Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGA SELF

CARE PADA LANSIA PENDERITA DIABETES


MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS JATIBARANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai Syarat untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Skripsi pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indramayu

Oleh :
ESTEFANIAH APRIYANTI
NIM R.19.01.020

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2023
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

“Hasil penelitian artikel ilmiah ini merupakan hasil karya sendiri, dan belum

pernah dipublikasikan di tempat lain. Semua sumber pustaka yang menjadi

rujukan dalam penyusunan naskah publikasi ini telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa hasil penelitian dalam naskah publikasi

ini merupakan plagiat/pemalsuan/penyuapan/pertukangan maka saya siap

menerima sanksi yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Indramayu dengan segala resiko yang harus saya tanggung”.

Nama : ESTEFANIAH APRIYANTI

NIM : R.19.01.020

Tanggal : September 2023

Materai
Tanda Tangan :
Rp. 10.000
SURAT PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Pembimbing Tanda Tangan

1. Wenny Nugrahati Carsita, S.Kep., Ns., M.Kep .....................

2. Kamsari, S.Kep., Ns.,M.Kep .....................

Judul naskah artikel

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Self Care Pada Lansia Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang.

Menyatakan bahwa naskah artikel dengan judul seperti tersebut di atas telah

diperiksa, dikoreksi, dan disetujui oleh tim pembimbing untuk di muat dalam

jurnal publikasi STIKes Indramayu


SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Estefaniah Apriyanti

NIM/Program Studi : R.19.01.020/Sarjana Keperawatan

Alamat Korespondensi : Desa Ujung Pendok Jaya, Blok Utara

RT/RW 10/03 Kec. Widasari, Kab.

Indramayu, Provinsi Jawa Barat (45271)

Email : estefaniahapriyantii826@gmail.com

Judul naskah artikel

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE PADA

LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS JATIBARANG mengajukan permohonan permuatan artikel

dengan judul tersebut di atas dan bersedia memenuhi ketentuan-ketentuan yang

telah ditetapkan oleh dewan redaksi Publikasi Penelitian STIKes Indramayu.

Indramayu, Sepember 2023

Permohonan

Estefaniah Apriyanti
NIM. R.19.01.020
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE PADA
LANSIA PENDERITA DIABTES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS JATIBARANG

THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND SELF CARE IN


ELDERLY WITH TYPE 2 DIABTES MELLITUS IN THE WORKING AREA
OF JATIBARANG PUSKESMAS

1)
Estefaniah Apriyanti, 2)Wenny Nugrahati Carsita, 3)Kamsari
1)
Mahasiswa STIKes Indramayu 2),3)Dosen Keperawatan STIKes Indramayu
Email : estefaniahapriyantii826@gmail.com

ABSTRAK

Lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 sering terjadi masalah penurunan


kemampuan untuk melakukan self care. Kurangnya dukungan dari kelurga dapat
mengakibatkan komplikasi pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2. Dengan
adanya dukungan keluarga maka self care pada lansia penderita diabetes mellitus
tipe 2 bisa menjadi lebih baik, lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 juga dapat
memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan self are pada lansia
penderita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang.
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross setional.
Populasi pada penelitian ini yaitu lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 yang
berjumlah 119 responden. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan
stratified random sampling sebanyak 92 responden. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 30 responden (61,2%) mimiliki dukungan
keluarga dengan kategori baik, dan sebanyak 22 responden (53,7%) memiliki self
care yang kurang. Hasil uji statistik didapatkan hasil p-value =0,326 (p-
value>0,05).
Dapat disimpulkan dari penelitian ini tidak ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan self care pada lansia penderita diabetes mellitus tipe 2 di
Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang. Diharapkan kepada petugas kesehatan
untuk mengkaji lebih lanjut penyebab kurangnya melakukan self care pada lansia
penderita diabetes mellitus.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Dukungan Keluarga, Lansia, Self Care

1
ABSTRACT
Elderly people with type 2 diabetes mellitus often experience problems with
decreased ability to perform self care. Lack of support from the family can lead to
complications in the elderly with type 2 diabetes mellitus. With family support,
self care for elderly people with type 2 diabetes mellitus can be better, elderly
people with type 2 diabetes mellitus can also meet all their needs. The purpose of
this study was to determine the relationship between family support and self-are
in the elderly with type 2 diabetes mellitus in the Working Area of the Jatibarang
Health Center.
This research uses analytical methods with a cross-sectional approach. The
population in this study was elderly people with type 2 diabetes mellitus, totaling
119 respondents. The sampling technique used stratified random sampling with
92 respondents. The research instrument used a questionnaire and was analyzed
using the Chi-Square test.
The results of this research showed that 30 respondents (61.2%) had good family
support, and 22 respondents (53.7%) had poor self-care. The results of the
statistical test showed that the p-value = 0.326 (p-value> 0.05).
It can be concluded from this study that there is no relationship between family
support and self-care in the elderly with type 2 diabetes mellitus in the Working
Area of the Jatibarang Health Center. It is hoped that health workers will study
further the causes of the lack of self-care in elderly people with diabetes mellitus.

Keywords : Diabetes Mellitus, Elderly, Family Support, Self Care

PENDAHULAN menjadi 12,2% (783,2) juta orang


Penyakit Diabetes Mellitus pada tahun 2045 (IDF, 2022).
merupakan masalah kesehatan yang Berdasarkan hasil data Riset
menyebabkan kematian ke-9 di Kesehatan Dasar tahun 2018,
dunia. Hasil dari World Health prevalensi kasus Diabetes Mellitus
Organization tahun 2019 sebanyak berdasarkan umur 55-64 Tahun
1,5% juta jiwa yang meninggal berjumlah 6,3% (79.919) jiwa, umur
akibat penyakit Diabetes Mellitus. 65-74 tahun berjumlah 6,0%
International Diabetes Federation (38.572) jiwa, usia 75 tahun ke atas
(2022) melaporkan prevalensi lebih 3,3% (17.821) jiwa.). Hasil dari
diabetes global pada usia 20-79 Dinas Kesehatan Kabupaten
tahun pada tahun 2021 sebanyak Indramamyu pada tahun 2022
10,5% (536,6) juta orang, meningkat terdapat 3 Puskesmas dengan
2
prevalensi lansia penderita Diabetes membantu untuk melakukan self care
Mellitus tertinggi yakni Puskesmas yang efektif (Herlina, 2020).
Jatibarang sebanyak 119 lansia, Dukungan keluarga merupakan
Puskesmas Sukra sebanyak 66 lansia, salah satu bagian terpenting bagi
dan Puskesmas Patrol sebanyak 51 lansia yang mengalami Diabetes
lansia (Dinas Kesehatan Kabupaten Mellitus. Adanya dukungan keluarga
Indramayu, 2022). akan membantu ketika lansia
Lansia yang menderita penyakit menghadapi masalah karena keluarga
Diabetes Mellitus Tipe 2 sering adalah orang yang paling dekat
terjadi masalah penurunan hubungannya dengan lansia (Herwin,
kemampuan untuk melakukan self Wiyono, & Ardiyani 2017). Lansia
care. Self care pada lansia Diabetes penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Mellitus merupakan tindakan harus bisa mengontrol gula darah,
membantu mengendalikan gula darah pola makan, dan aktivitas sehari-hari
yang dapat menghasilkan kondisi untuk menjaga kondisinya agar tetap
kesehatan yang lebih baik (Munir, segar. Dukungan keluarga terbagi
2021). Self care yang yang dilakukan menjadi 4 dimensi diantaranya
oleh lansia yang menderita Diabetes dimensi emosional, dimensi
Mellitus melibatkan aspek seperti penilaian, dimensi instrumen,
makan, aktivitas fisik, pengontrolan dimensi informasi. Masing-masing
gula darah, pengobatan dan dimensi ini penting dipahami bagi
perawatan kaki (Susanto, 2021). Self individu dalam memberikan
care pada lansia penderita Diabetes dukungan keluarga yang mengalami
Mellitus dilakukan terus menerus masalah kesehatan seperti penyakit
untuk mempertahankan kehidupan Diabetes Mellitus Tipe 2. Melalui
dan penyembuhan dari penyakit pemberian dukungan keluarga
untuk mengatasi komplikasi yang diharapkan kemampuan lansia
nantinya akan timbul. Oleh karena itu penderita Diabetes Mellitus tipe 2
dukungan keluarga diperlukan dalam dalam melakukan self care lebih baik
proses ini untuk memberikan (Wayan et al., 2019).
informasi terhadap lansia dalam

3
Tujuan penelitian ini untuk statistik menggunakan Uji Chi-
mengetahui hubungan anatara Square.
dukungan keluarga degan self care HASIL PENELITIAN
pada lansia penderita diabetes 1. Karakteristik Responden
mellitus tipe 2. Karakteristik rasponden
METODE PENELITIAN berdasarkan jenis kelamin, status
Metode dalam penelitian ini pernikahan, pendidikan terakhir,
adalah analitik dengan pendektan pekerjaan dan lama menderita dapat
cross-sectional. Populasi pada dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
penelitian ini adalah seluruh lansia Tabel 1
Karakteristik Responden
penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Berdasarkan Jenis Kelamin, Status
Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang. Pernikahan, Pendidikan Terakhir,
Pekerjaan dan Lama Menderita
Sampel sebanyak 92 responden yang
Jenis Kelamin F %
diambil menggunakan teknik Perempuan 68 73,9
Laki-Laki 24 26,1
stratified random sampling. Kriteria
Total 31 100,0
inklusi dalam penelitian ini adalah Status Pernikahan F %
Menikah 92 100,0
bersedia menjadi reponden, dapat
Total 92 100,0
berkomunikasi dengan baik. Kriteria Pendidikan Terakhir F %
eksklusi dalam penelitian ini adalah Tidak Sekolah 5 5,4
SD 30 32,6
lansia pada saat penelitian SMP 30 32,6
berlangsung mengalami penurunan SMA 25 27,2
Perguruan Tinggi 2 2,2
kesehatan. Total 92 100.0
Pengambilan data Pekerjaan F %
Tidak Bekerja 18 19,6
menggunakan kuesioner yang Pensiunan 2 22
berisikan pertanyaan mengenai Petani 3 3,3
Wiraswasta 18 19,6
karakteristik responden, dukungan
Ibu Rumah Tangga 51 55,4
keluarga yang diadopsi dari Total 92 100,0
Nitarahayu (2019) dan self care yang Lama Menderita F %
< 5 tahun 29 31,5
diadopsi dari Novitasari (2021) yang ≥ 5 tahun 63 68,5
telah dilakukan uji validitas dan telah Total 92 100,0

dimodifikasi oleh peneliti. Uji

4
Berdasarkan tabel 1 sebanyak Berdasarkan tabel 2 sebanyak
68 responden (73,9%) berjenis 49 responden (53,3%) memiliki
kelamin perempuan, 3 sebanyak 92 dukungan keluarga baik.
responden (100,0%) berstatus b. Self Care
menikah, sebanyak 60 responden Distribusi frekuensi Self care
(32,6%) berpendidikan SD dan SMP, pada lansia penderita diabetes
sebanyak 51 responden (55,4%) mellitus tipe 2 dapat dilihat pada
berkerja sebagai ibu rumah tangga, tabel 3 sebagai berikut
sebanyak 63 responden (68,5%) Tabel 3
Distribusi Frekuensi Self Care
menderita diabetes mellitus tipe 2
Pada Lansia Penderita
selama ≥ 5 tahun. Diabetes Mellitus Tipe 2
Self Care F P (%)
2. Analisa Univariat
Baik 51 55,4
a. Dukungan Keluarga Kurang 41 44,6
Total 92 100,0
Distribusi dukungan keluarga
Berdasarkan dari tabel 3
pada lansia penderita diabetes mellitus
sebanyak 51 responden (55,4%)
tipe 2 dapat dilihat pada tabel 2 sebagai
memiliki self care yang baik
berikut :
3. Analisa Bivariat
Tabel 2
Distribusi Frekuesi Dukungan Distribusi hubungan
Keluarga Pada Lansia Penderita
dukungan keluarga dengan self care
Diabetes Mellitus Tipe 2
Dukungan Keluarga F (%) pada lansia penderita diabetes
Baik 49 53,3
mellitus tipe 2 dapat dilihat pada
Kurang 43 46,7
Total 92 100,0 tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self care Pada Lansia Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang
Self Care
Dukungan Σ P Value
Keluarga Baik Kurang
F % F % F %
Baik 30 61,2 19 38,8 49 100
0,326
Kurang 21 41,2 22 53,7 43 100
Jumlah 51 100 41 100 92 100

5
Berdasarkan tabel 4 dapat dukungan keluarga baik dan 19
diketahui dari 49 responden (38,8%) responden dengan dukungan
melakukan self care dengan baik keluarga kurang. Penelitian ini sejalan
sebanyak 30 (61,2 %) mendapatkan dengan penelitian yang dilakukan
dukungan keluarga kategori baik. Munir (2021) bahwa dari 41
Dari 43 responden yang melakukan responden didapatkan responden
self care kurang sebanyak 21 (41,2 %) yang dukungan keluarganya baik 38
mendapatkan dukungan keluarga (92,7%) dan 3 (7,3%) responden yang
kategori kurang. dukungan keluarganya kurang.
Hasil uji statistik didapatkan P- Kebanyakan responden yang
value = 0,326 (α>0,05) sehingga memiliki dukungan keluarga dengan
dapat disimpulkan H0 diterima kategori baik itu dikarenakan
artinya tidak ada hubungan antara responden selalu mendapatkan
dukungan keluarga dengan self care dukungan emosional, dukungan
pada lansia penderita diabetes penghargaan atau penilaian,
mellitus tipe 2 di wilayah kerja dukungan instrumental, dan
Puskesmas Jatibarang. dukungan informasi dari anggota
PEMBAHASAN keluarganya.
1. Gambaran Dukungan Adanya dukungan keluarga
Keluarga Lansia Penderita akan membantu lansia ketika
Diabetes Mellitus Tipe 2
memiliki masalah karena keluarga
Dukungan keluarga merupakan
adalah orang paling dekat
sikap atau tindakan seseorang
hubungannya dengan lansia.
terhadap anggota keluarganya berupa
Kurangnya dukungan keluarga
dukungan informasional, dukungan
mengakibatkan lansia yang menderita
intrumental, dukungan penilaian, dan
penyakit diabetes mellitus tipe 2
dukungan emosional (Friedman,
mengalami penurunan untuk
2010).
melakukan self care. Oleh karena itu
Berdasarkan hasil penelitian
lansia penderita diabetes mellitus tipe
yang didapatkan dari 92 responden
2 sangat membutuhkan perhatian dari
bahwa diketahui 30 (61,2%) dengan
6
keluarganya untuk mencegah dilakukan oleh Wayan dkk (2019)
komplikasi, dengan adanya dukungan bahwa dari 99 responden didapatkan
keluarga maka self care pada lansia yang self carenya baik ada 77
yang menderita diabetes mellitus tipe (77,8%) dan 22 (22,2%) responden
2 bisa menjadi lebih baik sehingga self carenya kurang. Kebanyakan
lansia penderita diabetes mellitus tipe responden yang memiliki self care
2 juga dapat memahami segala dengan kategori kurang dikarenakan
kebutuhan hidupnya. responden dalam satu minggu
2. Gambaran Self Care Pada terakhir tidak mengikuti pola makan
Lansia Penderita Diabetes Mellitus yang sehat kemudian melakukan
Tipe 2
aktivitas fisik yang kurang seperti
Self care atau perawatan diri
tidak berolahraga dan bersepeda dan
yaitu kemampuan individu untuk
kurang rutin dalam melakukan
memprakarsai dirinya sendiri dalam
pemeriksaan gula darah.
melakukan perawatan diri sendiri
Penerapan self care yang
dalam rangka mempertahankan
optimal pada lansia penderita
kehidupan, kesehatan dan
diabetes mellitus tipe 2 dapat
kesejahteraan (Hidayatin, 2013). Self
membantu dalam meningkatkan
Care Diabetes merupakan perawatan
pencapaian tujuan dalam
diri yang dibutuhkan oleh penderita
penyembuhan diabetes mellitus tipe
diabetes mellitus untuk
2. Oleh sebab itu dibutuhkan
mempertahankan dan meningkatkan
kedisiplinan diri pada lansia
kondisi kesehatannya (Nugroho &
penderita diabetes mellitus dalam
Peni, 2022).
melakukan self care guna untuk
Berdasarkan hasil penelitian
meningkatkan penyembuhan
yang didapatkan dari 92 responden
penyakitnya
bahwa diketahui 21 (41,2 %)
responden memiliki self care yang
baik dan dari 22 (53,7%) responden
memiliki self care kurang. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang
7
3. Hubungan Antara faktor yang mempengahrui self care
Dukungan Keluarga Dengan Self yaitu meliputi : usia, jenis kelamin,
Care Pada Lansia Penderita
sistem perkembangan, sistem
Diabetes Mellitus Tipe 2
Berdasarkan hasil penelitian dukungan keluarga dan sistem
hubungan dukungan keluarga dengan kesehatan (Frisca, Pranata &
self care pada lansia penderita Koerniawan, 2020).
diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Hasil penelitian didapatkan
Kerja Puskesmas Jatibarang diketahui responden yang melakukan self care
dari 92 responden didapatkan bahwa diabetes mellitus dengan baik
yang melakukan self care dengan baik sebanyak 39 responden (57,4%) yang
sebanyak 30 (61,2%) mendapatkan paling banyak yaitu berjenis kelamin
dukungan keluarga kategori baik dan perempuan. Hal ini sejalan dengan
43 responden yang melakukan self penelitian Herlina (2020) yaitu
carenya kurang sebanyak 22 (53,7%) responden yang melakukan self care
mendapatkan dukungan keluarga diabetes mellitus sebanyak 72
kategori kurang pada lansia di (59,5%) dan berjenis kelamin
Wilayah kerja Puskesmas Jatibarang. perempuan. Laki-laki lebih banyak
Hasil uji statistik didapatkan nilai p- melakukan penyimpangan kesehatan
value = 0,326 (α>0,05) sehingga seperti kurangnya manajemen berat
dapat disimpulkan H0 diterima badan dan kebiasaan merokok
artinya tidak ada hubungan antara dibandingkan pada perempuan
dukungan keluarga dengan self care (Frisca, Pranata & Koerniawan,
pada lansia penderita diabetes 2020).
mellitus di Wilayah kerja Puskesmas Faktor selanjutnya yaitu
Jatibarang. umur. Dari 53 responden yang
Hasil penelitian menunjukan melakukan self care diabetes mellitus
tidak adanya hubungan antara dengan kategori baik yaitu lansia 60-
dukungan keluarga dengan self care 74 tahun. Hal ini dikarenakan dengan
pada penderita diabetes mellitus tipe bertambahnya usia sering
2 kemungkinan disebabkan oleh dihubungkan dengan keterbatasan

8
maupun kerusakan fungsi Sensoris. kurangnya melakukan self care pada
Pemenuhan kebutuhan self care akan lansia penderita diabetes mellitus tipe
bertambah efektif seiring dengan 2.
bertambahnya usia dan kemampuan 2. Bagi Institusi Pendidikan
(Frisca, Pranata & Koerniawan, Hasil penelitian ini diharapkan
2020). untuk pendidikan kesehatan
SIMPULAN khususnya keperawatan agar dapat
1. Dukungan keluarga pada terus berperan aktif dalam
lansia penderita diabetes mellitus tipe meningkatkan pelayanan kesehatan
2 di wilayah kerja puskesmas dengan mengkaji lebih lanjut
jatibarang di ketahui sebanyak 30 penyebab kurangnya self care
responden (61,2%) memiliki dukunga melakukan pendidikan kesehatan
keluarga dengan kategori baik. pada masyarakat yang memiliki
2. Self care pada lansia lansia penderita diabetes mellitus tipe
penderita diabetes mellitus tipe 2 di 2.
wilayah kerja puskesmas jatibarang di 3. Bagi Penelitian selanjutnya
ketahui sebanyak 22 responden Bagi peneliti selanjutnya yang
53,7%) memiliki self care yang tertarik untuk membuat penelitian
kurang baik. tentang dukungan keluarga dalam
3. Tidak ada hubungan antara melakukan self care pada lansia
hubungan dukungan keluarga dengan pendeita diabetes mellitus tipe 2 dapat
self care pada lansia penderita mengembangkan dengan variabel
diabetes mellitus tipe 2 di wilayah lainnya yang dapat mempengharui
kerja puskemas jatibarang dengan self care diabetes mellitus tipe 2 pada
hasil p-value = 0,326 (p-value >0,05). lansia.
SARAN DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Indramayu. (2022). Profil
Hasil penelitian ini diharapkan
Kesehatan Kabupaten
bagi pihak pelayanan kesehatan untuk Indramayu. Indramayu: Dinas
Kesehatan Indramayu
mengkaji lebih lanjut penyebab
Retrieved from
9
https://www.dinaskes.indramay https://www.eslevier.com/
ukab.go.id. locate/diabetes. (Diakses pada
tanggal 15 November 2022
Friedman, M. (2010). Buku Ajar pukul 19.28 WIB).
Keperawatan Keluarga : Riset
teori dan praktek. Jakarta : Munir, N. W. (2021). Hubungan
EGC. dukungan keluarga dengan self
care pada pasien diabetes
Frisca, S., Pranata, L., & melitus. Borneo Nursing
Koerniawan, D. (2020). Buku Journal (Bnj), Vol. 3(1), 1–7.
Ajar Keperawatan Komunitas. https://akperyarsismd.e-
Medan: Yayasan Kita Menulis. journal.id/BNJ

Herlina, L. (2020). Hubungan Nitarahayu, D. (2019). Hubungan


dukungan keluarga terhadap dukungan keluarga dengan self
self care pada lansia penderita care activity pada pasien
diabetes mellitus tipe 2. diabetes mellitus tipe 2 di
Journal of Islamic Nursing, 5, wilayah kerja puskesmas
32–37. sidomulyo. Samarinda
https://doi.org/10.24252/join.v
5i1.14145. Nugroho, F, C., & Peni, J, A. (2022).
Buku Saku Manajemen Diri
Herwin, Joko Wiyono, V. M. A. Diabetes Mellitus. Bandung:
(2017). Hubungan antara Media Sains Indonesia.
dukungan keluarga dengan Novitasari, N. (2021). Hubungan self
perawatan diri pada lansia. care dengan kualitas hidup
Nursing News, 2, 43–52. pasien diabetes mellitus tipe 2
https://doi.org/10.33366/nn.v2i di wilayah kerja puskesmas
2.446. batunadua.Padangsidimpuan.

Hidayatin, W. (2013). Metode Riset Kesehatan Dasar. (2018).


Perawatan Pasien gangguan Laporan Riset Kesehatan dasar
Sistem Perkemihan Aplikasi 2018. Retrieved from
Konsep Orem “Self care https://www.libtang.kemkes.go
Deficit” dan studi kasus. .id/laporan-riset-kesehatan-
Jakarta : Kencana. dasar-riskesdas. (Diakses pada
tanggal 15 November 2022
International Diabetes Federation. pukul 21.05 WIB).
(2021). IDF Diabetes Atlas:
Global, regional and country- Susanto, D. (2021). Perilaku
level diabetes prevalensi perawatan diri lansia dengan
estimates for 2021 and diabetes melitus tipe 2. Jurnal
prijections for 2045. Diabetes Penelitian Keperawatan
research and clinical pratice Kontemporer, 1(2), 39–51.
from https://jurnal.
10
ikbis.ac.id/JPKK/article/view/1
93.

Wayan, N., Marlinda, Y., Nuryanto,


I. K., & Noriani, N. K. (2019).
Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Perawatan Diri (Self
care activity) Pada Lansia
Penderita Diabetes Mellitus
Tipe 2. Institut Teknologi Dan
Kesehatan, 82–86.
https://ejournal.itekes-
bali.ac.id/jrkn/article/view/182.

World Health Organization. (2019).


Factsheet Diabetes. Retriaved
from https://www.int/diabetes.
(Diakses pada tanggal 14
November 2022 pukul 15.29
WIB).

11

Anda mungkin juga menyukai