Anda di halaman 1dari 3

“Faktor Lingkungan Tempat Kerja yang Mempengaruhi Karyawan

Kinerja dalam suatu Organisasi”: Sebuah studi tentang Greenwich


Universitas Karach
1. Kinerja Pegawai
Tujuan organisasi paling baik dicapai melalui pelatihan dan pengembangan sumber
daya organisasi, khususnya bertujuan untuk seorang karyawan. Dengan Investasi pada
sistem SDM menyebabkan peningkatan tingkat kinerja karyawan, jika digunakan
secara efektif oleh organisasi.

Kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil dari seluruh tindakan kumulatif yang
dilakukan seorang karyawan dengan menggunakan keterampilan, kemampuan, dan
pengetahuannya untuk situasi atau tugas tertentu selama jangka waktu tertentu
(Prasetya & Kato, 2011). Jadi Ini adalah salah satu langkah menuju pencapaian
tujuan organisasi, itulah alasan mengapa manajemen sumber daya manusia
menganggap peningkatan keterampilan karyawan sangat penting, karena
berkorelasi langsung dengan kinerja (Suhartini, 1995).

Lingkungan tempat kerja juga merupakan faktor penting yang mempunyai dampak
signifikan terhadap kinerja seorang karyawan, pemenuhan kebutuhan intrinsik,
ekstrinsik, dan sosialnya, menjadi landasan bagi mereka untuk bertahan dalam suatu
organisasi, serta menjadi penentu utama kualitas kerja dan kinerja.

2. Kepemimpinan
Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses di mana seorang individu mempengaruhi
kelompok di bawah bawahannya dengan menggunakan keterampilan, pengetahuan,
dan keahliannya untuk mencapai berbagai tujuan seperti mencapai tingkat kinerja
tinggi dan memantau karyawan, menjaga motivasi karyawan, dan mencapai tujuan
organisasi.

3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah Susunan atribut yang berbeda-beda antara satu organisasi
dengan organisasi lainnya.
Budaya organisasi dapat digambarkan sebagai seperangkat nilai, perilaku, dan
keyakinan umum yang dipraktikkan untuk mencapai tujuan organisasi, dan
merupakan salah satu alasan utama mengapa organisasi dengan budaya yang
dikembangkan dan dipraktikkan dengan kuat cenderung berkinerja lebih baik
dibandingkan organisasi yang budayanya tidak berkembang. lemah (Deal & Kennedy,
1982). Karena budaya organisasi berhubungan langsung dengan praktik SDM,
budaya organisasi juga mempunyai dampak positif terhadap kinerja dan
kemampuan beradaptasi karyawan, membantu mereka mengatasi tantangan
dan situasi apa pun di perusahaan, dan memberi mereka arahan menuju
pencapaian tujuan atau sasaran bersama
4. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan mengacu pada proses pelatihan karyawan dengan tujuan
untuk mengembangkan keterampilan mereka dan meningkatkan produktivitas secara
keseluruhan, biasanya dalam bentuk berbagai kegiatan terencana dan sistematis yang
meningkatkan tingkat keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan penting untuk
melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dalam batas waktu yang ditentukan
organisasi.
Tiga alasan utama mengapa suatu organisasi memberikan pelatihan dan
pengembangan kepada karyawannya
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas dan kinerja
2. Mencapai tujuan organisasi
3. Membuat karyawan berhasil dalam situasi apapun, di mana mereka akan gagal
tanpa pelatihan yang
diberikan.
Tiga jenis pelatihan utama yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
1. TNA (Analisis Kebutuhan Pelatihan)
2. Pendekatan Isi dan Penyampaian Pelatihan
3. OJT (Pelatihan kerja)

5. Penghargaan dan Insentif


Manfaat yang diterima karyawan dari pemberi kerja karena menyelesaikan tugas atau
tanggung jawab tertentu di luar gajinya disebut penghargaan, dan merupakan elemen
kunci untuk motivasi mereka, meningkatkan tingkat produktivitas, serta memainkan
peran tertentu dalam retensi karyawan.
Sedangkan Imbalan(insentif) dapat dibagi menjadi dua kategori berbeda, yaitu
imbalan ekstrinsik dan intrinsik. Imbalan ekstrinsik bersifat nyata dan diberikan
ketika seseorang atau tim mencapai tugas tertentu, misalnya piala, medali, sertifikat,
atau bahkan imbalan uang, dan oleh karena itu berasal dari luar diri pribadi, yaitu
eksternal. Sebaliknya, penghargaan intrinsik bersifat tidak berwujud, dan dapat
berbentuk rasa pencapaian, kepuasan diri, dll., yang artinya berasal dari dalam diri
seseorang.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan semangat, motivasi, dan manfaat staf bagi
organisasi dalam jangka panjang, organisasi harus memiliki program
penghargaan dan pengakuan yang efektif. Perubahan sistem penghargaan akan
berdampak langsung pada motivasi karyawan. Misalnya jika sistem atau skala
penghargaan ditingkatkan maka akan berdampak positif pada motivasi
karyawan, begitu pula sebaliknya.

6. Stres
Stres merupakan emosi negatif yang dialami manusia, terlihat dari perubahan perilaku
fisik dan psikologis yang biasanya terjadi ketika individu menghadapi kesulitan dalam
mengelola tugas, rekan kerja, jangka waktu, atau sekadar mengatasi lingkungan
sekitarnya (Taylor, 1995). Stres mempunyai dampak negatif pada kinerja individu,
dan jika dibiarkan, dapat mempengaruhi kinerja tim dan departemen secara
keseluruhan (Sherman, Bahlander, & Snell, 1996).
Saat ini, stres kerja terus meningkat dan menjadi salah satu tantangan utama
yang harus diatasi oleh organisasi di seluruh dunia, karena dampak negatif yang
dapat ditimbulkannya, seperti rendahnya produktivitas, ketidakhadiran, keluar
masuk, dan ketidakpuasan kerja di kalangan pekerja. yang lain, merugikan
organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang

HASIL PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai