Skripsi Fiks-1
Skripsi Fiks-1
Oleh
ESTEFANIAH APRIYANTI
NIM R19.01.020
“Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan semua sumber pustaka yang
menjadi rujukan dalam penyusunan skripsi penelitian ini telah saya nyatakan
dengan benar. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi penelitian ini
NIM : R.19.01.020
Materai
Tanda Tangan :
Rp. 10.000
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Pendidikan :
Pekerjaan : Mahasiswa
Profesi Lainnya :-
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : R.19.01.020
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Kamsari, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIK. 043 213 086
iii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : R.19.01.020
Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu guna melengkapi
Syarat-syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Skripsi Pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Penguji :
Dedeh Husnaniyah,S.Kep.,Ns.,M.kep
NIK. 043 213 124
Anggota I Anggota II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
iv
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
SKRIPSI, AGUSTUS 2023
ABSTRAK
ESTEFANIAH APRIYANTI
v
NURSING STUDY PROGRAM
INDRAMAYU COLLEGE OF HEALTH SCIENCES
UNDER GRADUATE THESIS, AUGUST 2023
ABSTRACT
ESTEFANIAH APRIYANTI
vi
KATA PENGANTAR
Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya dan nikmat sehat yang tiada henti-
Dukungan Keluarga dengan Self Care Pada Lansia Penderita Diabetes Mellitus
Penulisan skripsi inni tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penelitu mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan
yang telah berkenan menyediakan waktu, tenaga, dan ilmunya dan saran yang
vii
6. Kamsari, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Penguji III yang telah berkenan
penyusunan skripsi.
S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Ketua Prodi Sarjana Keperawatan Angkatan
tahun 2019 yang selalu dengan sabar memberikan bimbingan dan saran serta
11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu
12. Tidak lupa untuk berterimakasih kepada diri sendiri yang telah
berjuang dan mampu menyelesaikan skripsi ini, sehingga bisa lulus kuliah tepat
waktu.
viii
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan yang telah membantu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
x
B. Definisi Operasional........................................................................ 29
C. Hipotesis Penelitian......................................................................... 31
A. Simpulan ......................................................................................... 62
B. Saran................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Dukungan Keluarga dan Self
Care ............................................................................................ 40
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliable Instrumen Dukungan Keluarga dan Self
Care .......................................................................................... 42
xii
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Self Care Di Wilayah Kerja Puskesmas
Jatibarang .................................................................................... 52
Tabel 5.9 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self care Pada Lansia
Jatibarang .................................................................................... 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
UU : Undang-Undang
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Jatibarang
Lampiran 12 : Lembar Hasil Uji Validitas Dukungan Keluarga dengan Self Care
Lampiran 17 : Dokumentasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperi sosial, ekonomi, fisik, mental dan biologis. Lansia juga beresiko tinggi
(Maulida, 2021). Penyakit Diabetes Mellitus yang sering terjadi pada lansia
adalah penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 karena seiring dengan bertambahnya usia
terhadap resistensi insulin pada lansia adalah penurunan massa otot, kelebihan
berat badan, pola makan yang kurang sehat dan kurangnya aktivitas fisik, selain
itu pankreas juga tidak berfungsi sebaik pada orang yang lebih muda (Milita et al,
2021). Diabetes Mellitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai
dengan kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta
tahun 2019 sebanyak 1,5% juta jiwa yang meninggal akibat penyakit Diabetes
1
2
diabetes global pada usia 20-79 tahun pada tahun 2021 sebanyak 10,5% (536,6)
juta orang, meningkat menjadi 12,2% (783,2) juta orang pada tahun 2045 (IDF,
2022). Berdasarkan hasil data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi kasus
Diabetes Mellitus berdasarkan umur 55-64 Tahun berjumlah 6,3% (79.919) jiwa,
umur 65-74 tahun berjumlah 6,0% (38.572) jiwa, usia 75 tahun ke atas lebih 3,3%
(17.821) jiwa.). Hasil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramamyu pada tahun
masalah penurunan kemampuan untuk melakukan self care. Self care pada lansia
dapat menghasilkan kondisi kesehatan yang lebih baik (Munir, 2021). Self care
yang yang dilakukan oleh lansia yang menderita Diabetes Mellitus melibatkan
aspek seperti makan, aktivitas fisik, pengontrolan gula darah, pengobatan dan
perawatan kaki (Susanto, 2021). Self care pada lansia penderita Diabetes Mellitus
dari penyakit untuk mengatasi komplikasi yang nantinya akan timbul. Oleh karena
itu dukungan keluarga diperlukan dalam proses ini untuk memberikan informasi
terhadap lansia dalam membantu untuk melakukan self care yang efektif (Herlina,
2020).
STIKes Indramayu
3
ketika lansia menghadapi masalah karena keluarga adalah orang yang paling dekat
penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 harus bisa mengontrol gula darah, pola makan,
dan aktivitas sehari-hari untuk menjaga kondisinya agar tetap segar. Dukungan
Mellitus tipe 2 dalam melakukan self care lebih baik (Wayan et al., 2019).
bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan Self care pada lansia
penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai p value 0,001 < 0,05 (p<a).
Keeratan hubungan antara dukungan keluarga dengan Self care bersifat sedang (r
yang diterima lansia Diabetes Mellitus tipe 2, maka semakin adekuat perilaku self
care yang dilakukan. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Munir (2021)
care pada pasien lansia diabetes mellitus tipe 2, sebagian besar pasien memiliki
dukungan keluarga yang baik (92,7%) dan Self care baik (83%).
STIKes Indramayu
4
memerlukan waktu yang lama untuk sembuh dan biaya untuk berobat semakin
penderita Mellitus. Oleh karena dari itu, lanisa penderita Diabetes Mellitus tipe 2
komplikasi. Dengan adanya dukungan keluarga maka self care pada lansia
penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 bisa menjadi lebih baik. Lansia penderita
yang manis dan berlemak tinggi, selalu melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
pagi, rutin mengkonsumsi obat sebelum dan sesudah makan yang dianjurkan oleh
dokter, sering kontrol ke Puskesmas untuk memeriksa kadar gula darah, dan 2
lainnya masih mengkonsumsi makanan yang manis dan berlemak tinggi, jarang
STIKes Indramayu
5
memeriksakan penyakitnya ketika ada keluhan dan rutin kontrol gula darah setiap
1 bulan sekali.
self care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja
Puskesmas Jatibarang?”
B. Rumusan Masalah
pengobatan dan kepatuhan diet agar gula darah terkontrol. Salah satu faktor yang
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah
pada menelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan self care pada lansia penderita diabetes militus tipe 2?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
STIKes Indramayu
6
2. Tujuan Khusus
Mellitus Tipe 2.
Tipe 2.
D. Manfaat Penelitian
terkait dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus
Gerontik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar dan informasi
keluarga dengan self care pada lansia penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
STIKes Indramayu
7
Jatibarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah lansia
ini yaitu teknik random sampling. Adapun variabel pada penelitian ini yaitu
dependen dan independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah self
care dan variabel independen pada penelitian ini adalah dukungan keluarga.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan
bivariat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square.
STIKes Indramayu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telath mencapai usa lebih dari 60
berdampak pada fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Setiyorini &
Wulandari, 2018).
Lansia (Lanjut Usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahap akhir
dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami
suatu proses yang disebut Aging process penuaan. Menua adalah suatu kedaan
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai
sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan tua (Adrian,
8
9
2. Klasifikasi Lansia
beberapa sumber ditentukan karakteristik lansia beserta batasan usia. Batasan usia
dibawah ini hanya sebagai pedoman untuk populasi menua. Batasan lansia
sebagai berikut
kesehatan.
3. Karakteristik Lansia
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No.
13 tentang kesehatan).
STIKes Indramayu
10
sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptasi
yang wajar akan dialami semua orang yang dikaruani umur panjang. Hanya cepat
masalah, baik secara fisik, biologi, mental, maupun sosial ekonomi. Semakin
fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan pada peran sosialnya. Hal ini
Semakin lanjut usia seseorang kesibukan sosial akan semakin berkurang . Hal ini
STIKes Indramayu
11
sehingga mereka mesih dapat berperan yang berguna bagi masyarakat. Tetapi,
dalam masyarakat industri akan ada kecenderungan mereka yang kurang dihargai
kelemahan, masalah dan penyakit. Penyakit tersebut kerap dialami bagi orang
yang tidak memperhatikan kesehatan diri, baik fisik maupun jiwa. Menurut Senja
dan Prasetyo (2019) ada 5 masalah kesehatan yang sering diderita oleh seseorang
STIKes Indramayu
12
a. Diabetes Mellitus
genetik atau keturunan dan ada pula yang disebabkan karena gaya hidup yang
kurang baik.
b. Hipertensi
(lingkungan luar) atau karena faktor internal (diri sendiri). Penyebab yang paling
sering yaitu karena penyakit dan pola makan yang kurang baik.
c. Kolesterol
Kolesterol pada lansia sering meninggi karena pola makan yang kurang
baik, keparahan ditambah dengan kurangnya aktivitas olahraga dan pola hidup
sehat.
d. Jantung
Penyakit jantung terjadi karena buruknya gaya hidup. Gaya hidup yanng
buruk membuat organ vital bekerja lebih keras untuk mengompensasi kondisi
tubuh.
d. Stroke
diatas 50 tahun, hal ini terjadi karena pola makan dan pola hidup yang kurang
baik.
STIKes Indramayu
13
adanya kenaikan kadar gula darah didalam darah yang disebabkan oleh kerusakan
Penyakit ini masuk dalam kelainan metabolisme karbohidrat. Hal ini tentunya
akan berdampak pada seluruh sistem dalam tubuh. Diabetes Mellitus merupakan
disebabkan oleh sekresi insulin dan kerja insulin (Kurniasari, Sulisnadewi, &
Maulana, 2022).
berikut:
Dikenal dengan tergantung insulin. Tipe ini berkembang jika sel-sel beta
pankreas memproduksi insulin terlalu sedikit atau tidak memproduksi sama sekali,
STIKes Indramayu
14
Disebut dengan Diabetes yang tidak tergantung insulin. Diabetes tipe ini
berkembang ketika tubuh masih menghasilkan insulin tetapi tidak cukup untuk
pemenuhannya atau bisa juga insulin yang dihasilkan mengalami resistensi yang
hormon insulin yang tidak cukup, biasanya terjadi pada kehamilan dan akan
pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindrom penyakit lain. Diabetes Mellitus ini juga
STIKes Indramayu
15
yang menentukan proses autoimun pada individu yang peka secara genetik.
Terjadi paling sering pada orang dewasa dan lanjut usia, dimana terjadi
obesitas pada individu yang dapat menurunkan jumlah reseptor insulin dari dalam
sel target inuslin di seluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia kurang
pankreas.
STIKes Indramayu
16
3) Obat-Obatan
(keton dalam urin) dan kadar natrium menurun serta PH serum menurun yang
menurun sehingga kadar glukosa darah dalam plasma tinggi (hiperglikemia). Jika
pengeluaran kemih (poliuri) dan timbul rasa haus sehingga terjadi dehidrasi.
semua tipe Diabetes mellitus. Keluhan yang umumnya terjadi pada Diabetes
Mellitus yaitu penurunan berst badan yang tanpa disadari oleh pasien, banyak
STIKes Indramayu
17
minum, sering kensing, banyak makan. Ditemukan juga adanya keluhan pada
seperti lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ekresi pada pria,
serta pruritus vulva pada wanita (Kurniasari, Sulisnadewi & Maulana, 2022).
Sedangkan gejala pada Diabetes Mellitus tipe 1 yaitu rasa haus yang
abnormal, mulut kering, sering kencing, kurang energi dan kelelahan , rasa lapar
yang menetap, kehilangan berat badan secara tiba-tiba, ngomol saat tidur malam,
pandangan kabur. Gejala pada Diabetes Mellitus tipe 2 yaitu rasa haus berlebihan
dan mulut kering, sering kencing dalam jumlah banyak, kurang energi dan rasa
lelah yang ekstrim, kesemutan pada kaki dan tangan, infeksi jamur pada kulit,
penyembuhan luka yang lama dan pandangan kabur (Kurniasari, Sulisnadewi, &
Maulana, 2022).
Mellitus yaitu :
a. Edukasi
bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari
pengelolahan DM secara holistik. Materi edukasi terdiri dari edukasi tingakt awal
STIKes Indramayu
18
menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan lainnya dan
keluarga). Guna mencapai sarana terapi nutrisi medis sebaiknya diberikan sesuai
c. Latihan Jasmani
sebanyak 3-5 kali per minggu selama sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit
d. Terapi Farmakologis
latihan jasmani. Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bebentuk suntikan.
Menurut Suryati (2021) secara garis besar faktor resiko diabetes mellitus
1) Usia
menurun.
STIKes Indramayu
19
2) Keturunan
DM Tipe 2 berasal dari faktor genetik dan faktor mental. Penyakit ini
sudah lama diduga memiliki hubungan dengan agregasi familial (masa yang
menggumpal). Resiko terjadiya DM tipe 2 akan meningkat dua sampai enam kali
lipat apabila orang tua atau saudara kandung mengalami penyakit diabetes
mellitus.
1) Obesitas (Kegemukan)
Kelebihan berat badan ≥20% dari berat badan idela atau BMI (body mas
insulin yang dapat bekerja di dalam sel pada otak skeletal dan jaringan lemak
yang terjadi peningkatan glukosa darah yang merupakan kemampuan sel beta.
2) Aktivitas fisik
fisik yang kurang. Aktivitas fisik berdampak terhadap aksi insulin pada orang
yang beresiko DM. Mekanisme aktivitas fisik dalam mencegah dan menghambat
3) Stres
Respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau
beban diatasnya merupakan pengertian dari stres. Stres terjadi apabila seseorang
STIKes Indramayu
20
mengalami beban atau tugas berat dan orang tersebut tidak mengatasi tugas yang
dibebankan, maka tubuh akan merespon dengan tidak mampu terhadap tugas
4) Gaya hidup
hidup. Salah satunya perubahan yang dapat meningkatnya diabetes mellitus yaitu
individu menjadi agen self care bagi dirinya sendiri. Pengertian self care atau
STIKes Indramayu
21
kesehatannya meliputi diet, latihan fisik, pengontrolan gula darah dan perawatan
kaki. Self Care Diabetes bisa juga disebut dengan Self-Care Management
secara mandiri oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam kaitan
pengaturan fungsi dan perkembangan individu itu sendiri (Nugroho & Peni,
2022).
berbeda untuk perencanaan makanan yang tersedia bagi penyandang DM. Sistem-
Mengubah makanan dan pola makan seringkali menjadi bagian sulit dari
penatalaksanaan DM.
karbohidrat. Lansia memakan jumlah karbohidrat yang hampir sama pada setiap
STIKes Indramayu
22
kali makan atau kudapan setiap hari. Karbohidrat dalam makanan memiliki efek
terbesar dalam kadar glukosa darah pada sesudah makan. Karbohidrat juga
sebelum makan.
kilokalori, lansia dianjurkan mengkonsumsi tiga kali makan dengan ukuran yang
sama, berjarak sekitar 4-5 jam setiap kali makan, dengan satu atau dua kali
kudapan.
b. Olahraga
diabetes yang kedua adalah program olahraga yang teratur. Manfaat olahraga
Menurut Nugroho dan Budiana (2021) kadar gula dara merupakan suatu
Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dan juga
dapat dilakukan oleh tim medis pada pelayanan kesehatan yang tersedia. Hasil
pemeriksaan kadar gula darah dapat membantu pasien untuk lebih waspada pada
kondisi tubunya. Target glukosa darah yang disarankan untuk penderita diabetes
STIKes Indramayu
23
mellitus adalah 80 – 130 mg/dL per pre-pandial kapiler dan <180 mg/dL untuk 1-
Menurut Nugroho dan Budiana (2021) obat adalah salah satu komponen
penting dalam penyembuhan penyakit diabetes mellitus yang harus dipatuhi oleh
dalam mengonsumsi obat yang diberikan akan memberi pengaruh pada katar gula
darahnya.
e. Perawatan Kaki
diperhatikan saat perawatan kaki adalah tidak boleh berjalan tanpa alas kaki
termasuk di pasir dan di air, memeriksa kaki setiap hari, melaporkan pada dokter
apabila kulit terkelupas, kemerahan, atau luka, memeriksa alas kaki dari benda
asing sebelum memakainya, selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih tidak
basah, memotong kuku secara teratur, menghindari penggunaan bantal atau botol
a. Usia
Usia merupakan salah satu faktor penting pada self care. Bertambahnya
STIKes Indramayu
24
sensoris. Pemenuhan kebutuhan self care akan bertambah efektif seiring dengan
b. Jenis Kelamin
c. Status Perkembangan
Sistem dukungan keluarga sangat penting bagi kebutuhan self care. Peran
atau hubungan anggota keluarga dan orang tua yang signifikan serta peraturan
seseorang di dalam keluarga. Selain itu, sistem keluarga meliputi tipe keluarga,
e. Status Kesehatan
STIKes Indramayu
25
dari orang lain, yaitu lingkungan sosial seperti orang terdekat dengan keluarga
terutama orang tua, teman ataupun anggota keluarga lain. Dukungan keluarga
a. Dukungan Informasioanl
bentuk pemberian atau penyediaan informasi tentang semua hal yang dibutuhkan
oleh klien mengenai masalah kesehatannya. Bentuk dukungan ini bisa berupa
pengetahuan, nasehat, saran, dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau
memecahkan masalah yang sedang dialami oleh anggota keluarga yang sedang
sakit.
STIKes Indramayu
26
perasaan yang dirasakan oleh klien. Bentuk dukungan ini bisa berupa pemberian
c. Dukungan Instrumental
manfaatnya oleh anggota keluarga secara langsung. Bentuk dukungan ini berupa
tinggal yang bersih dan layak, makanan, uang, ataupun bantuan dalam melakukan
d. Dukungan Emosional
mendapatkan kekuatan secara moril. Bentuk dukungan ini berupa ekspresi empati,
cinta, dan ekspresi emosi positif yang lain, serta kesabaran dalam merawat
keluarga yang sakit, sangat berperan dalam kecepatan dan proses recovery.
keluarga kelas menengan, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil
STIKes Indramayu
27
mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan ada lebih otoriter
dan otokrasi. Faktor lainnya adalah tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat
yang sakit.
STIKes Indramayu
BAB III
HIPOTESIS
atau kaitan antara suatu konsep dengan konsep lainnya, atau antara variabel satu
dengan variabel lain dan masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
variabel bebas. Variabel ini disebut juga sebagai variabel akibat, variabel terkait
atau tergantung (Imron, 2014). Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
keluarga dan variabel dependennya adalah self care lansia penderita Diabetes
Mellitus. Secara sistematis kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
28
29
B. Definisi Operasional
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati
(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulang lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2017). Adapun definisi operasional pada penelitian ini
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
STIKes Indramayu
30
STIKes Indramayu
31
C. Hipotesis Penelitian
hipotesis dalam bentuk petanyaan ilmiah mengandung dua variabel atau lebih
(Setiadi, 2013).
hubungan antara dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita
STIKes Indramayu
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
hubungan antara dua variabel (Roflin & Priyana, 2022). Adapun pada penelitian
1. Populasi
dengan memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh lansia penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk bisa mewakili
(strata) yang unik dan kemudian sampel acak sederhana dipilih dari segmen
32
33
(stratum). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 119 sehingga sampel dapat
sebagai berikut :
N
𝑛=
1 + N(e)²
Keterangan :
n= Ukuran sampel
N= Ukuran populasi
n= 119
1 + 119 (e)²
n= 119
1 + 119 (0,05)²
n= 119
1 + 119 (0,0025)
n= 119
1 + 0,2975
n= 119
1,2975
n = 91,7
STIKes Indramayu
34
x
𝑛= 𝑋 𝑛1
N
Keterangan
N = Jumlah populasi
n1 = Sampel
Tabel 4.1
Perhitungan Jumlah Sampel Per Desa Wilayah Kerja Puskesma Jatibarang
STIKes Indramayu
35
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
a. Kriteria Inklusi
populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria
b. Kriteria Eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari stiudi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017).
kesehatan.
C. Tempat Penelitian
yang mencakup 8 desa yaitu Desa Bulak, Desa Bulak Lor, Desa Kebulen, Desa
Pawidean, Desa Jatibarang, Desa Jatibarang Baru, Desa Pilangsari dan Desa
Sukalila.
STIKes Indramayu
36
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
hak asasi manusia dan prinsip keadilan (Nursalam, 2017). Pada penelitian yang
meliputi :
1. Prinsip Manfaat
subjek khususnya jika menggunakan tindakan khusus. Pada penelitian ini tidak
telah diberikan tidak digunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan responden
STIKes Indramayu
37
Dignity)
c. Informed Consent
treatment)
STIKes Indramayu
38
Alat pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
1. Instrumen
a. Karakteristik Responden
ini, karakteristik tersebut yaitu jenis kelamin, umur, status pernikahan, tingkat
b. Dukungan Keluarga
diadopsi dari Nitarahayu (2019) kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Skala yang
dipakai adalah Skala Likert sebagai instrumen yang digunakan untuk mengetahui
sebagai berikut:
STIKes Indramayu
39
c. Self Care
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner self care yang diadopsi dari
Novitasari (2021) kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini terdiri dari
pernyataan favourable yaitu pada nomer 1-2, 4 dan 6-17 untuk nilai yang
diberikan yaitu 0=0, 1=1, 2=2, 3=3, 4=4, 5=5, 6=6, 7=7 dan untuk pernyataan
unfaourable yaitu pada nomer 3 dan 5 untuk nilai yang diberikan yaitu 0=7, 1=6,
10.
2. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek data yang
validitas di Puskesmas Jatisawit pada tanggal 5-8 Juli 2023 dengan 30 responden.
STIKes Indramayu
40
Adapun syarat umum instrumen penelitian yang dinyatakan valid jika hasil
korelasi r hitung lebih besar dari pada r tabel pada taraf signifikan 5% maka :
didapatkan 19 pertanyaan yang nilainya lebih dari r tabel (0,374) yakni nomer 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, sedangkan untuk
Sedangkan untuk hasil uji validitas pada instrumen self care dari 16 pertanyaan
didapatkan 3 pertanyaan yang nilainya kurang dari r tabel (0,374) yakni nomer 4
dinyatakan valid. Hasil uji validitas instrumen penelitian dukungan keluarga dan
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Dukungan Keluarga dan Self Care
P (Dukungan Keluarga)
No Indikator r hitung lebih > tabel Keterangan
1 P1 0,891 > 0,374 Valid
2 P2 0,843 > 0,374 Valid
3 P3 0,843 > 0,374 Valid
4 P4 0,907 > 0,374 Valid
5 P5 0,891 > 0,374 Valid
6 P6 0,839 > 0,374 Valid
7 P7 0,891 > 0,374 Valid
STIKes Indramayu
41
3. Uji Reliabilitas
tinggi atau dapat dipercaya jika instrumen tersebut stabil dapat diandalkan
menggunakan obejek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2018). Hasil uji reliabilitas pertanyaan dukungan keluarga dan self care dengan
STIKes Indramayu
42
membandingkan nilai Cronbach Alfa dengan nilai standar 0,6. Bila Cronbach Alfa
lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dikatakan reliable. Dari hasil uji mengenai
dengan nilai 0,6, maka pertanyaan dikatakan reliable. Sedangkan dari hasil uji
mengenai self care didapatkan nilai r Alpha (0,929) lebih besar dibandingkan
dengan nilai 0,6, maka pertanyaan dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliable Instrumen Dukungan Keluarga dan Self Care
1. Data Primer
langsung.
2. Data Sekunder
STIKes Indramayu
43
g. Surat izin penelitian untuk Kepala desa Bulak, Bulak Lor, Kebulen,
yang termasuk dalam kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah itu peneliti melakukan
ditentukan.
penelitian dan meminta izin agar dapat melakukan penelitian. Apabila responden
STIKes Indramayu
44
pengisian.
1. Pengolahan Data
hal di antaranya :
a. Editing
nama, umur, dan jenis kelamin dengan kelengkapan sesuai semua jawaban
Mellitus Tipe 2.
b. Coding
berbentuk kalimat menjadi angka. Coding dilakukan dengan memberi tanda pada
memudahkan dalam analisis. Pemberian kode dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Jenis Kelamin
STIKes Indramayu
45
Perempuan =1
Laki – laki =2
2) Status Pernikahan
Menikah =1
Belum Menikah =2
Janda =3
Duda =4
3) Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah =1
SD =2
SMP =3
SMA =4
Perguruan Tinggi =5
4) Pekerjaan
Tidak Bekerja =1
Pensiunan =2
Petani =3
Wiraswasta =4
statistical package for the social (SPSS). Peneliti memasukan data kemudian
STIKes Indramayu
46
diolah dalam program hingga data yang sudah selesai dicek kembali bila ada data
2. Analisia Data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan
a. Analisis Univariat
diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaranf untuk jenis data
Sedangkan untuk data numerik seperti umur dijelaskan dengan mean, median,
STIKes Indramayu
47
1) Baik ≥ 72.50
1) Baik ≥ 69.88
b. Analisis Bivariat
yang diduga berhubungan atau berkolarasi. Analisa korelasi parsial ini digunakan
Teknik analisis menggunakan uji Chi Square tabel 2x2 karena dalam
menggunakan komputer (SPSS) dengan ketentuan pada uji chi-square maka uji
yang digunakan adalah continuity correction karena tidak ada nilai E <5. Tujuan
dalam analisis ini adalah untuk menjelaskan dari masing-masing variabel, baik itu
variabel bebas : dukungan keluarga dan variabel terkait : self care. Analisa ini
Hasil dari analisa bivariat dalam penelitian ini adalah P-value 0,326 >
0,05 maka hipotesa (Ho) diterima yang artinya tidak ada hubungan antara
STIKes Indramayu
48
dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2
STIKes Indramayu
BAB V
HASIL PENELITIAN
dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2
jumlah 92 responden. Hasil Penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel yang
A. Karakteristik Responden
1. Umur
Tabel 5.1
Karakteristik Berdasarkan Umur Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
Jatibarang
49
50
dengan standar devisiasi 4,568 dan umur minimum 60 tahun dan umu maksimum
78 tahun.
2. Jenis Kelamin
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
Jatibarang
kelamin perempuan.
3. Status Pernikahan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jatibarang
menikah.
STIKes Indramayu
51
4. Pendidikan Terakhir
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jatibarang
dan SMP.
5. Pekerjaan
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
Jatibarang
STIKes Indramayu
52
berdasarkan hasil penelitian di sajikan daam bentuk tabel 5.6 sebagai berikut :
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Lama Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Jatibarang
B. Analisa Univariat
Jatibarang
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas
Jatibarang
STIKes Indramayu
53
Hasil distribusi frekuensi tentang self care dapat dilihat pada tabel 5.8
sebagai berikut :
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Self Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang
C. Analisa Bivariat
Tabel 5.9
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self care Pada Lansia Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang
Self Care
Dukungan Σ P Value
Keluarga Baik Kurang
F % F % F %
Baik 30 61,2 19 38,8 49 100
Kurang 21 41,2 22 53,7 43 100
Jumlah 51 100 41 100 92 100 0,326
STIKes Indramayu
54
baik. Dari 43 responden yang melakukan self care kurang sebanyak 21 (41,2 %)
value = 0,326 (α>0,05) sehingga dapat disimpulkan H0 diterima artinya tidak ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita
STIKes Indramayu
BAB VI
PEMBAHASAN
dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2
dari orang lain, yaitu lingkungan sosial seperti orang terdekat dengan keluarga
terutama orang tua, teman ataupun anggota keluarga lain. Dukungan keluarga
dengan dukungan keluarga kurang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
55
56
pujian ketika responden menjaga pola makan dan memberikan pujian ketika rajin
responden untuk menjaga pola makan yang sehat, menyarankan responden untuk
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi (2016) bahwa
tipe 2 suasana dalam keluarga akan lebih kondusif sehingga lansia akan
merasakan kepuasan terhadap emosi. Hal ini dapat meningkatkan motivasi lansia
untuk bersikap dan berperilaku sehat dalam perawatan diabetes mellitus. Hal ini
terlihat dari kuesioner dimana keluarga menjaga dan merawat lansia dengan
pada lansia diabetes mellitus tipe 2 didapatkan bahwa keluarga telah menunjukan
STIKes Indramayu
57
ungkapan rasa hormat kepada lansia. Hal ini terlihat dari kuesioner dimana
responden tinggal bersama keluarga dan kepeduliannya yang tinggi. Hal ini
terlihat dari kuesioner bahwa kebanyakan keluarga selalu mengantar lansia untuk
mellitus mendapatkan dukungan informasi yang baik. Hal ini terlihat dari
untuk pentingnya mengontrol kadar gula darah stabil dan pentingnya mengatur
pola makan.
masalah karena keluarga adalah orang paling dekat hubungannya dengan lansia.
diabetes mellitus tipe 2 mengalami penurunan untuk melakukan self care. Oleh
karena itu lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 sangat membutuhkan perhatian
dukungan keluarga maka self care pada lansia yang menderita diabetes mellitus
tipe 2 bisa menjadi lebih baik sehingga lansia penderita diabetes mellitus tipe 2
STIKes Indramayu
58
2013). Self Care Diabetes merupakan perawatan diri yang dibutuhkan oleh
diketahui 21 (41,2 %) responden memiliki self care yang baik dan dari 22 (53,7%)
responden memiliki self care kurang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wayan dkk (2019) bahwa dari 99 responden didapatkan yang self
carenya baik ada 77 (77,8%) dan 22 (22,2%) responden self carenya kurang.
dikarenakan responden dalam satu minggu terakhir tidak mengikuti pola makan
yang sehat rata-rata responden sebanyak 0 kali dalam satu minggu terakhir,
kemudian melakukan aktivitas fisik yang kurang seperti tidak berolahraga dan
bersepeda rata-rata responden sebanyak 1 kali dalam satu minggu terakhir, dan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulida (2021)
didapatkan bahwa pola makan yang instam sangat banyak digemari oleh lansia,
namun pola makan seperti itu akan menyebabkan peningkatan kadar glukosa
STIKes Indramayu
59
darah, hal ini dapat dilihat dari kuesioner bahwa responden yang melakukan pola
makan/ diet kurang baik yaitu rata-rata sebanyak 3 hari dalam satu minggu
terakhir. Kemudian aktivitas fisik, semakin meningkatnya usia pada lansia makan
akan terjadi penurunan aktivitas yang mereka lakukan sehingga zat makanan yang
masuk dalam tubuh tidak mengalami pembakaran namun tertimbun didalam tubuh
sebagai lemak. Hal ini dapat terlihat dari kuesioner dimana lansia yang melakukan
terakhir. Monitoring gula darah merupakan salah satu aspek peniliain pada
penelitian ini, dimana dapat terlihat dari kuesioner rata-rata responden yang
Self care merupakan modal perawatan yang paling tepat untuk lansia
yang menderita penyakit kronik seperti penyakit diabetes mellitus. Kegiatan self
care pada lansia penderita diabetes mellitus antara lain adalah dengan melakukan
pengaturan pola makan, melakukan aktivitas fisik, pengontrolan kadar gula darah,
mengonsumsi obat secara teratur, dan perawatan kaki. Penerapan self care yang
optimal pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 dapat membantu dalam
Oleh sebab itu dibutuhkan kedisiplinan diri pada lansia penderita diabetes mellitus
STIKes Indramayu
60
Lansia (lanjut usia ) adalah seseorang yang telah memasuki tahap akhir
dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami
suatu proses yang disebut aging process penuaan. Proses menua merupakan
proses sepanjang hidup, tidak hanya mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang
berarti seseorang telah melalui tiga tahap yaitu anak, dewasa dan tua (Adrian,
Penyakit yang sering dialami oleh lansia yang cukup komplek seiring
penyakitnya dapat berupa gangguan pada aspek biologis, emosional, spiritual, dan
sosial. Penyakit tersebut kerap dialami bagi orang yang tidak mempertahankan
kesehatan diri, baik fisik maupun jiwa. Masalah kesehatan yang diderita seseorang
penurunan kemampuan untuk melakukan self care secara mandiri. Self Care pada
kesehatannya (Nugroho & Peni, 2022). Self care pada lansia penderita diabetes
mellitus dilakukan terus menerus untuk mengatasi komplikasi yang nantinya akan
timbul. Oleh karena itu dukungan keluarga perlu dalam hal ini untuk memberikan
STIKes Indramayu
61
keluarga kategori baik dan 43 responden yang melakukan self carenya kurang
lansia di Wilayah kerja Puskesmas Jatibarang. Hasil uji statistik didapatkan nilai
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2016) diketahui bahwa
yang memiliki dukungan keluarga baik dengan self care yang baik ada 8 (61,5%)
kurang ada 8 (36,4%) dari 22 responden yang memiliki self care yang kurang.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,274 artinya tidak terdapat hubungan
antara dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus
tipe 2.
keluarga dengan self care pada penderita diabetes mellitus tipe 2 kemungkinan
disebabkan oleh faktor yang mempengahrui self care yaitu meliputi : usia, jenis
STIKes Indramayu
62
mellitus dengan baik sebanyak 39 responden (57,4%) yang paling banyak yaitu
berjenis kelamin perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Herlina (2020)
yaitu responden yang melakukan self care diabetes mellitus sebanyak 72 (59,5%)
berjenis kelamin laki-laki itu kurang melakukan self care dengan baik
juga kurangnya melakukan self care dengan baik seperti dalam 1 minggu terakhir
Selain itu, responden juga pergi ke tempat pelayanan kesehatan hanya saat obat
sudah habis. Responden juga tidak pernah melakukan perawatan kaki karena tidak
care diabetes mellitus dengan kategori baik yaitu lansia 60-74 tahun. Hal ini
STIKes Indramayu
63
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
self care (p-value = 0,326). Hal tersebut dikarenakan adanya faktor lain yang
mempengharui self care yaitu jenis kelamin dan umur, sehingga diharapkan
B. Keterbatasan Penelitian
Jataibarang oleh peneliti yaitu komunikasi yang harus hati-hati sehingga sedikit
menjawab saja.
antara dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus
tipe 2. Dalam hal tersebut dikarenakan faktor lain yaitu faktor dari jenis kelamin
STIKes Indramayu
64
dan umur, sehingga diharapkan petugas kesehatan untuk mengkaji lebih lanjut
penyebab kurangnya melakukan self care pada lansia penderita diabetes mellitus
tipe 2.
kesehatan tentang dukungan keluarga dengan self care pada lansia diabetes
mellitus tipe 2. Faktor-faktor yang dapat mempengharui self care diabetes mellitus
yaitu usia, jenis kelamin, status perkembangan, sistem dukungan keluarga, dan
kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan self care yang baik agar
antara dukungan keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus
tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang. Dari hasil penelitian ini peneliti
selanjutnya diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan atau
pertimbangan, dan sebagai sumber data bagi peneliti untuk mencari faktor lain
STIKes Indramayu
65
STIKes Indramayu
BAB VII
A. Simpulan
dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskemas
B. Saran
mengkaji lebih lanjut penyebab kurangnya melakukan self care pada lansia
65
66
kesehatan dengan mengkaji lebih lanjut penyebab kurangnya self care melakukan
mellitus tipe 2.
dukungan keluarga dalam melakukan self care pada lansia pendeita diabetes
STIKes Indramayu
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, R., Sulistyowati, D., & Patriyani, R. (2021). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik.Indramayu: CV Adanu Abimata.
Alfianto, G, A., Dewi, E, U., & Anggraini, M. (2022). Buku Ajar Konsep Dan
Aplikasi Keperawatan Keluarga: Bandung: Media Sains Indonesia.
Depatermen Kesehatan republik Indonesia. (2013). Buletin Jendela Dan Data Dari
InformasiKesehatan.https://respiratory.ump.ac.id/1268/3/MAOLA%20JAZ
MI%20BAB%2011.pdf.
Djamaluddin, N., Runiari, N., Wulansari, I., & Nuryani Alit. (2022). Buku
Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal. Bandung: Media Sains
Indonesia.
Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset teori dan praktek.
Jakarta : EGC.
Frisca, S., Pranata, L., & Koerniawan, D. (2020). Buku Ajar Keperawatan
Komunitas. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Gemini, S., Yulis, R., & Roswandani, S. (2021). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik. Provinsi Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Herlina, L. (2020). Hubungan dukungan keluarga terhadap self care pada lansia
penderita diabetes mellitus tipe 2. Journal of Islamic Nursing, 5, 32–37.
https://doi.org/10.24252/join.v5i1.14145.
LeMone, P., Burke, K, M., & Bauldof, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Maulida, L. (2021). Self Care agency pada lansia dengan diabetes mellitus. JIM
FKep, V(2), 95–103. https://jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/18598.
Milita, F., Handayani, S., & Setiaji, B. (2021). Kejadian diabetes mellitus tipe II
pada lanjut usia di Indonesia. Junral Kedokteran dan Kesehatan, Vol.17,
No.1. https://jurnal.unj.ac.id/index,php/JKK.
Munir, N. W. (2021). Hubungan dukungan keluarga dengan self care pada pasien
diabetes melitus. Borneo Nursing Journal (Bnj), Vol. 3(1), 1–7.
https://akperyarsismd.e-journal.id/BNJ.
Nugroho, F, C., & Peni, J, A. (2022). Buku Saku Manajemen Diri Diabetes
Mellitus. Bandung: Media Sains Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Riset Kesehatan dasar 2018. Retrieved
from https://www.libtang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-
riskesdas. (Diakses pada tanggal 15 November 2022 pukul 21.05 WIB).
Roflin, E., & Priyana. (2022). Buku Metodologi Penelitian Kesehatan. Jawa
Tengah: PT Nasya Expanding Management.
Senja, A., & Prasetyo, T. (2019). Buku Perawatan Lansia Oleh Keluarga Dan
Care Giver. Jakarta: Bumi Medika.
Susanto, D. (2021). Perilaku perawatan diri lansia dengan diabetes melitus tipe 2.
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer, 1(2), 39–51. https://jurnal.
ikbis.ac.id/JPKK/article/view/193.
Wayan, N., Marlinda, Y., Nuryanto, I. K., & Noriani, N. K. (2019). Hubungan
Dukungan Keluarga dengan Perawatan Diri (Self care activity) Pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Institut Teknologi Dan Kesehatan, 82–
86. https://ejournal.itekes-bali.ac.id/jrkn/article/view/182.
World Health Organization. (2019). Factsheet Diabetes. Retriaved from
https://www.int/diabetes. (Diakses pada tanggal 14 November 2022 pukul
15.29 WIB).
LAMPIRAN
Lampiran 1
SURAT PERMOHONAN
UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN
Estefaniah Apriyanti
Lampiran 9
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORM CONCENT)
Nama :
Alamat :
Puskesmas Jatibarang”
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saya sebagai
responden, kerahasiaan semua informasi yang akan saya berikan dijaga dan hanya
Dengan pernyataan ini saya buat dengan benar dan akan dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Indramayu,.............................2023
Responden
Lampiran 10
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Demografi
Kode Responden :
Keterangan :
Selalu : Jika keluarga selalu melakukan hal tersebut
Sering : Jika keluarga sering melakukan hal tersebut
Kadang-kadang : Jika keluarga kadang-kadang melakukan hal tersebut
Tidak pernah : Jika keluarga tidak pernah melakukan hal tersebut
Petunjuk Pengisian :
Pernyataan di bawah ini menanyakan mengenai aktifitas perawatan diri
yang anda lakukan selama 7 hari terakhir ini untuk penyakit diabetes. Berikan
tanda (√) sesuai dengan jumlah hari yang anda lakukan.
Keterangan :
Pola Makan/Diet
1. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda mengikuti pola makan yang sehat?
2. Berapa hari dalam 1 minggu terkahir
anda makan buah dan sayuran?
3. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda mengkonsumsi makanan yang
berlemak tinggi (seperti daging sapi,
daging kambing, dan makanan cepat saji)
atau produk olahan susu (seperti keju,
krim, dan mentega)
4. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda memakan makanan yang
mengandung yang mengandung
karbohidrat (seperti roti, mie, nasi,
jagung dan singkong)?
5. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda makan makanan cemilan yang
mengandung gula (seperti kue, biskuit)?
Latihan Fisik
6. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda melakukan aktivitas fisik (misalnya
mencuci, menyapu, mengepel,
menjemur) setidaknya selama 30 menit?
7. Breapa hari dalam 1 minggu terkahir
anda mengikuti sesi latihan khusus
(misalnya berenang, bersepeda, berjalan)
selain dari apa yang anda lakukan
disekitar rumah atau apa yang menjadi
bagian dari pekerjaan anda?
Minum Obat
8. Berapa hari dalam 1 minggu terakhiranda
minum obat diabetes yang disarankan
untuk anda?
9. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda mengkonsumsi obat-obatan sesuai
dosis yang disarankan kepada anda?
Monitoring Kadar Glukosa Darah
10. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda mengecek gula darah anda sesuai
dengan waktu yang disarankan oleh
tenaga kesehatan?
Perawatan kaki
11. Berapa kali dalam 1 minggu terakhir
anda memeriksa kondisi kaki anda
(misalnya: kulit retak, melepuh, luka
terkelupas, kemerahan dan pendarahan)?
12. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda memeriksa bagian sepatu/sendal
anda (misalnya: ada krikil, bebda-benda
tajam seperti jarum dan duri)?
13. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda menggunakan alas kaki saat keluar
rumah?
14. Berapa hari dalam 1 minggu terakhir
anda mengeringkan sela-sela jari kaki
setelah dicuci?
A. Dukungan Keluarga
P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 1 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 55
4 2 2 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 66
4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 67
4 4 4 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2 64
3 3 2 1 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 63
3 2 1 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 61
4 3 3 2 4 2 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 2 62
4 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 65
4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 67
4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 2 67
4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 65
4 3 4 2 4 3 3 4 2 1 4 4 4 2 1 4 3 4 3 2 61
4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 64
3 3 4 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 2 63
3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 64
4 2 3 2 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 66
4 3 4 2 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 64
4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 68
4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 65
4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 68
4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 67
4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 65
4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 3 2 65
4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 67
4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 68
4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 2 63
4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 67
4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 68
4 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 1 63
4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 68
B. SELF CARE
X X X X X X X X X X X X X X X X
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 11
2 2 2 0 7 7 2 7 2 2 2 2 7 2 2 2 50
4 4 4 7 0 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 62
7 7 7 0 7 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 101
7 7 7 2 5 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 101
7 7 7 4 5 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 103
7 7 7 2 5 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 101
7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 7 106
0 0 0 0 7 0 7 0 0 7 3 0 0 7 0 0 31
7 7 7 7 6 7 0 7 7 0 4 7 7 0 7 7 87
7 7 7 7 6 7 7 7 0 7 3 7 7 7 7 7 100
0 7 0 0 7 0 0 0 0 0 3 0 0 0 7 0 24
0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 17
0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 17
0 0 0 0 7 7 1 7 0 1 3 1 7 1 0 0 35
1 1 1 7 0 7 7 7 1 7 4 7 7 7 1 1 66
7 7 7 5 3 6 6 6 7 6 6 6 6 6 7 7 98
6 6 6 3 5 7 1 7 6 1 6 1 7 1 6 6 75
1 1 1 7 2 5 3 5 1 3 4 3 5 3 1 1 46
3 3 3 7 0 1 1 1 3 1 3 1 1 1 3 3 35
1 1 1 5 3 3 2 3 1 2 6 2 3 2 1 1 37
2 2 2 2 5 7 0 7 2 0 3 0 7 0 2 2 43
0 0 0 6 4 7 0 7 0 0 6 0 7 0 2 0 39
0 7 0 5 4 5 4 5 0 4 6 4 5 4 7 0 60
4 0 4 7 0 0 0 0 4 0 3 0 0 0 0 4 26
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 8
0 6 0 1 6 6 3 6 0 3 6 3 6 3 6 0 55
3 0 3 0 7 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 3 22
0 7 6 1 6 7 0 7 6 0 3 0 7 0 7 6 63
0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 10
Lampiran 13
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
P16 P17 P18 P19 P20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.946 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted Deleted Total Correlation Item Deleted
P1 69.6000 31.559 .891 .940
P2 69.6333 31.482 .843 .940
P3 69.6333 31.482 .843 .940
P4 69.6333 31.206 .907 .939
P5 69.6000 31.559 .891 .940
P6 69.6000 31.766 .839 .940
P7 69.6000 31.559 .891 .940
P8 69.6333 31.620 .811 .941
P9 69.6000 31.559 .891 .940
P10 71.3667 34.861 .116 .950
P11 69.6333 31.620 .811 .941
P12 69.6667 32.437 .586 .944
P13 69.7333 32.685 .487 .946
P14 69.9000 32.024 .486 .947
P15 69.8000 32.579 .478 .946
P16 69.6667 31.402 .811 .940
P17 69.6000 32.041 .771 .941
P18 69.5667 33.220 .541 .945
P19 69.9000 32.852 .410 .948
P20 69.8667 33.016 .384 .948
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.929 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X1 51.5333 912.051 .810 .920
X2 50.8667 906.120 .789 .920
X3 51.3333 908.506 .828 .920
X4 50.7333 1035.789 .117 .938
X5 49.6000 1077.076 -.098 .940
X6 50.0333 912.930 .758 .921
X7 51.5333 927.637 .717 .923
X8 50.0333 912.930 .758 .921
X9 51.5667 930.254 .714 .923
X10 51.5333 927.637 .717 .923
X11 50.5000 1070.810 -.062 .935
X12 51.5333 900.602 .879 .918
X13 50.0333 912.930 .758 .921
X14 51.5333 927.637 .717 .923
X15 50.8000 907.890 .794 .920
X16 51.3333 908.506 .828 .920
C. Perhitungan r Tabel
Lampiran 14
HASIL PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS
TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATIBARANG
A. Dukungan Keluarga
Lama Kategori
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Total Dukungan
DM Keluarga
1 P 62 Menikah SMA IRT < 5 tahun 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 76 Baik
Lama Kategori
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita Self Care
DM
7 7 0 7 7 7 7 0 0 0 7 7 7 7 7 77 Baik
1 < 5 tahun
P 62 Menikah SMA IRT
7 7 7 2 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 0 87 Baik
2 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP Wiraswasta
Tidak 0 7 7 7 7 7 0 0 0 0 0 0 7 0 0 42 Kurang
3 ≥ 5 tahun
P 62 Menikah SD Bekerja
Tidak Tidak 7 7 5 7 7 0 0 7 7 1 0 0 7 0 0 55 Kurang
4 ≥ 5 tahun
L 66 Menikah Sekolah Bekerja
7 0 7 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Kurang
5 < 5 tahun
P 62 Menikah SMP IRT
0 1 7 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 0 0 58 Kurang
6 < 5 tahun
P 60 Menikah SMA Wiraswasta
Tidak 0 1 6 0 7 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 21 Kurang
7 < 5 tahun
L 64 Menikah SD Bekerja
0 5 7 7 7 7 7 7 7 0 0 0 7 0 0 61 Kurang
8 ≥ 5 tahun
P 65 Menikah SD IRT
7 7 3 7 7 7 7 3 3 0 0 0 7 0 0 58 Kurang
9 < 5 tahun
L 64 Menikah SD Wiraswasta
0 0 7 7 7 7 0 7 7 0 0 0 7 7 0 56 Kurang
10 ≥ 5 tahun
P 61 Menikah SD IRT
7 2 4 7 7 7 7 7 7 0 0 7 7 0 0 69 Kurang
11 ≥ 5 tahun
P 65 Menikah SD IRT
7 7 7 7 0 7 7 7 7 0 0 7 7 7 7 84 Baik
12 < 5 tahun
P 62 Menikah SMP IRT
7 7 7 7 0 7 7 7 7 0 0 7 7 7 7 84 Baik
13 ≥ 5 tahun
P 66 Menikah SMA IRT
7 3 5 7 0 7 7 7 7 1 1 7 7 7 7 80 Baik
14 ≥ 5 tahun
L 70 Menikah SMA Wiraswasta
7 7 3 7 0 3 7 3 0 0 0 0 7 0 0 44 Kurang
15 64 Menikah SMA Wiraswasta < 5 tahun
L
Lama Kategori
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita Self Care
DM
0 0 7 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 2 66 Kurang
16 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
7 0 7 7 7 7 1 7 7 1 0 7 7 7 3 68 Kurang
17 < 5 tahun
P 62 Menikah SMA IRT
7 2 4 7 7 0 0 7 7 0 0 2 7 7 3 60 Kurang
18 < 5 tahun
P 66 Menikah SMA IRT
Tidak 0 4 5 7 7 2 7 7 7 1 0 7 0 3 7 69 Kurang
19 ≥ 5 tahun
L 73 Menikah SD Bekerja
6 3 3 7 7 7 7 7 7 0 0 0 7 7 0 68 Kurang
20 ≥ 5 tahun
P 63 Menikah SMA IRT
0 7 4 7 7 7 7 7 7 0 0 0 7 7 0 67 Kurang
21 < 5 tahun
P 61 Menikah SMA IRT
7 0 7 0 7 7 7 7 7 1 0 0 7 0 0 57 Kurang
22 ≥ 5 tahun
P 63 Menikah SMA IRT
Tidak 7 0 7 0 7 7 7 7 7 1 0 0 7 0 0 57 Kurang
23 ≥ 5 tahun
P 69 Menikah SD Bekerja
7 3 5 7 7 7 0 7 7 0 0 7 7 7 7 78 Baik
24 ≥ 5 tahun
P 63 Menikah SMP IRT
4 5 5 4 4 4 6 3 4 6 0 2 2 2 6 57 Kurang
25 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah SMP Wiraswasta
0 7 7 7 7 7 7 7 7 0 0 7 7 7 0 77 Baik
26 ≥ 5 tahun
P 61 Menikah SD IRT
7 3 6 7 0 7 7 7 7 1 0 7 7 7 7 80 Baik
27 ≥ 5 tahun
P 67 Menikah SMP IRT
7 3 5 7 0 7 7 7 7 0 0 7 7 0 7 71 Baik
28 ≥ 5 tahun
P 62 Menikah SMP IRT
0 2 6 7 7 0 7 7 7 1 0 0 7 7 0 58 Kurang
29 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah SMP Wiraswasta
4 5 5 4 3 5 3 2 2 3 2 1 5 2 3 49 Kurang
30 ≥ 5 tahun
P 65 Menikah SD IRT
7 2 6 7 5 7 7 7 7 1 0 0 7 7 1 71 Baik
31 ≥ 5 tahun
P 63 Menikah SMA IRT
Perguruan 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 4 2 3 42 Kurang
32 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah Tinggi Pensiunan
Lama Kategori
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita Self Care
DM
7 7 7 0 0 7 7 7 7 1 0 0 7 7 0 64 Kurang
33 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SD IRT
3 4 5 3 5 1 2 1 3 4 3 2 5 3 1 45 Kurang
34 ≥ 5 tahun
P 74 Menikah SD IRT
7 0 7 0 7 7 7 7 7 1 0 7 7 7 0 71 Baik
35 ≥ 5 tahun
P 61 Menikah SMP IRT
Tidak 7 7 0 7 0 7 7 7 7 1 0 7 7 7 7 78 Baik
36 ≥ 5 tahun
P 67 Menikah Sekolah IRT
7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 4 82 Baik
37 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP Wiraswasta
Tidak 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 0 78 Baik
38 ≥ 5 tahun
P 66 Menikah Sekolah IRT
7 7 7 0 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 0 71 Baik
39 < 5 tahun
L 60 Menikah SD Wiraswasta
Tidak 0 0 7 0 0 0 7 7 7 1 0 0 7 7 0 50 Kurang
40 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah SD Bekerja
0 0 7 0 0 0 7 7 7 1 0 0 7 7 0 50 Kurang
41 ≥ 5 tahun
L 70 Menikah SMP Wiraswasta
Tidak Tidak 7 2 0 7 0 7 7 7 7 1 0 0 7 7 7 66 Kurang
42 ≥ 5 tahun
P 65 Menikah Sekolah Bekerja
0 2 6 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 0 65 Kurang
43 ≥ 5 tahun
P 67 Menikah SD IRT
Tidak 7 7 5 7 7 0 1 7 7 1 0 0 7 0 0 56 Kurang
44 ≥ 5 tahun
L 78 Menikah SD Bekerja
7 3 5 7 7 7 2 7 7 0 0 0 7 7 0 66 Kurang
45 ≥ 5 tahun
P 73 Menikah SMP IRT
7 2 7 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 0 73 Baik
46 ≥ 5 tahun
P 63 Menikah SMP Petani
7 3 5 7 7 7 7 7 7 0 0 0 7 7 0 71 Baik
47 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
0 3 6 7 6 7 2 7 7 1 0 7 7 2 3 65 Kurang
48 ≥ 5 tahun
P 63 Menikah SMP IRT
7 4 5 7 6 7 2 7 7 1 0 7 7 7 0 74 Baik
