Artikel Fani Ilmiah Revisi 1
Artikel Fani Ilmiah Revisi 1
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
ESTEFANIAH APRIYANTI
NIM R.19.01.020
“Hasil penelitian artikel ilmiah ini merupakan hasil karya sendiri, dan belum
rujukan dalam penyusunan naskah publikasi ini telah saya nyatakan dengan benar.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa hasil penelitian dalam naskah publikasi
NIM : R.19.01.020
Materai
Tanda Tangan :
Rp. 10.000
SURAT PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Self Care Pada Lansia Penderita Diabetes
Menyatakan bahwa naskah artikel dengan judul seperti tersebut di atas telah
diperiksa, dikoreksi, dan disetujui oleh tim pembimbing untuk di muat dalam
Email : estefaniahapriyantii826@gmail.com
Permohonan
Estefaniah Apriyanti
NIM. R.19.01.020
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE PADA
LANSIA PENDERITA DIABTES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS JATIBARANG
1)
Estefaniah Apriyanti, 2)Wenny Nugrahati Carsita, 3)Kamsari
1)
Mahasiswa STIKes Indramayu 2),3)Dosen Keperawatan STIKes Indramayu
Email : estefaniahapriyantii826@gmail.com
ABSTRAK
1
ABSTRACT
Elderly people with type 2 diabetes mellitus often experience problems with
decreased ability to perform self care. Lack of support from the family can lead to
complications in the elderly with type 2 diabetes mellitus. With family support,
self care for elderly people with type 2 diabetes mellitus can be better, elderly
people with type 2 diabetes mellitus can also meet all their needs. The purpose of
this study was to determine the relationship between family support and self-are
in the elderly with type 2 diabetes mellitus in the Working Area of the Jatibarang
Health Center.
This research uses analytical methods with a cross-sectional approach. The
population in this study was elderly people with type 2 diabetes mellitus, totaling
119 respondents. The sampling technique used stratified random sampling with
92 respondents. The research instrument used a questionnaire and was analyzed
using the Chi-Square test.
The results of this research showed that 30 respondents (61.2%) had good family
support, and 22 respondents (53.7%) had poor self-care. The results of the
statistical test showed that the p-value = 0.326 (p-value> 0.05).
It can be concluded from this study that there is no relationship between family
support and self-care in the elderly with type 2 diabetes mellitus in the Working
Area of the Jatibarang Health Center. It is hoped that health workers will study
further the causes of the lack of self-care in elderly people with diabetes mellitus.
3
Tujuan penelitian ini untuk statistik menggunakan Uji Chi-
mengetahui hubungan anatara Square.
dukungan keluarga degan self care HASIL PENELITIAN
pada lansia penderita diabetes 1. Karakteristik Responden
mellitus tipe 2. Karakteristik rasponden
METODE PENELITIAN berdasarkan jenis kelamin, status
Metode dalam penelitian ini pernikahan, pendidikan terakhir,
adalah analitik dengan pendektan pekerjaan dan lama menderita dapat
cross-sectional. Populasi pada dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
penelitian ini adalah seluruh lansia Tabel 1
Karakteristik Responden
penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Berdasarkan Jenis Kelamin, Status
Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang. Pernikahan, Pendidikan Terakhir,
Pekerjaan dan Lama Menderita
Sampel sebanyak 92 responden yang
Jenis Kelamin F %
diambil menggunakan teknik Perempuan 68 73,9
Laki-Laki 24 26,1
stratified random sampling. Kriteria
Total 31 100,0
inklusi dalam penelitian ini adalah Status Pernikahan F %
Menikah 92 100,0
bersedia menjadi reponden, dapat
Total 92 100,0
berkomunikasi dengan baik. Kriteria Pendidikan Terakhir F %
eksklusi dalam penelitian ini adalah Tidak Sekolah 5 5,4
SD 30 32,6
lansia pada saat penelitian SMP 30 32,6
berlangsung mengalami penurunan SMA 25 27,2
Perguruan Tinggi 2 2,2
kesehatan. Total 92 100.0
Pengambilan data Pekerjaan F %
Tidak Bekerja 18 19,6
menggunakan kuesioner yang Pensiunan 2 22
berisikan pertanyaan mengenai Petani 3 3,3
Wiraswasta 18 19,6
karakteristik responden, dukungan
Ibu Rumah Tangga 51 55,4
keluarga yang diadopsi dari Total 92 100,0
Nitarahayu (2019) dan self care yang Lama Menderita F %
< 5 tahun 29 31,5
diadopsi dari Novitasari (2021) yang ≥ 5 tahun 63 68,5
telah dilakukan uji validitas dan telah Total 92 100,0
4
Berdasarkan tabel 1 sebanyak Berdasarkan tabel 2 sebanyak
68 responden (73,9%) berjenis 49 responden (53,3%) memiliki
kelamin perempuan, 3 sebanyak 92 dukungan keluarga baik.
responden (100,0%) berstatus b. Self Care
menikah, sebanyak 60 responden Distribusi frekuensi Self care
(32,6%) berpendidikan SD dan SMP, pada lansia penderita diabetes
sebanyak 51 responden (55,4%) mellitus tipe 2 dapat dilihat pada
berkerja sebagai ibu rumah tangga, tabel 3 sebagai berikut
sebanyak 63 responden (68,5%) Tabel 3
Distribusi Frekuensi Self Care
menderita diabetes mellitus tipe 2
Pada Lansia Penderita
selama ≥ 5 tahun. Diabetes Mellitus Tipe 2
Self Care F P (%)
2. Analisa Univariat
Baik 51 55,4
a. Dukungan Keluarga Kurang 41 44,6
Total 92 100,0
Distribusi dukungan keluarga
Berdasarkan dari tabel 3
pada lansia penderita diabetes mellitus
sebanyak 51 responden (55,4%)
tipe 2 dapat dilihat pada tabel 2 sebagai
memiliki self care yang baik
berikut :
3. Analisa Bivariat
Tabel 2
Distribusi Frekuesi Dukungan Distribusi hubungan
Keluarga Pada Lansia Penderita
dukungan keluarga dengan self care
Diabetes Mellitus Tipe 2
Dukungan Keluarga F (%) pada lansia penderita diabetes
Baik 49 53,3
mellitus tipe 2 dapat dilihat pada
Kurang 43 46,7
Total 92 100,0 tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self care Pada Lansia Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang
Self Care
Dukungan Σ P Value
Keluarga Baik Kurang
F % F % F %
Baik 30 61,2 19 38,8 49 100
0,326
Kurang 21 41,2 22 53,7 43 100
Jumlah 51 100 41 100 92 100
5
Berdasarkan tabel 4 dapat dukungan keluarga baik dan 19
diketahui dari 49 responden (38,8%) responden dengan dukungan
melakukan self care dengan baik keluarga kurang. Penelitian ini sejalan
sebanyak 30 (61,2 %) mendapatkan dengan penelitian yang dilakukan
dukungan keluarga kategori baik. Munir (2021) bahwa dari 41
Dari 43 responden yang melakukan responden didapatkan responden
self care kurang sebanyak 21 (41,2 %) yang dukungan keluarganya baik 38
mendapatkan dukungan keluarga (92,7%) dan 3 (7,3%) responden yang
kategori kurang. dukungan keluarganya kurang.
Hasil uji statistik didapatkan P- Kebanyakan responden yang
value = 0,326 (α>0,05) sehingga memiliki dukungan keluarga dengan
dapat disimpulkan H0 diterima kategori baik itu dikarenakan
artinya tidak ada hubungan antara responden selalu mendapatkan
dukungan keluarga dengan self care dukungan emosional, dukungan
pada lansia penderita diabetes penghargaan atau penilaian,
mellitus tipe 2 di wilayah kerja dukungan instrumental, dan
Puskesmas Jatibarang. dukungan informasi dari anggota
PEMBAHASAN keluarganya.
1. Gambaran Dukungan Adanya dukungan keluarga
Keluarga Lansia Penderita akan membantu lansia ketika
Diabetes Mellitus Tipe 2
memiliki masalah karena keluarga
Dukungan keluarga merupakan
adalah orang paling dekat
sikap atau tindakan seseorang
hubungannya dengan lansia.
terhadap anggota keluarganya berupa
Kurangnya dukungan keluarga
dukungan informasional, dukungan
mengakibatkan lansia yang menderita
intrumental, dukungan penilaian, dan
penyakit diabetes mellitus tipe 2
dukungan emosional (Friedman,
mengalami penurunan untuk
2010).
melakukan self care. Oleh karena itu
Berdasarkan hasil penelitian
lansia penderita diabetes mellitus tipe
yang didapatkan dari 92 responden
2 sangat membutuhkan perhatian dari
bahwa diketahui 30 (61,2%) dengan
6
keluarganya untuk mencegah dilakukan oleh Wayan dkk (2019)
komplikasi, dengan adanya dukungan bahwa dari 99 responden didapatkan
keluarga maka self care pada lansia yang self carenya baik ada 77
yang menderita diabetes mellitus tipe (77,8%) dan 22 (22,2%) responden
2 bisa menjadi lebih baik sehingga self carenya kurang. Kebanyakan
lansia penderita diabetes mellitus tipe responden yang memiliki self care
2 juga dapat memahami segala dengan kategori kurang dikarenakan
kebutuhan hidupnya. responden dalam satu minggu
2. Gambaran Self Care Pada terakhir tidak mengikuti pola makan
Lansia Penderita Diabetes Mellitus yang sehat kemudian melakukan
Tipe 2
aktivitas fisik yang kurang seperti
Self care atau perawatan diri
tidak berolahraga dan bersepeda dan
yaitu kemampuan individu untuk
kurang rutin dalam melakukan
memprakarsai dirinya sendiri dalam
pemeriksaan gula darah.
melakukan perawatan diri sendiri
Penerapan self care yang
dalam rangka mempertahankan
optimal pada lansia penderita
kehidupan, kesehatan dan
diabetes mellitus tipe 2 dapat
kesejahteraan (Hidayatin, 2013). Self
membantu dalam meningkatkan
Care Diabetes merupakan perawatan
pencapaian tujuan dalam
diri yang dibutuhkan oleh penderita
penyembuhan diabetes mellitus tipe
diabetes mellitus untuk
2. Oleh sebab itu dibutuhkan
mempertahankan dan meningkatkan
kedisiplinan diri pada lansia
kondisi kesehatannya (Nugroho &
penderita diabetes mellitus dalam
Peni, 2022).
melakukan self care guna untuk
Berdasarkan hasil penelitian
meningkatkan penyembuhan
yang didapatkan dari 92 responden
penyakitnya
bahwa diketahui 21 (41,2 %)
responden memiliki self care yang
baik dan dari 22 (53,7%) responden
memiliki self care kurang. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang
7
3. Hubungan Antara faktor yang mempengahrui self care
Dukungan Keluarga Dengan Self yaitu meliputi : usia, jenis kelamin,
Care Pada Lansia Penderita
sistem perkembangan, sistem
Diabetes Mellitus Tipe 2
Berdasarkan hasil penelitian dukungan keluarga dan sistem
hubungan dukungan keluarga dengan kesehatan (Frisca, Pranata &
self care pada lansia penderita Koerniawan, 2020).
diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Hasil penelitian didapatkan
Kerja Puskesmas Jatibarang diketahui responden yang melakukan self care
dari 92 responden didapatkan bahwa diabetes mellitus dengan baik
yang melakukan self care dengan baik sebanyak 39 responden (57,4%) yang
sebanyak 30 (61,2%) mendapatkan paling banyak yaitu berjenis kelamin
dukungan keluarga kategori baik dan perempuan. Hal ini sejalan dengan
43 responden yang melakukan self penelitian Herlina (2020) yaitu
carenya kurang sebanyak 22 (53,7%) responden yang melakukan self care
mendapatkan dukungan keluarga diabetes mellitus sebanyak 72
kategori kurang pada lansia di (59,5%) dan berjenis kelamin
Wilayah kerja Puskesmas Jatibarang. perempuan. Laki-laki lebih banyak
Hasil uji statistik didapatkan nilai p- melakukan penyimpangan kesehatan
value = 0,326 (α>0,05) sehingga seperti kurangnya manajemen berat
dapat disimpulkan H0 diterima badan dan kebiasaan merokok
artinya tidak ada hubungan antara dibandingkan pada perempuan
dukungan keluarga dengan self care (Frisca, Pranata & Koerniawan,
pada lansia penderita diabetes 2020).
mellitus di Wilayah kerja Puskesmas Faktor selanjutnya yaitu
Jatibarang. umur. Dari 53 responden yang
Hasil penelitian menunjukan melakukan self care diabetes mellitus
tidak adanya hubungan antara dengan kategori baik yaitu lansia 60-
dukungan keluarga dengan self care 74 tahun. Hal ini dikarenakan dengan
pada penderita diabetes mellitus tipe bertambahnya usia sering
2 kemungkinan disebabkan oleh dihubungkan dengan keterbatasan
8
maupun kerusakan fungsi Sensoris. kurangnya melakukan self care pada
Pemenuhan kebutuhan self care akan lansia penderita diabetes mellitus tipe
bertambah efektif seiring dengan 2.
bertambahnya usia dan kemampuan 2. Bagi Institusi Pendidikan
(Frisca, Pranata & Koerniawan, Hasil penelitian ini diharapkan
2020). untuk pendidikan kesehatan
SIMPULAN khususnya keperawatan agar dapat
1. Dukungan keluarga pada terus berperan aktif dalam
lansia penderita diabetes mellitus tipe meningkatkan pelayanan kesehatan
2 di wilayah kerja puskesmas dengan mengkaji lebih lanjut
jatibarang di ketahui sebanyak 30 penyebab kurangnya self care
responden (61,2%) memiliki dukunga melakukan pendidikan kesehatan
keluarga dengan kategori baik. pada masyarakat yang memiliki
2. Self care pada lansia lansia penderita diabetes mellitus tipe
penderita diabetes mellitus tipe 2 di 2.
wilayah kerja puskesmas jatibarang di 3. Bagi Penelitian selanjutnya
ketahui sebanyak 22 responden Bagi peneliti selanjutnya yang
53,7%) memiliki self care yang tertarik untuk membuat penelitian
kurang baik. tentang dukungan keluarga dalam
3. Tidak ada hubungan antara melakukan self care pada lansia
hubungan dukungan keluarga dengan pendeita diabetes mellitus tipe 2 dapat
self care pada lansia penderita mengembangkan dengan variabel
diabetes mellitus tipe 2 di wilayah lainnya yang dapat mempengharui
kerja puskemas jatibarang dengan self care diabetes mellitus tipe 2 pada
hasil p-value = 0,326 (p-value >0,05). lansia.
SARAN DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Indramayu. (2022). Profil
Hasil penelitian ini diharapkan
Kesehatan Kabupaten
bagi pihak pelayanan kesehatan untuk Indramayu. Indramayu: Dinas
Kesehatan Indramayu
mengkaji lebih lanjut penyebab
Retrieved from
9
https://www.dinaskes.indramay https://www.eslevier.com/
ukab.go.id. locate/diabetes. (Diakses pada
tanggal 15 November 2022
Friedman, M. (2010). Buku Ajar pukul 19.28 WIB).
Keperawatan Keluarga : Riset
teori dan praktek. Jakarta : Munir, N. W. (2021). Hubungan
EGC. dukungan keluarga dengan self
care pada pasien diabetes
Frisca, S., Pranata, L., & melitus. Borneo Nursing
Koerniawan, D. (2020). Buku Journal (Bnj), Vol. 3(1), 1–7.
Ajar Keperawatan Komunitas. https://akperyarsismd.e-
Medan: Yayasan Kita Menulis. journal.id/BNJ
11