Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA KUPANG

DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG


UPTD PUSKESMAS OEBOBO
Jl. Palapa, Oebobo-Kupang, Kode Pos 85111
Telp. (0380) 8439352

Website : puskobb.dinkes-kotakupang.web.id, Email : puskesmasoebobo@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN
I. PENDAHULUAN
Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten/Kota wajib memberikan Pelayanan
Kesehatan Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua ibu bersalin di wilayah kerja
kabupaten/kotatersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Sesuai dengan Permenkes RI Nomor 4 tahun 2019, dalam rangka pemenuhan
SPM 2 yaitu pelayanan kesehatan ibu bersalin.
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan
keluarga dengan bantuan Bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan
adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir. Salah satu tugas pelaksana pelayanan
KIA yaitu untuk melakukan pemeriksaan ibu dan bayinya selama masa nifas.
Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah 6 jam setelah persalinan.
Selanjutnya diperlukan 3 kali pemeriksaan nifas, yaitu pada hari ke-3, ke-14, ke-40
setelah persalinan. Dengan tujuan supaya kesehatan ibu dan bayi tetap terkontrol
dan bisa mengetahui tanda bahaya yang mungkin timbul dan apa yang perlu
dilakukan bila hal tertebut terjadi.
II. LATAR BELAKANG
Masa nifas, yang berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan,
merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu maupun bayi. Sekitar 60 % kematian
ibu terjadi segera setelah lahir, dan hampir 50 % dari kematian pada masa nifas
terjadi 24 jam pertama setelah persalinan. Hal ini tidak berbeda pada bayi. Dua
pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu pertama setelah kelahiran.
Pemantauan ketat, perawatan ibu dan bayi, serta konseling oleh Bidan akan sangat
membantu dalam mencegah kematian tersebut.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin.
b. Tujuan Khusus
1. 6 jam pertama setelah persalinan
 Menilai perdarahan
 Memeriksa bayi untuk pertama kalI
 Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang kebutuhan bayi
 Memastikan bayi tetap hangat dan diberi ASI
2. 3 hari setelah persalinan
 Menilai infeksi dan perdarahan
 Memberitahu ibu tentang tanda bahaya dan cara perawatan dirinya.
 Menganjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah sampai 40 hari
setelah persalinan.
3. Kunjungan pada minggu kedua
 Memeriksa involusi uterus
 Memeriksa keadaan bayi
 Memberi penjelasan kepada ibu cara merawat diri dan bayinya selama
sisa masa nifas, termasuk KB dan pencegahan infeksi saluran
reproduksi.
4. Minggu keenam
 Mengenali tanda bahaya, bila ada.
 Membahas KB, menyusui bayi dengan ASI, dan perawatan bayi
selanjutnya.
 Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan
anak
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
- Menentukan tindakan yang tepat
- Mencatat hasil pelayanan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Kegiatan pemeriksaan ibu nifas di gedung dilaksanakan di ruang KIA Puskesmas
Oebobo
- Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan
- Kunjungan rumah pada ibu nifas dilakukan oleh Bidan desa, pemegang wilayah
setempat.
VI. SASARAN
Adapun sasaran pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus =
HIV) UPTD Puskesmas Oebobo tahun 2023 sebanyak 1149 orang terdiri dari:
1) Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang sedang hamil sebanyak 804 orang.
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan sedang mendapat
pelayanan terkait TBC sebanyak 82 orang.
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien ksual dengan orang lain
sebagai sumber penghidupan utama maupun tambahan, dengan imbalan tertentu
berupa uang, barang atau jasa sebanyak 149 orang.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki yang pernah
berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur
apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual atau biseksual) sebanyak
98 orang.
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi
gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya yang ditunjuk saat lahir,
kadang disebut juga transeksual sebanyak 1 orang.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki riwayat
menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik lainnya sebanyak 4 orang.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Bulan Petugas Lokasi Volume Biaya
kegiatan
1 Penemuan Kasus Bulan PJ Program Kelurahan 2 orang x15 2 org x 15
Aktif HIV Januari s/d HIV/AIDS Oetete, lokasi lokasi x
Desember dan Analis Kelurahan I x1 kali 90.000 =
2023 Kesehatan Oebobo, 2.700.000
dan
Kelurahan
Fatululi
2 Pemberdayaan Bulan April Kader HIV Kelurahan 1 orang x 6 1 org x 6
kader P2M untuk s/d Oetete, lokasi lokasi 90.000
penemuan kasus Desember Kelurahan x 1 kali =540.000
HIV 2023 Oebobo,
dan
Kelurahan
Fatululi
3 Follow up Bulan PJ program Kelurahan 1 orang x 12 0
Pengobatan ARV Januari s/d HIV/AIDS/ Oetete, lokasi x 1 kali
Desember Analis Kelurahan
2023 Kesehatan Oebobo,
dan
Kelurahan
Fatululi

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya dan
dilaporkan setelah kegiatan dilaksanaka secara manual dan online.
2. Evaluasi terhadap capaian kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

Mengetahui Kupang, 20 Februari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Oebobo, Penanggung jawab PJ HIV/AIDS
dr. Maria Kurniawati Mari Maria Edilta. F. E. Pau, A.Md.Keb
NIP : 198508132014122001 NIP : 19820804 200903 2 008

Anda mungkin juga menyukai