Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 1

ciri hukum = mengikat bagi seluruh WN, artinya berlakunya dapat dipaksakan

Responsi : sebelum dan sesudah MID

Mengapa Hukum Islam jadi matkul wajib di Fak Hukum

1. Sejarah
Hindia belanda → udah jadi matkul wajib di Rechtkundige hooge school (RHS)
2. Penduduk
- hukis hidup dalam masyarakat indonesia, terutama dalam hukum
keperdataan
- mayoritas penduduk indonesia adalah muslim
3. Yuridis
Normatif (secara norma)
- didasarkan atas kesadaran/ kuat lemahnya iman orang islam sendiri
- pemerintah tidak banyak campur tangan
- sebagian besar hukis yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (fiqih
ibadah) → diserahkan ke masing” umat → perwujudan kemerdekaan bagi
masing” umat, pemerintah hanya memfasilitasi media penunjang
- dalam hal terjadi penipuan haji, pemerintah boleh ikut campur untuk
melindungi warga negara bukan dalam hal mengatur wajib tidaknya haji

Formal Yuridis
- didasarkan oleh peraturan perundang-undangan
- ada campur tangan pemerintah → tapi bukan dalam hal fiqih ibadah

Contoh :
1. Perkawinan → UU No. 1 Tahun 1974 → berlakunya Hukum Perkawinan Islam
2. Zakat → UU No. 23 Tahun 2011
3. Wakaf → UU No. 41 Tahun 2004
4. SK Mendikbud No 011/U/1982

4. Konstitusional
- UUD NRI 1945 Pasal 29
(1) Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan YME
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya

- Tafsiran Prof Hazairin


a. Tidak berlaku hukum yang bertentangan dengan norma agama dan
kesusilaan bangsa Indonesia
b. Pemerintah wajib menyediakan fasilitas agar hukum yang berasal dari
agama dapat terlaksana

5. Ilmiah
- banyak ahli hukum islam (orientalis) sejak jaman penjajahan Belanda yang
menyusun hukum islam menjadi sebuah kajian ilmiah
- Al-quran dan hadits bukan karya ilmiah (syariah → ius constituendum),
namun hukis itu ilmiah (fiqih → ius constitutum)
- Hukis ilmiah → bagaimana cara manusia memahami syariah
- Ciri Pengetahuan bersifat ilmiah
a. Ada Objek → Perbuatan Mukallaf (orang islam yang sudah dibebani
hak dan kewajiban), objek islam : quran dan sunnah
b. Metode → ada masalah (ketidaksesuaian das sein dan das sollen)
diselesaikan dengan quran, hadits, dan ijtihad)
c. Bersistem → bagian yang saling berhubungan dan saling
ketergantungan (objek, metode adalah sistem yang merujuk pada
sumbernya)
d. Bersifat Universal → semua orang dapat menguji kebenarannya
dengan uji ilmiah membawa hasil penelitian terbaru

Kerangka Dasar Agama Islam


a. Akidah (sistem ketuhanan)
→ iman, keyakinan, yang menjadi pegangan hidup setiap pemeluk agama islam
(dikaitkan dengan rukun iman)
b. Syariah (ius constituendum)
- norma illahi yang mengatur 3 bentuk hubungan dalam kehidupan manusia
a. Hubungan manusia dengan Allah (Ibadah → rukun islam, kecuali
syahadat)
b. Hubungan manusia dengan manusia lain dalam kehidupan sosial
(Muamalah → Hukum Islam)
c. Hubungan manusia dengan lingkungan
c. Akhlak
- ketentuan yang menyangkut tingkah laku atau budi pekerti manusia

Keterkaitan agama islam dan hukum islam


Islam
- artinya berserah diri
- merupakan sebuah Din (aturan/sistem)
Hukum

Hukum Islam

Hubungan antara Syariah dan Fiqih


Syariah masih Ius Constituendum (hukum yang masih dicita-citakan) oleh karena itu untuk
menafsirkannya diperlukan fuqaha (orang yang memahami fiqih, dan berakhlakul kharimah)
dengan Ijtihad. Norma Hukum berasal dari Syariah (Umum) yang dijabarkan dan
dipraktekkan oleh Fiqih (Konkrit). Syariah merupakan dasar pembentukan Fiqih, Fiqih
adalah manifestasi Syariah.
- Fiqih tidak boleh bertentangan dengan syariah → wahyu sudah berhenti
- Fiqih tidak dapat menghapuskan syariah
Syariah Fiqih

Terdapat dalam Al Quran dan hadits Terdapat dalam kitab-kitab fiqih/kumpulan


fatwa ulama. Hasil ijtihad ahli mujtahid

Bersifat fundamental (ius constituendum) Bersifat instrumental, ruang lingkup


dan mempunyai ruang lingkup yang luas terbatas
(ada akhlak dan akidah)

Syariah universal Fiqih tergantung masyarakatnya

adalah ketetapan Allah dan ketentuan adalah karya manusia yang tidak berlaku
Rasul → berlaku abadi dan qoth’i (pasti abadi, dapat berubah dari masa ke masa
benar) dan dhonni (dalam sangkaan bisa
benar/salah)

hanya ada 1 bisa lebih dari 1 aliran hukum atau


mahdzab tapi digunakan yang paling kuat

menunjukkan kesatuan dalam islam menunjukkan keragaman

Hierarki Hukum Islam


1. Syariah (Al-Quran dan Hadits)
2. Fiqih (Fatwa Fatwa Ulama) → belum mengikat secara hukum
3. Qonun (Perundang-undangan)

Hukum Islam melingkupi 2 bidang


1. Hukum Islam Ibadah (khusus) → sifatnya tertutup (dilaksanakan apa adanya sesuai
apa yang dicontohkan karena sudah selesai dan sempurna), semua cara dan
perbuatan khusus untuk berhubungan dengan Allah, telah ditetapkan secara
sempurna dan dilarang untuk menambah atau merubah dalam bentuk apapun
(Bidah). Prinsip dasarnya haram
2. Muamalah (umum) → sifatnya terbuka. Pada dasarnya semua kegiatan di bidang
Muamalah boleh dilakukan, kecuali yang secara tegas dinyatakan dilarang oleh Al
Quran dan Sunnah. Prinsip dasarnya Jaiz/Mubah

Ciri-Ciri Hukis
1. merupakan bagian dan bersumber dari agama islam
2. tidak bisa dipisahkan dari akidah dan akhlak
3. mempunyai 2 istilah kunci syariat dan fikih
4. strukturnya berlapis (al quran, hadits, ijtihad, pelaksanaan dalam praktik
5. mendahulukan kewajiban dari hak, amal, daripada pahala

11 September 2023
Sumber : Asas dari segala sesuatu
Sumber Hukum Islam : Asal dari hukum islam

Sumber Hukum Islam berarti tempat pengambilan semua ketentuan dalam hukum islam.
Sumber hukum islam juga dikenal sebagai dalil hukum islam

Sumber Hukum Islam


- Surah An Nisa (59) Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya
Sumber Hukum Islam
1. Al Quran → taatilah Allah
2. As Sunnah → Taatilah Rasul
3. Fiqih/Pendapat para ulama → Ketentuan yang berasal dari Ulil Amri

Menurut Hadits → Mu’adz bin Jabal


Ketika Rosulullah mengutus muadz bin Jabal menjadi gubernur di Yaman, beliau bertanya
kepadanya “Dengan pedoman apa engkau akan memutus suatu urusan?”
Muadz : dengan kitabullah
Rasul : Kalau tidak ada dalam Al Quran
Muadz : dengan sunnah Rasulullah
Rasul : kalah tdk ada dalam sunnah?
Muadz : berijtihad dengan pikirannya
Sabda Rasul : Maha suci Allah yang telah memberikan bimbingan kepada utusan Rasulnya,
dengan satu sikap yang disetujui rasulnya (HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Hadits tersebut memperkuat An Nisa 59


- Quran bukanlah kitab hukum yang memuat kaidah hukum secara lengkap dan
terperinci
- Sunnah Nabi pun sepanjang tentang muamalat, pada umumnya hanya mengandung
kaidah umum yang harus dirinci kembali lewat akal pikiran manusia yang mampu
berijtihad
- Hakim tdk boleh menolak untuk menyelesaikan masalah atau sengketa dengan
alasan bahwa hukumnya tidak ada. Ia wajib memecahkan masalah tsb dengan cara
berijtihad melalui berbagai metoda (Keadilan dan kepastian hukum)
- Al Quran dan Sunnah sifatnya umum

Kesimpulan:
a. Ada 3 sumber hukum islam (al quran, as sunah, ijtihad)
b. Orang yang ahli ijtihad → mujtahid

Al Quran
pengertian : Qaraa artinya membaca, Quran berarti bacaan, tulisan, atau sesuatu untuk
dibaca dan dipelajari

Kedudukan sebagai sumber hukis : pertama dan terutama


Fungsi :
1. Mukjizat bagi nabi muhammad
2. pedoman hidup bagi setiap muslim
3. Pembenar atau korektor semua kitab terdahulu → kitab sebelumnya dianggap benar
kalau sesuai dengan al quran.
Kandungan Al Quran :
secara garis besar Al Quran memuat soal-soal :
1. Akidah
2. Syariah, terdiri dari Ibadah dan Muamalah
3. Akhlak
4. Kisah-kisah umat terdahulu
5. Berita tentang jaman yang akan datang
6. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
hukum hanya sebagian kecil dari Alquran yang mana menjadi bagian dari muamalah.

Bagian Alquran:
- 30 Juz
- 114 ayat (91 surah Makiyyah, 23 Madaniyah) → ditandai dengan hijrah
- Makiyyah :
a. Kata-kata : “Hai Manusia”, ditujukan seluruh manusia
b. Kalimatnya pendek
c. Mengajarkan prinsip keimanan dan akhlak (prinsip hukum blm diturunkan)
- Madaniyah :
a. Kata-Kata : “Hai orang-orang beriman”, ditujukan pada kaum muslim
b. Kalimat panjang-panjang
c. Mengajarkan ketentuan dan aturan mengenai hubungan antara Tuhan dan
manusia, dan antarmanusia (lebih banyak)
Jenis Ayat Al Quran (Ali Imran 7):
1. Ayat Muhkamaat
- petunjuk
- makna jelas dan terang, mudah dimengerti
- Contoh : Dihalalkan Jual Beli dan Diharamkan Riba
- (petunjuk) mengenai Hukum berasal dari ayat Muhkamaat
2. Ayat Mutasyaabihaat
- maknanya perlu penafsiran lebih lanjut oleh para ahli
- Ayat perumpamaan sehingga hanya dapat dipahami oleh orang yang
mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Al-Quran
- Alif Laam Mimm..
- tidak boleh jadi dalil hukum
Hukum dalam Al Quran
1. I’tiqadiyah (Akidah)
- Berkaitan dengan Iman
- Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa (Al Baqarah ayat 21)
- Kalau dijalankan dapat pahala, kalau ditinggalkan berdosa
- Bukan suatu hukum positif
- Allah sendiri yang menegakkan hukumnya
2. Akhlak
- berkaitan dengan moral dan etika
- disebut akhlak bila perbuatan merupakan realisasi keimanan, perbuatan telah
menjadi karakternya
- Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
3. Amaliyah (berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan Al-Quran) → masih secara
global
a. Ibadah → Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta
orang-orang yang ruku (140 ayat)
b. Muamalah → padahal Allah telah mengalalkan jual beli dan mengharamkan
riba (228 ayat)

Sebaran ayat dalam Al Quran (masih perlu tafsir dengan berpedoman pada quran dan
sunnah)
Ibadah (Sholat, zakat puasa haji) 140
Hukum keluarga 70
Hukum Jual beli dan kebendaan 70
Pidana/Jinayat 30
Hubungan antara muslim dan bukan muslim 25
Hukum pengadilan 13
Hubungan antara orang kaya dan miskin 10
HTN 10

Sejarah penulisan Al Quran


- Berasal dari Allah, diturunkan melalui Jibril, dan sedikit Nabi/Rasul dipanggil
langsung Allah di sidratul muntaha
- Penurunan ayat berangsur-angsur(bertahap) didahului asbabun nuzul (sebab
turunnya ayat)
- Mulai ditulis oleh para Sahabat (orang yang dihidup bersama Rasul) hanya sebagai
arsip pribadi masing-masing
- Selain ditulis juga dihafalkan sekaligus langsung diimplementasikan pada kehidupan
sehari-hari (Nabi gabisa baca atau nulis), ditulisnya di daun, pelepah kurma, atau
kulit binatang
- Kepemimpinan dilanjutkan Abu Bakar (Khalifah → kepala negara)
- Tulisan para sahabat dikumpulkan dan ditulis ulang dalam bentuk Mushaf oleh Zaid
bin Tsabit
- Dicocokkan dengan hafalan para Sahabat
- Zaman Umar bin Khattab, mushaf disimpan, dan ketika ia meniggal diteruskan oleh
Hafsah
- Zaman Ustman bin Affan, mulai dilakukan penggandaan yang hasilnya
didistribusikan ke wilayah islam lainnya
Hadits
Dasar Hukum
- An Nisa (4:80)
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu sesungguhnya ia telah mentaati Allah dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka
- Al Hasyr (59:7)
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya
Kedudukan:
1. Penafsir al quran
2. penjelas al quran
→ sumber hukum kedua setelah al quran

Arti penting : menjelaskan ketentuan al quran yang masih bersifat umum, tanpa adanya as
sunnah, umat muslim akan kesulitam menerapkan perintah/ketentuan al quran

Bentuk As sunnah
1. Perkataan (qauliyah)
2. Perbuatan (fiilliyah)
3. Persetujuan/Ketetapan atas persetujuan nabi (perbuatan oleh sahabat yang
disetujui oleh nabi → taqririyah)
4. Keinginan nabi tapi terlanjur wafat (hammiyah)
saat nabi masih hidup, dilarang mencatat sunnah karena ditakutkan bercampur dengan al
quran

Hubungan Al Hadits dan Al Quran


1. Bayan Tafsir
- menjelaskan ayat al quran yang masih bersifat umum
- yang rinci → ayat waris
2. Bayan Taqrir
- memperkuat dan memperkokoh pernyatan al quran
3. Bayan Taudhih
- menerangkan maksud dan tujuan ayat al quran

Jenis Al hadits
1. Berdasarkan jumlah (kuantitas) perawi
a. Mutawattir
- hadits yang diriwayatkan oleh sekian banyak sahabat sehingga
mustahil mereka akan bersepakat berdusta bersama-sama
b. Mashyur
- hadits yang diriwayatkan oleh 1, 2 atau beberapa perawi namun
jumlahnya tidak sebanyak hadits mutawattir, tapi pada gen 2 dan ke 3
jumlah perawi sama dengan hadits mutawattir
c. Ahad
- hadits yang diriwayatan oleh 1,2 atau beberapa perawi namun tidak
sebanyak hadits mutawattir. Pada gen 2 dan 3 juga diriwayatkan oleh
sedikit perawi
- paling banyak ada
2. Berdasarkan kualitas pribadi perawi
ukuran untuk melihat kualitas pribadi perawi (Bukhari dan Muslim)
1. Kekuatan ingatan dan ketelitian
2. Integritas pribadi orang yang menyampaikannya
3. Tidak terputus mata rantai penghubungnya dari generasi ke generasi
4. Tidak terdapat cacat mengenai isinya
5. …
oleh krn itu dibagi menjadi
a. Hadits Shahih
b. Hadits Hasan
c. Hadits Daif

IJTIHAD 25 September 2023

Definisi
Etimologi → bersungguh-sungguh, rajin, dan giat
Terminologi → usaha atau ikhtiar sungguh-sungguh dengan mempergunakan segenap
kemampuan yang ada dilakukan oleh orang yang memenuhi syarat untuk merumuskan garis
hukum yang belum jelas atau tidak ada ketentuannya di dalam al quran dan sunnah
rasullullah

Anda mungkin juga menyukai