ini dinilai
oleh CI.
 Dari hasil evaluasi tersebut akan digunakan untuk
meningkatkan program bimbingan.
 Mendokumentasikan semua kegiatan hasil evaluasi pelatihan
dan bimbingan pada lembar penilaian CI dan mahasiswa itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai