Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN IDENTIFIKASI DETEKSI UNSUR TAMBAHAN DALAM SENYAWA ORGANIK

Praktikum kali ini ialah percobaan yang dilakukan dengan tujuan mendeteksi unsur-unsur
tambahan dalam senyawa organik. Unsur tambahan itu meliputi nitrogen, sulfur, dan halogen. Untuk
mendapat sampel digunakan metode peleburan Na (Lassaigne test)

Percobaan deteksi adanya unsur tambahan dalam senyawa organik ini dilakukan dengan
menggunakan sampel (ekstrak natrium) yang ditambahkan dengan senyawa organik yang
mengandung unsur tertentu yang dapat direaksikan dengan unsur lain yang akan dideteksi
keberadaannya dalam senyawa organik tersebut. Pembuatan Ekstrak Natrium dengan metode
lassaigne. Jika terlihat sampel membara pecahkan tabung reaksi diatas baskom berisi air, jika
didapatkan tidak berwarna, berarti proses pembuatan ekstrak natrium berhasil. Tujuan dari
menggunakan sampel (Ekstrak natrium) karena unsur-unsur dalam senyawa organik berada dalam
bentuk kovalen sehingga tidak dapat dideteksi tetapi ketika senyawa organik menyatu dengan logam
natrium, garam natrium terbentuk di mana senyawa organik diubah menjadi garam ionik dan
karenanya unsur-unsurnya dapat diubah sehingga mudah dideteksi. Sampel yang digunakan yaitu
padatan logam Na yang dipanaskan diatas bunsen sampai merah berbinar dengan ditambahkan
KSCN, S, NaI.

Praktikum kimia organik kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur tambahan
yang ada pada senyawa organik. Praktikum ini menggunakan sampel (ekstrak natrium). Uji unsur
tambahan yang dilakukan yaitu uji nitrogen, uji sulfur dan uji halogen. Reagen yang digunakan untuk
uji nitrogen adalah FeSO4 dan FeCl3. Reagen yang digunakan pada uji sulfur adalah Pb(CH3COO)2,
AgNO3, dan C5FeN6Na2O, sedangkan reagen yang digunakan pada uji halogen adalah AgNO3 dan
NH4OH.

Pada percobaan pertama pada uji nitrogen menunjukkan sampel yang ditambahkan dengan
larutan FeSO4 mengalami perubahan larutan menjadi kuning , dan ada gumpalan berwarna hijau
tua, kemudian penambahan 4 tetes FeCl3 merubahnya menjadi larutan jingga dan ada gumpalan
berwarna biru prusia. Hal ini membuktikan bahwa sudah sesuai dengan teori yang ada bahwa ion
besi yang dihasilkan selama proses akan bereaksi dengan ferosianida untuk membentuk endapan
biru Prusia ferosianida besi. Hal ini berarti percobaan pertama terdeteksi mengandung nitrogen. Jika
nitrogen terdapat dalam senyawa, ekstrak natrium akan mengandung natrium sianida yang
terbentuk selama peleburan. Ketika reagen yang diperlukan ditambahkan, natrium sianida
bereaksi membentuk ferrocyanide besi biru Prusia (III).

Pada percobaan kedua pada uji sulfur, terdapat 3 prosedur. Pada prosedur pertama sampel
ditambahkan dengan (PbCH3COOH) yang menghasilkan adanya endapan berwarna hitam dan
larutannya bening. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sastrohamidjojo (2011:20) yaitu pembentukan
timbal sulfida berwarna hitam berwana hitam menunjukkan bahwa belerang terdapat dalam
senyawa yang dianalisis. Pada prosedur kedua, sampel ditambahkan dengan AgNO3 (perak nitrat)
yang menghasilkan perubahan warna larutan menjadi bening sedikit keruh, dan larutannya berbau.
Dalam hal ini seharusnya berwarna hitam pekat. Prosedur yang ketiga, sampel ditambahkan dengan
larutan C5FeN6Na2O yang menghasilkan larutan berubah warna menjadi ungu. Jika belerang
terdapat dalam senyawa organik, fusi natrium akan mengubahnya menjadi natrium sulfida. Warna
ungu pada natrium nitroprusida (C5FeN6Na2O) menendakan bahwa senyawa tersebut
mengandung sulfur. Hal ini sudah sesuai dengan teori, bahwa C5FeN6Na2O mengandung sulfur.

Pada percobaan ketiga pada uji halogen menunjukkan sampel yang ditambahkan dengan
larutan AgNO3 sebagai reagennya mengalami perubahan larutan tidak berubah warna, dan ekstrak
Lassaigne menghasilkan endapan putih perak klorida, selanjutnya ditambahkan dengan 4 tetes
larutan NH4OH mengalami perubahan suhu pada larutan, saat praktikan memegang tabung reaksi,
tabung reaksinya sedikit panas, dan berembun, dan larutan berbau. Hal ini menunjukkan adanya
klorin dalam ekstrak natrium (sampel).

Pada hasil data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa semua uji coba sampel baik
pada uji nitrogen, uji sulfur dan uji halogen sudah terbukti. Namun pada uji sulfur dengan AgNO3
terjadi ketidaksesuaian dengan teori yang ada. Seharusnya bila sampel ekstrak natrium diuji
dengan AgNO3 akan membentuk campuran menjadi berwarna hitam. Pada hasil percobaan yang
telah dilakukan, terdapat beberapa ketidaksesuan dengan teori, Hal ini bisa disebabkan karena
jumlah ekstrak logam natrium nya yang terlalu sedikit atau juga bisa karena larutannya telah
terkontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai