Anda di halaman 1dari 5

JACIS : Journal Automation Computer Information System

Vol.x, No.x, Mei / November 20xx, pp. x~x  1

Perbandingan Performa Algoritma Enkripsi RSA dan DSA pada


Proses Key Exchange
Performance Comparison of RSA and DSA Encryption Algorithms on Key Exchange
Processes

Muhammad Rijal Muhaimin1


1
Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Eksakta, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
e-mail: 1muhaimin.rizal540@gmail.com

Abstrak
Proses pertukaran kunci merupakan langkah penting dalam memastikan keamanan komunikasi data.
Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan untuk membandingkan performa dua algoritma enkripsi, yaitu
RSA (Rivest-Shamir-Adleman) dan DSA (Digital Signature Algorithm), dalam proses pertukaran kunci.
Kedua algoritma ini memiliki peran yang krusial dalam menjaga kerahasiaan dan otentikasi data yang
dikirimkan. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap kecepatan, efisiensi, dan keamanan dari
kedua algoritma tersebut dalam konteks pertukaran kunci. Melalui pengumpulan data dan analisis yang
cermat, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi kriptografi dalam memilih
algoritma yang paling sesuai untuk menjaga keamanan sistem mereka. Dengan menggunakan kata kunci
seperti pertukaran kunci, algoritma enkripsi, RSA, DSA, kecepatan, efisiensi, dan keamanan, artikel ini
menghadirkan informasi penting bagi pengembangan teknologi keamanan komunikasi yang lebih baik.
Kata kunci : Algoritma enkripsi, RSA, DSA, Proses key exchange, Kecepatan, Efisiensi, Keamanan

Abstrack
The key exchange process is an important step in ensuring the security of data communications. In this
context, this article aims to compare the performance of two encryption algorithms, namely RSA (Rivest-
Shamir-Adleman) and DSA (Digital Signature Algorithm), in the key exchange process. Both of these
algorithms have a crucial role in maintaining the confidentiality and authentication of data sent. In this
research, we analyze the speed, efficiency, and security of the two algorithms in the context of key
exchange. Through careful data collection and analysis, this research provides valuable insights for
cryptographic practitioners in choosing the most suitable algorithm to keep their systems secure. By
using keywords such as key exchange, encryption algorithms, RSA, DSA, speed, efficiency and security,
this article presents important information for the development of better communication security
technologies.
Keywords : Encryption algorithm, RSA, DSA, Key exchange process, Speed, Efficiency, Security.

1. PENDAHULUAN

Keamanan komunikasi dalam dunia digital saat ini sangat penting untuk memastikan
kerahasiaan dan integritas informasi yang dikirimkan. Salah satu metode yang digunakan untuk
memastikan keamanan tersebut adalah dengan menggunakan algoritma enkripsi.[1] Algoritma
enkripsi RSA dan DSA adalah dua algoritma yang banyak digunakan dalam proses pertukaran
kunci (key exchange) pada sistem keamanan komunikasi[2].
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan performa dari algoritma enkripsi
RSA dan DSA pada proses key exchange. Performa yang akan dibandingkan adalah waktu yang
dibutuhkan untuk eksekusi dari .
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengimplementasikan
OpenSSL untuk algoritma RSA dan DSA pada sistem simulasi. Pengujian performa dilakukan
dengan menggunakan dataset yang dihasilkan dari simulasi dan dilakukan analisis statistik
untuk menentukan perbedaan performa antara kedua algoritma.[3]

History of article:
Received: mm, yyyy : Accepted: mm, yyyy
2 ISSN: xxxx-xxxx (media online)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna dalam
memilih algoritma enkripsi yang tepat untuk digunakan dalam proses key exchange pada sistem
keamanan komunikasi.

2. METODE PENELITIAN

Kriptografi dapat didefinisikan sebagai seni maupun ilmu yang menghasilkan pesan
yang rahasia.[4] Pada penelitian ini data diambil dari hasil pengujian. Pengujian dilakukan
dengan bantuan aplikasi OpenSSl. Pemilihan aplikasi ini adalah karena mudahnya penggunan
dan tidak terlalu membebani CPU maupun memori. Algoritma yang akan diuji adalah DSA dan
RSA, kedua algoritma akan diuji dengan 3 varian bit kunci yang berbeda.
DSA (Digital Signature Algorithm) adalah algoritma yang dikhususkan untuk membuat
tanda tangan digital,[5] yang mana menggunakan kunci dengan panjang bit yang telah
ditentukan oleh standar. Standar DSA menyediakan beberapa varian bit kunci yang umum
digunakan, yaitu: DSA-512, DSA-1024, dan DSA-2048.[6]
Sedangkan, RSA (Rivest-Shamir-Adleman) adalah sebuah algoritma kriptografi
asimetris yang menggunakan sepasang kunci, yaitu kunci publik dan kunci pribadi. RSA
ditemukan oleh 3 orang, salah satunya adalah Adi Shamir.[7] Panjang bit kunci yang digunakan
dalam RSA sangat mempengaruhi tingkat keamanan dan kinerja algoritma. Beberapa varian bit
kunci RSA yang umum digunakan adalah: RSA-1024, RSA-2048, dan RSA-3072.[8]
Proses pengujian dengan software OpenSSL. OpenSSL, merupakan aplikasi yang
menghasilkan sertifikat SSL[9]. Pengujian dilakukan dengan memberikan perintah melalui
CMD.[10] Perintah disesuiakan dengan algoritma dan pilihan bit yang ditentukan. Pengujian
dilakukan menggunakan perangkat keras sebagai berikut :
Tabel 1. Spesifikasi perangkat keras pengujian
Divice Acer E14
RAM(Memory) 4 GB
Processor AMD E2

3. HASIL DAN PEMBAHASAN (heading 1, bold and 12pt)

Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil dan pembahahan dari pengujian yang
dilakukukan. Berikut tabel yang menampilkan hasil pengujian algoritma RSA:
Tabel 2. Hasil pengujian RSA
Algoritma Bit sign(s) verify(s) sign/s verify/s
1024 0,000754 0,000045 1327,00 22242,8
RSA 2048 0,004993 0,000144 200,3 6922,5
3072 0,015336 0,000303 65,2 3303,9

Berikutnya akan dipaparkan hasil pengujian DSA, sebagai berikut :


Tabel 3. Hasil pengujian DSA
Algoritma Bit sign(s) verify(s) sign/s verify/s
1024 0,000754 0,000045 1327,00 22242,8
DSA 2048 0,004993 0,000144 200,3 6922,5
3072 0,015336 0,000303 65,2 3303,9

Berikutnya akan ditunjukkan grafik dari hasil pengujian, sebagai berikut :

JACIS : Journal Automation Computer Information System: first_page – end_page


ISSN: xxxx - xxxx (media online) 3

Gambar 1. Grafik waktu enkripsi

Gambar 2. Grafik waktu deskripsi


Dari kedua grafik diatas maka algoritma yang dapat dibandingakan adalah RSA-1024,
RSA-2048, DSA-1024, dan DSA-2048

Gambar 3. Grafik perbandingan waktu enkripsi

Title of manuscript (Author / correspondence author)


4 ISSN: xxxx-xxxx (media online)

Gambar 3. Grafik perbandingan waktu deskripsi

Dari kedua grafik diatas, dapat ditarik kesimpulam bahwa semakin besar bit kunci maka
semakin lama waktu enkripsi dan deskripsinya. Maka penting untuk menentukan pilihan kunci
bit yang diperlukan. Kemudian peneliti menyimpulkan hasil akhir dari pengujian ini bahwa
RSA-1024 adalah yang tercepat, baik pada deskripsi maupun enkripsinya.

4. KESIMPULAN

Pemilihan algoritma kriptografi sangat penting ntk diperhatikan, dari hasil penelitian ini
peneliti menemukan bahwa RSA-1024 memiliki waktu enkripsidan deskrpsi terkecil. Waktu
paling lama untuk deskripsi adalah DSA-2048, sedangkan waktu enkripsi paling lama adalah
RSA-2048.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Fajar and S. Subandi, “Aplikasi Kriptografi Rc4 Untuk Pengamanan Email Berbasis
Web Pada Pt.Titan Infra Energy,” Skanika, vol. 4, no. 1, pp. 45–50, 2021, doi:
10.36080/skanika.v4i1.2352.
[2] T. H. Saputro, N. H. Hidayati, and E. I. H. Ujianto, “Survei Tentang Algoritma
Kriptografi Asimetris,” J. Inform. Polinema, vol. 6, no. 2, pp. 67–72, 2020, doi:
10.33795/jip.v6i2.345.
[3] W. M. Ashari, “Perbandingan Performa Kriptografi Asimetris Pada Proses Key
Exchange,” Sci. Tech J. Ilmu Pengetah. dan Teknol., vol. 6, no. 1, pp. 26–32, 2020, doi:
10.30738/jst.v6i1.6609.
[4] Yusfrizal, “Rancang Bangun Aplikasi Kriptografi Pada Teks Menggunakan Metode
Reverse Chiper Dan Rsa Berbasis Android,” J. Tek. Inform. Kaputama, vol. 3, no. 2, pp.
29–37, 2019.
[5] P. Sukamto, “Implementasi Algoritma DSA Dalam Pembuatan Tanda Tangan Digital,”
2019.
[6] K. M. Arif, J. Teknik, I. Fakultas, I. Komputer, and U. M. Riau, “Analisis Kinerja DSA
(Digital Signature Algoritm) Dengan Pendekatan Kompresi Huffman Pada Data
Multimedia,” 2011.
[7] A. Singh, “Hybrid Cryptographic solution using RSA , Blowfish and MD5 for
Information Security in Cloud Computing,” vol. 71, no. 3, pp. 1250–1268, 2022.
[8] L. J. Pangaribuan, “Kriptografi Hybrida Agloritma Hill Cipher Dan Rivest Shamir
Adleman (RSA) Sebagai Pengembangan Kriptografi Kunci Simetris (Studi Kasus : Nilai
Mahasiswa Amik Mbp),” J. Teknol. Inf. Dan Komun., vol. 7, no. 1, pp. 11–26, 2018.
[9] R. Saputra and Z. Z. A. Mustafa, “Aplikasi Pengaman Data Email Menggunakan

JACIS : Journal Automation Computer Information System: first_page – end_page


ISSN: xxxx - xxxx (media online) 5

Algoritma Aes Dan Rc 4 Pada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Sumatera
Selatan Berbasis Website,” 2022, [Online]. Available:
http://repo.palcomtech.ac.id/id/eprint/990/1/SKRIPSI_IF_2022_RENDY
SAPUTRA_ZAKI ZARKASIH.pdf
[10] M. A. Bin Aziz, “Applying Covert Channel in Tcp Fast Open ( Tfo ),” 2019.

Title of manuscript (Author / correspondence author)

Anda mungkin juga menyukai