Anda di halaman 1dari 15

POA

(PLAN OF ACTION)

MALARIA

PENYUSUN:
EKO JUNI ISTIAWAN, S.Kep.Ns

PUSKESMAS SLEMPIT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan fungsinya puskesmas memiliki program
wajib.Salah satunya adalah upaya pencegahan penyakit menular (P2M)
termasuk program pencegahan dan penularan penyakit malaria.
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parsit
plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax,
plasmiodium palciparum, plasmodium oval yang hanya bisa dilihat dengan
mikroscop yang ditularkan oleh nyamuk malaria( anopheles). Penyakit
malaria dapat menyerrang semua orang baik laki laki maupun perempuan.
Pada seemua golonga umur ( dari bayi, anak anak sampia dewasa),
apapun pekerjaannya, penyakit malaria biasaya menyerang yang tinggal
didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang asesuai tempat
perkembang biakan nyamuk malaria seperti persawahan, pantai,
perbukitan dan pinggiran hutan( depkes RI 2004). Menurut departenmen
kesehatan RI tahun 2003malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh beberapa parasite plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia dan penyakit menular ini secara lami
ditularkan melaluigigitna nyamukanopheles betina. Penyakitmalaria
adalah salah satu penyakit menular, penyakit parasite yang hidup dalam
sel darah merah manusia yang ditularkan melalui nyamuk malaria dari
penderita malaria kepada orang lain, penyakit malaria dapat menyerang
kelompok umur dan semua jenis kelamin. malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan kepada manusia melalui
vector nyamuk anopheles, ( Hariyanto,2000).

Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan


masalah kesehatan masyarakat. Malaria dapat menyebabkan kematian
terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil,
selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat
menurunkan produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di
sebagian besar wilayah Indonesia. Angka kesakitan penyakit ini pun masih
cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia bagian timur. Di daerah
trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari
daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis
malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh
karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria
masih tinggi di daerah tersebut.
Di Indonesia penderita malaria mencapai 1-2 juta orang pertahun,
dengan angka kematian sebanyak 100 ribu jiwa. Kasus tertinggi penyakit
malaria adalah daerah papua, akan tapi sekitar 107 juta orang Indonesia
tinggal di daerah endemis malaria yang tersebar dari Aceh sampai Papua,
termasuk di Jawa yang padat penduduknya.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk menurunkan populasi nyamuk penular Malaria serta
jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk malaria.

Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kepadatan jentik nyamuk penular malaria secara
berkala dan terus menerus sebagai indikator keberhasilan PSN malaria
dalam masyarakat.
b. Untuk memotivasi masyarakat dalam memperhatikan tempat-tempat
yang potensial untuk perkembangbiakan nyamuk penular malaria.
c. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PSN malaria.
d. Sebagai kerangka acuan pedoman untuk melaksanakan program
malaria di masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan yang
bermutu.

C. SASARAN
a. Masyarakat
b. Lingkungan rumah, ponkesdes, pustu, sekolah.
c. Lingkungan masjid, MI dll.
d. Semua desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan malaria adalah pelayanan di dalam gedung
dan di luar gedung. Di dalam gedung memberikan penyuluhan kepada
masyarakat. Di luar gedung survey lapangan bersama kader Jumantik
untuk memeriksa jentik atau vektor secara langsung ke rumah warga serta
melaksanakan PSN 3M beserta lintas sektor dan masyarakat yang ada.
BAB II
ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
1. Geografis, Administrasi, Batas Wilayah

