Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH KELUARGA RAWAN TAHUN 2023


UPT PUSKESMAS SANANWETAN

A. PENDAHULUAN
Permasalahan Kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,
karena upaya Kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) Tahun 2007 diketahui
penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran
dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada
usia diatas 5 Tahun, Penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Hasil riskesdes 2007 juga menggambarkan
hubungan penyakit degenerative seperti sindroma metabolic, stroke, hipertensi,
obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(Pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Privalensi gisi buruk yang berada di atas
rata-rata nasional (5,4%) di temukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/ kota
sedangkan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang riskesdas 2007
menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk dan
gizi kurang di atas prevalensi nasioanal sebesar 18,4%. Namun demikian, target
rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian perbaikan program
gizi yang di proyeksikan sebesar 20%, dan target millennium development goal
sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya
untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga miskin rawan
kesehatan/resiko tinggi. Upaya pelayanan Kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya Kesehatan wajib dan upaya Kesehatan pengembangan. Salah
satu uoaya Kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh UPT puskesmas
Sananwetan adalah program perawatan Kesehatan masyakat ( Perkesmas).

B. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor:128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas,
upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan Perawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada
upaya pelayanan Kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mengupayakan terbinanya Kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40%
keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan
kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan perkesmas.
Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor
ketidaktahuan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan
masalah kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah
kesehatan terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum
kontak dengan saran pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi
memerlukan tindak lanjut. Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu
keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi. Keluarga
yang tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban sosial dan
ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat lainnya.
Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi kesehatan masyarakat dan
memberikan akses ke pelayanan kesehatan terutama bagi keluarga yang
memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat pelayanan kesehatan.
Penduduk rawan ini telah menjadi salah satu bagian sasaran program
Perkesmas di Puskesmas.
Berdasarkan penelitian Septino (2007) diketahui beberapa masalah
Perkesmas yang dihadapi pada Puskesmas-Puskesmas di Indonesia antara lain
laporan yang tidak sesuai dari Puskesmas, Puskesmas yang tidak membuat
rencana tahunan dan jumlah sasaran tidak dilakukan pendataan. Tentang
masalah dana, Dinas Kesehatan memberikan dana secara block grand ke
Puskesmas berdasarkan usulan kegiatan yang mereka buat. Selanjutnya,
tentang sarana dan prasarana seperti Public Health Nursing (PHN) kit, obat,
buku pedoman dan formulir laporan sudah tersedia, tetapi pencapaiannya masih
rendah.

C. TUJUAN
C.1. Tujuan Umum (Tujuan program/ kegiatan)

Kunjungan Rumah keluarga rawan bertujuan untuk Meningkatnya


kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

C.2. Tujuan Khusus


C.2.1. Terlaksananya kunjungan rumah untuk keluarga rawan di wilayah
kerja UPT Puskesmas sananwetan.
C.2.2. Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan perawatan
C.2.3. Meningkatnya tingkat kemandirian keluarga rawan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
1) Pemberian asuhan keperawatan individu di unit pelayanan rawat jalan
2) Kunjungan rumah keluarga (Home Visite), Kelompok dan masyarakat rawan di
wilayah kerja UPT Puksesmas Sananwetan.
b. Rincian Kegiatan
Dalam melakukan pembinaan kepada keluarga dan kelompok rawan dilaksanakan
di 7 Kelurahan, dimana pembinaan diprioritaskan terhadap keluarga tidak sehat
dengan hipertensi berdasarkan data PIS-PK, dan bekerjasama dengan lintas rogram
dalam melakukan pembinaan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur :
a. Mendata sasaran keluarga rawan berdasarkan data PIS-PK, PKP dan SPM di
wilayah kerja UPT Puskesmas Sananwetan
b. Mengadakan sosialisasi program perawatan kesehatan masyarakat dengan lintas
sektor terkait
c. Pemberian asuhan keperawatan pasien di unit pelayanan rawat jalan, ugd dan
puskesmas pembantu
d. Menyimpulkan data keluarga rawan yang dibina dengan kunjungan rumah yang
dapat melibatkan kader kesehatan
e. Mengkaji dan menganalisa data untuk menetapkan permasalahan lansia risti dan
keluarga yang akan dibina dalam bentuk diagnosa keperawatan keluarga
f. Menyusun rencana pembinaan bersama kader dan keluarga yang bersangkutan
berdasarkan permasalahan yang dihadapi masing-masing keluarga
g. Melaksanakan pembinaan berdasarkan rencana yang disusun
h. Melakukan pemantauan dan penilaian pembinaan dalam rangka mencapai tujuan
pembinaan dengan menetapkan tingkat kemandirian keluarga (KM I – IV)
i. Melaksanakan pengamatan juga di masyarakat sekitar sebagai deteksi dini
masalah kesehatan yang ada

F. SASARAN

Sasaran keluarga rawan yang dikunjungi berdasarkan data dari PIS-PK, SPM, dan PKP
sebanyak 504 keluarga, 7 kelompok dan 3 Kelurahan binaan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sananwetan.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal Kunjungan Rumah di Wilayah kerja UPT Puskesmas Sananwetan Tahun 2023
Jadwal Kegiatan (bulan)
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Memberikan
asuhan
keperawatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kepada lansia
risti dan keluarga
binaan

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


a. Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan setelah selesai kegiatan melalui
google formulir
b. Pelaporan pada akhir kegiatan disampaikan kepada PJ UKM dan Kepala puskesmas
c. Pelaporan Perkesmas ditutup akhir tanggal di setiap bulannya
I. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Monitoring
a. Monitoring kegiatan dilakukan oleh PJ upaya kepada koordinator pelayanan, dan
oleh koordinator pelayanan kepada pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan
b. Monitoring kegiatan meliputi kesesuaian waktu, sasaran dan tempat pelaksanaan
kegiatan
c. Pembahasan hasil monitoring kegiatan (analisa kegiatan) dilaksanakan melalui
pertemuan bulanan Puskesmas
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan:
a. Menilai kesesuaian hasil kegiatan dengan target yang ditetapkan
b. Evaluasi secara berkala setiap 6 bulan sekali melalui indikator yang telah
ditetapkan.

Mengetahui, Blitar, 2 Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Sananwetan Koordinator Perkesmas

drg. SITI JULAIKAH Aang Ferid Hermawan


NIP. 197905012005012014 NIP. 198604172010011005

Anda mungkin juga menyukai