Anda di halaman 1dari 4

Istiqamah dalam Ketaatan Setelah Ramadhan Shalawat dan salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam. Keluarga dan para sahabatnya. Semoga keselamatan juga Allah curahkan
Oleh : Ustadz Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I untuk umatnya yang selalu berpegang teguh kepada ajarannya.

Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa
meningkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-benar
. ‫ َو الًّشْك ُر َلُه َعَلي ِم َّنِتِه ِبِإْك َم اِل َرَم َض اَن‬، ‫احْل ْم ُد ِ ِهلل اْلَم ْع ُبْو ِد اَحْلِّق يِف ُك ِّل َز َم اٍن َو َم كَاٍن‬ ketakwaan, dalam arti selalu tunduk dan patuh terhadap segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-Nya.
‫ َالَّلُه َّم َص ِّل‬.‫َأْش َه ُد َأْن َال ِإَلـَه ِإَّال اُهلل َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬ Allah subhanahu wata’ala berfirman:
‫ِم‬
‫ َأَّم ا َبْع ُد‬.‫َو َس ِّلْم َعَلى َنِبِّيَنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل َيْو اْلِق َياَم ِة‬ ‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذْيَن ٰاَم ُنوا اَّتُقوا الّٰل َه َح َّق ُتٰق ىِتهٖ َو اَل ُمَتْو ُتَّن ِااَّل َو َاْنُتْم ُّم ْس ِلُمْو َن‬
‫ِب ِهلل ِم‬ ‫ِهلل‬ ‫ِس ِب‬ ‫ِع ِهلل ِص‬
‫ َأُعْو ُذ ا َن‬، ‫ ُأْو ْيُك ْم َو َنْف ْي َتْق َو ى ا َعَّز َو َج َّل َح ْيُث َقاَل َتَباَر َك َو َتَعاىَل‬، ‫َباَد ا‬ “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa

‫الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬


kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran:
102)

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذْيَن آَم ُنوا اَّتُقوا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال ُمَتْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُّم ْس ِلُمْو َن‬ Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

‫َيا َأُّيَه ا الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذي َخ َلَق ُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َجَه ا َو َبَّث ِم ْنُه َم ا‬ Ramadhan telah berlalu. Ramadhan telah meninggalkan kita.

‫ِر َج ااًل َك ِثًريا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا الَّلَه اَّلِذي َتَس اَءُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن الَّلَه َك اَن َعَلْيُك ْم َر ِقيًبا‬
Merupakan karunia besar bagi hamba-hamba yang beriman adalah bisa bertemu dengan
Ramadhan serta dapat menyempurnakan ibadah di dalamnya hingga akhir bulan
Ramadhan.
‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬ ‫ِذ‬
‫َيا َأُّيَه ا اَّل يَن آَم ُنوا اَّتُقوا الَّلَه َو ُقوُلوا َقْو اًل َس يًد ا ُيْص ْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ْر َلُك ْم‬ Kita bersyukur tahun ini masih Allah subhanahu wata’ala beri kesempatan untuk berjumpa

‫ُذُنوَبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع الَّلَه َو َرُس وَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ يًم ا‬
dengan bulan Ramadhan, musim ketaatan. Pada musim tersebut seorang hamba mudah
dan ringan mengerjakan serangkaian ibadah yang diutamakan di mana terkadang berat
untuk mengerjakannya di selain bulan Ramadhan.
‫ِه‬ ‫ٍد‬ ‫ِى‬ ‫ِد ِث ِك ِهلل‬
‫ َو َش ّر‬، ‫ َو َخ ْيَر اَهْلْد َه ْد ُى َحُمّم َص ّلى اهلل َعَلْي َو َس ّلَم‬، ‫َفإّن َأْص َد َق اَحْل ْي َتاُب ا‬ Inilah hikmah dari dibukanya lebar-lebar pintu surga, ditutup rapat-rapat pintu neraka, dan

‫ َأَّم ا َبْع د‬. ‫ َو ُك ّل َض َالَلِة يِف الّناِر‬،‫ َو ُك ّل ْحُمَد َثٍة ِبْد َعٌة َو ُك ّل ِبْد َعٍة َض َالَلًة‬،‫ْاُألُمْو ِر ْحُمَد َثاُتَه ا‬
setan-setan di belenggu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ِط‬ ‫ِت‬ ‫ِة‬


Segala puji bagi Allah Ta’ala, sesembahan yang Haq dan pantas untuk diibadahi di setiap ‫ِإَذا َج اَء َرَم َض اُن ُفِّتَح ْت َأْبَو اُب اَجْلَّن َو ُغِّلَق ْت َأْبَو اُب الَّناِر َو ُصِّف َد الَّش َيا ُني‬
waktu dan zaman juga di segala kondisi dan keadaan. Pujian bagi-Nya karena telah
memberi nikmat bagi kita untuk menyempurnakan Ramadhan. “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.”
(HR. Al-Bukhari no. 1899; HR. Muslim no. 1079)
Dalam lafal lain disebutkan, Dan bukankah kita membutuhkan rezeki Allah di bulan Ramadhan maupun di luar
Ramadhan?
‫ِط‬ ‫ِس ِت‬ ‫ِة‬
‫ِإَذا َك اَن َرَم َض اُن ُفِّتَح ْت َأْبَو اُب الَّر َمْح َو ُغِّلَق ْت َأْبَو اُب َجَه َّنَم َو ُس ْل َل الَّش َيا ُني‬ Dua Aspek Istiqamah dalam Ketaatan yang Perlu Dipertahankan Setelah Ramadhan

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

“Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu Jahannam ditutup, Apa sajakah yang perlu diistiqamahi? setidaknya dua hal:
dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” (HR. Al-Bukhari no. 3277; HR. Muslim no. 1079)
Pertama: Istiqamah Lisan

Pertanda keistiqamahan seseorang yang paling tampak dan paling kentara adalah
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah istiqamahnya lisan. Karena dengan lurusnya lisan maka akan ikut luruslah amalan anggota
badannya.
Namun, pertanyaan evaluasi yang patut kita renungi dalam-dalam adalah apakah kualitas
ketaatan kita selama Ramadhan itu bisa kita jaga dengan istiqamah pada bulan berikutnya? Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Sa’id Al’Khudri radhiyallahu ‘anhu yang dinilai
hasan oleh Syaikh Al-Albani, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Apakah pengaruh kebaikan pada diri kita selama bulan Ramadhan itu masih akan terlihat
bersabda,
ataukah sudah memudar setelah Ramadhan berakhir?
‫ِإَذا َأ ا آ َفِإَّن اَألْعَض ا ُك َّل ا ُتَك ِّف الِّل اَن ُقوُل اَّتِق الَّل ِفيَنا َفِإَمَّنا ْحَن ِبَك َفِإِن‬
Mari renungi bersama pertanyaan sederhana tersebut.
‫ُن‬ ‫َه‬ ‫َء َه ُر َس َفَت‬ ‫ْص َبَح ْبُن َدَم‬
Imam Bisyr bin Al-Harits Al-Hafi pernah ditanya tentang orang-orang yang sungguh-
sungguh dan rajin ibadah hanya di bulan Ramadhan, maka beliau menjawab,
‫اْس َتَق ْم َت اْس َتَق ْم َنا َو ِإِن اْع َو َج ْجَت اْع َو َج ْج َنا‬

‫ِبْئَس اْلَق ْو ُم َال َيْع ِر ُفْو َن َهلل َح قًّا ِإَّال يِف َش ْه ِر َرَم َض اَن ِإَّن الَّص اِلَح اَّلِذي َيَتَعَّبُد َو ْجَيَتِه ُد الَّسَنَة‬
“Jika waktu pagi tiba seluruh anggota badan menyatakan ketundukannya terhadap lisan
dengan mengatakan, ‘Bertakwalah kepada Allah terkait dengan kami karena kami

‫ُك َّلَه ا‬ hanyalah mengikutimu. Jika engkau baik maka kami akan baik. Sebaliknya jika kamu
melenceng maka kami pun akan ikut melenceng.” (HR. At-Tirmidzi No. 2407)

“Mereka adalah seburuk-buruk kaum, karena tidak mengenal Allah kecuali hanya di bulan Jika di bulan Ramadhan kita mampu menahan lisan untuk berkata kotor, keji apalagi
Ramadhan. Sesungguhnya hamba yang saleh adalah yang rajin dan sungguh-sungguh berdusta atau memfitnah orang lain, maka setelah ini kita juga harus mampu menjaganya.
dalam ibadah dalam setahun penuh.” (Lathaiful Ma’arif, Ibnu Rajab al-Hambali, 313) Sehingga dengan selamatnya lisan kita dari kemaksiatan, akan membawa keselamatan
anggota badan dari kemaksiatan.
Maka dari itu, semestinya kualitas taat yang sempat kita tingkatkan selama bulan
Ramadhan kemarin tetap kita lanjutkan di bulan-bulan berikutnya meskipun Ramadhan Kedua: Istiqamah Jawarih (Anggota Badan)
telah berlalu.
Jika hati telah tetap dalam keistiqamahan maka anggota badan lain akan mengikutinya.
Bukankah kita membutuhkan rahmat Allah baik di bulan Ramadhan maupun di luar Anggota badan kita hendaknya dijauhkan dari segala macam kemaksiatan. Sebagaimana di
Ramadhan? bulan Ramadhan kita mampu menahan lapar padahal makanan dan minuman itu halal,
maka untuk meninggalkan yang haram di luar bulan Ramadhan hendaknya kita mampu.
ukankah kita membutuhkan pertolongan Allah baik di bulan Ramadhan maupun di luar
Ramadhan?
Meski Berat, Tetap Berusaha Istiqamah dalam Ketaatan Setelah Ramadhan. Bertahan “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila beliau melakukan suatu amalan
untuk istiqamah dalam ketaatan setelah Ramadhan itu memang berat. maka beliau berusaha untuk meneguhkannya (tidak meninggalkannya). Apabila beliau
tertidur dari shalat malam atau karena sakit, maka beliau menunaikannya di siang hari
Bagaimana tidak, bulan-bulan setelah Ramadhan tidak memiliki jaminan dibelenggunya
sebanyak dua belas rakaat.” (HR. Muslim)
setan sebagaimana ketika bulan Ramadhan. Selain itu tidak ada jaminan juga pintu Jannah
dibuka selebar-lebarnya dan pintu Neraka ditutup serapat-rapatnya sebagaimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya oleh salah seorang sahabat dalam
bulan Ramadhan. sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

‫ ُقْل يل يف اإلْس الِم َقواًل اَل َأْس َأُل َعْنُه َأَح ًد ا َغْيَر َك‬،‫َيا َرُس ول اهلل‬.
Namun, jika kita renungi pelan-pelan, kita akan menemukan bahwa justru di situlah letak
hikmah yang sangat luar biasa.

Melalui bulan Ramadhan dengan segala kemudahan ketaatan di dalamnya, Allah “Wahai Rasulullah, katakan kepadaku satu perkataan dalam Islam yang tidak akan saya
subhanahu wata’ala memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk mendongkrak tanyakan kepada selain engkau.”
kembali kualitas ketaatan dan ketakwaannya setelah sekian bulan tertatih-tatih
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
mengupayakannya dengan kondisi yang serba berat.
‫ِق‬ ‫ِب ِهلل‬
Lalu kemudian Allah subhanahu wata’ala menguji kembali kualitas taat dan takwa itu di
hari-hari setelah Ramadhan. Perbuatan baik dan berbagai ketaatan yang terus berlanjut
‫‌َّمُث‌اْس َت ْم‬، ‫‌آَم ْنُت ‌ ا‬: ‫‌ُقْل‬
itulah yang tampak sebagai indikator istiqamah dalam ketaatan setelah Ramadhan. “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.”
Seorang salaf berkata, Lebih dari itu, orang yang mantap sepenuh hati mengikrarkan diri untuk komitmen
istiqamah dalam ketaatan setelah Ramadhan atau secara umum, Allah subhanahu wata’ala
“Sesungguhnya ganjaran perbuatan baik adalah (mendapat taufiq Allah) melakukan
akan beri jaminan yang tidak tanggung-tanggung.
kebaikan lagi setelahnya. Maka barang siapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia
mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka itu merupakan tanda diterimanya amal Allah subhanahu wata’ala berfirman,
kebaikan yang pertama.” (Lathaiful Ma’arif, Ibnu Rajab al-Hambali, 311)
‫ِاَّن اَّلِذ َقاُل ا ُّبَنا الّٰل َّمُث ا َق ا ا َّزُل َل ِه اْل ٰۤلِٕى َك ُة َااَّل َخَتا ا اَل ْحَت ا َا ِش ا ِبا َّنِة‬
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah ‫ُفْو َو َز ُنْو َو ْب ُر ْو َجْل‬ ‫ْيَن ْو َر ُه ْس َت ُمْو َتَتَن َع ْي ُم َم‬
Istiqamah dalam ketaatan ini juga merupakan tanda kejujuran iman seseorang kepada ‫اَّلْيِت ُك ْنُتْم ُتْو َعُد ْو َن‬
Allah subhanahu wata’ala. Sama saja apakah amalan itu hukumnya wajib ataupun sunnah.
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Rabb kami adalah Allah’ kemudian mereka
Contoh terbaik tentang istiqamah dalam ketaatan ini ada pada Nabi kita, Rasulullah meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
shallallahu ‘alaihi wasallam. (dengan berkata), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
Inilah suri teladan kita Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS.
diterangkan oleh ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha. Fushshilat: 30)

‫وٍك‬ ‫ِب‬ ‫ِه َّل ِإ ِم‬ ‫ِهلل َّل‬


‫ َجَعَلُه َثا ًتا َغْيَر َم ْتُر‬: ‫َك اَن َرُس وُل ا َص ى اُهلل َعَلْي َو َس َم َذا َع َل َعَم اًل َأْثَبَتُه – َيْع يِن‬ Doa Memohon Istiqamah dalam Ketaatan Setelah Ramadhan
‫ َص َّلى ِم َن الَّنَه اِر ِثْنْيَت َعْش َر َة َر ْك َعًة‬، ‫ َأْو َم ِر َض‬، ‫ َو َك اَن ِإَذا َناَم ِم َن الَّلْيِل‬،-. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
‫‪Oleh sebab itu, beratnya perjuangan untuk tetap istiqamah dalam ketaatan setelah‬‬ ‫ِع ا اِهلل‪ُ ،‬أ ِص ُك ْف ِس ِب ْق ى اِهلل َّز َّل ُث َقاَل ا َك اىَل ‪َ ،‬أ ُذ ِباِهلل ِم‬
‫‪Ramadhan ini perli kita dorong dengan kekuatan ruh. Kita dekatkan lagi hubungan kita‬‬ ‫َن‬ ‫َتَب َر َو َتَع ُعْو‬ ‫َع َو َج َح ْي‬ ‫ْو ْي ْم َو َن ْي َت َو‬ ‫َب َد‬
‫‪dengan Allah subhanahu wata’ala melalui untaian doa-doa yang kita langitkan di waktu‬‬ ‫‪:‬الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬
‫‪dan tempat terbaik dan mustajab untuk berdoa.‬‬

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذْيَن آَم ُنوا اَّتُقوا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه َو َال ُمَتْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُّم ْس ِلُمْو َن‬
‫‪Salah satu doa memohon istiqamah dalam ketaatan setelah Ramadhan yang dapat kita‬‬
‫‪panjatkan sebagaimana berikut ini:‬‬

‫الَّلُه َّم َيا ُمَق ِّلَب الُقُلْو ِب َثِّبْت ُقُلْو َبَنا َعَلى ِدْيِنَك ‪َ ،‬و َيا ُمَص ِّرَف الُقُلْو ِب َص ِّر ْف ُقُلْو َبَنا َعَلى‬ ‫ِمَس‬ ‫ِت‬ ‫ِء ِم‬ ‫ِم ِت‬ ‫ِمِن‬ ‫ِل ِت‬ ‫ِف ِل ِلِم‬
‫اللُه َّم اْغ ْر ْلُمْس َنْي َو املْس َم ا َو املْؤ َنْي َو املْؤ َنا اَألْحَيا ْنُه ْم َو اَألْم َو ا ِإَّنَك ْيٌع‬
‫َطاَعِتَك‬ ‫َقِر ِجُم الَّد ِة‬
‫ْيٌب ْيُب ْع َو‬
‫الَّلُه َّم َأِّلْف َبَنْي ُقُلوِبَنا‪َ ،‬و َأْص ِلْح َذاَت َبْيِنَنا‪َ ،‬و اْه ِدَنا ُسُبَل الَّس اَل ِم ‪َ ،‬و ِّجَنَنا ِم َن الُّظُلَم اِت ِإىَل‬
‫‪“Ya Allah Dzat Yang Maha Membolakbalikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-‬‬
‫‪Mu. Ya Allah Dzat Yang Maha Mengarahkan hati, arahkanlah hati kami untuk selalu taat‬‬

‫الُّنوِر ‪َ ،‬و َج ِّنْبَنا اْلَف َو اِح َش َم ا َظَه َر ِم ْنَه ا َو َم ا َبَطَن ‪َ ،‬و َباِر ْك َلَنا يِف َأَمْساِعَنا‪َ ،‬و َأْبَص اِر َنا‪َ ،‬و ُقُلوِبَنا‪،‬‬
‫”‪kepada-Mu.‬‬

‫‪Jamaah shalat Jumat rahimakumullah‬‬


‫ِك ِلِن ِم ِن‬ ‫ِح‬ ‫ِت‬ ‫ِج‬
‫‪Demikian materi khutbah Jumat tentang istiqmah dalam ketaatan setelah Ramadhan yang‬‬ ‫َو َأْز َو ا َنا‪َ ،‬و ُذِّر َّيا َنا‪َ ،‬و ُتْب َعَلْيَنا ِإَّنَك َأْنَت الَّتَّو اُب الَّر يُم‪َ ،‬و اْجَعْلَنا َش ا ِر يَن َع َك ُمْث َنْي‬
‫َهِبا َعَلْيَك ‪َ ،‬قاِبِلَني َهَلا‪َ ،‬و َأِمِتْمَه ا َعَلْيَنا‬
‫‪dapat kami sampaikan pada siang hari ini. Semoga Allah Ta’ala senantiasa menganugerahi‬‬
‫‪kita kekuatan iman dan takwa sebagai bekal dalam istiqamah dalam ketaatan. Amin.‬‬

‫ِف ِإ‬ ‫ٍب‬ ‫ِلِم ِم‬ ‫ِل ِئِر‬ ‫ِف‬ ‫َر َّبَنا َه ْب َلَنا ِم ْن َأْز َو اِج َنا َو ُذِّر َّياِتَنا ُقَّر َة َأْع ٍنُي َو اْجَعْلَنا ِلْلُم َّتِق َني ِإَم اًم ا‬
‫َأُقْو ُل َقْو ْيِل هذا َو َأْس َتْغ ُر اَهلل ْيِل َو َلُك ْم َو َس ا اْلُمْس َنْي ْن ُك ِّل َذْن ‪َ ،‬فاْس َتْغ ُر ْو ُه َّنُه ُه َو‬
‫ِح‬
‫‪.‬اْلَغُف ْو ُر الَّر ْيُم‬ ‫ِغ‬
‫الَّلُه َّم إَّنا َنْس َأُلَك اُهلَد ى‪ ،‬والُّتَق ى‪ ،‬والَعَف اَف ‪ ،‬وال ىَن‬
‫َّبَنا آِتَنا يِف الُّد ْنَيا َح َنًة يِف اآْل ِخ ِة َح َنًة ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬ ‫َر َس َو‬ ‫َس َو‬ ‫َر‬
‫َأَمْحُد َر يِّب َو َأْش ُك ُر ُه‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأَّن َنِبَّيَنا َحُمَّم ًد ا‬ ‫َو َص َّلى اُهلل َعَلى َنِبِّيَنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه وَ َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل َيْو ِم الّد ْين‬
‫َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬ ‫ِم‬ ‫ِن‬ ‫ِخ‬
‫َو آ ُر َدْع َو اَنا َأ اَحْلْم ُد هلل َر ِّب اْلَعاَل َنْي‬
‫الَّلُه َّم َص ِّل َعَلى َنِبِّيَنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل َيْو ِم الِّد ْيِن‬

Anda mungkin juga menyukai