Puskesmas Slempit merupakan satu dari 2 Puskesmas di wilayah


Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik yang terletak di sebelah
selatan pusat kota yang berjarak 24 km dengan jarak tempuh ±45 menit
menggunakan kendaraan roda empat. Puskesmas Slempit terletak di Jl
Raya Slempit Nomor 147 Desa Slempit Kecamatan Kedamean. Keadaan
geografisnya adalah dataran rendah, siklus pergantian musim hujan
dan musim kemarau rata-rata 6 (enam) bulan.
Puskesmas Slempit ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap
yang berdasar Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik Nomor: 445/144.25/437.52/2014 Tahun 2014 tentang
penetapan Nama Puskesmas, Karakteristik, Kemampuan dan Wilayah
Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Gresik
dan mempunyai surat Izin Operasional yang ditetapkan oleh Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Nomor: 503.2.11/39/437.74/2019 Tahun
2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Slempit berada di
Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik terletak di daerah pedesaan.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Benjeng di Kecamatan
Benjeng
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kedamean di
Kecamatan Kedamean
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Dawarblandong di
Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Kesamben Kulon di
Kecamatan Wringinanom
Puskesmas Slempit secara administratif mempunyai wilayah kerja
terdiri dari tujuh (7) Desa, yaitu :
1. Desa Slempit : 2 Dusun
2. Desa Sidoraharjo : 6 Dusun
3. Desa Mojowuku : 4 Dusun
4. Desa Tulung : 2 Dusun
5. Desa Glindah : 6 Dusun
6. Desa Lampah : 7 Dusun
7. Desa Cermen : 4 Dusun

Dari jumlah 7 desa tersebut seluruhnya terbagi menjadi 31 dusun


47 RW dan 152 RT dengan jarak desa terjauh 15 Km dari pusat
Kecamatan yang berjarak tempuh 30 menit menggunakan kendaraan
roda empat maupun roda dua.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Desa dan Jarak serta Waktu Tempuh Menuju
Puskesmas Slempit

No Desa Luas Wilayah Jarak ke Waktu Tempuh ke


(km2) Puskesmas Puskesmas
(km) (menit)
1. Slempit 7,24 km2 0 km 0
2. Sidoraharjo 5,42 km2 1,9 km 4
3. Mojowuku 2,88 km2 3,1 km 6
4. Tulung 2,11 km2 2,5 km 6
5. Glindah 4,17 km2 5,6 km 14
6. Lampah 4,76 km2 5,2 km 12
7. Cermen 2,23 km2 6,5 km 15
Jumlah 28,81 km2
Sumber : data.gresikkab.go.id

2. Demografi
a) Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk tahun 2021 sebesar 27.754 terdiri dari
penduduk laki-laki sebesar 13.722 jiwa dan penduduk perempuan
sebesar 14.032 jiwa.
Sedangkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Wilayah
Puskesmas Slempit dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah


Puskesmas Slempit Tahun 2021
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Mojowuku 1.691 1.766 3457
2 Sidoraharjo 2.689 2.687 5376
3 Slempit 3.559 3.659 7218
4 Tulung 1.171 1.191 2362
5 Glindah 1.795 1.782 3577
6 Lampah 1.967 2.081 4048
7 Cermen 850 866 1716
Jumlah 13.722 14.032 27.754

b) Keadaan Ekonomi
Secara Ekonomi Masyarakat di Puskesmas Slempit bermata
pencaharian sebagai berikut :
1. Petani : 4.705 Orang
2. Pegawai Negri Sipil (PNS) : 317 Orang
3. Anggota TNI/Polisi : 43 Orang
4. Buruh tani : 3.670 Orang
5. Pedagang : 540 Orang
6. Buruh pabrik : 897 Orang
7. Tukang : 157 Orang
8. Pensiunan : 151 Orang
9. Pengangguran : 90 Orang
10. Lain-lain : 3.042 Orang

c) Pendidikan Masyarakat
Ketrampilan baca tulis merupakan ketrampilan minimal yang
dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.Bila
dilihat dari tingkat Pendidikan yang ditamatkan tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
1. Sarjana/S1 : 291 Orang
2. Tamat SMA /Sederajat : 2.773 Orang
3. Tamat SMP/Sederajat : 3.659 Orang
4. Tamat SD/Sederajat : 8.798 Orang
5. Tidak Sekolah : 776 Orang
Sedangkan Distribusi Jumlah sarana Pendidikan dan Jumlah
Penduduk usia Sekolah menurut tingkatannya dapat dilihat pada tabel
berikut

Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Sarana Pendidikan dan Jumlah Penduduk


Usia Sekolah Menurut Tingkatannya

No Sarana Pendidikan Jumlah


1 PAUD 12
2 TK 12
3 SD/MI 10/6
4 SMP/MTS 1/3
5 SMA/SMK/MA 1/1/1
6 Akademi -
7 Perguruan tinggi -
8 Pondok pesantren 2

JumJumlah Murid
PAUD : 276 murid
Taman Kanak-Kanak : 445 murid
SD/MI : 1.565/445 murid
SMP/MTs : 507 murid
SMA/MA : 1.155 murid

d) Keadaan lingkungan
 Jumlah Institusi Pendidikan : 48
(PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA)
 Jumlah Institusi Kesehatan : 12
 Jumlah TTU : 24
 Jumlah Tempat Kerja : 33
 Jumlah Pondok Pesantren : 2
B. DATA SUMBER DAYA
C. Sumber Daya Puskesmas
Tabel 2.4 Profil Ketenagaan di Puskesmas Slempit tahun 2021
No Jenis Jumla Status Standar Perhitunga Kekuranga
Tenaga h Kebutuh n Analisis n/
an Beban Kelebihan
Kerja
1 Dokter 4 3 PNS, 4 4 0
1
CPNS
2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0
3 Apoteker 2 1 2 2 Lebih 1
CPNS,
1 THL
4 Asisten 2 1 2 2 Lebih 1
Apoteker CPNS,
1 THL
5 Administras 1 1 THL 1 1 0
i
Kepegawaia
n
6 Bendahara 0 0 3 3 3
7 Pengadmini 2 2 PNS 2 2 0
strasian
Umum
8 Sistem 1 1 2 2 1
Informasi Honor
Kesehatan er
9 Pengelola 0 0 1 1 1
Barang Aset
Negara
10 Pengelola 0 0 1 1 1
Program
dan
Pelaporan
11 Perekam 0 0 2 2 2
Medis
12 Kebersihan 1 1 THL 1 1 0
13 Sopir 0 0 1 1 1
Ambulan
14 Perawat 17 8 PNS, 17 17 0
1
CPNS,
4 THL,
4 PTT
15 Terapis Gigi 0 0 1 1 1
+ Mulut
16 Bidan 16 9 PNS, 16 16 0
1
CPNS,
1
PPPK,
5 THL
17 Pranata 2 1 PNS, 1 1 Lebih 1
Laboratoriu 1
m CPNS
18 Sanitarian 1 1 1 1 0
CPNS
19 Gizi 1 1 1 1 0
CPNS
20 Penyuluh 1 1 PNS 1 1 0
Kesehatan
Masyarakat
21 Pengelola 0 0 1 1 1
Keuangan
TOTAL 52 25 PNS, 62 62 11
8 CPNS,
1 PPPK,
13 THL,
4 PTT, 1
Honorer

D. Sarana Kesehatan
Tabel 2.5 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Slempit Tahun 2023
No Sarana Jumlah

1 Rumah Sakit -
2 Rumah Bersalin -
3 Puskesmas Pembantu 2
4 Ponkesdes 4
5 BP Swasta -
6 Praktek Dokter Swasta 4
7 Praktek Bidan Swasta 2
8 Praktek Perawat -

E. Sarana Kesehatan Penunjang

Tabel 2.6 Sarana Prasarana di Puskesmas Slempit Tahun 2023


No Sarana Jumlah/ Kondisi
Kecukupan Baik Rusak Rusak
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 2 1 1
3 Gedung Ponkesdes 4 3 1
4 Mobil Operasional 1 1
5 Pusling 2 1 1
6 Ambulans 0
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 11 11
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil kinerja puskesmas (PKPus) Slempit tahun 2022 program
malaria didapatkan hasil sebagai berikut :
SUB
NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN VARIABEL ANALISA
A. Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Penderita 100% Tidak ditemukan
Malaria yang kasus
- -
dilakukan
pemeriksaan SD
2. Penderita positif 100% Tidak ditemukan
Malaria yang kasus
diobati sesuai - -
pengobatan
standar
3. Penderita positif 100% Tidak ditemukan
Malaria yang di - - kasus
follow up

HASIL PENCAPAIAN PROGRAM MALARIA DENGUE


TAHUN 2022

Pencapaian Program MALARIA

Berdasarkan data hasil kinerja PKPus tahun 2022 diatas didapatkan


beberapa kegiatan dengan pencapaian yang rendah yaitu :
1. Belum maksimalnya penemuan kasus malaria
2. Kurangnya penyuluhan tentang penyakit malaria

B. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


Prioritas masalah di Puskesmas Slempit dilakukan dengan
menggunakan metode USG yaitu menentukan masalah berdasarkan
Urgency, Seriousness dan Growth. USG dilakukan dengan cara penilaian
oleh penanggung jawab promosi kesehatan.

Pada analisis menggunakan USG didapatkan prioritas masalah adalah


Total
Urgen Seriousness Growth
Masalah (U x S Rangking
cy (U) (S) (G)
x G)
1. Belum 3 4 4 48 1
maksimalnya
penemuan
kasus malaria

2. Kurangnya 3 3 4 36 2
penyuluhan
tentang
penyakit malari

Jadi dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah dengan metode USG


adalah :
- Belum maksimalnya penemuan kasus malaria
- Kurangnya penyuluhan tentang penyakit malaria
C. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH

DIAGRAM FISH BONE

Dana Manusia
Sarana
o Dana
Operasional
untuk
pengkajian o Kurangnya
o Media MALARIA tdk pengetahuan
ada tentang penyakit
penyuluhan
o Kurang malaria
(leflet,lembar dukungan
balik,poster) dana dari
kurang Dinkes untuk
memadai pengkajian Belum maksimalnya
MALARIA penemuan kasus
malaria
o Dukungan o Kurangnya kegiatan
kebijakan 1. Buku register Intervensi dan
kurang pelayanan penyuluhan
o Koordinasi lintas 2. Status o Tidak ada sosialisasi
sektor kurang penderita MALARIA
3. Hasil
Laboratorium
4. Laporan
epidemiologi
Lingkungan
Alat Metode
F. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Alternatif pemecahan masalah terhadap penyebab masalah yang


ditemukan, didiskusikan dengan metode brainstorming dan didapatkan
pemecahan masalah sebagai berikut:
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH

1 Media penyuluhan (leflet,lembar Membuat media penyuluhan


balik,poster) kurang

2 Dana Operasional untuk Pengajuan dana BOK


pengkajian MALARIA tdk ada
dan Kurangnya dukungan dana
dari Dinkes untuk pengkajian
MALARIA

3 Kurangnya kegiatan Intervensi Melakukan penyuluhan


dan penyuluhan serta Tidak ada
sosialisasi MALARIA

Berdasarkan brainstroming alternatif pemecahan masalah


berdasarkan penyebab masalah yang ada yaitu dengan membuat media
penyuluhan, pengajuan dana BOK, memberikan penyuluhan tentang
penyakit malaria.
RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUNAN
TAHUN 2024
PUSKESMAS SLEMPIT

Upaya Target Penanggung Kebutuhan Sumber Waktu Kebutuhan Sumber


No Kegiatan Tujuan Sasaran Mitra Kerja Indikator Kinerja
Kesehatan Sasaran jawab Daya Pelaksanaan Anggaran Biaya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kader 35
Kader paham mengenai
orang/desa; Banner Pencegahan dan
Penyuluhan tentang penyakit malaria dan dapat Koordinator Perawat / Bidan
1 7 Desa 7 desa 1, Penggandaan Tribulan I pengendalian BOK
Penyakit malaria menyosialisasikan ke Pelayanan DBD desa
materi 35x7 Desa, penyakit Malaria
masyarakat
LCD, laptop
BAB IV
PENUTUP

Perencanaan program Malaria ini dibuat sebagai pedoman dalam


melaksanakan program malaria sehingga dalam pelaksanaannya nanti
kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terarah.

Diharapkan kepada semua pihak yang terkait dapat melaksanakan


program malaria dengan baik dan professional sehingga mendapatkan hasil
yang lebih baik.

Akhirnya kami mengharapkan dukungan dari semua pihak maupun


lintas sektoral terkait untuk dapat berperan serta dalam Promosi kesehatan
yang kami rencanakan.

Anda mungkin juga menyukai