Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

KOPERASI UNIT DESA ( KUD ) DESA KALA

Tugas Untuk Pemenuhan Mata Kuliah Koperasi Indonesia


Dosen Pembimbing : Fajrin Haninandar, SE., M.E.

Disusun Oleh
1. NUR KOMALASARI NPM : 20.2.01.0082
2. INDAH PURNAMASARI NPM : 20.2.01.0078
3. HAYATI NUFUS NPM : 20.2.01.0009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) BIMA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat-
Nya, sehingga penulis beserta teman-teman dapat menyelesaikan laporan praktek ekonomi
tentang “KUD Desa Kala”. Pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Dosen mata kuliah Koperasi Indonesia yaitu Bapak Fajrin Haninandar, SE.,
M.E. Penulis mengharapkan laporan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang koperasi unit desa.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok yang telah


mendukung dan menjalin kerjasama yang baik sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari lapora ini terdapat banyak kekurangan, maka kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Kami mengharapkan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bima, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Koperasi
B. Tujuan dan Prinsip-prinsip Koperasi
C. Jenis-jenis Koperasi
D. Aspek Permodalan Koperasi
E. Keuntungan Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN


A. Ruang Lingkup
B. Sumber Data
C. Metode Pengambilan Data
D. Metode Analisis Data

BAB IV TINJAUAN UMUM WILAYAH KERJA KUD


A. Wilayah Kerja Koperasi
B. Sejarah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
B. Pembahasan

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan sebagaimana tertuang dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yitu tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur baik materil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi. UUD 1945 menegaskan
di dalam pembukaannya bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk
memajukan kesejahteraan umum. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 12 Tahun
1967 pada BAB III bagian I pasal 3 dikatakan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan
hukum koperasi merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha-usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
Perkembangan perkoperasian khususnya di Provinsi NTB mengalami penurunan
jumlah koperasi yang aktif, lebih banyak persentasinya yang tidak aktif bila di bandingkan
dengan yang aktif. Media Dinamika (2020) Menyatakan gambaran koperasi di Provinsi
NTB ada 3.754, yang aktif itu 2.264, yang tidak aktif 1.490. Hal ini disebabkan lemahnya
akses modal, rendahnya kualitas SDM dalam memanajeman, lemah akses pasar.
Koperasi Desa Kala adalah salah satu Koperasi Unit Desa terdapat di Desa Kala
Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Pendirian Koperasi Desa Kala disahkan oleh
Direktorat Jenderal Koperasi Daerah Tingkat I yaitu pada tanggal 9 Mei 2000 dengan
Nomor 390/BH/XV. KUD Desa Kala adalah salah satu koperasi yang masih aktif hingga
saat ini dan memiliki beberapa unit usaha seperti; unit usaha simpan pinjam dan lain-lain.
Namun dalam perjalanan koperasi tersebut mengalami jatuh bangun. Hal ini di karenakan
lemahnya kemampuan SDM baik pengurus maupun anggota dalam mengembangkan
kegiatan perkoperasian.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah KUD ( Koperasi Unit Desa ) Desa Kala melaksanakan prinsip-prinsip
Koperasi ?
2. Bagaimana manajeman dan pengembangan unit usaha simpan pinjam pada
kelembagaan KUD Desa Kala ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Koperasi
Dilihat asal kata, istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris “coorperation” yang
berarti usaha bersama. Dengan arti lain segala bentuk pekerjaan yan dilakukan secara
bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan sebagai koperasi. Tetapi yang dimaksud
koperasi dalam hal ini bukanlah segala bentuk pekerjaan yang dilakukan bersama-sama
dalam arti sangat umum tersebut. Di dalam Undang-Undang Koperasi Nomor 12
Tahun 1967 pada Pasal 3 nya dinyatakan bahwa Koperasi Indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bagian kesatu, dinyatakan bahwa
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa koperasi merupakan
perkumpulan otonomi dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk
memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial serta budaya mereka yang sama
melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis. Koperasi melakukan
nilai-nilai menolong diri sendiri, bertanggungjawab kepada diri-sendiri, demokratis,
persamaan, keadilan dan solidaritas.

B. Tujuan dan Prinsip-Prinsip Koperasi


1. Tujuan
Dalam Bab II, Bagian Kedua, Pasal (3) UU No.25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, tertuang tujuan koperasi Indonesia seperti berikut: “Memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.
2. Prinsip Koperasi Indonesia
Dalam Bab III, Bagian Kedua, Pasal (5) UU No.25 Tahun 1992 diuraikan bahwa:
a) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :
1) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
5) Kemandirian.
b) Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula prinsip
Koperasi sebagai berikut:
1) Pendidikan perkoperasian
2) Kerja sama koperasi

C. Jenis-jenis Koperasi
Jenis koperasi ditekankan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi
anggotanya. Secara garis besar koperasi yang ada dapat dibagi menjadi 5 golongan
yaitu :
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi ialah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-
tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi
(Widiyanti dalam Siagian, 2012). Tujuan koperasi konsumsi adalah agar anggota
dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga layak.
2. Koperasi Kredit (Koperasi Simpan Pinjam)
Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang
bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan
para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan
kembali kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk
tujuan produktif dan kesejahteraanya (Widiyanti dalam Siagian, 2014 ).
3. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak didalam kegiatan ekonomi
pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai
organisasi maupun anggota-anggota koperasi (Widiyanti dalam Siagian 2014).
4. Koperasi Jasa
“Koperasi jasa adalah koperasi yang aktifitasnya bergerak dibidang
penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum (Widiyanti
dalam Siagian, 2014). Contohnya koperasi angkutan, koperasi jasa audit, koperasi
perencanaan dan konstuksi bangunan.
5. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha merupakan koperasi yang jenis usahanya memiliki
kegiatan lebih dari suatu macam, misalnya koperasi yang melakukan kegiatan
produksi dan konsumen (Widiyanti dalam Siagian, 2014).

D. Aspek Permodalan Koperasi


Sumber permodalan koperasi menurut UU No.25/1992 menyatakan bahwa modal
koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, sedangkan dalam UU
No.12/1976 ditentukan bahwa modal koperasi itu sendiri dari dan dipupuk dari
simpanan-simpanan, pnjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya
termasuk cadangan serta sumber-sumber lainnya (ayat 1) Simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela (ayat 2).
1. Simpanan pokok ialah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada koperasi.
2. Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota untuk
membayarkan kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu.
3. Simpanan sukarela ini diadakan oleh anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan
perjanjian-perjanjian atau peraturan-peraturan khusus.

E. Keuntungan Koperasi
Menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”
menyatakan bahwa keuntungan dari koperasi adalah :
1. Biaya bunga dibebankan pada peminjam.
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi.
3. Hasil investasi diluar kegiatan operasi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup
1. Objek Pengamatan
Penulis mengambil objek pengamatan terhadap KUD Desa Kala dalam
menganalisis bagaimana peran koperasi tersebut dalam ekonomi rakyat pertanian di
pedesaan.
2. Lokasi dan waktu Survey
Praktek Lapangan Koperasi Desa Kala dilaksanakan pada Hari Senin
Tanggal 28 Maret 2022 yang bertempat di Desa Kala, Kecamatan Donggo,
Kabupaten Bima.
3. Metode Pengumpulan data
Dalam penulisan laporan ini, Metode penelitian yang dilakukan studi
kepustakaan yaitu penulis melakukan penelitian kepustakaan yang relevan dengan
apa yang akan dibahas.
B. Sumber Data
Sumber data pada Praktek lapang Koperasi Desa Kala yaitu:
1. Data primer (menggunakan kuisioner), merupakan data yang diperoleh secara
langsung di lapangan melalui wawancara dan observasi.
2. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari instansi KUD tersebut.
3. Studi pustaka, merupakan data yang diperoleh dari literatur.
4. Data kualitatif yaitu data yang tidak dinyatakan dengan angka tetapi berupa
keterangan yang dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan penulisan
ilmiah
5. Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dengan angka yang menerangkan
sarana usaha koperasi, modal sendiri, dan kegiatan usaha yang dilakukan.
C. Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data pada praktek lapang ini yaitu:
1. Obsevasi adalah teknik penelitian dengan melihat langsung dan kondisi daerah
sekitar.
2. Wawancara adalah teknik penelitian dengan wawancara langsung dengan pengurus
koperasi atau responden.
D. Metode Analisis Data
1) Analisis Swot
Tahapan ketiga yang dilakukan adalah dengan menggunakan Analisa
SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) berapa besar kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di KUD Desa Kala dari segi sumber
daya potensi dan kendala yang dimiliki. Adapun pengertian dari Analisa SWOT
yang akan menjadi teknik analisa data yaitu Analisa SWOT adalah salah satu
analisa penyeimbangan analisa internal perusahaan yang meliputi penilaian
terhadap faktor peluang kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), dengan
analisa eksternal perusahaan yang meliputi faktor peluang (opportunity) dan
ancaman (threat). Cara ini adalah cara sederhana dan bersifat langsung dalam
penggunaannya, tetapi dapat pula menyajikan suatu analisis yang komprehensif
dan akurat tentang suatu kegiatan yang dijalankan (Sulastiyono, 1999).
Kotler (1997 : 398) mengemukakan bahwa mengidentifikasi peluang dan
ancaman dapat diuraikan sebagai berikut : disini seorang manejer akan berusaha
mengidentifikasi peluang dan acaman apa saja yang sedang dan akan dialami.
Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan bisnis,
sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setia pihak yang
berkepentingan akan terangsang untuk menyiapakan tindakan.
Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti
(1997 sub-sub bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman dengan berbagai indikator.

Tabel 1. Analisis SWOT


INTERNAL KEKUATAN KELEMAHAN
1. Telah memiliki badan 1. Tingkat kemampuan dan
hukum. profesionalisme SDM koperasi
belum memadai.
2. Keanggotaan yang terbuka 2. Kurangnya kesadaran anggota
dan sukarela. akan hak dan kewajibannya
(partisipasi anggota rendah).
3. Strukur organisasi yang 3. Ada beberapa anggota yang tidak
sesuai dengan eksistensi membayar hutang kemudian
koperasi. pindah.
4. Biaya rendah/harga jual 4. Lemahnya stuktur permodalan
produk murah koperasi.
5. Ada beberapa unit usaha
yang dikelola.
EKSTERNAL PELUANG ANCAMAN
1. Adanya kerjasama koperasi 1. Persaingan usaha yang semakin
DESA KALA dengan PT ketat.
Brahma Bina Sakti
2. Potensi daerah yang 3. Peranan Iptek yang makin
mendukung dalam meningkat.
pelaksanaan kegiatan
koperasi.
4. Dukungan kebijakan dari 5. Kurangnya kesadaran dan
pemerintah (unit simpan pemahaman masyarakat tentang
pinjam telah otonom) koperasi serta kurangnya
kepedulian dan kepercayaan
masyarakat terhadap koperasi.
6. Adanya peluang pasar bagi 7. Pasar bebas
komoditas yang dihasilkan
koperasi.

Tabel. 2 Matriks SWOT


Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Peluang (O) 1. Koperasi dapat berkembang lebih 1. Koperasi harus membuat
maju dengan memanfaatkan anggota untuk aktif
kemitraan antara koperasi dan PT berpartisipasi dalam kegiatan
Brahma Bina Sakti. yang diselenggrakan koperasi.
2. Selain itu koperasi juga dapat 2. Unit simpan pinjam yang telah
memanfaatkan dukungan bersifat otonom harus dapat
peemrintah untuk sebaik mungkin dimanfaatkan
mengembangkan kegiatannya. pengurus koperasi dalam
memperbesar jumlah anggota.
Ancaman 1. Koperasi harus memanfaatkan 1. Koperasi harus berhati-hati
(T) beberapa unit usaha yang dikelola karena SDM yang dimiliki
untuk dapat bersaing di pasar tidak memadai dan juga
bebas. meningkatnya jumlah pesaing.
2. Biaya rendah atau harga jual Koperasi harus dapat
produk lebih murah diharapkan memperkokoh kualitas
dapat menjadi daya tarik tersendiri pengurus untuk
kepada para anggota ataupun non mengantisipasi segaala
anggota untuk berbelanja di kemungkinan terburuk.
warung serba ada (WASERDA 2. Selain itu, koperasi juga perlu
koperasi). hati-hati mengingat modal
3. Pengurus koperasi diuntut untuk yang terbatas untuk bersaing
dapat menyesuaikan diri dengan di pasar bebas.
perkembangan IPTEK yang 3. Koperasi harus menagih
semakin pesat (memiliki keahlian sejumlah piutang kepada para
dibidang IPTEK). Hal ini akan anggota yang memiliki hutang
mempermudah dalam untuk emmperkokoh
memperoleh informasi seputar permodalan dalam koperasi.
aktivitas yang diperlukan kopeasi
dalam pengembangan usahanya.
BAB IV
TINJAUAN UMUM WILAYAH KERJA KUD

A. Wilayah kerja Koperasi


Koperasi berkedudukan di Desa Kala Donggo. Wilayah kerja KUD Desa Kala
meliputi Desa Kala dan Desa Mangge Kompo Kecamatan Donggo Kabupaten Bima
Provinsi NTB.
B. Sejarah
Koperasi Desa Kala didirikan pada tanggal 9 mei 2000, dengan akta pendirian
yang telah ditanda tangani oleh Husin hamzah, Ismail ripin, Mashur, Hamid,
Jama’udin. Nomor akta pendirian Koperasi Desa Kala adalah 390/BH/XV yang
disahkan pada tanggal 9 mei 2000, dengan notaris Basri Hanif.
Perkumpulan koperasi ini bernama Koperasi Unit Desa Desa Kala dengan
nama singkat KUD Desa Kala, yang selanjutnya dalam anggaran dasar disebut
koperasi. Koperasi ini berkedudukan di Mangge Kompo, dengan daerah kerja koperasi
di wilayah unit desa yang meliputi Desa Kala dan Desa Mangge Kompo Kecamatan
Donggo Kabupaten Bima Provinsi NTB.
Koperasi Desa Kala berasaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan, dengan
usaha-usaha yang dijalankan oleh koperasi ini meliputi :
1. Kegiatan penyediaan sarana dan peralatan produksi yang diperlukan para anggota;
2. Melakukan kegiatan-kegiatan perkreditan (simpan pinjam) dan kegiatan lainnya
yang langsung menyangkut kepentingan anggota dan sepanjang diperlukan
anggota.
Saat ini koperasi Desa Kala sudah memiliki dua unit kegiatan yaitu unit
waserda, dan unit simpan pinjam. Masing-masing unit bergerak sesuai dengan
bidangnya sendiri dalam memenuhi kebutuhan anggota koperasi.
Unit simpan pinjam terbentuk pada tahun 2000 dengan modal awal sebesar Rp
100.000.000 yang diperoleh dari pemerintah berupa subsidi BBM. Unit kegiataan ini
melayani kebutuhan anggota dalam mendapatkan modal usaha, anggota koperasi dapat
meminjam uang dari unit simpan pinjam sebagai modal usaha. Awalnya anggota hanya
boleh meminjam dengan jumlah nominal maksimal Rp 1.000.000, namun pada saat ini
anggota maupun nasabah boleh meminjam maksimal Rp 30.000.000 dengan jangka
waktu pengembalian maksimal 2 (dua) tahun.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
Berdasarkan praktek lapang di KUD Desa Kala diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Profil KUD Desa Kala
Nama Koperasi : KUD Desa Kala
Badan Hukum : No. 390/BH/XV/2000. Tanggal 01 Oktober 2000
Alamat Kantor : Jl. Lintas Desa Kala Kec. Donggo Kab. Bima
Maksud dan Tujuan : 1. Melayani kebutuhan warga sehari-hari.
2. Melayani Anggota Koperasi dalam usaha simpan
pinjam sesuai aturan yang berlaku.
2. Bidang Organisasi
SUSUNAN PENGURUS DAN BADAN PENGAWAS KUD DESA KALA
MASA BAKTI 2021 S/D 2025
Dari hasil Rpat anggota tahunan (RAT) yang dilakukan anggota KUD DESA
KALA pada tanggal 28 November 2021 setelah terpilih kepengurusan yang baru
periode 2021-2025.
a) Pengurus
Ketua I : Amrullah
Ketua II : Moh. Haffis
Sekretaris I : Aprinal
Sekretaris II : Miniwati
Bendahara : Masnawati
b) Badan Pengawas
Ketua : H. Abdullah .Sy
Anggota I : Susilawati
Anggota II : Umar Fauzi
c) Pegawai
Bag. Humas & Konsultasi : H. Asikin
Unit Waserda : Syaipullah
Unit Simpan Pinjam : Dahlan
Karyawan : Zakaria
d) Ruang Lingkup Usaha
Unit pada KUD Desa Kala adalah :
1) Unit Waserda
2) Unit Simpan Pinjam

e) Bidang Keuangan Dan Permodalan


Keuangan & Permodalan KUD Desa Kala berasal dari :
1) Simpanan Wajib anggota
2) Simpanan Pokok Anggota
3) Bunga dan keuntungan dari Unit Usaha yang dijalankan.

B. PEMBAHASAN
1) Kegiatan Koperasi
Kegiatan koperasi yang dijalankan KUD Desa Kala yaitu ;
a) Unit Waserda
Di unit ini, koperasi menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari bagi
anggota koperasi. Harga barang yang dijual di waserda ini relatif lebih murah
dari harga pasar.
b) Unit Simpan Pinjam
Unit koperasi simpan pinjam melayani kebutuhan modal bagi anggotanya. Unit
ini terbentuk setelah beberapa tahun koperasi induk berdiri. Terbentuknya unit
ini dirasa perlu oleh anggota koperasi sehingga pada tahun 2000 di bentuklah
unit simpan pinjam ini dan pada tahun itu juga unit simpan pinjam memperoleh
bantuan subsidi BBM sebesar Rp 100.000.000
2) Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Pelaksanaa RAT yang dilakukan oleh KUD Desa Kala tidak dilakukan
setiap tahun, hal ini dikarenakan adanya masalah.oleh karena itu pelaksanaan RAT
dilakukan sesuai kesepakatan bersama oleh para anggota dan pengurusnya.
Pelaksanaan RAT terakhir yang dilakukan oleh KUD Desa Kala yaitu pada
Tanggal 28 November 2021 dengan kesepatakn masa bhakti pengurus dan badan
pengawas KUD Desa Kala selama 5 (lima) tahun setelah itu dapat dipilih kembali
berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3) Identifikasi Masalah Di KUD Desa Kala
No Identifikasi Masalah Penyebab Masalah Solusi Masalah
1. Pinjaman Dana Oleh Telat bayar dari pegawai yang Dengan memberi surat
Pegawai meminjam ke KUD Desa Kala peringatan dan surat
panggilan.
2. Penjualan Lahan Petani menjual lahan tanpa Dikasih surat panggilan,
oleh Petani pemberitahuan kepada koperasi kemudian didatangi
langsung kerumah petani
tersebut jika tidak
memenuhi panggilan.
3. Terbatasnya Tidak ada yang mau menjadi Jabatan yang dirangkap
pengurus pengurus
4. Keanggotaan Anggota yang tidak aktif dan Diberi surat peringatan
tidak membayar simpanan wajib

4) Peminjam Dana
Pegawai yang meminjam dana pada KUD Desa Kala banyak yang telat
bayar dan kemudian mereka berpindah tempat tinggal keluar daerah atau kota.
Mereka menghilang, dan hutang mereka tidak dibayar. Ini merupakan suatu
masalah yang sulit bagi KUD Desa Kala, karena dana yang dipinjam cukup besar.
Ketika pegawai ini tidak memberi kabar dan tidak datang kembali ke KUD Desa
Kala ini, maka KUD ini mengalami kerugian.
5) Terbatasnya pengurus
Dengan terbatasnya pengurus di KUD Desa Kala ini, sehingga terjadinya
perangkapan jabatan dalam KUD ini. Peraturan pemerintah menyebutkan agar
setiap unit usaha dalam KUD Desa Kala di pisah. Namun yang terjadi pada KUD
Desa Kala ini yaitu menggabungkan setiap unit usaha yang ada dikarenakan
terbatasnya pengurus.
6) Keanggotaan
Anggota yang tidak aktif dan tidak membayar simpanan wajib statusnya
akan berubah menjadi nasabah atau dengan kata lain tidak lagi menjadi anggota.
Karena mereka tidak pernah datang kembali setelah melunasi pinjaman mereka dan
otomatis simpanan wajibnya tidak lagi mereka bayar. Mereka juga bahkan
menghilang karena mereka merasa tidak ada kepentingan lagi dengan KUD Desa
Kala tersebut. Namun ada juga yang masih meminjam ke KUD ini, namun dengan
status yang berbeda yakni sebagai nasabah.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey lapangan di KUD Desa Kala dapat disimpulkan bahwa:
1. KUD Desa Kala merupakan koperasi yang memiliki badan hukum yang sah dan
memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau AD/ART, artinya pendirian
KUD sesuai dengan peraturan UU No. 25 Tahun 1992 serta UU No. 12 Tahun 1967.
KUD Desa Kala merupakan koperasi dalam melaksanakan kegiatan perkoperasian
sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.
2. Manajemen dan strategi pengembangan usaha sudah baik. Namun ada beberapa hal
harus di perhatikan oleh pihak pengurus koperasi yaitu memperkuat internal
organisasi koperasi, ancaman-ancaman pasar, anggota yang tidak bertanggung jawab,
dan melihat peluang-peluang yang dapat di ciptakan sehingga kegiatan perkoperasian
dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan berdasarkan survey sebagai berikut :
1. Pemerintah dalam hal ini dinas perkoperasian harus memberikan perhatian penuh
terhadap masyarakat tentang pentingnya berkoperasi. Selain itu, pemerintah membuat
suatu kebijakan yang tepat sasaran agar koperasi dapat berjalan.
2. Untuk KUD Desa Kala ada beberapa masukan yaitu agar dapat menganalisis
kekuatan, kelemahan, ancaman-ancaman, dan melihat peluang baik dari internal
maupun eksternal koperasi.
DAFTAR PUSTAKA

Indah. 2105. Mekanisme rapat Anggota. Di unduh dari :


http://iindahpermata94.blogspot.co.id/2015/10/mekanisme-rapat-anggota.html
(diakses pada 29 november 2016)
Nida. 2014. Tinjauan Tentang Koperasi. Di unduh dari :
http://eprints.uny.ac.id/8711/3/BAB%20II-06404241048.pdf (diakses pada 29
november 2016)
Redaksi Sinar Grafika. 2000. Undang-Undang Perkoperasian 192 (UU No. 25 TH. 1992).
Sinar Grafika. Jakarta
Siagian. 2012. Pengertian Koperasi. Universitas Sumatera Utara.Medan
Panjaitan F. 2016. Analisis SWOT Pada Koperasi Indonesia. Diunduh dari
http://florensy05.blogspot.co.id/2016/10/analisis-swot-pada-koperasi-
indonesia.html?view=flipcard (diakses 4 Des 2016).
Ricky. 2011. Analisis SWOT : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Diunduh
dari http://rickyanggili.blogspot.co.id/2011/11/analisis-swot-kekuatan-
kelemahan.html (diakses 5 Des 2016
Lampiran I

Hasil Wawancara

Peneliti ( P ) Narasumber ( N )

P : Assalamualaikum Pak.
N : Waalaikumsalam.
P : Kami dari Mahasiswa STKIP Pak.
Maksud kedatangan kami disini untuk melakukan Tugas Praktek Lapangan
tentang Koperasi Unit Desa.
Untuk itu kami mohon ijin dari Bapak untuk menjadi narasumber dan
meluangkan waktu untuk kami wawancara sedikit tentang KUD Desa Kala ini.
N : Boleh-boleh.
P : Bagaimana peranan Pemerintah dalam mendorong perkembangan dan jangkauan
Koperasi Unit Desa Kala Pak ?
N : Kalau bisa dibilang peran Pemerintah dari dulu ada beberapa yakni seperti
pemberian Dana Hibah, Kredit berjalan dan bantuan lainnya. Pemerintah juga
mengadakan pelatihan bagi masyarakat Desa Kala agar jauh lebih produktif lagi
dalam bidang ekonomi.
P : Jenis koperasi yang cocok bagi perkembangan usaha petani di Desa Kala ini Pak ?
N : KUD Desa Kala sejauh ini banyak membantu petani dalam pemberian modal dan
pengadaan sarana produksi pertanian serta kemudahan menjamin pemasaran
produksi tersebut.
P : Bagaimana permasalahan yang dialami oleh KUD Desa Kala ?
N : Untuk mewujudkan KUD agar bisa menjadi soko guru perekonomian rakyat
pedesaan, agar pemerintah mengadakan program pembinaan/pengembangan KUD
karena KUD belum mampu menjalankan usahanya secara sendiri.
P : Bagaimana usaha untuk memecahkan masalah koperasi (KUD) Desa Kala apa
pak ?
N : 1. Memberikan pelayanan yang baik terhadap kebutuhan anggotanya.
2. Mengarahkan (KUD) pada kemampuan untuk menjadi koperasi serba usaha
dengan menggunkana potensi yang ada.
Lampiran 2

Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai