Anda di halaman 1dari 2

Download Standar Prosedur Operasional

Pelayanan Pemeriksaan Mikroskopik TB


Paru
Berikut disarikan beberapa standar operasional prosedur (SOP) Pemeriksaan Mikroskopik
Tuberculosis Paru (TB Paru)

Tujuan dan Ruang Lingkup SOP ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam pelayanan
pemeriksaan mikroskopis TB. Sedangkan Ruang lingkup dibatasi pada pelayanan pemeriksaan
Mikroskopis TB paru di fasilitas pelayanan kesehatan, dilaksanakan oleh Tim DOTS yang terdiri
dari : Poliklinik DOTS, untuk dokter dan perawat dan Laboratorium, untuk petugas laboratorium

Sedangkan rangkaian kegiatan pelayanan pemeriksaan Mikroskopis TB dimulai dari penjaringan


suspek, pencatatan dalam buku register TB 06, permintaan pemeriksaan laboratorium (formulir TB
05), pelaksanaan pemeriksaan laboratorium (buku register TB 04 dan formulir TB 05) sampai PME
(formulir TB 12)

SOP ini menggunakan beberapa rujukan, antara lain :

 Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011

 Modul Pelatihan Mikroskopis TB yahun 2011

 Pedoman Jejaring Laboratoriu TB dan Pemantapan Mutu (Quality Assurance) Pemeriksaan


Mikroskopis TB

Beberapa dokumen yang dibutuhkan, diantaranya:

 TB.06 – Register Suspek TB TB.05

 TB 05 – Formulir permintaan pemeriksaan dahak mikroskopis

 TB.04 – Register Laboratorium

 TB 12 – Formulir untuk mengirimkan sediaan untuk keperluan uji silang

Sementara prosedur SOP secara garis besar sebagai berikut :


Penjaringan suspek: Penemuan kasus TB dilakukan melalui serangkaian kegiatan mulai dari
penjaringan terhadap suspek TB, pemeriksaan fisik dan laboratorium, menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaannya. Penemuan pasien TB, secara umum dilakukan secara pasif dengan promosi aktif
kecuali pada kelompok khusus yang beresiko tinggi sakit TB seperti pada pasien dengan HIV,
kelompok yang rentan tertular TB seperti di rutan, LP; yang hidup pada daerah kumuh, kontak
dengan pasien TB BTA positif terutama anak di bawah 5 tahun dan kontak dengan pasien TB resistan
obat . Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat
diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam meriang lebih dari satu bulan.

Pencatatan dalam register TB 06: Semua suspek dicatat dalam buku register TB 06 dan diberi
nomor identitas yang kemudian digunakan sebagai nomor identitas sediaan.

Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (TB 05): Berdasarkan buku register TB 06, semua
suspek dirujuk ke laboratorium. Petugas poli DOTS mengisi formulir TB 05 dengan lengkap sebagai
pengantar pemeriksaan mikroskopis dahak.

Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium (TB 04 dan TB 05): Petugas poli DOTS segera
mencatat hasil pemeriksaan laboratorium dalam buku register TB 06

Kualitas pelayanan pemeriksaan laboratorium mikroskopis TB dipantau melalui kegiatan


Pemantapan Mutu Internal dan Pemantapan Mutu Eksternal. Pemantapan Mutu Eksternal
dilaksanakan melalui kegiatan uji silang, supervisi/ bimbingan teknis dan tes panel. Sediaan uji silang
dikirimkan ke laboratorium rujukan uji silang menggunakan formulir TB 12 yang diisi oleh pengelola
program TB Kabupaten/ Kota.

Sedangkan instruksi kerja dalam SOP Pelayanan Pemeriksaan Mikroskopik TB, antara lain memuat
instruksi kerja tentang Pengumpulan dahak, Pemberian Identitas, Pembuatan Sediaan, Pemeriksaan
Mikroskopis,PMI, Pencatatan Pelaporan terkait laboratorium TB, Pengelolaan Limbah Laboratorium
TB, penggunaan dan pemeliharaan mikroskop

Untuk menegakkan diagnosis TB secara mikrosko¬pis dibutuhkan tiga contoh uji dahak.
Pengumpulan spesimen dahak dilakukan dalam waktu 2 hari yaitu Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS).
Dahak adalah bahan yang infeksius, pada saat berdahak aerosol/percikan dapat menulari orang yang
ada disekitarnya, karena itu tempat berdahak harus berada ditempat yang jauh dari kerumunan
orang, misalnya didepan ruang pendaftaran,ruang pemeriksaan , ruang obat dan lain-lain. Harus
diperhatikan pula arah angin pada saat berdahak, agar droplet atau percikan dahak tidak mengenai
petugas.

Pengumpulan dahak dilakukan di ruang terbuka dan mendapat sinar matahari langsung atau di
ruangan dengan ventilasi yang baik, untuk mengurangi kemungkinan penularan akibat percikan
dahak yang infeksius. Tempat pengumpulan dahak dilengkapi dengan prosedur mengeluarkan dahak,
tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

SOP Pelayanan Pemeriksaan Mikroskopik TB beserta lam

Anda mungkin juga menyukai