Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
KLINIK PRATAMA MANDIRI BERSAMA
DENGAN
PETUGAS PENGANGKUTAN SAMPAH TENTANG PENGANGKUTAN SAMPAH

Nomor :
Nomor :

Pada hari ini Senin Tanggal Dua Bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga di desa Parang
Sikureung, para pihak yang bertandatangan dibawah ini:
1. Nama : Zulfadhly, A.md.Kep
Jabatan : Pimpinan Klinik Pratama Mandiri Bersama
Alamat: : Desa Parang Sikureung Kec. Matangkuli Kab. Aceh Utara
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai :
PIHAK PERTAMA
2. Nama : Taufiq
Alamat : Desa Parang Sikureung Kec. Matangkuli Kab. Aceh Utara
Jabatan : Petugas Pengambil Iuran Sampah
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai :
PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa:
1. PIHAK PERTAMA adalah Klinik Pratama Mandiri Bersama sebuah institusi yang bergerak
dalam bidang kesehatan
2. PIHAK KEDUA adalah Petugas Pengangkatan Sampah yang melakukan kegiatan dalam
bidang jasa pelayanan yang salah satunya pengambilan dan pengangkutan sampah.
3. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan perjanjian kerjasama dalam haql pengangkutan
sampah domestic.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan
kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk melaksanakan kerja sama didalam
pengangkutan samaph domestic guna menciptakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat,
dimana Pihak Kedua akan menyediakan fasilitas untuk melakukan pengangkutan sampah.
2. Sampah dimaksud adalah sampah domestic yang terdapat di lingkungan Klinik Pratama
Mandiri Bersama sebagai akibat dari pembuangan sampah yang berasal dari lingkungan
Puskemas Tampo.
PASAL 2
LINGKUP KERJASAMA

1. Pihak Pertama akan mengumpulkan sampah di lingkungan Klinik Pratama Mandiri Bersama
yang beralamat di Desa Parang Sikureung Kec. Matangkuli Kab. Aceh Utara yang
selanjutnya ditaruh di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang disediakan oleh Pihak
Pertama.
2. Pihak Kedua menyediakan fasilitas layanan pengambilan sampah dari Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) di Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Utara ke Tempat Pembuangan AKhir
(TPA).
3. Jadwal pengambilam sampah dan pengangkutan sampah oleh Pihak Kedua dilaksanakan
setiap Hari Senin dan Kamis atau dua kali dalam seminggu.
4. Tata cara pengambilan sampah dan pengangkutan sampah oleh Pihak Kedua dengan
memperhatikan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012, tentang Pengoelolahan Sampah.

PASAL 3
BIAYA DABTATA CARA PEMBAYARAN

1. Kedua belah pihak sepakat dalam pembayaran atas pekerjaan tersebut dalam perjanjian ini
dilaksanakan setiap bulan setelah pekerjaan selesai dilakukan oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar retribusi pengangkutan sampah kepada Pihak
Kedua sesuai dengan Perda No. 19 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum di Kabupaten
Aceh Utara dan pembayaran retribusi setiap tanggal 1 s/d setiap bulan.
3. Apabila ada perubahan tarif/retribusi dari Pihak Kedua, maka Pihak Kedua berkewajiban
untuk memberitahukan perubahan tarif tersebut kepada Pihak Pertama paling lambat satu
bulan sebelum deberlakukan.
PASAL 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA

Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak ditanda
tanganinya surat perjanjian kerjasama ini dan akan dievaluasi setiap tahunnya atas kesepakatan
kedua belah pihak.
PASAL 5
FORCE MAJEURE

1. Kedua belah pihak sepakat bahwa apabila didalam pelaksanaan operasional sampah, seperti
tersebut pasal 1 (satu) diatas Pihak Pertama mengalami gangguan/kerusakan yang
disebabkan oleh keadaan force majeure, maka Pihak Pertama harus memberitahukan secara
tertulis mengenai keadaan tersebut Kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 2 x 24 jam
setelah terjadinya force majeure tersebut.
2. Keadaan force majeure seperti yang dimaksud pada ayat (1) diatas antara lain adalah
peperangan, huru hara, unjuk rasa massa, pemberontakan, krisis nasional, kebakaran,
sabotase, epidemi, bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan lain-lain diluar kemauan
dan kemampuan Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
3. Apabila terjadi keadaan force majeure seperti tersebut diatas sehingga tidak memungkinkan
Pihak Pertama dan Pihak Kedua melanjutkan perjanjian kerjasama ini, maka kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikannya segala sesuatunya secara musyawarah.
PASAL 6
GANGGUAN PENGANGKUTAN

Apabila terjadi gangguan pada proses pengangkutan sampah karena sesuatu dan lain hal maka
Pihak Kedua tetap akan melaksanakan pengangkutan sampah tersebut dalam waktu 3 hari sejak
pemberitahuan Pihak Pertama.
PASAL 7
PEMINDAHTANGANAN PERJANJIAN

1. Kedua belah pihak, selama perjanjian ini berlansung dilarang untuk memindahtangankan
sebagai atau seluruhnya isi-isi dan atau kondisi perjanjian ini kepada Pihak Ketiga atau
pihak-pihak lainnya.
2. Dalam hal Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya seperti yang telah
ditentukan pada perjanjian kerjasama ini, karena adanyan gangguan alat atau akibat force
majeure, maka Pihak Kedua dapat menunjuk pelaksana Pihak Kedua untuk melakukan
pengambilan, pengangkutan dan penbuangan sampah milik Pihak Pertama dengan terlebih
dahulu, mendiskusikan hal tersebut kepada Pihak Pertama.
PASAL 8
PENGHENTIAN PERJANJIAN

1. Jika pada saat perjanjian kerjasama ini berlangsung, Pihak Pertama atau Pihak Kedua tidak
mematuhi kewajibannya seperti pada pasal-pasal perjanjian ini, maka Pihak Pertama atau
Pihak Kedua dapat menghentikian kerjasama dengan memberikan surat pemberitahuan
minimal 1 (satu) bulan sebelumnya.
2. Apabila penghentian perjanjian kerjasama terjadi disebabkab oleh kondisi sesuai dengan apa
yang telah disebutkan pada ayat (1) diatas, maka para pihak diharuskan untuk terlebih dahulu
menyelesaikan dan mematuhi segala kewajiban-kewajiban yang belum terselesaikan dalam
tempo tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah penghentian perjanjian dilakukan.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah guna
mencapai mufakat.
2. Apabila musyawarah tidak tercapai kata sepakat untuk menyelesaikan melalui jalur hukum di
Pengadilan Negeri Kabupaten Aceh Utara.
PASAL 10
PENUTUP

1. Hal-hal yang mungkin timbul sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan dan diatur bersama dikemudian hari dalam suatu bentuk addendum atas dasar
persetujuan bersama dan merupakan bagian yang mengikat serta tidak terpisahkan dari surat
perjanjian kerjasama ini.
2. Surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Dinas Kebersihan Pertamanan dan Lampu
Jalan Kabupaten Aceh Utara dalam rangkap 2 (dua) dilengkapi dengan materai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk Pihak Pertama dan Pihak
Kedua.

Parang Sikureung, 02 Januari 2023


Pihak Kedua Pihak Pertama

Taufiq Zulfadhly, A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai