PASIEN HIPERTENSI
MOH. RIDAI
NPM. 72163XXXX
Untuk Memperoleh Gelar Profesi Ners (Ners) Dalam Program Studi Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja
Oleh:
MOH. RIDAI
NPM. ……………………
Karya Ilmiah Keperawatan ini hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : ……………………………………….
NPM : ……………………………………….
Tanda tangan :
Meterai Rp.10.000,-
Tanggal : ……………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
KARYA ILMIAH KEPERAWATAN
NAMA MAHASISWA
NPM…………………
Pembimbing,
(……………………………..)
NIDN…………………..
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
(………………………………)
NIDN………………………….
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH KEPERAWATAN
Diajukan oleh:
Nama : ……………………………………………………………….
NPM : ……………………………………………………………….
Program Studi : Profesi Ners
Judul : ……………………………………………………………….
Karya Ilmiah Keperawatan ini telah diuji dan dinilai oleh dewan Penguji Karya Ilmiah Keperawatan
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja
Pada Tanggal ……………………………………………
DEWAN PENGUJI
Ketua Penguji :. …………………………………….(…...tanda tangan…)
Anggota Penguji : :…………………………………….(…...tanda tangan…)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
(………………………………)
NIDN………………………….
Menyetuji,
Dekan fakultas Ilmu Kesehatan
(………………………………)
NIDN………………………….
HALAMAN PERNYATAAN
Sebagai sivitas akademik Universitas Wiraraja, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ..........................................................................................................
NPM : ..........................................................................................................
ProgramStudi : ..........................................................................................................
Fakultas : ..........................................................................................................
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Wiraraja Hak
Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................... beserta perangkat
yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Universitas Wiraraja berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan skripsi saya maupun artikel ilmiah yang ada di dalamnya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : …………………….
Pada tanggal : …………………….
Yang menyatakan
TTD & Materai
( …………………………………. )
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hanturkan atas kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan Karunia- Nya yang telah
melimpahkan Taufiq, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah
Keperawatan ini dengan judul .........................................................................’
Penyusunan karya ilmiah keperawatan ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan yang
telah diberikan dari berbagai pihak, untuk itu ijinkan peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya ilmiah keperawatan ini. Untuk
itu saya sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari segenap pembaca. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
Sumenep, ………………………..
Peneliti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Isi abstrak penelitian (penjelasan pada 4.2.1 poin J). Paragraf ditulis tanpa indensi
dengan spasi 1.
Kata kunci: terdiri dari 3 hingga 5 kata yang mewakili isi penilitan
ABSTRACT
Isi abstrak penelitian dalam bahasa inggris (penjelasan pada 4.2.1 poin J). Paragraf
ditulis tanpa indensi dengan spasi 1.
Keywords : terdiri dari 3 hingga 5 kata dalam bahasa inggris yang mewakili
isi penilitan (sama dengan kata kunci pada abstrak bahasa Indonesia)
BAB 1
PENDAHULUAN
saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer
terdiri dari tekanan darah sistol dan tekanan diastol. Tekanan darah sistol
adalah tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Tekanan darah
diastol adalah tekanan ketika jantung berelaksasi. Nilai normal tekanan darah
seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan
kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Dalam aktivitas sehari - hari,
tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran setabil. Hipertensi
merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120mmHg dan
darah.
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara
umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional. Adapun dalam terapi
ini yang bisa digunakan untuk menurunkan tekanan darah misalnya terapi bekam,
terapi relaksasi, terapi pijat dan juga terapi healing touch (Kamalluddin, 2010).
Healing touch adalah terapi yang diyakini dapat mengidentifikasi dan
tangan di atas pasien atau tubuh yang merasa sakit (Kamalluddin, 2010). Dalam
peran ini otak dan kulit adalah organ yang sangat penting. Kulit adalah system
organ yang paling penting ia menempatkan nilai yang besar pada nilai terapeutik
sentuhan terutama sebagai alat untuk menurunkan efek ketegangan. kulit adalah
organ terkuat yang dapat menerima rangsangan pada tubuh manusia, dan ketika
lebih baik) dilepaskan. Pada saat yang bersamaan kortisol (hormon stress)
dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta
tahunnya. Didapatkan dari januari sampai Desember 2015 dan januari sampai
maret 2016 Jumlah penderita Hipertensi yang dirawat diberbagai Rumah Sakit
didunia mengalami peningkatan antara 10% sampai dengan 20% dalam setahun.
(WHO, 2017). Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2017
prosentase lansia dunia di estimasi 10,1% dari jumlah penduduk dunia. Pada
populasi usia lanjut, angka penyandang tekanan darah tinggi lebih banyak lagi,
dialami oleh lebih dari separuh populasi orang berusia diatas 60 tahun.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan Indonesia, prevalensi Hipertensi di
Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 60 tahun ke atas. Sekitar 60%
penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan (Depkes, 2015). Berdasarkan Profil
Kesehatan Jawa Timur tahun 2015 tercatat 285.724 jiwa mengidap penyakit
Hipertensi.
Introduksinya adalah :
Stroke atau gangguan peredaran darah pada otak
merupakan salah satu sindrom yang diakibatkan oleh
gangguan aliran peredaran darah ke otak, yang
menimbulkan gangguan fungsional pada otak berupa
defisit neurologik atau kelumpuhan pada saraf. Stroke
disebabkan oleh keadaan iskemik atau proses
hemoragic yang seringkali diawali oleh adanya lesi
atau perlukaan pada pembuluh darah arteri (Dinata et
al., 2013). Terdapat berbagai macam masalah yang
sangat kompleks bagi kehidupan penderita stroke,
seperti gangguan pada fungsi vital otak yang
menyebabkan adanya gangguan koordinasi, gangguan
keseimbangan, gangguan kontrol postur, gangguan
sensasi, dan ganguan refleks gerak yang akan
menurunkan kemampuan aktivitas fungsional individu
sehari-hari (Irfan, 2010). Kelemahan yang terjadi pada
otot-otot core stability dapat dilatih atau diperkuat
dengan cara latihan core-strengthening yang biasanya
digunakan untuk memperkuat otot-otot daerah
abdomen, lumbal, dan pelvis. Otot-otot di daerah
tersebut akan berkontraksi untuk mengontrol postur
lumbal (Wowiling & Lolombulan, 2016). Masalah
keseimbangan dapat dilatih dengan beberapa macam
bentuk latihan, salah satunya dengan menggunakan
metode Motor Relearning Programme (MRP). Metode
MRP merupakan jenis intervensi fisioterapi yang
paling sering digunakan untuk meningkatkan
keseimbangan dinamis pada pasien stroke hemiparese
dan terbukti sangat bermanfaat dalam meningkatkan
keseimbangan berdiri pada pasien stroke n (Paulina et
al., 2016).
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
(1) Menerapkan intervensi latihan dengan
kombinasi Pendekatan MRP (Motor Relearning
Programme) dan Core-Strengthening Terhadap
Peningkatan Keseimbangan Statis dan Dinamis
pada kasus Stroke Iskemik Hemiparese Sinistra di
RS X
(2) Menjelaskan pengaruh kombinasi
Pendekatan MRP (Motor Relearning
Programme) dan Core-Strengthening Terhadap
Peningkatan Keseimbangan Statis dan Dinamis
pada kasus Stroke Iskemik Hemiparese Sinistra di
RS X
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Pengertian
Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang serius
pada saat ini, hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik
muda maupun tua. Hipertensi termasuk dalam jenis penyakit degeneratif, seiring
dengan pertambahan usia akan terjadi peningkatan tekanan darah secara perlahan.
organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Gejala-gejala yang dapat
timbul akibat hipertensi seperti pusing, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.
Hipertensi seringkali terjadi pada saat sudah lanjut dimana tekanan darah sudah
keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari
penyakit mutifaktral akibat interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan.
(esensial) yang belum diketahui penyebab pastinya dan hipertensi sekunder yang
dapat disebabkan oleh penyakit seperti ginjal, jantung, endokrin, dan gangguan
kelenjar adrenal (Nuraini, 2015).
2.1.2 Klasifikasi
a. Hipertensi primer
lingkungan yang memiliki efek pada fungsi ginjal dan vaskuler. Salah satu
b. Hipertensi sekunder
mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan darah (Nair & Peate,
2015).
a. Berdasarkan JNC 8
1. Berdasarkan penyebab
Menurut Nair & Peate (2015), penyebab hipertensi primer belom diketahui
secara jelas, tetapi ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi
(penyempitan) aorta.
2.1.4 Patofisiologi
baroresptor yang terdapat pada sinus karotis dan arkus aorta. Pada hipertensi,
karena adanya berbagai gangguan genetik dan resiko lingkungan, maka terjadi
aldosteron, serta terjadinya inflamasi dan resitensi insulin. Resistensi insulin dan
perifer dan volume darah merupakan dua penyebab utama terjadinya hipertensi
yang memiliki efek pada fungsi ginjal dan vaskular. Salah satu kemungkinan
vaskular perifer (PVR) dan tekanan darah. (Nair & Peate, 2015). Sedangkan
Hipertensi sekunder terjadi kerena disebabkan oleh penyakit pada organ yang
besar kasus, fokus hipertensi sekunder adalah penyakit ginjal atau kelebihan kadar
natrium dan air yang mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan darah
namun ada juga yang tanpa gejala. Hal ini menyebabkan hipertensi dapat terjadi
ginjal, otak, dan mata. Sedangkan hipertensi dengan gejala yang sering terjadi
yaitu; nyeri kepala, pusing/migrain, rasa berat ditengkuk, sulit untu tidur, lemah,
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada
orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu
dalam keluiiiiiiiarga.
Institutes for Health USA, prevalensi tekanan darah tinggi pada orang
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria
dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria
dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal
akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung
jantung harus melakukan pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi
aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung
mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan
mendesak arteri.
6. Pola asupan garam dalam diet: badan kesehatan dunia yaitu World Health
sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar
2,4 gram sodium atau 6 gram garam) perhari. Konsumsi natrium yang
28.236 subyek yang awalnya tidak ada riwayat hipertensi, 51% subyek tidak
batang rokok perhari dan 8% subyek yang merokok lebih dari 15 batang
perhari. Subyek terus diteliti dan dalam median waktu 9,8 tahun.
2.1.7 Komplikasi
dan penyakit ginjal. Tekanan darah yang tinggi umumnya meningkatkan resiko
semua sistem organ dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10-20
tahun. 20 Mortalitas pada pasien hipertensi lebih cepat apabila penyakitnya tidak
2.1.8 Penatalaksanaan
dapat digunakan berbagai cara yaitu melalui metode farmakologi dan metode non
farmakologi:
darah.
hipertensi, pengaturan diet (diet tinggi sayur dan buah serta rendah
tekanan sistolik dan distolik dalah darah mencapai target <140/90 mmHg.
Pengobatan untuk menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara
di anjurkan oleh JNC VII dalam Nuraini (2015) yaitu diuretic, terutama
yaitu;
enalapril)
(ARB), beta-bloker (BB), kalsium chanel bloker (CCB), dan diuretik jenis
target.
Tabel 2.1 pengobatan hipertensi berdasarkan stage JNC 8 dalam
Majid (2017)
si.
si
kasus
diuretik (resiko).
jenis Kemudian
pertimban antihipertensi
gk
ka
n
si
obat
(biasanya
diuretik
jenis
thiazide
dan
ACEi/
ARB/
BB/CCB
pengobatan awal dapat dilihat pada tabel 4. Jika salah satu obat tidak
obat yang ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari
tekanan darah lebih dari 20/10 mmHg di atas tekanan darah target,
tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat, namun harus
target tekanan darah dicapai. Jika target tekanan darah tidak tercapai
dengan 2 obat, tambahkan dan titrasi obat ketiga dari daftar yang
(Sunarti 2017).
sudah matang.
tinggi.
insulin).
vasodilatsi.
(Sunarti, 2017).
4) Berhenti Merokok
2017).
menimbulkan hipertensi.
(Sunarti, 2017).
6) Manajemen Stres
Healing Touch atau terapi sentuhan lembut dalam kondisi rileks untuk
memberikan keseimbangan energi fisik, emosi dan spiritual yang bertujuan dalam
1970an para perawat mengembangkan bentuk Healing Touch khusus yang disebut
Inti dari healing touch adalah percaya bahwa energi-energi yang vital atau
tekenan hidup mengalir secara bebas melalui ruang dan terus secara berkelanjutan
dalam kehidupan setiap makhluk hidup. Pada orang yang sehat, energi ini
diakibatkan oleh aliran energi yang tak seimbang. Para pelaku Healing Touch
kesehatan. Healing Touch tak membutuhkan kontak antara praktisi dengan pasien
Terapeutik touch (terapi yang dilakukan dengan sentuhan adalah salah satu
pengobatan energi yang dilakukan dengan cara si teraoetis (orang yang melakukan
pasieenya. Praktik terapi ini didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap makhluk
hidup atau bahkan benda yang dikatakan hidup memiliki wilayah energi
sakit sepada akibat kontraksi otot (tension headache) dan mengurangi rasa sakit
akibat terbakar, osteoarthritis, atau akibat operasi. Selain itu terapi ini juga
Healing Touch juga bisa membuat relaks. Ada juga pasien kanker,
penyakit jantungm dan pasien luka bakar yang melaporkan bahwa Healng Touch
ditimbulkan terapi ini bisa mengurangi stress, menurunkan tekanan darah, serta
sistem kekebalan tubuh meningkat. Terapi ini juga Insya Allah bisa mengobati
berbagai penyakit fisik juga dipadukan dengan pengobatan medis dan herbal,
segala macam penyakit psikis (kejiwaan) dan termesuk juga penyakit non fisik
jantung
5. Dapat berjalan selaras dengan program medis
1. Perkembangan otak
2. Tingkah laku
Tingkah laku anak yang sering sidentuh penuh kasih sayang akan lebih
3. Kesehatan
menenangkan.
4. Penyembuhan
lebih cepat.
Ada dua teori yang mendukung kerja terapi ini. Teori pertama
cidera, atau hubungan yang tidak harmonis) yang tertinggal dalam sel-sel
tubuh yang bersipat merusak serta mengganggu cara kerja sel-sel lain
didalam tubuh yang hasilnya adalah penyakit, dan terapi ini diyakini bisa
gelombang energi Ruqyah (dari hasil pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan
Healing Touch, Pasien biasanya akan merasa hangat, relaks, nyaman serta
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yang
digunakan dalam mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi kasus
dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa
peristiwa, aktivitas atau individu
4.1 Hasil
4.1.1 Pengkajian Klien 1 (Format Pengkajian menyesuaikan bidang minat/
Departemen/ stase)
Di bawah ini contoh format pengkajian KMB
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :.........................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................
2. Riwayat Penyakit Sekarang
:.................................................................
...........
......................................................................................................................
...
......................................................................................................................
......
......................................................................................................................
...
......................................................................................................................
....
5. Genogram :
C. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Gordon (11
Pola)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
..
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit :
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
..
Selama sakit :
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
..
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
....
Selama sakit :
........................................................................................................................
....
........................................................................................................................
..
4. Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Kemampuan makan/minum
Kemampuan toileting
Kemampuan Mandi
Kemampuan berpindah
Kemampuan berpakaian
Ket. : 0 = Mandiri
1 = Menggunakan alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat
4 = Tergantung Total
5. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
..
Selama sakit :
........................................................................................................................
.......................
........................................................................................................................
........................
6. Sensori, Persepsi dan Kognitif
........................................................................................................................
.......................
........................................................................................................................
.......................
7. Konsep diri
a. Identitas Diri :
.................................................................................................................
.......................
.................................................................................................................
.......................
b. Gambaran Diri :
.................................................................................................................
.......................
.................................................................................................................
.......................
c. Ideal Diri :
.................................................................................................................
.......................
.................................................................................................................
.......................
d. Harga Diri :
.................................................................................................................
.......................
.................................................................................................................
........................
e. Peran Diri :
.................................................................................................................
........................
.................................................................................................................
.........................................................................................................
8. Sexual dan Reproduksi
Sebelum sakit :
........................................................................................................................
................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................
Selama sakit :
........................................................................................................................
.......................
........................................................................................................................
........................
9. Pola Peran Hubungan
Sebelum sakit :
........................................................................................................................
......................
........................................................................................................................
........................
........................................................................................................................
.......................
Selama sakit :
........................................................................................................................
....
........................................................................................................................
...
10. Manajemen Koping Stress
Sebelum Sakit :
........................................................................................................................
....
........................................................................................................................
...
Selama sakit :
........................................................................................................................
...
........................................................................................................................
..
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit :
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
..
Selama sakit :
........................................................................................................................
..
........................................................................................................................
.
D. Pemeriksaan Fisik
1 Tingkat Kesadaran : .................................................................
2 TTV :S: °C N : X/mnt TD :
mmHg RR : X/mnt
3 Kepala : .................................................................
4 Mata, Telinga, Hidung : ................................................................
Mata : .......................................................................................
.......................................................................................
Hidung : .......................................................................................
.......................................................................................
Telinga : .......................................................................................
.......................................................................................
5 Mulut : ................................................................
6 Leher : .................................................................
7 Dada/Thoraks : ................................................................
Inspeksi : ......................................................................................
.......................................................................................
Palpasi : ......................................................................................
.......................................................................................
Perkusi : ......................................................................................
.......................................................................................
Auskultasi :
.......................................................................................
8 Abdomen
Inspeksi : ......................................................................................
.......................................................................................
Auskultasi : ......................................................................................
.......................................................................................
Palpasi : ......................................................................................
.......................................................................................
Perkusi : ......................................................................................
.......................................................................................
9 Genetalia : ................................................................
10 Ekstremitas : .................................................................
11 Kulit : .................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang
...................................................................................................................
...................................................................................................................
F. Therapy
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
..................................................................................................................
G. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
DS:
DO:
Pada bab ini dituliskan hasil dari penerapan intervensi yang telah dilakukan. Memuat
ulasan dan solusi dengan alasan-alasan ilmiah berdasarkan teori pada text book atau
artikel jurnal ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan minimal 5 judul artikel ilmiah
yang berkaitan dengan judul KIK yang dipilih. Ulasan berorientasi pada problem solving
dengan argumentasi ilmiah/logis. Pembahasan terkait intervensi yang telah diterapkan
pada asuhan keperawatan yang disertai dasar teori dan penelitian terdahulu. Penulis
mempertahankan argumentasi diperbolehkan mengutip sumber-sumber referensi yang
relevan. Tidak dianjurkan tanpa memberikan klarifikasi ilmiah.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan inti/sintesis dari pembahasan, yang sekurang-kurangnya
sesuai dengan jumlah sub bab pada pembahasan mengacu pada kasus dan temuan
pembahasan. Penulisan dalam bentuk operasional.
1) Penatalaksanaan fisioterapi dengan metode Core Strengthening Exercise dan
Motor Re-learning Programme (MRP) pada kasus CVD SI memiliki hasil yang
signifikan terhadap peningkatan keseimbangan dinamis dan statis
2) Peningkatan frekuensi terapi dapat meningkatkan angka keberhasilan dalam
penatalaksanaan fisioterapi….. yang dilakukan
5.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi
peneliti selanjutnya, sebagai hasil hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan
penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian
dan operasional dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan dimana)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel Theoretical Mapping (contoh)
Metode Penelitian
(Desain (D),
Judul, Author. Negara Tujuan Sample (S),
NO. Hasil
Tahun (jenis jurnal) Penelitian Variabel (V),
Instrumen (I),
Analisis (A))
1 Self Care Indonesia mengetahu D : Crossectional Hasil analisis
Penderita Tb i self care S : Penderita TB statistik
Dalam penderita dengan BTA(+) menggunakan uji
Mengurangi (Nasional) TB dalam dan SUSP, Chi Square
Resiko mengurang Penderita TB menunjukkan nilai
Penularan i resiko yang bisa (ρ=0,001) dengan
Penyakit Di penularan. membaca demikian nilai ρ
Puskesmas didapat lebih kecil dari (ɑ
Barabaraya sebanyak 60 =0,05) (ρ<ɑ). Maka
Makassar sampel. Ha diterima dan Ho
V : self care ditolak yang berarti
Meiharti Penderita Tb ada pengaruh antara
Priyatna Dewi, Dalam self care penderita
Suarnianti,dan Mengurangi TB dengan resiko
Syaifuddin Resiko penularan di
Zaenal Penularan. Puskesmas
I : wawancara dan Barabaraya.
kuesioner Kesimpulan
(2020) A : UjiChi Square penelitian ini yaitu
self care pada
penderita TB paru di
puskesmas
Barabaraya Kota
Makassar mayoritas
tergolong kurang.
2 Knowledge, Indonesia menganali D : crossectional Analisis data
Family And sis S : Populasi dalam menggunakan uji
Social Support, (Internasional) hubungan penelitian ini Spearman’s rho
Self Efficacy And antara sebanyak 77 dengan nilai
Self Care pengetahu orang dan signifikansi α≤0.05.
Behaviour In an, diperoleh 65 Ada hubungan yang
Pulmonary dukungan responden signifikan antara
Tuberculosis keluarga dengan teknik pengetahuan
Patients dan purposive (p=0,003) dan
dukungan sampling. dukungan keluarga
Titin Sukartini, sosial V : Knowledge, (p=0,000) dengan
Navisa dengan Family And self-efficacy. Tidak
Khoirunisa, dan self Social Support, ada korelasi antara
Laily Hidayati efficacy Self Efficacy dukungan sosial
dan self And Self Care (p=0,106) dengan
(2019) care Behaviour self-efficacy. Ada
behaviour I : kuesioner hubungan antara
pada pengetahuan, pengetahuan
ISSN : 1907- pasien dukungan (p=0,048) dukungan
6637 eISSN : dengan keluarga, keluarga (p=0,036)
2579-9320 tuberculosi dukungan dan dukungan sosial
s paru. sosial, self (p=0,022) dengan
efficacy dan self self-care behaviour.
care Ada hubungan
A : Uji Spearman’s antara pengetahuan
rho dan dukungan
keluarga dengan
self-efficacy,
sedangkan dukungan
sosial tidak memiliki
hubungan. Ada
hubungan antara
pengetahuan,
dukungan keluarga
dan dukungan sosial
dengan self-care
behaviour.
3 Hubungan Indonesia mengetahu D : cross-sectional Hasil menunjukkan
Strategi Koping i hubungan S : Jumlah sampel bahwa ada hubungan
Dengan Self (Nasional) antara penelitian ini positif yang
Efficacy Dan strategi sebanyak 105 signifikan antara
Self Care Pada koping responden yang strategi koping
Pasien dengan self memenuhi dengan self efficacy
Tuberkulosis efficacy kriteria inklusi. (p=0,015), ada
Paru dan self V : strategi koping, hubungan strategi
care. self efficacy dan koping dengan self
Firda Dwi self care care (p=0,018).
Yuliana, I : kuesioner
Makhfudli,dan A : Spearman Rho.
Tiyas
Kusumaningrum
(2019)
4 Investigating the Iran The aim of D : correlational The result, rating
Relationship the present study was performed by
between (Internasional) study was S : conducted on dividing the patients’
Components of to 144 smear- scores of the self-
Pender’s Health investigate positive care behavior
Promotion the pulmonary dimensions into
Model and Self- relationshi tuberculosis three groups of poor,
care Behaviors p between patients, moderate, and good
among Patients the selected from 45 levels. Accordingly,
with Smear- component healthcare 43.7% (n=62) and
positive s of centers of 39.4% (n=56) of the
Pulmonary Pender’s Mashhad in participants
Tuberculosis Health 2015 using obtained good and
Promotion purposive moderate knowledge
Masoud zare, Model and sampling scores, respectively.
Zakieh Asadi, self-care method Considering the
Mohammad behaviors V : Components of attitude scores, 59%
Vahedian among the Pender’s Health (n=85) and 32.7%
Shahroodi, smear- Promotion (n=47) of the
Hamidreza positive Model, Self- patients had good
Bahrami – pulmonary Care Behavior and moderate
aghanaki tuberculosi I : Self-Care attitude levels,
(2016) s patients Behavior respectively. In
in Questionnaire, terms of the scores
Evidence Based Mashhad. Components of of the Behavior
Care Journal, 6 Pender’s Health Observation
(4): 7-7 Promotion Checklist, 43.1%,
Model, and 31.2%, and 13.7% of
Evidence Based Behavior the patients were at
Care Journal Observation moderate, good, and
2017 06:07 Checklist poor levels,
originally A : The data were respectively. In total,
published online analyzed using the majority of the
01 January 2017 Spearman’s participants (45.3%,
DOI: rank-order n=63) had a
10.22038/ebcj.2 moderate level of
016.7983 self-care behavior.
Online ISSN: Furthermore, 41%
2008-370X and 13.7% of the
patients were at
good and poor levels
in this regard,
respectively.
However, there was
a correlation
between the level of
total self-care
behavior and the
components of
Pender’s HPM
(P<0.001).
The results also
demonstrated a
strong and direct
correlation between
the total score of
self-care behavior
and Pender’s HPM.
In other words,
increased amount of
total self-care
behavior in
individuals could
lead to higher scores
of HPM.
5 The Effects of Iran The aim of D : quasi- Findings mean age
Health Belief (Internasional) study was experimental of the subjects was
Model(HBM) to S : 160 smear- 55.2 years and
based on Health determine positive treatment duration
Education and the pulmonary TB was 32 days. 53.8%
food advised on efficacy of patients were were females,
the Promotion of the HBM randomly illiterate (76.9%),
Self-care on the selected in residents of rural
Behaviors in promotion Sistan region by areas (76.9%) and
Tuberculosis of self-care stratified 21.2% of them had a
patients behaviors sampling. They family history of TB.
in patients were divided 83.7% of them had
Azadeh Heydari, with into two groups been previously
Khoushabi smear- of 80 control trained about TB.
Fahimeh positive subjects and 80 Paired T-test
Mohammad pulmonary cases. In indicated a
Reza Shadan, Ali TB. sampling, 3 significant difference
Miri towns of the on the promotion of
(2017) region (Zabol, the model construct,
Hirmand and knowledge and self-
Zahak) were care behaviors in the
Scholars each considered test group after
Research as a unique intervention
Library class. (P<0,001) and T-test
Der Pharmacia V : Health Belief showed a significant
Lettre, 2017, 9 Model(HBM), difference between
[5]:60-72 Health groups (P<0.05) in
Education and all the constructs,
ISSN 0975-5071 food advised, knowledge and self-
USACODEN :D and the care behaviors with
PLEB4 Promotion of the exception of
Self-care perceived severity
Behaviors and self-efficacy
I : comprises of after the
the HBM and a intervention. The
two-part correlation test
questionnaire revealed a positive
designated correlation between
accordingly. the model construct
The first part and knowledge in the
was composed test group
of (p<0.001). Analysis
demographics. of data showed an
The second part increase on daily
contained intake of food items
questions after intervention in
regarding the the case group
structure of the (p<0.05).
model,
awareness and
self-care
behaviors.
A : paired T-test
Lampiran 2
Standart Operasional Prosedur (jika ada SOP)