Proposal Puput Rahayu
Proposal Puput Rahayu
Oleh :
PUPUT RAHAYU
NIM R.19.01.057
Agama : Islam
Barat (45218)
Pendidikan
Pekerjaan : Mahasiswa
Profesi lainnya :-
3
4
KATA PENGANTAR
SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal ini.
Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Skripsi Sarjana Keperawatan pada Program Studi
pihak, dari masa kuliah sampai penyusunan proposal ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan proposal ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
Yayasan Indra Husada Indramayu, yang telah menjadi inspirator bagi kami.
kami.
yang telah berkenan menyediakan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk memberikan
5
5. Ibu Eleni Kenanga P, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An. selaku
Eryanto, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Wali Kelas Program Studi Sarjana
baik moril maupun materil, serta senantiasa mendoakan peneliti untuk sukses.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu
Nya. Atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diperlukan
Peneliti
6
DAFTAR ISI
7
G. Uji Validitas dan Reabilitas............................................................. 36
H. Prosedur Pengumpulan Data............................................................ 38
I. Rencana Analisa Data...................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
8
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Konversi Jumlah Porsi Gram Pangan dan Pengganti menurut
Kelompok Pangan............................................................................... 12
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR SINGKATAN
TBC : Tuberkulosis
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7. Dokumentasi
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu daur kehidupan yang umum dialami oleh kaum wanita adalah
yang terjadi pada wanita hamil bersifat fisiologis, bukan patologis. Walau tidak
dipungkiri dalam beberapa kasus mungkin dapat terjadi komplikasi sejak awal
karena kondisi tertentu atau komplikasi tersebut terjadi kemudian (Iit, K., &
Limoy, M., 2020). Menurut World Health Organization (WHO) 2019, sekitar 830
wanita hamil meninggal setiap hari karena komplikasi selama hamil atau
persalinan. WHO memiliki target untuk mengurangi resiko kematian global pada
tahun 2015 menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Rostania,
perdarahan dengan 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan dengan 1.110 kasus,
dan gangguan sistem peredaran darah dengan 230 kasus (Kemenkes RI, 2021).
menyebabkan kematian ibu. Perdarahan itu sendiri dapat terjadi karena berbagai
kondisi seperti anemia ataupun kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil
(Aprianti, E., 2017). Kekurangan energi kronik (KEK) adalah kondisi ketika
status gizi seseorang dikatakan tidak baik yang diakibatkan karena kurangnya
13
konsumsi pangan sumber energi yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah yang banyak dan kurangnya konsumsi pangan sumber energi
yang mengandung zat gizi mikronutrien, yaitu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
Umar., 2022). Berdasarkan sumber data laporan rutin 2020 diketahui dari
KEK pada saat kehamilan, berdasarkan hasil ukur lingkar lengan atas dengan
LiLA <23,5 cm. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,
menunjukkan bahwa pravelensi resiko KEK pada ibu hamil masih terbilang cukup
membuat ditetapkannya penurunan persentase ibu hamil KEK menjadi salah satu
Renstra Kemenkes tahun 2020. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut
oleh beberapa hal yang berkaitan dengan ketersediaan bahan pangan dan
rentannya konsumsi makanan (pola makan tidak tepat) (Wulansari, A. H., 2019).
Pola konsumsi makan ibu hamil dipengaruhi oleh pola konsumsi keluarga dan
distribusi makanan yang terdiri dari jumlah, jenis, frekuensi, serta pantangan
14
makanan. Pantangan dalam mengkonsumsi jenis makanan tertentu dapat
masyarakat. Pola makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya memenuhi
kebutuhan gizi, terutama ibu hamil yang mengalami KEK (Hikmah., Yuni., &
Istioningsih, 2020).
perilaku kebiasaan makan bersama keluarga, pola makan yang kurang beragam
dan bersumber energi, frekuensi dan porsi makanan yang kurang, pantangan
makanan keluarga yang kurang baik, dan cara memilih bahan makanan yang
tahun 2022, didapatkan pravalensi jumlah ibu hamil yang mengalami kejadian
kabupaten Indramayu dengan jumlah keseluruhan ibu hamil sejumlah 202, dan
2023 dengan melakukan wawancara kepada 12 orang ibu hamil yang berasal dari
6 desa yaitu Desa Krimun, Desa Losarang, Desa Muntur, Desa Santing, Desa
Ranjeng, dan Desa Puntang. Dari masing-masing desa tersebut diambil masing-
LILA kurang dari 23,5 cm dengan pola makan tidak baik dan 6 orang ibu hamil
memiliki LILA lebih dari 23,5 cm dengan pola makan baik. 4 orang ibu hamil
15
yang pola makannya tidak baik mengatakan mengeluh bahwa pada saat hamil
telah terjadi penurunan nafsu makan dari biasanya, hanya pagi dan malam saja,
terkadang 1 piring nasi tidak dihabiskan dan hanya menghabiskan ½ porsi piring
nasi dengan lauk-pauk, seperti tempe, tahu, dengan sayur asem dan juga jarang
sekali makan daging, sehari biasanya makan 3 kali sehari sekarang menjadi 1-2
dan sayur dengan alasan tidak terlalu suka konsumsi buah dan sayur, sedangkan 3
orang ibu hamil yang pola makannya baik mengatakan makan 3 kali sehari
waktunya pagi, siang, dan malam dengan diselingi makanan pendamping seperti
kripik, biskuit, wafer, dan makanan pendamping lainnya serta rajin konsumsi
makanan cepat saji dengan konsumsi mie instan hanya 1 bulan sekali.
seperti pola makan yang kurang beragam dan bersumber energi, frekuensi serta
porsi makan yang kurang, dan pemilihan bahan makanan yang kurang baik,
dimana semua aspek itu dapat menyebabkan resiko terjadinya KEK pada ibu
hamil. Sehingga diperlukan adanya perhatian dan kesadaran dari ibu hamil terkait
makanan bergizi, baik dari jenis makanan, frekuensi makanan, serta jumlah
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Losarang”.
16
B. Rumusan Masalah
Kekurangan Energi Kronik (KEK Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Losarang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Losarang.
2. Tujuan Khusus
17
c. Untuk Mengidentifikasi Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Losarang.
D. Manfaat Penelitian
bagi beberapa pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Sebab penelitian
berperan penting untuk memberikan fondasi atas tindak dan juga keputusan dalam
semua aspek.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kesehatan ibu hamil dan dapat memberikan informasi kepada ibu hamil untuk
18
b. Bagi Institusi
c. Bagi Peneliti
dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah
kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Populasi pada penelitian ini
responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat dengan konteks
penelitian (Notoatmodjo, S., 2018). Metode analisis data terdiri dari analisis
19
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan
keadaan gizi. Pola makan dari zat gizi memiliki hubungan dengan komposisi
tubuh manusia. Pola makan sehat terdiri dari pengaturan jumlah dan jenis
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan
Yati., 2019).
makan adalah :
STIKes Indramayu
21
a. Faktor ekonomi
membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, sebaliknya
maupun kuantitas.
baik ataupun tidak baik yang lambat laun akan menjadi kebiasaan/adat.
dikonsumsi.
c. Agama
mengkonsumsinya
d. Pendidikan
berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan gizi. Salah satu
contoh, prinsip yang dimiliki sesorang dengan pendidikan rendah biasanya adalah
STIKes Indramayu
22
e. Lingkungan
sekolah, serta adanya promosi melalui media elektronik maupun cetak. kebiasaan
makan dalam keluarga sangat berpengaruh besar terhadap pola makan seseorang
a. Jenis Makan
tubuh, selain itu juga untuk mengatasi rasa bosan dan meningkatkan nafsu makan,
yang terdiri dari makan utama yaitu makan pokok (beras, umbi, sagu, dll), lauk-
pauk (tahu, tempe, ikan, telur, daging, dll), sayur dan buah, minuman dan makan
selingan yang terdiri dari keripik, kue, kacang, dll (Ikhtirami., Rahma., &
Thihardimanto., 2021).
dimakan, dicerna, dan diserap menghasilkan susunan menu yang sehat dan
STIKes Indramayu
23
seimbang. Jenis makanan yang dikonsumsi harus variatif dan kaya nutrisi.
protein, vitamin, lemak dan mineral. Jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan
gizi seimbang tidak bisa didapatkan hanya dari satu jenis makanan saja,
jenis makanan tersebut terdapat bahan makanan yang kaya akan zat gizi dan ada
juga yang kurang akan zat gizi. Jenis makanan adalah sejenis makanan pokok
yang dimakan setiap hari terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayuran, dan buah yang dikonsumsi setiap orang atau sekelompok masyarakat
yang terdiri dari beras, jagung, sagu, umbi-umbian, dan tepung (Nur & Evawany.,
2022).
b. Frekuensi Makan
Frekuensi makan yaitu seberapa sering orang makan setiap harinya. Pada
ibu hamil diperlukan penambahan sejumlah zat gizi untuk memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil dan janinnya sehingga frekuensi makan ibu hamil sebaiknya
makan dalam sehari meliputi makan pagi, makan siang, makan malam, dan makan
waktu diantara makan pagi dan makan siang serta makan malam (Nur &
Evawany., 2022).
c. Jumlah Makan
dikonsumsi setiap kali makan. Jumlah makan yang dianjurkan 3-4 porsi makanan
STIKes Indramayu
24
pokok, 3-4 porsi sayuran, 2-3 porsi buah, 2-4 porsi lauk hewani dan nabati, 5
sendok makan minyak, 1 sendok teh garam, 4 sendok makan gula dan
mengkonsumsi 8 gelas air putih. Perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci
Menurut BKKBN (2021) berikut ini adalah menu harian untuk ibu
hamil :
Tabel 2.1
Konversi Jumlah Porsi Gram Pangan dan Pengganti
menurut Kelompok pangan
makanan lebih banyak dibanding ketika sebelum hamil, dan ibu hamil trimester 2
dan 3 perlu mengkonsumsi jumlah makanan lebih banyak dibanding ketika hamil
STIKes Indramayu
25
beragam zat gizi. Misalnya telur dan ikan termasuk pangan yang padat gizi,
karena mengandung hampir semua zat gizi seperti energi, protein, lemak, vitamin
dan mineral.
2) Pilihlah makanan segar dan aman atau yang diolah dengan cara yang
benar. Perlu waspada mengkonsumsi sayur mentah (salad) karena bila bukan
jalar, singkong, sagu, roti, mie, talas pada waktu makan atau hari berbeda.
normal janin yang dikandung dan mencegah bayi lahir stunting. Jenis makanan
seperti ikan, ayam, daging, telur, susu, tempe dan tahu termasuk makanan
berpotensi tinggi.
(kacang tanah/selai kacang), ikan berlemak dan minyak nabati (minyak sawit,
minyak kelapa).
STIKes Indramayu
26
9) Bila mual dan muntah berlebihan, atasi dengan makan dalam porsi
kecil tapi sering, minum teh hangat, wedang jahe atau makanan yang dapat
dan serat seperti pepaya, semangka, pisang, buah naga, jeruk, jambu, tomat dan
lain sebagainya.
12) Konsumsilah pangan sumber iodium, seperti ikan laut, udang, kerang
dan rumput laut, serta gunakan garam beriodium. (Hardiansyah, dkk., 2021).
berikut ini :
merangsang.
banyak, terlalu banyak minyak gorengan dan lemak padat dari ternak.
STIKes Indramayu
27
6) Hindari konsumsi kopi kental karena tinggi kafein. Bila sudah biasa
minum kopi maka encerkan minuman kopi saat hamil dan batasi maksimal satu
gelas sehari. Kafein juga banyak terkandung dalam coklat, teh kental, dan
minuman bersoda.
gula, garam, dan lemak (GGL) dalam pengolahan makanan sehari tidak
garam maksimum 1 sendok teh (2000 gram natrium/hari), dan konsumsi lemak
pencernaan, memicu nyeri ulu hati dan refluks asam lambung (Hardiansyah, dkk.,
2021).
Pada masa ini pertumbuhan janin masih lambat, kebutuhan zat gizi masih
relatif kecil, dalam masa ini biasanya ibu mengalami mual, muntah dan tidak
nafsu makan. Sebaiknya ibu diberi makan sedikit tapi sering, berikan makanan
ringan semisal cracers. Berikan teh hangat pada saat bangun tidur untuk
mengurangi rasa pusing pada pagi hari, jika diperlukan ibu dapat diberikan
STIKes Indramayu
28
Janin mulai tumbuh dengan pesat, tubuh ibu juga mengalami perubahan
yang pesat, payudara bertambah besar untuk persiapan laktasi, diperlukan zat-zat
pertumbuhan janin dan perkembangan otak janin. Pada masa ini ibu tetap
mengkonsumsi makanan dengan zat gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat,
subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). KEK merupakan gambaran status gizi
ibu di masa yang lalu, kekurangan zat gizi pada masa kecil akan menyebabkan
mengalami KEK diukur dengan pita LiLA. WUS yang beresiko KEK jika hasil
pengukuran LiLA kurang dari atau sama dengan 23,5 cm atau dibagian merah pita
LiLA, apabila hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm maka tidak akan beresiko KEK
STIKes Indramayu
29
gangguan kesehatan bagi ibu yang ditandai dengan badan lemah, wajah menjadi
Thihardimanto., 2021).
yang mengandung zat gizi makro yang berkangsung lama atau menahun
(KEK)
hamil:
Ibu hamil yang berusia lebih muda akan membutuhkan lebih banyak
Berat badan lebih ataupun kurang dari rata-rata untuk usia tertentu
merupakan fokus penentu jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.
c. Suhu lingkungan
untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan
STIKes Indramayu
30
penyusunan makanan yang sehat dan seimbang antara lain sebagai berikut :
mengkonsumsi gizi seimbang dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih
f. Aktivitas
Makin banyak aktifitas yang dilakukan, maka makin banyak pula energi
yang dibutuhkan oleh tubuh yang didapat dari gizi ibu hamil tersebut.
g. Status kesehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
h. Status ekonomi
tingkat perekonomian ibu hamil, maka makin besar kemungkinan ibu hamil untuk
2021).
STIKes Indramayu
31
a. Bagi Ibu
badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi bahkan
b. Bagi Janin
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum,
c. Bagi Anak
fisik (stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit tidak menular
di usia dewasa.
d. Proses persalinan
Upaya untuk mencegah terjadinya ibu hamil KEK dengan beberapa cara :
makanan yang dimakan) serta kualitas (variasi makanan dan zat gizi yang sesuai
kebutuhan) serta suplementasi zat gizi yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil yaitu
STIKes Indramayu
32
tablet tambah darah (berisi zat besi dan asam folat), kalsium, seng, vitamin A,
vitamin D, Iodium.
selalu menggunakan air bersih, cuci tangan dengan air bersih dan sabun,
dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok didalam
rumah, persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif dan menimbang
balita setiap bulan merupakan upaya yang harus dilakukan dalam rangka
mencegah terjadinya KEK pada wanita usia subur (WUS), Calon pengantin
2018).
STIKes Indramayu
33
a. Penyediaan Makanan
b. Konseling/Edukasi
C. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
yang dimulai dari bertemunya sel telur dan sel sperma sampai janin matang/siap
sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh
sehari-hari agar terpenuhi zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan (Banudi,
LA., 2013).
Masa kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7 hari, atau 40 minggu)
STIKes Indramayu
34
a. Karbohidrat
berubah menjadi gula dan akan diserap oleh tubuh kita (Muliarini, P., 2018).
utama didunia seperti biji-bijian dari family graminae yang tergolong kedalam
makanan pokok, contoh padi (Oriza sativa), Jagung (zea mays), Gandum (triticum
kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat dari pada sayur daun-
b. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi
(Muliarini, P., 2018). Lemak merupakan zat yang digunakan tubuh untuk
tekanan darah, sistem saraf, denyut jantung, konstraksi pembuluh darah, dan
pembekuan darah. Untuk transportasi vitamin larut lemak, seperti vitamin A,D,E
dan K, dalam tubuh juga diperlukan lemak. Lemak juga berperan memelihara
kulit, rambut, melindungi organ penting, seperti ginjal, liver, dan organ
STIKes Indramayu
35
c. Protein
sumber Protein hewani terdapat pada semua jenis ikan dan daging. Sedangkan
selai kacang tanah, pengganti daging seperti tahu dan jamur, polong-polongan
seperti kacang tolo, kacang polong, buncis, kacang merah, kacang hitam dan
semua jenis kacang. Ibu hamil sangat memerlukan protein untuk kehamilan yang
optimal. Protein dapat ditemukan pada tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu dan
1) Vitamin A
STIKes Indramayu
36
dan produk susu, cereal dan produk cereal, daging dan produk daging, dan
sayuran hijau.
asam folat dapat diperoleh melalui konsumsi bahan makanan seperti sayuran
non heme. Karena itu direkomendasikan untuk ibu hamil mengkonsumsi makanan
sumber zat besi untuk membantu penyerapannya. Sumber vitamin C berada pada
4) Vitamin D
vitamin D antara lain telur, ikan, minyak ikan, susu yang difortifikasi vitamin D
dan juga pajanan sinar matahari. Kekurangan vitamin D pada masa kehamilan
STIKes Indramayu
37
dapat menurunkan masa tulang pada anak dan juga mampu meningkatkan resiko
osteoporosis pada masa yang akan datang. Kekurangan vitamin D juga dapat
uterine.
dan vitamin D dalam jumlah yang cukup. Konsumsi kalsium, bayam, brokoli, sari
kedelai, kacang-kacangan.
7) Zat Besi
pertumbuhan dan perkembangan janin memiliki peran dalam cofactor enzom yang
terlibat proses reaksi oksidasi dan reduksi, yang terjadi pada tingkat sel selama
proses metabolism. Zat besi juga merupakan komponen penting dari hemoglobin
yang membawa oksigen pada sel darah merah keseluruh tubuh (Paramita, F.,
2019).
STIKes Indramayu
38
BAB III
A. Kerangka Konsep
penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep
satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, S., 2018).
Variabel penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, variabel bebas yaitu
Pola Makan dan variabel terikat yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK).
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
STIKes Indramayu
39
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Alat Ukur Cara Ukur Kriteria Ukur Skala
Penelitian Operasional
Variabel Pola yang Kuesioner Melihat hasil 1. Dikatakan Ordinal
Independent digunakan jawaban pola makan
( Pola Makan) responden untuk responden baik jika nilai
memilih makanan dalam ≥
yang ingin kuesioner mean/median
dikonsumsi pada 2. Dikatakan
saat hamil seperti pola makan
pada jenis tidak baik
makanan, jika nilai <
frekuensi makan mean/median
dan jumlah
makan.
Variabel Keadaan Pita LiLA Melihat hasil 1. Dikatakan Ordinal
Dependen kekurangan pengukuran tidak KEK
(Kekurangan makanan yang LILA dengan jika
Energi Kronik berlangsung menggunakan pengukuran
(KEK) Pada kronik (lama) alat ukur Pita LILA (≥23,5
Ibu hamil) yang dapat dinilai LILA cm)
melalui Lingkar 2. Dikatakan
Lengan Atas KEK jika
(LILA) dengan pengukuran
menggunakan alat LILA (<23,5
ukur berupa pita cm)
LILA.
STIKes Indramayu
40
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel yang terdiri
dari variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis berfungsi untuk menentukan
STIKes Indramayu
41
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
analitik yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach), (Nursalam.,
2020).
1. Variabel Independent
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Siyoto., & Ali., 2015).
STIKes Indramayu
42
2. Variabel Dependent
konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Siyoto., & Ali., 2015). Variabel dependent pada penelitian
ini adalah kejadian kekurangan energi kronik (kek) pada ibu hamil.
1. Populasi
kita lakukan (Sabri., & Hastono., 2022). Populasi pada penelitian ini adalah ibu
Tabel 4.1
Populasi Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Losarang
Ibu Hamil
Ibu Hamil
No Desa dengan Jumlah
Tidak KEK
Kejadian KEK
1 Krimun 23 9 32
2 Losarang 20 7 27
3 Muntur 29 8 37
4 Santing 34 15 49
5 Ranjeng 18 1 19
6 Puntang 27 11 38
Total 151 51 202
Sumber : UPTD Puskesmas Losarang
2. Sampel
ukur dan yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi
(Sabri., & Hastono., 2022). Penentuan jumlah sampel ini menggunakan non
STIKes Indramayu
43
peneliti mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, S., 2018). Adapun
rumus yang dipakai untuk pengambilan sampel yaitu rumus Slovin sebagai
berikut :
N
n=
1+ N ( d ) ²
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
N
n=
1+ N ( d ) ²
202
n=
1+202 ( 0 , 1 ) ²
202
n=
1+202(0 , 01)
202
n=
1+2 , 02
202
n=
3 , 02
n=66 , 88
(Dibulatkan jadi)
n=67
STIKes Indramayu
44
pada setiap desa dengan menggunakan teknik proporsional adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Sampel Ibu Hamil Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Losarang
No Desa Perhitungan
1 Krimun 32
x 67=10 , 61=11
202
2 Losarang 27
x 67=8 , 95=9
202
3 Muntur 37
x 67=12 , 27=12
202
4 Santing 49
x 67=16 , 25=16
202
5 Ranjeng 19
x 67=6 , 30=6
202
6 Puntang 38
x 67=12 , 60=13
202
Total 67
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
STIKes Indramayu
45
E. Etika Penelitian
apakah tidak dan didalamnya tidak ada paksaan (Notoatmodjo, S., 2018).
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak
memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti
STIKes Indramayu
46
keterbukaan
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khusunya. Peneliti
adalah lembar karakteristik, kuesioner dan lembar observasi yang terdiri dari
beberapa bagian :
1. Bagian A
STIKes Indramayu
47
2. Bagian B
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner penelitian tentang pola makan terdiri
3. Bagian C
ukur yang digunakan untuk mengukur KEK adalah menggunakan Pita LILA
dengan prosedur yang telah dipublikasi oleh Supariasa, dkk (2001) yaitu :
STIKes Indramayu
48
lengan
- Lengan harus dalam posisi bebas lengan baju dan otot lengan
- Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
jika pengukuran LILA (<23,5 cm) dan dikatakan tidak KEK jika pengukuran
digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu di uji validitas dan reabilitas. Untuk
itu maka kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba “trial” dilapangan.
Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden
pada ibu hamil dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada bulan Mei
mengambil populasi ibu hamil dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK)
1. Uji Validitas
STIKes Indramayu
49
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengukur apakah kuesioner yang kita
susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji
dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors
total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang
konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu
mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, S., 2018). Pada pengujian
Losarang Kabupaten Indramayu Pada tanggal 10 Mei dan 15 Mei 2023 dengan 30
ialah jika hasil korelasi r hitung lebih besar dari pada r table pada taraf
signifikansi 5% maka :
terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomer 14 dengan hasil
kalimat pada pertanyaan nomer 14 (dipertahankan). sedangkan untuk P1, P2, P3,
P4, P5, P6, P7, P8, P8, P10, P11, P12, P13 dinyatakan valid. Perhitungan ini
dengan korelasi product moment. Adapun ketentuan rumus r table yang digunakan
STIKes Indramayu
50
yaitu (df = n – 2 = 28) (0,0374) dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil uji validitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Pola Makan
P (Pola Makan)
No Indikator r hitung > r tabel Keterangan
1 P1 0,560 > 0,374 Valid
2 P2 0,560 > 0,374 Valid
3 P3 0,712 > 0,374 Valid
4 P4 0,955 > 0,374 Valid
5 P5 0,955 > 0,374 Valid
6 P6 0,955 > 0,374 Valid
7 P7 0,955 > 0,374 Valid
8 P8 0,955 > 0,374 Valid
9 P9 0,616 > 0,374 Valid
10 P10 0,955 > 0,374 Valid
11 P11 0,506 > 0,374 Valid
12 P12 0,955 > 0,374 Valid
13 P13 0,955 > 0,374 Valid
14 P14 0,021> 0,374 Tidak Valid
2. Uji Reabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan kata lain, uji reabilitas
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bisa dilakukan
pengukuran berulang kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukuran yang sama (Notoatmodjo, S., 2018). Uji reablilitas bertujuan untuk
melihat kuesioner yang akan kita gunakan apakah memiliki konsistensi atau tidak,
jika pengukuran dilakukan secara berulang kali. Angket penelitian ini dihitung
dengan teknik analisis varian yang dikembangkan oleh Cronbach Alpha, dengan
STIKes Indramayu
51
Cronbach Alfa dengan nilai standar 0,6. Bila Cronbach Alfa lebih besar
dibandingkan dari 0,6, maka pertanyaan dikatakan reliable. Sedangkan dari hasil
uji mengenai pola makan didapatkan nilai r Alpha (0,939) lebih besar
dibandingkan dengan nilai 0,6, maka pertanyaan dikatakan reliable. Hasil uji
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Pola Makan
Data yang diperoleh terkait dengan prevalensi ibu hamil yang mengalami
1. Sumber Primer
Variabel Pola Makan dengan lembar observasi yang disusun menurut Variabel
Atas (LILA).
2. Sumber Sekunder
STIKes Indramayu
52
Pengambilan data sekunder diambil dari data jumlah ibu hamil dan angka
3. Prosedur Penelitian
prosedur penelitian :
4. Prosedur Administratif
423.4/4457umpeg.
Losarang Kabupaten Indramayu pada tanggal 30 Januari 2023 dengan nomor surat
150.d/U/A/I/2023.
Losarang Kabupaten Indramayu pada tanggal 30 Januari 2023 dengan nomor surat
423.4/035-SB/ADM/I/2023.
STIKes Indramayu
53
5. Prosedur Teknis
secara lengkap dan jika terdapat pertanyaan yang tidak dimengerti responden
pemeriksaan ulang tentang kelengkapan jawaban dari responden. Jika data yang
diberikan sudah lengkap, maka data diproses pada tahap selanjutnya untuk
melakukan analisa. Namun jika data yang diberikan belum lenngkap, maka
peneliti akan menanyakan langsung kepada responden mengenai data yang belum
lengkap.
STIKes Indramayu
54
LILA. Setelah data responden didapatkan , kemudian data tersebut akan diproses
data terkumpul, diolah sedemikian rupa sampai pada kesimpulan (Abubakar, R.,
2021).
disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari peneliti masih mentah.
a. Editing
yang jawbannya tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam
b. Coding
STIKes Indramayu
55
data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Untuk
2, ibu rumah tangga 3, pegawai negeri sipil 4, Pendidikan diberi kode tidak
(KEK) , diberikan nilai = 0 jika tidak KEK, dan nilai = 1 jika KEK.
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data
2. Analisa Data
STIKes Indramayu
56
Analisa Data adalah data yang telah diolah baik pengelolaan secara
penelitian ini terdapat dua analisa data yaitu analisa univariat dan analisa bivariat :
a. Analisa Univariat
dan distribusi kedua variabel (Notoatmodjo, S., 2018). Analisa ini akan
menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase untuk
kronik (KEK).
b. Analisa Bivariat
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini variabel
Analisa Bivariat pada penelitian ini tergambar pada table 4.3 berikut :
Tabel 4.5
Analisa Bivariat Variabel Penelitian Hubungan Pola Makan Dengan
Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil
Di Wilayah Kerja Puskesmas Losarang
STIKes Indramayu
57
Square dengan table 2x2, karena variabel independent dan dependent berbentuk
kategorik. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui hubungan dari variabel
kronik (KEK). Data yang diperoleh melalui hasil observasi masih dalam keadaan
mentah oleh karena itu data tersebut diproses atau diolah sehingga dapat
dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara dua variabel,
makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil ini menggunakan metode
komputerisasi.
Hasil analisis bivariat dalam penelitian ini, jika nilai P-Value > 0,05,
maka hipotesis (Ho) diterima yang artinya tidak ada hubungan antara pola makan
dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Losarang Kabupaten Indramayu. Dan jika P-Value ≤ 0,05 maka
hipotesis (Ho) ditolak yang artinya ada hubungan antara pola makan dengan
kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Wilayah Kerja
STIKes Indramayu
58
DAFTAR PUSTAKA
Aminin, F., Wulandari, A., & Lestari, R. P. (2014). Pengaruh Kekurangan Energi
Kronis (KEK) dengan Kejadian Anemia pada bu Hamil. Jurnal
Kesehatan, 5 (2), Hal 167-172.
doi:tps://doi.org/http://dx.doi.org/10.26630/jk.v5i2.52
Bakri, S. H., (2021). Upaya peningkatan kesehatan dan gizi ibu hamil: Bandung:
Media Sains Indonesia.
Fitriah., Supariasa., Riyadi., & Bakri. (2018). Buku praktis gizi ibu hamil. Malang:
Media Nusa Creative.
STIKes Indramayu
59
Hardiansyah., Anwar., Martini., Syah., Ilmi., Artanti., & Putri. (2021). Menu
bergizi menggunakan pangan lokal bagi ibu hamil. Jakarta: Perhimpunan
Pakar Pangan dan Gizi (PERGIZI PANGAN) Indonesia.
Hartini. (2020). Edukasi pola makan sehat dan air minum berkualitas pada siswa
smkf ikasari pekanbaru. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), Hal 49-56.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/HMN
Heryunanto, D., Putri, S., Izzah, R., Ariyani, Y., Kharin, C., dkk. (2022).
Gambaran kondisi kekurangan energi kronis pada ibu hamil di Indonesia,
faktor penyebabnya, serta dampaknya. urnal Kesehatan Masyarakat, 6(2),
Hal 1792-1805. doi:https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.462
Hikmah, H., Yuni., & Istioningsih. (2020). Faktor maternal dan pola makan
dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil di wilayah kerja
UPTD puskesmas kangkung I. Jurnal Kebidanan Malakbi, 1(1), Hal 21-
28. doi:https://doi.org/10.33490/b.v1i1.206
Iit, K., & Limoy, M. (2020). Hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan kehamilan di
puskesmas banjar serasan kota pontianak tahun 2019. Jurnal Kebidanan ,
10(1), Hal 464-472. doi:https://doi.org/10.33486/.v10i1.92
Muharam., Imas, D., & Yati, R. (2019). Hubungan antara pola makan dan status
gizi dengan tingkat kebugaran atlet dayung. Journal of Sport Science And
Education (Jossae), 4(1), Hal 15-20.
http://jorunal.unesa.ac.id/index.php/jossae/index
STIKes Indramayu
60
Muliarini, P. (2018). Pola makan dan gaya hidup sehat selama kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nur & Evawany. (2022). Gambaran pola makan dan kelelahan kerja pada buruh
angkat di PT karya mandiri prima kabupaten langkat. 1(4), Hal 242-254.
https://pusdikra-publishing.com/index.php/jkes/home
Rostania, Yusuf, K., & Rate, S. (2022). Hubungan pola makan dengan status
sosial ekonomi dengan kejadian kekurangan energi kronik. 17 (2), Hal 73-
80. doi:https://doi.org/10.35892/jikd.v17i2.900
Sartika. (2013). Buku saku ilmu gizi. Jakarta: Trans Info Media.
Wulansari, A. H. (2019). Makna simbolis tabu makanan dan risiko KEK pada ibu
hamil di desa bungku kecamatan bajubang kabupaten batanghari, Jambi.
STIKes Indramayu
61
LAMPIRAN
STIKes Indramayu
62
Lampiran 1
STIKes Indramayu
63
Puput Rahayu
Lampiran 2
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORM CONSENT)
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saya sebagai
responden, kerahasiaan semua informasi yang akan saya berikan akan dijaga dan
STIKes Indramayu
64
(…………………….)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Data Umum
Berikan tanda “√” pada kotak yang disediakan sesuai dengan jawaban Ibu.
1. No. Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Pekerjaan :
5. Pendidikan :
6. Usia Kehamilan :
7. Status Obstetri : Gravida= Partus= Abortus=
STIKes Indramayu
65
KUESIONER PENELITIAN
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah ibu mengkonsumsi makanan pokok (beras, umbi,
sagu, gandum, tepung, kentang, roti, jagung, dll) ?
2 Apakah ibu mengkonsumsi lauk-pauk (tahu, tempe, ikan,
telur, daging, dll) ?
3 Apakah ibu mengkonsumsi buah-buahan (jeruk, mangga,
stroberi, alpukat, lemon, pisang, apel, pepaya dll) dan
sayur-sayuran (brokoli, bayam, kol, sawi, kangkung,
selada dll) sebagai makanan pendamping pada masa
kehamilan ?
4 Apakah ibu mengkonsumsi makanan selingan (seperti
cemilan yang banyak mengandung MSG/penyedap rasa) ?
5 Apakah ibu mengkonsumsi suplemen atau vitamin
(Vitamin A, Vitamin B12, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin
E, Vitamin K, Asam folat atau tablet Fe) ?
6 Apakah ibu setiap hari makan tidak teratur ?
7 Apakah ibu menerapkan pola makan 3 kali sehari selama
usia kehamilan ?
8 Apakah ibu mengkonsumsi makanan cepat saji lebih dari
1 bulan sekali ?
9 Apakah ibu menerapkan porsi makan kecil namun sering
pada usia kehamilan ?
10 Apakah ibu mengkonsumsi makanan pokok sesuai dengan
porsi setiap hari (nasi 100 gram/1 piring sedang, untuk 1x
makan) ?/pengganti nasi seperti ubi/talas/jagung (135
STIKes Indramayu
66
gram/1 buah)
11 Apakah ibu mengkonsumsi lauk-pauk hewani dan nabati
sesuai dengan porsi setiap hari (lauk pauk hewani
(ayam/daging/ikan 40 gram/ 1 potong sedang, telur/55
gram/1 butir), lauk pauk nabati (tempe 50 gram/1 potong
sedang, tahu 100 gram/2 potong sedang ?
12 Apakah ibu mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah
buahan sesuai dengan porsi setiap hari (sayuran 100
gram/1 gelas/ 1piring/1 mangkok kecil , buah-buahan 50-
100 gram/ 2-3 potong) ?
13 Apakah ibu mengkonsumsi air putih kurang dari 2 liter (8
gelas) setiap harinya ?
14 Apakah ibu mengkonsumsi susu hamil kurang dari 250
mL atau 1 gelas susu ?
STIKes Indramayu
67
No
Nama (Inisial) LILA (CM) Kejadian (KEK)
Responden
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
STIKes Indramayu
68
No
Nama (Inisial) LILA (CM) Kejadian (KEK)
Responden
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
STIKes Indramayu
69
No
Nama (Inisial) LILA (CM) Kejadian (KEK)
Responden
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
STIKes Indramayu
70
No
Nama (Inisial) LILA (CM) Kejadian (KEK)
Responden
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
STIKes Indramayu
71
Lampiran 4
SURAT IZIN STUDI PENDAHULUAN
STIKes Indramayu
72
STIKes Indramayu
73
STIKes Indramayu
74
Lampiran 5
SURAT BALASAN STUDI PENDAHULUAN
STIKes Indramayu
75
STIKes Indramayu
76
Lampiran 6
STIKes Indramayu
77
STIKes Indramayu
78
STIKes Indramayu
79
STIKes Indramayu
80
STIKes Indramayu
81
STIKes Indramayu
82
STIKes Indramayu
83
STIKes Indramayu
84
Lampiran 7
DOKUMENTASI STUDI PENDAHULUAN
STIKes Indramayu