Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Dosen pengampu :
Nur Kholik, S.Pd.I., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 5:


Siti Nurul Hikmah_221100816
Divandra Rahmat Kurniawan_221100834
Avip Zul allim_221100829
Moh Tri Kurniawan Laode_221100850

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, dan terus dapat menimba ilmu di Universitas Alma Ata Yogyakarta
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pancasila. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Yogyakarta, 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pengertian Filsafat.........................................................................................
B. Pancasila sebagai sistem Filsafat...................................................................
C. Contoh Pancasila sebagai sistem filsafat.......................................................
BAB III : PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan
merupakan lightstar bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam kehidupan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk
kehidupan manusia Indonesia seharihari.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus
Pancasila itu ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat
bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah
karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui
oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga
dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya
pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara
Indonesia ini

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada makalah ini adalah:
1. Mengapa Pancasila disebut sebagai sistem Filsafat ?
2. Bagaimana Contoh Pancasila sebagai sistem Filsafat ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Agar kita dapat mengetahui mengapa Pancasila disebut sebagai sistem
filsafat.
2. Agar mengetahui Contoh-contoh penerapan Pancasila sebgai sistem
Filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat
Istilah ‘filsafat’ secara etimologis merupakan padanan kata falsafah
(Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani
(philosophia). Kata philosophia merupakan kata majemuk yang terususun dari
kata philos atau philein yang berarti kekasih, sahabat, mencintai dan kata
sophia yang berarti kebijaksanaan, hikmat, kearifan, pengetahuan. Dengan
demikian philosophia secara harafiah berarti mencintai kebijaksanaan,
mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan.
Dalam satu pengertian umum, filsafat dikaitkan dengan kebijaksanaan,
budaya intelektual, dan pencarian pengetahuan. Dalam hal ini, semua budaya
dan masyarakat mengajukan pertanyaan filosofis seperti "bagaimana kita
hidup" dan "apa sifat dasar realitas". Konsepsi filsafat yang luas dan tidak
memihak kemudian menemukan sebuah penyelidikan yang rasional mengenai
masalah-masalah seperti realitas, moralitas, dan kehidupan di semua
peradaban dunia.

B. Pancasila sebagai sistem filsafat


Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran
yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat
Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional
tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan
hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding
father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem. Filsafat Pancasila memberi
pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila.
Selain itu juga, Hasil perenungan tersebut merupakan suatu sistem
Filsafat karena telah memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan yaitu:
1. Sistem Filsafat harus bersifat Koheren, artinya berhubungan satu sama lain
secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di
dalamnya. Pancasila sebagai sistem Filsafat artinya bagian-bagiannya
tidak saling bertentangan, meskipun berbeda, bahkan saling melengkapi,
dan tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukannya masing-masing.
2. Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan
gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia. Pancasila sebagai filsafat
hidup bangsa merupakan suatu pola yang dapat mewadahi semua
kehidupan dan dinamika masyarakat di Indonesia.
3. sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan
mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan
aspek yang sangat fundamental. Pancasila sebagai sistem filsafat
dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia menghadapi
diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
4. Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan
sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar
berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang
sesuatu. Pancasila sebagai dasar negara pada permulaannya merupakan
buah piker dari tokoh-tokoh kenegaraan sebagai suatu pola dasar yang
kemudian dibuktikan kebenarannya melalui suatu diskusi dan dialog
panjang dalam sidang BPUPKI hingga pengesahan PPKI

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem
filsafat. Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang
saling berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sila-sila Pancasila yang
merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis.
Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan
bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam
Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan,
dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai
itu dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai sistem
filsafat memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya,
seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan
sebagainya. Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan
konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa
Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya.
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat
mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
2. Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma
hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan
mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praktis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai
instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat. Nila-nilai dalam
Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral yang merupakan nilai dasar
yang mendasari nilai intrumental dan selanjutnya mendasari semua
aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai
Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan,
yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan
sosial. Pengakuan, penerimaan dan pernghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu
nampak dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga
mencerminkan sifat khas sebagai Manusia Indonesia

C. Contoh Pancasila sebagai sistem filsafat


Pancasila sebagai dasar filsafat negara artinya nilai-nilai filosofis yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang
berlaku di Indonesia. Artinya, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan harus mendasari seluruh peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Meskipun setiap sila pada hakikatnya merupakan
suatu asas sendiri, memiliki fungsi sendiri-sendiri, namun memiliki tujuan
tertentu yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Contoh nya:
1) Menjaga toleransi antara individu dan kelompok,
2) Menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, dan tidak membuat
perpecahan antar kelompok,
3) Mengakui persamaan derajat, serta menegakkan keadilan serta demokrasi.
4) Undang-Undang No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Pasal 3 ayat (a)
berbunyi, ”Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat
yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat
kemanusiaan”. Undang-undang tersebut memuat sila pertama dan sila
kedua yang mendasari semangat pelaksanaan untuk menolak segala bentuk
pornografi yang tidak sesuai dengan nlai-nilai agama dan martabat
kemanusiaan.
5) Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama, dan
tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai suatu sistem memiliki unsur unsur yang berbeda, hal
ini dapat kita lihat dalam sila-sila Pancasila yang memiliki ragam makna yang
berbeda, namun system dalam Pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh
dan bulat. Sila-sila dalam Pancasila saling berhubungan satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Diantaranya Pancasila sebagai dasar negara
mempunyai fungsi sebagai pedoman di dalam berbangsa dan bernegarajuga
sebagai moral bangsa negara Indonesia dalam membentuk suatu Negara.
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran
yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat
Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional
tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan
hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding
father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem. Filsafat Pancasila memberi
pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih memiliki kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar para
pembaca makalah memberikan kritik/ saran. Penulis pun akan melakukan
perbaikan terhadap makalah berdasarkan kritik dan saran membangun dari
pembaca serta berbagai sumber lainnya.

C.
DAFTAR PUSTAKA

Zainal Abidin Yunisa Futriandini, Rizky Ahmad Fauzi, dkk. 2012. Makalah
“PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM”. Tasikmalaya : Sekolah Tinggi
Hukum Galunggung Tasikmalaya

“Filsafat”. Wikipedia. Ensiklopedia Gratis. Wikipedia. 17 Oktober 2022. Pukul


18:28 https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat

Rada Safitri. 2021. Makalah “Konsep Pancasila Sebagai Sistem Filsafat”.


Padang : STIE AKBP KBP PADANG

Eva Putri Agustin. 2 November 2021. Forum Diskusi : Pancasila sebagai system
Filsafat (Online) https://s.id/1lIfp

Anda mungkin juga menyukai