Anda di halaman 1dari 3

OUTLINE PENELITIAN

Nama Mahasiswa : Estefaniah Apriyanti


NIM : R.19.01.020
Peminatan : Keperawatan Gerontik

A. Latar Belakang
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh (Kholifa, 2016). Peningkatan
jumlah lansia menimbulkan penurunan derajat kesehatan. Sebagian besar lansia akan
mengalami kemunduran baik dari segi fisik maupun segi mental. Akibatnya lansia akan
kehilangan pekerjaan karena dianggap sebagai individu yang tidak produktif. Kondisi ini
mengakibatkan lansia secara perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat
sekitar. Hal ini dapat mempengaruhi interaksi sosial lansia tersebut (Samper, Pinontoan,
& Katuuk, 2017)

Pada saat lanjut usia (lansia) perubahan fisik dan mental terjadi karena adanya proses
degeneratif. Perubahan-perubahan ini terjadi pada setiap manusia. Sehingga, proses
penduduk yang semakin menua dihadapi oleh semua orang di dunia. Dimana hal tersebut,
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk lansia di dunia (Sehanto, dkk
2013)

Teori proses menua mengemukakan tentang perubahan-perubahan pada lansia yang


dibagi menjadi dua yaitu teori biologi, dan teori kejiwaan sosial. Adapun
perubahanperubahan tersebut bisa menjadi salah satu pencetus terjadinya depresi pada
lansia, jika lansia tidak menerima kondisinya saat ini (Muhith, 2016). Depresi adalah
masalah medis yang serius dengan melibatkan gejalagejala yang berkaitan dengan mood,
kognitif dan gejala fisik. Gejala-gejala yang berkaitan dengan mood yaitu merasa depresi,
sedih, atau mood irritable; kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, ketidakmampuan
untuk merasakan kesenangan; merasa bersalah dan tidak berguna; dan pikiran tentang
kematian dan ide bunuh diri. Gejala kognitif termasuk ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi dan kesulitan dalam membuat keputusan. Kelelahan, kekurangan energi,
gerak melambat dan perubahan pada pola tidur, nafsu makan dan tingkat aktivitas
merupakan gejala fisik yang terlihat pada pasien depresi (Kowel, Wungouw, & Doda,
2016)

Prevalensi depresi pada lansia tinggi sekali, sekitar 12-36% lansia yang menjalani rawat
jalan mengalami depresi. Angka ini meningkat menjadi 30-50% pada lansia dengan
penyakit kronis dan perawatan lama yang mengalami depresi (Menurut Kaplan et all
dalam Azizah, 2011), kira-kira 25% komunitas lanjut usia dan pasien rumah perawatan
ditemukan adanya gejala depresi pada lansia. Depresi menyerang 10-15% lansia 65 tahun
ke atas yang tinggal dikeluarga dan angka depresi meningkat secara drastis pada lansia
yang tinggal di institusi, dengan sekitar 50-75% penghuni perawatan jangka panjang
memiliki gejala depresi ringan sampai sedang (Stanley & Beare, 2007)

Hubungan sosial yang dilakukan lansia adalah karena mereka mengacu pada teori
pertukaran sosial sumber kebahagiaan manusia umumnya berasal dari hubungan sosial.
Kegiatan seperti mengikuti acara di masyarakat dan ikut membantu tetangga yang
membutuhkan pertolongan dapat menimbulkan kebahagiaan. Berkurangnya interaksi
sosial usia lanjut dapat menyebabkan perasaan terisolir, perasaan tidak berguna sehingga
usia lanjut menyendiri atau mengalami isolasi sosial dan menyatakan bahwa seseorang
yang menginjak lanjut usia akan semakin meningkat perasaan isolasinya dan kondisi ini
rentan terhadap depresi (Hayati & Huda, 2018).

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan depresi pada
lansia di wilayah kerja puskesmas xxxx
C. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif
D. Judul Penelitian
A. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti menyimpulkan dalam satu tema
penelitian bisa dibuat menjadi beberapa judul penelitian, diantaranya :
1. Hubunngan interaksi sosial dengan depresi pada lansia di wilayah kerja
puskesmas xxxx
2. Hubungan antara interaksi sosial dengan tingkat depresi pada lansia di desa xxxx
3. Hubungan depresi dengan interaksi sosial usia lanjut di panti xxxx
4. Hubungan dukungan keluarga terhadap depresi dan interaksi sosial pada lansia di
desa xxxx

Anda mungkin juga menyukai