Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TANYA JAWAB

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar


Matematika. Dosen pengampu: Drs. Jefferson Roosevelt Watulingas, M.M

Oleh:
Deajeng Azura Faradiba (2105046014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
LEMBAR TANYA JAWAB TUGAS KELOMPOK

KELOMPOK
Nama Kelompok : 3 (tiga)
Anggota Kelompok :
1. Muhammad Ramadani
2. Selvia Nuraini
3. Deajeng Azura Faradiba
4. Reisa Evita Zahradia
5. Nella Mauletania

PERTANYAAN
1. Mufid Amien Siregar (1905046005)
Jelaskan keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe make a
match?
Jawab:
a. Mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
b. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
c. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar.
d. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.
e. Kerja sama antar siswa terwujud dengan dinamis.
f. Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh siswa.

2. Ana Monika Guinet (2105046001)


Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam penerapan make a match?
Jawab:
Komponen-komponen dalam kegiatan pembelajaran adalah:
a. Siswa, seseorang yang bertidak sebagai pencari dan penerima isi
pelajaran.

1
b. Guru, seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan
peran lainnya dalam kegiatan belajar mengajar yang efektif.
c. Tujuan, pernyataan tentang perubahan perilaku setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran.
d. Materi pelajaran, segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
e. Metode, cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai
tujuan.
f. Media, bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan
untuk menyajikan informasi kepada siswa.
g. Evaluasi, cara yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

3. Septi Nur Faisah (2105046002)


Apa manfaat dari model pembelajaran make a match?
Jawab:
Manfaat yang diperoleh dari menerapkan model pembelajaran make a
match ialah peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk belajar, peserta
didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan
terkurangi bebannya, meningkatkan kemampuan bekerja sama atau
kolaborasi.

4. Dwiyanti Suriani (2105046003)


Sebutkan apa saja kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
Jawab:
Kelemahan-kelemahan model make a match adalah sebagai berikut:
a. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
b. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak
bermain-main dalam proses pembelajaran.
c. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.

2
d. Pada kelas yang jumlah muridnya banyak jika kurang bijaksana maka
akan menimbulkan keributan.
e. Dalam mengembangkan dan melaksanakan model make a match, guru
selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam berbagai
kesempatan agar tidak terjadi keributan didalam kelas. Memotivasi siswa
menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kesadaran pada diri siswa
terhadap keseriusan dalm proses belajar mengajar.

5. Mustika Pebrianti (2105046004)


Jelaskan apa saja yang dimaksud tahapan-tahapan dari model pembelajaran
make a match?
Jawab:
Tahapan-tahapan dari model pembelajaran make a match adalah sebagai
berikut:
a. Tahapan persiapan (pembagian kelompok dan mengatur posisi
kelompok).
b. Tahapan penyampaian (setiap kelompok bergerak untuk mencari
pasangan antara pertanyaan dan jawaban yang terdapat di kartunya, serta
akan dilakukan diskusi).
c. Tahapan penampilan hasil (setiap kelompok yang sudah memasangkan
kartu pertanyaan dan jawaban wajib menunjukkan kepada kelompok
penilai).

6. Sarla (2105046005)
Bagaimana peran dari seorang guru dalam model pembelajaran kooperatif
tipe make a match ini?
Jawab:
Peran guru pada model make a match ini adalah sebagai pemonitor
atau fasilitator. Guru merancang bagaimana proses pembelajaran ini dengan
menyiapkan tahapan-tahapan pelaksanaan agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.

3
7. Uhra Maulani Utami (2105046006)
Apa saja ciri-ciri dari model pembelajaran kooperatif tipe make a match?
Jawab:
Model pembelajaran make a match melibatkan materi ajar yang
memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka
belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk
menyelesaikan tugas. Keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha
berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan
tugas kelompok. Keterampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran
siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Dalam hal ini
guru berperan sebagai pemonitor dan fasilitator.

8. Fatma Wati (2105046007)


Sebutkan tujuan dari pembelajaran kooperatif itu sendiri?
Jawab:
a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
b. Agar peserta didik dapat saling menghargai satu sama lain meskipun
beda ras, kemampuan, maupun kelas sosial.
c. Untuk mengajarkan peserta didik bekerjasama dan mengembangkan
keterampilan sosialnya.

9. Firanda (2105046008)
Apa tujuan dari model pembelajaran make a match?
Jawab:
Penggunaan model make a match dalam proses belajar mengajar
memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yakni untuk mendalami materi, untuk
mempelajari materi, dan untuk selingan ketika guru menyampaikan materi.
Sehingga dengan model ini diharapkan proses pembelajaran akan berjalan
dengan efektif, efisien, dan menyenangkan bagi siswa.

4
10. Irga Nandita (2105046011)
Apakah model pembelajaran make a match dapat digunakan dalam semua
mata pelajaran dan cocok untuk seluruh tingkatan usia?
Jawab:
Ya, model pembelajaran ini dapat digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

11. Dewi Murni (2105046017)


Apa kelebihan dari model pembelajaran make a match yang membedakan
dengan model pembelajaran yang lain?
Jawab:
Kelebihan model pembelajaran make a match sebagai berikut:
a. Mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
b. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
c. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar.
d. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.
e. Kerja sama antar siswa terwujud dengan dinamis.
f. Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh siswa.

12. Aqmal Hakim (2105046018)


Mengapa seorang guru harus menggunakan model make a match dalam
pembelajaran IPA, khususnya Sekolah Dasar?
Jawab:
Karena model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam 3
aspek indikator hasil belajar yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Selain itu, model ini dapat membuat pelajaran IPA menjadi lebih hidup,
relevan dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

5
13. Mujahadah (2105046019)
Mengapa kalian menggunakan model make a match?
Jawab:
Karena metode ini sangat menarik, mampu menciptakan suasana
belajar yang aktif dan menyenangkan, dapat menarik perhatian siswa, dan
dapat membentuk kerjasama yang dinamis antar sesama siswa.

14. Desita Dwi Ramadhani (2105046020)


Apa saja yang perlu dipertimbangkan bagi pendidik ketika akan memilih
dan menerapkan model pembelajaran make a match?
Jawab:
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan model
ini yaitu tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa, karakteristik bahan
pelajaran atau materi pelajaran, waktu yang digunakan, fasilitas, media
dan sumber belajar.

15. Ana Laela Putri Rohmaniyah (2105046021)


Media pembelajaran apa saja yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar pada model pembelajaran make a match?
Jawab:
Media yang dapat digunakan adalah kartu bergambar.

16. Jumain (2105046022)


Bagaimana penerapan model pembelajaran make a match dalam
kehidupan sehari-hari?
Jawab:
Guru dapat menerapkan model pembelajaran ini pada materi-materi
pelajaran di sekolah, lalu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan
mereka akan belajar secara aktif untuk mencari kartu yang cocok dengan

6
kartunya. Hal ini akan meningkatkan kerja sama antar sesame siswa dan
membuat mereka semangat dalam belajar.

17. Syahrul Ramadhanul Fajri (2105046023)


Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran make a match?
Jawab:
Model pembelajaran make a match adalah model yang penerapan
proses belajarnya siswa dengan mencari pasangan sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model
pembelajaran ini lahir sebagai alternatif lain untuk mengefektifkan proses
pembelajaran di sekolah. Guru-guru akan mempersiapkan kartu yang
berisi soal dan jawaban berupa gambar atau kartu mengenai suatu konsep,
yang nantinya akan dipasangkan siswa.

18. Riza Akbar Nur Ikhsan (2105046024)


Berikan satu contoh penerapan model pembelajaran make a match pada
proses belajar matematika!
Jawab:
Contoh penerapan model ini pada matematika adalah pada materi
statistika kelas VII SMP, guru menyiapkan kartu yang berisi pertanyaan
dan jawaban. Contohnya kartu soal berisi pertanyaan mengenai bagaimana
bentuk diagram lingkaran, diagram garis, dan diagram batang. Lalu untuk
kartu jawaban berisi gambar dari masing-masing diagram tersebut.
Selanjutnya siswa dibagi menjadi kelompok dan ketika waktu telah
dimulai siswa langsung memikirkan dan mencari pasangan kartu yang
cocok dengan kartunya.

19. Anastasya Rombe Kabanga (2105046025)


Apabila pendidik menggunakan model pembelajaran make a match dalam
suatu pembelajaran, bagaimana tindakan yang dapat pendidik lakukan
untuk meminimalisir kekurangan yang ada pada model pembelajaran ini?

7
Jawab:
Pendidik harus lebih mempersiapkan komponen atau amdeia apa saja
yang digunakan dalam model pembelajaran ini, sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar dan pendidik harus dapat mengatur peserta
didik agar tertib sehingga tidak terjadi keributan.

20. Syavira Azhaar Syafaatul Balqis (2105046026)


Apa saja fungsi dari proses mengajar?
Jawab:
Fungsi dari proses mengajar adalah untuk membangun dan
mengembangkan potensi peserta didik dan mendesain pembelajaran
menjadi lebih baik.

21. Aeinatul Auliyah (2105046027)


Jelaskan fungsi dari model pembelajaran?
Jawab:
Model pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk
menyampaikan materi saja, melainkan berfungsi juga untuk pemberian
dorongan, pengungkap tumbuhnya minat belajar, penyampaian bahan
belajar, pencipta iklim belajar yang kondusif, tenaga untuk melahirkan
kreativitas, pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar,
dan pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar.

22. Muhammad Takbir (2105046028)


Sebutkan komponen dalam kegiatan pembelajaran?
Jawab:
a. Peserta Didik
b. Guru
c. Tujuan Pembelajaran
d. Materi atau Isi
e. Metode

8
23. Rahma Adya Pinastika (2105046029)
Apa saja tahapan-tahapan yang diperlukan dalam kegiatan model
pembelajaran make a match?
Jawab:
Tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu tahapan persiapan
(pembagian kelompok dan mengatur posisi kelompok), tahapan
penyampaian (setiap kelompok bergerak untuk mencari pasangan antara
pertanyaan dan jawaban yang terdapat di kartunya, serta akan dilakukan
diskusi), dan tahapan penampilan hasil (setiap kelompok yang sudah
memasangkan kartu pertanyaan dan jawaban wajib menunjukkan kepada
kelompok penilai).

24. Mutiara Mumtaza (2105046030)


Apa latar belakang dari munculnya pembelajaran kooperatif tipe make a
match?
Jawab:
Pembelajaran kooperatif dengan metode make a match muncul
karena adanya perkembangan dalam sistem pembelajaran yang ada.
Pembelajaran kooperatif dengan metode make a match menggantikan
sistem pembelajaran yang individual dimana guru terus memberikan
informasi (guru sebagai pusat) dan peserta didik hanya mendengarkan.
Dalam metode ini siswa menjadi lebih aktif untuk menyelesaikan suatu
masalah yang ada dengan adanya suasana pembelajaran yang lebih
menyenangkan.

25. Raudatul Hikmah (2105046033)


Apa definisi dari model pembelajaran make a match menurut kelompok?
Jawab:
Model ini berarti siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model

9
pembelajaran ini lahir sebagai alternatif lain untuk mengefektifkan proses
pembelajaran di sekolah. Model pembelajaran yang mana guru akan
mempersiapkan kartu yang berisi soal dan jawaban berupa gambar atau
kartu mengenai suatu konsep, yang nantinya akan dipasangkan siswa.

26. Marhamah (2105046034)


Aspek penting apa yang mendasari model pembelajaran make a match?
Jawab:
Aspek-aspek yang mendasari model pembelajaran ini adalah diantaranya:
a. Peserta Didik
b. Guru
c. Tujuan Pembelajaran
d. Materi atau Isi
e. Metode

27. Musdalifa (2105046035)


Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar?
Jawab:
Tugas pendidik pada model pembelajaran ini adalah sebagai
pemonitor atau fasilitator. Pendidik merancang bagaimana proses
pembelajaran ini dengan menyiapkan tahapan-tahapan pelaksanaan agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

28. Yan Ayu Lintang Sagita (2105046036)


Bagaimana peran guru dalam sistem pembelajaran kooperatif ini?
Jawab:
Berbagai peran guru dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan belajar.
b. Menentukan jumlah kelompok dalam kelompok belajar.
c. Menentukan tempat duduk siswa.

10
d. Merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan positif.
e. Menentukan peran serta untuk menunjang saling ketergantungan
positif.
f. Menjelaskan tugas akademik.
g. Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja
sama.
h. Menyusun akuntabilitas individual.
i. Mejelaskan kriteria keberhasilan.
j. Memantau perilaku siswa.
k. Memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas.
l. Menutup pelajaran.
m. Menilai kerja sama antar anggota kelompok.

29. Ayu Cintiya Usmawati (2105046079)


Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
diperlukan beberapa indikator. Lalu apa saja indikator yang menunjukkan
kemampuan pemecahan masalah matematis?
Jawab:
Indikator yang menunjukkan kemampuan pemecahan masalah sistematis
adalah sebagai berikut:
a. Mampu membuat atau menyusun model matematika, meliputi
kemampuan merumuskan masalah situasi sehari-hari.
b. Menunjukkan pemahaman masalah, meliputi kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan
kecakupan unsur yang diperlukan.
c. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan, meliputi
kemampuan memunculkan berbagai kemungkinan atau alternatif cara
penyelesaian, rumus-rumus atau pengetahuan mana yang dapat
digunkan dalam pemecahan masalah tersebut.
d. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawab.

11
LEMBAR TANYA JAWAB TUGAS MANDIRI

1. Jelaskan keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe think pair


square ! (Mufid Amien Siregar_1905046005)
Jawab :
Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yaitu:
a) Optimalisasi partisipisasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan
memberi kesempatan kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan
partisipasi mereka kepada siswa lain.
b) Siswa dapat meningkatkan motivasi dan mendapatkan rancangan untuk
berpikir, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam
menguji ide dan pemahamannya sendiri.
c) Siswa akan lebih banyak berdiskusi, baik pada saat berpasangan, dalam
kelompok berempat, maupun dalam diskusi kelas, sehingga akan lebih
banyak ide yang dikeluarkan siswa dan akan lebih mudah dalam
merekonstruksi pengetahuannya.
d) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan siswa
yang lebih pintar ataupun dengan siswa yang lebih lemah.
e) Dominasi guru dalam pembelajaran semakin berkurang. Guru hanya
berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk berusaha
mengerjakan tugas dengan baik.

2. Jelaskan kelemahan dari model pembelajaran kooperatof tipe think pair


square! (Aeinatul Auliyah_2105046027)
Jawab:
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yaitu :
a) Guru harus pandai mengatur waktu sehingga setiap tahapan dapat dilalui.
b) Guru harus dapat mensosialisasikan setiap tahapan berlangsung lebih
baik.

12
c) Memungkinkan terjadinya kesulitan pengembilan kesimpulan saat siswa
berdiskusi mengenai suatu pokok materi.

3. Jelaskan apa yang dimaksud tahapan think, pair, dan square pada metode
pembelajaran kooperatif tipe think pair square ! (Ana Laela Putri
Rohmaniyah_2105046021)
Jawab :
a) Think (berpikir) : Pada tahap ini siswa bekerja secara individual sebelum
bekerjasama dan berdiskusi dengan kelompoknya. Guru akan
memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian Siswa persilahkan untuk
membaca, memahami dan memikirkan kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang diberikan oleh guru secara mandiri
b) Pair (berpasangan) : Pada tahap ini siswa diminta untuk berpasangan
dengan teman lainnya dan membentuk kelompok. Selanjutnya
masing-masing siswa
mengemukakan jawaban yang telah dipikirkan pada tahap think dan
mendiskusikan bersama dengan pasangannya.
c) Square (berbagi berempat) : Pada tahap ini, kelompok berpasangan akan
bergabung dengan pasangan kelompok lainnya sehingga membentuk
kelompok kecil yang terdiri 4 orang atau 2 pasang. Kedua pasangan ini
mendiskusikan tugas-tugas yang belum dipahami ketika diskusi dengan
pasangan sebelumnya dan menetapkan hasil akhir jawaban hasil diskusi
kelompok.

4. Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam penerapan Think Pair Square?
(Ana Monika Guinet_2105046001)
Jawab:
Adapun komponen yang dibutuhkan dalam penerapan Think Pair Square
yaitu :
a. Pendidik menguasai materi dan paham langkah-langkah penerapan Think
Pair Square

13
b. Peserta didik yang telah dikelompokkan secara heterogen paham terhadap
penerapan Think Pair Square
c. LKS yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya akan
didiskusikan oleh peserta didik.
d. Buku yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam menyelesaikan
soal-soal dalam LKS.

5. Apa manfaat dari metode pembelajaran Think Pair Square ! (Anastasya


Rombe Kabanga_2105046025)
Jawab:
a) Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan
tugasnya.
b) Para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika
menggunakan Think Pair Square. Mereka dapat berkonsentrasi
mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan
pertanyaan tingkat tinggi.

6. Pada kelas berapakah metode Think Pair Square bisa diterapkan pada siswa?
(Aqmal Hakim_2105046018)
Jawab:
Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square bisa kita terapkan
pada siswa SMA dari kelas X, XI, dan XII.

7. Bagaimana peran guru dalam sistem pembelajaran kooperatif ini ? (Ayu


Cintya Usmawati_2105046079)
Jawab:
Berbagai peran guru dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan pembelajaran,
b) Menentukan jumlah kelompok dalam kelompok belajar,
c) Menentukan tempat duduk siswa,

14
d) Merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan positif,
e) Menentukan peran serta untuk menunjang saling ketergantungan positif,
f) Menjelaskan tugas akademik,
g) Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja sama,
h) Menyusun akuntabilitas individual,
i) Menyusun kerja sama antar kelompok,
j) Menjelaskan kriteria keberhasilan,
k) Menjelaskan perilaku siswa yang diharapkan,
l) Memantau perilaku siswa,
m) Memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas,
n) Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan bekerja sama,
o) Menutup pelajaran,
p) Menilai kerja sama antar anggota kelompok.

8. Sebutkan tujuan dari pembelajaran kooperatif itu sendiri ? (Desita Dwi


Ramadhani_2105046020)
Jawab:
a) Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial,
juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting
lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model
struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa
pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan
hasil belajar, di samping mengubah norma yang berhubungan dengan
hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik
pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja
bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b) Penerimaan terhadap perbedaan individu

15
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya.
Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai
latar belakang dan kondisi untuk bekerja deagan saling bergantung pada
tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan
belajar saling menghargai satu sama lain.
c) Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.
Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat
ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

9. Sebutkan tujuan dari pembelajaran think pair square ? (Dewi


Murni_2105046017)
Jawab:
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square digunakan untuk
meningkankan kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan mendorong siswa
untuk berbagi informasi dengan siswa lain. Dalam pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Square membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen
yang terdiri dari empat orang.

10. Apa yang membedakan pembelajaran think pair share dan pembelajaran think
pair square? (Dwiyanti Suriani_2105046003)
Jawab:
Kesempatan yang diberikan dalam pembelajaran Think Pair Square
merupakan pemberian waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban
mereka masing-masing, kemudian memasangkan dengan seorang teman
untuk mendiskusikannya.
Akhirnya meminta siswa bergabung dengan kelompok lain. Inilah yang
merupakan letak perbedaan Think Pair Square dengan pendekatan Think

16
Pair Share yaitu proses pengelompokannya, pada Think Pair Share proses
pengelompokannnya terjadi satu kali sedangkan pada Think Pair Square
proses pengelompokannya terjadi dua kali yaitu adanya penggabungan dua
kelompok menjadi satu kelompok.

11. Sebutkan ciri-ciri dari sistem pembelajaran think pair square? (Fatma
Wati_2105046007)
Jawab:
Ciri dari pembelajaran kooperatif tipe think-pair-square yaitu sebagai berikut.
a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberi tugas
kepada semua kelompok.
b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan
berdiskusi dengan pasangannya.
d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Setiap
siswa mempunyai kesempatan untuk membagi hasil kerja kepada
kelompok berempat.

12. Apa saja fungsi dari proses mengajar? (Firanda_2105046008)


Jawab:
Fungsi dari proses mengajar adalah untuk membangun dan mengembangkan
potensi peserta didik dan mendesain pembelajaran menjadi lebih baik.

13. Sebutkan komponen dalam kegiatan pembelajaran? (Irga


Nandita_2105046011)
Jawab:
f. Peserta Didik
g. Guru
h. Tujuan Pembelajaran
i. Materi/Isi
j. Metode

17
14. Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematid sisw diperlukan
beberapa indikator. Lalu apa saja indikator yang menunjukkan kemampuan
pemecahan masalah matematis? (Jumain_2105046022)
Jawab:
Indikator yang menunjukkan kemampuan pemecahan masalah sistematis
adalah sebagai berikut:
e. Mampu membuat atau menyusun model matematika, meliputi
kemampuan merumuskan masalah situasi sehari-hari.
f. Menunjukkan pemahaman masalah, meliputi kemampuan
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecakupan
unsur yang diperlukan.
g. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan, meliputi kemampuan
memunculkan berbagai kemungkinan atau alternatif cara penyelesaian,
rumus-rumus atau pengetahuan mana yang dapat digunkan dalam
pemecahan masalah tersebut.
h. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawab

15. Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran


kooperatif tipe think pair square agar dapat efektif untuk mengajarkan materi
matematika? (Marhamah_2105046034)
Jawab:
a) Think (berpikir) : Pada tahap ini siswa bekerja secara individual sebelum
bekerjasama dan berdiskusi dengan kelompoknya. Guru akan
memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian Siswa persilahkan untuk
membaca, memahami dan memikirkan kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang diberikan oleh guru secara mandiri
b) Pair (berpasangan) : Pada tahap ini siswa diminta untuk berpasangan
dengan teman lainnya dan membentuk kelompok. Selanjutnya
masing-masing siswa
mengemukakan jawaban yang telah dipikirkan pada tahap think dan
mendiskusikan bersama dengan pasangannya.

18
c) Square (berbagi berempat) : Pada tahap ini, kelompok berpasangan akan
bergabung dengan pasangan kelompok lainnya sehingga membentuk
kelompok kecil yang terdiri 4 orang atau 2 pasang. Kedua pasangan ini
mendiskusikan tugas-tugas yang belum dipahami ketika diskusi dengan
pasangan sebelumnya dan menetapkan hasil akhir jawaban hasil diskusi
kelompok.

16. Apa yang ditekankan pada motode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Square? (Muhammad Ramadhani_2105046012)
Jawab:
Metode ini menekankan kepada peserta didik agar dapat mengutarakan
pendapatnya secara individual, dimana siswa dalam pasangannya
mendiskusikan jawabannya dengan kelompok berempat daripada dengan
kelas.

17. Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe think pair square berlaku pada
kurikulum 2013? (Muhammad Takbir_2105046028)
Jawab:
Ya, berlaku

18. Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe think pair square merupakan
metode pembelajaran yang efektif untuk diterapkan saat ini?
(Mujahadah_2105046019)
Jawab:
Ya, efektif karena metode ini menuntut siswa untuk berfikir kritis dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

19. Bagaimana cara evaluasi pada metode pembelajaran koopertif tipe Think Pair
Square? (Musdalifah_2105046035)
Jawab:

19
Evaluasi tentang hasil pengajaran dilakukan secara perorangan untuk
mengukur sejauh mana peningkatan prestasi belajar matematika siswa.

20. Apakah ada media khusus yang diperlukan pada metode pembelajaran
kooperatif tipe think pair square? (Mustika Pebrianti_2105046004)
Jawab:
Tidak ada.

21. Sebutkan 4 motivasi belajar menurut Biggs dan Telfer! (Mutiara


Mumtaza_2105046030)
Jawab:
Motivasi Instrumental, motivasi sosial, motivasi berprestasi, motivasi
intrinsik.

22. Apa saja 3 bentuk dasar pendekatan belajar siswa menurut Biggs dan Telfer!
(Nella Mauletania_2105046016)
Jawab:
Pendekatan surface, pendekatan deep, dan pendekatan achieving.

23. Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square ini efektif
untuk diterapkan di jenjang SMP? (Rahma Adya Pinastika_2105046029)
Jawab:
Ya, efektif untuk jenjang SMP

24. Apa saja komponen yang diperlukan dalam penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe think pair square? (Raudatul Hikmah_2105046033)
Jawab:
Guru harus menggali pengetahuan awal siswa, guru juga memberikan LKS
kepada seluruh siswa, dan siswa mengerjakannya secara individu.

20
25. Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square efektif untuk
diterapkan di semua materi? (Reisa Evita Zahradia_2105046015)
Jawab:
Iya efektif di semua materi

26. Apa Fungsi dari suatu model pembelajaran? (Riza Akbar Nur
Ikhsan_2105046024)
Jawab:
Salah satu fungsi dari model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran.

27. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?
(Sarla_2105046005)
Jawab:
Ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal
(minat, bakat, motivasi, dan cara belajar) dan faktor eksternal (lingkungan
sekolah dan lingkungan keluarga).

28. Sebutkan tujuan dari pembelajaran kooperatif itu sendiri? (Selvia


Nuraini_2105046013)
Jawab:
a. Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial,
juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting
lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model
struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa
pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan
hasil belajar, di samping mengubah norma yang berhubungan dengan

21
hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik
pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja
bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya.
Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai
latar belakang dan kondisi untuk bekerja deagan saling bergantung pada
tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan
belajar saling menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.
Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat
ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

29. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran kooperatif Think Pair
Square? (Septi Nur Faisah_2105046002)
Jawab:
Model pembelajaran kooperatif tipe think pair square adalah model yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan
mendorong siswa untuk berbagi informasi dengan siswa lain.

30. Apa latar belakang dari munculnya pembelajaran kooperatif tipe make a
match? (Syahrul Ramadhanul Fajri_2105046023)
Jawab:
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match,
siswa diharapkan berkembang dan terus aktif dalam pembelajaran. Ini bisa
menjadi solusi pemerataan pemahaman setiap materi, disamping itu siswa
juga bisa belajar berkerja sama dan memiliki rasa tanggung jawab.

22
31. Apa saja indikator dari belajar secara aktif? (Syavira Azhaar Syafaatul
Baqis_2105046026)
Jawab:
Ciri-ciri sikap proaktif:
- Tidak mudah tersinggung pada apa yang membuat pada sesuatu yang tidak
sesuai
- Bertanggung jawab terhadap tindakannya sendiri dan memilih berfikir
sebelum bertindak.
- Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk
tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak
menyalahkan orang lain.
- Fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah dan tidak mengkhawatirkan
hal-hal yang tidak bisa mereka ubah.
- Tidak menyalahkan keadaan ataupun kondisi lingkungan jika seandainya
ada yang tidak sesuai dengan keinginannya.
- Mampu mengambil keputusan yang tepat walaupun pada situasi yang sangat
sulit.
- Orang proaktif biasanya menggunakan bahasa proaktif, seperti: “Saya bisa”,
“Saya akan”, karena mereka berpikir positif pada setiap keadaaan.

32. Apa saja indikator belajar secara reaktif? (Uhra Maulani


Utami_2105046006)
Jawab:
Bahasa orang reaktif membebaskan dari tanggung jawab. Biasanya, orang
reaktif menggunakan bahasa reaktif seperti “Saya tidak bisa..”,
“Seandainya..”. Orang reaktif percaya bahwa mereka tidak bertanggung
jawab atas apa yang mereka katakan dan lakukan, karena mereka merasa
tidak punya pilihan. Ciri-ciri orang yang reaktif antara lain:
- Sangat mudah tersinggung
- Cenderung menyalahkan orang lain
- Cepat marah (lalu menyesal)

23
- Selalu merasa menjadi korban atas situasi yang menimpa dirinya
- Berubah hanya kalau perlu

33. Jelaskan salah satu faktor psikologi yang mempengaruhi proses belajar! (Yan
Ayu Lintang Sagita_2105046036)
Jawab:
Salah satu faktor psikologi yang mempengaruhi proses belajar adalah
perhatian. Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun
semata-mata kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Untuk dapat
menjamin hasil yang baik, maka seseorang harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya atau dengan cara sekreatif mungkin yang
mengundang perhatian untuk mempelajari hal tersebut.

24

Anda mungkin juga menyukai