49 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
Lama Kategori
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita Self Care
DM
Tidak 7 2 7 7 6 7 1 7 7 1 0 0 7 3 3 65 Kurang
50 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SD Bekerja
7 3 6 7 7 0 7 7 7 0 0 2 7 7 7 81 Baik
51 ≥ 5 tahun
L 77 Menikah SD Petani
0 2 7 7 7 7 7 7 7 0 0 0 7 2 2 62 Kurang
52 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
Tidak 7 3 6 6 0 7 7 7 7 1 0 0 7 7 3 68 Kurang
53 < 5 tahun
P 60 Menikah SD Bekerja
7 3 6 7 7 7 1 7 7 0 0 7 7 7 7 80 Baik
54 < 5 tahun
P 70 Menikah SMA IRT
7 3 7 7 7 7 7 7 7 0 7 0 7 7 2 82 Baik
55 < 5 tahun
P 63 Menikah SD IRT
Tidak 0 2 7 7 7 7 2 7 7 0 0 1 7 7 1 62 Kurang
56 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SMA Bekerja
7 3 7 7 7 7 1 7 7 0 7 7 7 7 7 88 Baik
57 < 5 tahun
P 62 Menikah SD IRT
7 2 7 2 7 7 1 7 7 1 0 7 7 7 2 71 Baik
58 < 5 tahun
L 69 Menikah SMA Wiraswasta
7 3 6 3 7 7 7 7 7 1 7 0 7 7 1 77 Baik
59 < 5 tahun
P 69 Menikah SMP IRT
7 2 7 7 7 7 7 7 7 0 0 0 7 7 7 79 Baik
60 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
Tidak 0 4 7 7 0 7 1 7 7 0 0 0 7 7 3 57 Kurang
61 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP Bekerja
7 3 7 7 7 7 7 7 7 1 0 0 7 7 3 77 Baik
62 ≥ 5 tahun
P 62 Menikah SMA Wiraswasta
7 2 0 7 7 7 7 7 7 0 7 7 7 7 7 86 Kurang
63 ≥ 5 tahun
P 67 Menikah SD Wiraswasta
0 2 3 7 3 7 7 7 7 0 0 7 7 7 7 71 Baik
64 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SMA IRT
Perguruan 7 7 7 7 5 0 0 7 7 0 7 7 7 7 7 82 Baik
65 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah Tinggi Pensiunan
7 2 6 7 7 7 0 7 7 1 0 0 7 7 0 65 Kurang
66 ≥ 5 tahun
P 66 Menikah SMP IRT
Lama Kategori
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita Self Care
DM
7 3 7 7 7 7 1 7 7 0 7 0 7 7 7 81 Baik
67 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
7 3 5 7 7 7 1 7 7 1 0 0 7 7 7 73 Baik
68 ≥ 5 tahun
P 60 Menikah SD IRT
Tidak Tidak 7 3 6 7 6 0 7 7 7 1 3 3 7 3 4 71 Baik
69 ≥ 5 tahun
L 68 Menikah Sekolah Bekerja
7 4 6 7 6 7 1 7 7 0 0 0 7 7 2 68 Kurang
70 < 5 tahun
P 60 Menikah SMA IRT
7 4 6 7 7 7 2 7 7 1 7 0 7 7 7 83 Baik
71 ≥ 5 tahun
P 73 Menikah SMP IRT
7 2 6 7 6 7 2 7 7 1 0 0 7 7 7 73 Baik
72 < 5 tahun
P 62 Menikah SD IRT
7 4 5 7 6 7 3 7 7 1 7 0 7 7 1 76 Baik
73 ≥ 5 tahun
P 62 Menikah SD IRT
7 2 7 7 7 7 7 7 7 1 7 0 7 7 3 83 Baik
74 < 5 tahun
P 60 Menikah SMP IRT
7 3 7 7 7 7 7 7 7 1 7 0 7 7 3 84 Baik
75 < 5 tahun
P 61 Menikah SMP IRT
7 2 7 7 7 0 7 7 7 1 7 0 7 7 7 80 Baik
76 < 5 tahun
P 71 Menikah SD Wiraswasta
7 1 7 7 7 1 7 7 7 0 7 7 7 7 7 86 Baik
77 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah SMP Wiraswasta
7 2 7 7 7 7 7 7 7 0 7 7 7 7 7 93 Baik
78 < 5 tahun
P 62 Menikah SD IRT
7 1 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 93 Baik
79 < 5 tahun
P 60 Menikah SMA IRT
7 2 7 7 7 0 7 7 7 0 7 7 7 7 7 86 Baik
80 ≥ 5 tahun
L 60 Menikah SD Wiraswasta
Tidak 7 3 7 7 7 7 2 7 7 7 0 7 7 7 3 85 Baik
81 ≥ 5 tahun
P 67 Menikah SMA Bekerja
7 3 7 7 7 1 7 7 7 1 7 0 7 7 7 82 Baik
82 ≥ 5 tahun
L 60 Menikah SMA Wiraswasta
7 3 7 7 7 0 7 7 7 1 7 7 7 7 7 88 Baik
83 ≥ 5 tahun
L 61 Menikah SMP Petani
Lama Kategori
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 Total
No JK Umur Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Menderita Self Care
DM
Tidak 7 2 7 7 7 0 7 7 7 0 7 7 7 7 7 86 Baik
84 ≥ 5 tahun
L 70 Menikah SMA Bekerja
Tidak ≥ 5 tahun 7 2 7 7 7 0 7 7 7 1 7 7 7 7 7 87 Baik
85
L 63 Menikah SD Bekerja
≥ 5 tahun 7 3 6 7 6 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 93 Baik
86
P 60 Menikah SMA IRT
≥ 5 tahun 7 7 1 6 1 5 7 7 7 5 6 7 6 5 6 83 Baik
87
P 72 Menikah SMA IRT
≥ 5 tahun 7 6 0 5 1 7 7 4 7 6 5 4 2 5 5 71 Baik
88
P 67 Menikah SD IRT
Tidak ≥ 5 tahun 7 6 1 5 2 1 3 5 3 3 3 4 3 4 4 54 Baik
89
P 70 Menikah SMA Bekerja
≥ 5 tahun 7 5 4 3 5 5 4 4 2 6 3 2 3 4 4 61 Kurang
90
L 60 Menikah SMP Wiraswasta
Tidak ≥ 5 tahun 7 6 3 2 7 2 4 5 2 3 2 3 4 5 4 59 Kurang
91
P 77 Menikah SMA Bekerja
≥ 5 tahun 7 5 3 2 5 7 4 7 7 7 5 7 7 5 6 84 Baik
92
P 60 Menikah SMP IRT
Keterangan :
Jk : Jenis Kelamin
P : Perempuan
L : Laki-laki
Descriptives
Statistic Std. Error
Umur Mean 64,08 ,476
95% Confidence Interval Lower Bound 63,13
for Mean Upper Bound 65,02
5% Trimmed Mean 63,64
Median 62,00
Variance 20,862
Std. Deviation 4,568
Minimum 60
Maximum 78
Range 18
Interquartile Range 7
Skewness 1,232 ,251
Kurtosis ,815 ,498
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur ,202 92 ,000 ,834 92 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 24 26,1 26,1 26,1
Perempuan 68 73,9 73,9 100,0
Total 92 100,0 100,0
Status_Pernikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Menikah 92 100,0 100,0 100,0
4. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat_Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Perguruan 2 2,2 2,2 2,2
SD 30 32,6 32,6 34,8
SMA 25 27,2 27,2 62,0
SMP 30 32,6 32,6 94,6
Tidak Sekolah 5 5,4 5,4 100,0
Total 92 100,0 100,0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 51 55,4 55,4 55,4
Pensiunan 2 2,2 2,2 57,6
Petani 3 3,3 3,3 60,9
Tidak Bekerja 18 19,6 19,6 80,4
Wiraswasta 18 19,6 19,6 100,0
Total 92 100,0 100,0
Lama_menderita_DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 5 tahun 29 31,5 31,5 31,5
≥ 5 tah 63 68,5 68,5 100,0
Total 92 100,0 100,0
B. Uji Normalitas
1. Dukungan Keluarga
Descriptives
Statistic Std. Error
Dukungan Mean 70,79 ,580
Keluarga 95% Confidence Lower Bound 69,64
Interval for Mean Upper Bound 71,95
5% Trimmed Mean 71,23
Median 72,50
Variance 30,979
Std. Deviation 5,566
Minimum 52
Maximum 80
Range 28
Interquartile Range 5
Skewness -1,456 ,251
Kurtosis 1,948 ,498
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statist
ic df Sig. Statistic Df Sig.
Dukungan ,184 92 ,000 ,850 92 ,000
Keluarga
a. Lilliefors Significance Correction
Total Stem-and-Leaf Plot
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
2. Self Care
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Self care ,090 92 ,061 ,936 92 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Total Stem-and-Leaf Plot
Statistics
Kategori_Dukungan_Keluarga
N Valid 92
Missing 0
Kategori_Dukungan_Keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 49 53,3 53,3 53,3
Kurang 43 46,7 46,7 100,0
Total 92 100,0 100,0
Statistics
Kategori_Self_Care
N Valid 92
Missing 0
Kategori_Self_Care
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik > 69 53 57,6 57,6 57,6
Kurang < 69 39 42,4 42,4 100,0
Total 92 100,0 100,0
D. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat dukungan keluarga dengan self care