Anda di halaman 1dari 3

Perdarahan Postpartum

Pengertian Perdarahan Postpartum


Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah dari jalan
lahir segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan jumlah wajar
merupakan hal yang normal terjadi, hal ini disebut lochia.

Kondisi ini terjadi ketika kehilangan darah yang sangat banyak hingga lebih dari 500cc dalam
24 jam setelah melahirkan merupakan suatu kondisi yang abnormal.

Faktor Risiko Perdarahan Postpartum


Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian perdarahan postpartum, yaitu:

 Persalinan lama.
 Bayi dalam janin lebih dari satu.
 Episiotomi (tindakan membuka jalan lahir dengan memberikan potongan di
sekitar jalan lahir).
 Bayi besar lebih dari 4000 gr.
 Riwayat perdarahan sebelumnya.
 Anemia saat hamil.
 Usia kehamilan terlalu tua (lebih dari 38 tahun).

Penyebab Perdarahan Postpartum


Penyebab perdarahan postpartum secara umum dibagi menjadi empat penyebab, yaitu:

 Tonus/kekuatan otot, keadaan ketika uterus tidak dapat berkontraksi atau


disebut atonia uteri, menyebabkan darah yang keluar dari uterus tidak dapat
berhenti secara alamiah. Hal ini menyebabkan darah yang keluar semakin
banyak dan harus mendapatkan pertolongan.
 Trauma/cedera, adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu besar, atau
karena penggunaan obat pacu persalinan yang tidak sesuai dengan aturan
dapat menyebabkan kontraksi terlalu kuat dan robeknya jalan lahir.
 Jaringan, sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus dapat
menyebabkan sumber perdarahan dari jalan lahir.
 Faktor pembekuan darah, perdarahan yang banyak dapat menyebabkan
hilangnya faktor-faktor yang dibutuhkan darah untuk membantu penutupan
luka. Selain itu, pengidap kelainan hemofilia, yaitu ketika darah sukar
membeku menyebabkan kelainan perdarahan pasca melahirkan.

Gejala Perdarahan Postpartum


Gejala yang timbul berupa perdarahan dari jalan lahir yang keluar segera setelah persalinan.
Di dalam darah yang keluar biasanya mengandung darah, beberapa bagian dari jaringan otot
uterus, mukus atau lendir, dan sel darah putih.

Pada keadaan yang normal darah yang keluar segera setelah melahirkan kurang dari 500cc.
Namun, pada keadaan ketika perdarahan postpartum merupakan sebuah kelainan, darah yang
muncul lebih dari 500cc. Keadaan tersebut disertai gejala lain: 

 Darah berwarna merah segar.


 Nyeri pada perut bawah.
 Demam.
 Pernapasan cepat.
 Keringat dingin.
 Penurunan kesadaran, mengantuk atau pingsan.

Diagnosis Perdarahan Postpartum


Diagnosis perdarahan postpartum ditegakkan oleh dokter dengan melihat gejala klinis dari
pasien. Dokter menentukan diagnosis perdarahan postpartum jika menemukan perdarahan
lebih dari 500cc dalam 24 jam pasca persalinan.

Untuk mencari penyebab perdarahan dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan
penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh dokter meliputi:

 USG, untuk melihat bagian dalam uterus apakah ada sisa plasenta yang
tertinggal
 Pemeriksaan faktor pembekuan, untuk melihat adanya kelainan
pembekuan atau tidak.

Pengobatan Perdarahan Postpartum


Pada keadaan akut, yaitu ketika kehilangan darah sangat banyak, tindakan pertama yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan cairan pengganti melalui infus. Tindakan
memperbaiki keadaan umum pengidap merupakan prioritas utama pengobatan. Selanjutnya,
pengobatan dilakukan dengan memperbaiki penyebab dari perdarahan postpartum, seperti:

 Pemberian obat-obatan untuk memperkuat kontraksi uterus, seperti oksitosin.


 Melakukan tindakan kuret apabila terdapat sisa jaringan plasenta yang
tertinggal di dalam uterus.
 Pemberian transfusi darah dan komponen darah apabila terdapat perdarahan
masif pada pengidap.

Pencegahan Perdarahan Postpartum


Perdarahan postpartum mengenai pada kelompok yang tidak berisiko sekalipun, sehingga
tindakan pencegahan aktif harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan
postpartum. Beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi:

 Identifikasi dan koreksi anemia pada ibu hamil sebelum persalinan.


 Pemeriksaan tanda vital sebelum persalinan juga penting untuk
mengidentifikasi kemungkinan perdarahan yang  terjadi.
 Untuk petugas kesehatan, manajemen aktif saat persalinan dan tindakan
persalinan yang menghindarkan dari terjadinya perdarahan pascapersalinan.

Anda mungkin juga menyukai