Anda di halaman 1dari 13

KERAJINAN

KULIT
Kelompok 3 kelas 11 mipa 2
Anggota kelompok :
01 Aisyah Dwi Nuraini (03)
02 Erica Fakhrunisa (09)
03 Izzatul Huda Esa (15)
04 Mely Hagin Amelia (21)
05 Nur Laili Karmia Putri (27)
06 Shyifa Aprilya Mahadewi (33)
Pendahuluan
kerajinan kulit adalah salah satu jenis kerajinan yang
dibuat dengan bahan dasar kulit.
Beberapa kulit hewan yang kerap digunakan untuk
pembuatan kerajinan kulit adalah seperti kulit ular, sapi,
biawak, buaya, kambing, kerbau dan lain sebagainya.

Lalu hasil jadi dari kerajinan ini juga terbilang begitu


beragam. Contohnya adalah tas, lukisan, sabuk, dompet,
jaket, hiasan dinding dan lain sebagainya. Karena memiliki
bahan baku yang terkadang begitu sulit didapatkan dan
berkualitas tinggi.
Tujuan
kerajinan kulit adalah bentuk seni dan kreasi
yang melibatkan penggunaan kulit sebagai
bahan utama. Tujuan dari karya kerajinan
kulit sangat bervariasi, termasuk ekspresi
kreativitas, pembuatan barang-barang
berguna, hobi, penghasilan tambahan,
pelestarian tradisi, pengurangan limbah, dan
pengembangan ketrampilan.
Karya kerajinan kulit

sabuk sepatu alat musik

jaket tas
• Bahan dasar : kulit adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk membuat
sabuk kulit. Ini bisa berasal dari berbagai jenis hewan seperti sapi, domba, atau
buaya.
• Motif hias : Geometri.
• Teknik pembuatan :
1. Pemilihan Bahan: Pilih bahan dasar untuk sabuk, seperti kulit, kain, atau bahan
lainnya, sesuai dengan desain yang diinginkan.
2. Pengukuran: Ukur panjang sabuk yang Anda butuhkan. Potong bahan sesuai
dengan ukuran yang diinginkan.
3. Pemotongan: Gunakan alat pemotong yang sesuai untuk memotong bahan menjadi
bentuk yang diinginkan. Ini termasuk pemotongan tepi yang rapi.
4. Penghalusan: Haluskan tepi bahan dengan alat seperti alat penghalus tepi atau
catokan kulit untuk menghindari tepi yang kasar.
5. Jahit atau Rekat (jika diperlukan): Jahit bagian-bagian sabuk bersama-sama
menggunakan benang kuat atau gunakan perekat kulit jika diperlukan.
6. Gesper: Pasang gesper pada ujung sabuk dengan memasukkan tumpulnya sabuk
ke dalam gesper dan melalui lubang gesper. Gesper harus terpasang dengan aman
dan sesuai dengan lebar sabuk.
7. Penyelesaian: Periksa sabuk untuk memastikan semua bagian terpasang dengan
rapi dan kencang. Hal ini juga dapat melibatkan pengecatan, finishing kulit, atau
pelapisan pada bagian dalam sabuk.

sabuk • Fungsi karya kerajinan: sabuk kulit memiliki fungsi yang sangat beragam, dari yang
praktis hingga estetis, dan sering kali mencerminkan gaya hidup dan kepribadian
pemakainya.
• Bahan dasar : kulit asli (genuine leather).
• Motif hias : motif ular, motif kulit buaya, motif kulit.
• Teknik pembuatan :
1. Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah memilih kulit yang cocok bagi sepatu
yang akan dibuat. Setiap kulit hewan tentu mempunyai sifat yang berbeda-beda
sehingga kita harus benar-benar memilihnya dengan baik dan melalui riset
secukupnya. Kenyataannya, tidak semua jenis kulit dapat dengan cocok dibuat untuk
sepatu. Selain ketahanannya berbeda, proses pengerjaannya pun akan berbeda.
2. Berikutnya, pengrajin sepatu kulit akan membuat pola sepatu. Menggambar pola
sepatu ini tentu berbeda dengan menggambar sepatu, karena memerlukan akurasi
terutama dalam hal ukuran-ukurannya, dan kemudian membayangkan bentuknya
nantinya akan seperti apa saat sudah dipotong dan dilem.
3. Pola yang telah dibuat tersebut kemudian ditempelkan oleh pengrajin sepatu kulit
pada kulit hewan yang telah dipilih. Setelah itu, pengrajin sepatu kulit menggambari
kulit tersebut sesuai dengan pola yang telah dibuat sebelum kemudian dipotong
berdasarkan gambarnya.
4. Proses berikutnya adalah penjahitan kulit yang ditambahi dengan bahan kain
empuk atau spons agar sepatu nantinya nyaman digunakan dan tidak keras.
5. Langkah kelima, adalah pemasangan sol sepatu dan bagian atas yang sebelumnya
sudah dijahit. Pada bagian ini, pengrajin sepatu kulit harus ekstra hati-hati karena
perbedaan sedikit saja akan menimbulkan hasil yang tidak rapi.

sepatu 6. Terakhir, adalah proses finishing seperti misalnya memasangkan tali sepatu atau
membersihkan sisa-sisa lem yang menempel pada sepatu.
• Fungsi karya kerajinan : Fungsi pakai, produk kerajinan yang mengedepankan
aspek fungsional. Sehingga bisa dipastikan, kita dapat memanfaatkan kerajinan ini
untuk membantu pekerjaan kita dan sebagai alas kaki untuk berjalan.
• Bahan dasar : kulit sapi, kulit kambing, kulit domba.
• Motif hias : geometris, flora dan fauna, etnis, religius, abstrak, bersejarah.
• Teknik pembuatan :
1. Pemotongan kulit
2. Pemilihan dan penanganan kulit
3. Pengeringan
4. Penggilingan dan penghalusan
5. Pengikatan dan pengerjaan detail
6. Penyelesaian dan pewarnaan
7. Pengawetan.
• Fungsi karya kerajinan :
1. Alat Musik Tradisional: Banyak alat musik berbahan kulit adalah bagian integral dari
tradisi musik dan budaya suatu masyarakat. Mereka digunakan dalam upacara
keagamaan, festival, atau acara adat. Contohnya adalah tabla di India, kendang dalam
gamelan di Indonesia, atau bodhran dalam musik tradisional Irlandia.
2. Alat Musik Etnis: Alat musik berbahan kulit sering digunakan dalam musik etnis
atau musik tradisional suku-suku tertentu. Mereka mencerminkan kekayaan seni dan
warisan budaya kelompok-kelompok tertentu.
3. Alat Musik Pengiring: Beberapa alat musik berbahan kulit digunakan sebagai alat
musik pengiring untuk memperkaya suara dan memberikan ritme pada pertunjukan
musik lainnya. Misalnya, drum djembe sering digunakan dalam ansambel musik untuk
menambahkan elemen ritmik.
4. Pendidikan Musik: Alat musik berbahan kulit digunakan dalam konteks pendidikan

alat musik
musik untuk mengajarkan siswa tentang ritme, koordinasi tangan dan mata, serta
keahlian bermusik. Mereka sering digunakan dalam kelas musik di sekolah-sekolah
atau lembaga pendidikan musik.
5. Alat Musik Rekreasional: Beberapa alat musik berbahan kulit juga digunakan untuk
tujuan rekreasional atau hiburan. Orang belajar memainkan alat musik ini untuk
kesenangan pribadi atau untuk bermain dalam kelompok musik hobi.
• Bahan dasar : Jaket Kulit bahan dasarnya adalah dari kulit binatang. Yang paling popular digunakan
adalah jenis kulit domba, tetapi ada juga yang menggunakan jenis kulit sapi, kulit unta,
kulit kerbau, kulit babi dan kulit lainnya.
• Motif hias : jahitan kontras, Bordir, Motif Kulit Alami, Motif Seni.
• Teknik pembuatan : 1.Leather Tanning (Penyamakan Kulit)
Proses awal yang harus dilewati dalam pembuatan jaket kulit adalah proses leather tanning yaitu
peyamakan kulit. Proses ini terbagi kedalam beberapa langkah, diantaranya pencucian kulit binatang
(washing), proses pengeringan kulit (drying), pencabutan bulu, serta proses pengawetan.
2.Coloring (Pewarnaan)
Untuk menghasilkan sebuah jaket kulit yang memiliki tampilan dan warna bagus serta lebih menarik,
maka dahulukanlah proses pewarnaan (coloring) menggunakan zat cair pewarna khusus untuk cat
jaket kulit.
3.Pembuatan Pola Jaket
Untuk tahapan selanjutnya proses desain seta pola jaket kulit yang disesuaikan dengan permintaan
konsumen yaitu bahan baku yang telah selesai dipersiapkan di buat pola design atau model jaket kulit.
Pembuatan pola pakaian untuk jaket kulit dapat dilakukan secara manual diatas kertas atau karton
ataupun dengan memanfaatkan teknologi sekarang yaitu dengan menggunakan software komputer
untuk mempercepat proses pengerjaannya.
4.Proses Menjahit
Seperti layaknya proses pembuatan desain baju atau celana, dalam proses pembuatan jaket kulit
domba terdapat banyak kesamaan. misalnya pola jaket yang telah selesai dibuat diteruskan dengan
proses sewing atau menjahit. Pada aroses penjahitan (sewing) bisa dilakukan menggunakan mesin jahit
secara manual atau bisa juga dengan konveksi untuk produksi partai besar namun perbedaanya dalam
proses penjahitan jaket kulit harus disertai ketelitian yang tinggi dikarenakan bahannya terbuat dari
kulit hewan.
5.Rouging Pemolesan
Dan Untuk Tahapan akhir dilakukanlah proses pemolesan atau disebut juga dengan rouging. Tujuan
utamanya adalah untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa saat berlangsungnya
proses produksi serta menciptakan permukaan jaket yang tampak lebih mengkilat dan halus dengan

jaket
tekstur jaket yang lembut.
• Fungsi kerajinan : manfaat kerajinan jaket kulit bukanlah hal yang sulit karena kerajinan kulit memang
sudah terbukti memiliki banyak kegunaan. Ibarat manusia, kulit memiliki banyak potensi terpendam
untuk dikembangkan dan juga jaket kulit apabila dikenakan terasa lebih hangat.
• Bahan dasar : kulit anak sapi.
• Motif hias : motif torehan, motif bordir, motif relief, motif ular, motif stempel,
motif mosaik, motif tenunan.
• Teknik pembuatan :
1. Pemotongan Kulit, Tahap pertama adalah memotong kulit sesuai dengan pola
yang telah dirancang. Ini dapat dilakukan secara manual atau dengan
menggunakan mesin potong kulit.
2. Pembuatan Pola,
Pola tas yang diinginkan harus dirancang terlebih dahulu. Pola ini akan digunakan
sebagai panduan selama pembuatan tas.
3. Mengukir atau Membordir (Opsional), Jika tas akan dihiasi dengan motif seperti
toreh, bordir, atau motif lainnya, langkah ini dilakukan pada tahap awal.
4. Assembling, Bagian-bagian tas seperti bodi, tali bahu, kantong, dan resleting
dirakit bersama. Ini dapat melibatkan jahit tangan atau mesin jahit, tergantung
pada tingkat keahlian dan teknik yang digunakan.
5. Pengeringan dan Pembentukan,
Tas yang sudah dirakit harus dibentuk dan dikeringkan agar sesuai dengan
bentuk akhir yang diinginkan. Proses ini dapat melibatkan penggunaan cetakan,
pengeringan dengan panas ringan, atau metode lainnya.
6. Finishing,
Ini adalah langkah terakhir dalam pembuatan tas. Ini mencakup penyelesaian

tas seperti pewarnaan, pelapisan untuk melindungi kulit, pemasangan aksesori seperti
resleting dan kancing, serta penambahan logo atau merek.
• Fungsi kerajinan: Fungsi kerajinan tas kulit ini dapat bervariasi dari fungsional
hingga estetis, tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu.
kesimpulan
Kerajinan kulit memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari berbagai
budaya di seluruh dunia, dan terus berkembang dengan teknologi dan
desain yang lebih modern. Pentingnya kerajinan kulit juga dapat dilihat
dalam aspek fungsional dan estetis, di mana barang-barang dari kulit
sering digunakan sebagai aksesori mode, identitas sosial, atau bahkan
sebagai hadiah istimewa.Dapat disimpulkan bahwa, karya kerajinan
kulit merupakan manifestasi dari kreativitas manusia yang melibatkan
keahlian teknis dan pemahaman tentang bahan. Ini tidak hanya
memenuhi berbagai tujuan praktis dan artistik, tetapi juga mewakili
keberlanjutan warisan budaya dan kemampuan manusia untuk
berinovasi dan berkarya dalam berbagai konteks.
Apakah ada
pertanyaan?
Terima Kasih
Atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai