OLEH
SULASTRI
NIM. 17.2200.001
OLEH
SULASTRI
NIM: 17.2200.001
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
maunah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah pada
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Parepare.
Penulis menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Ibunda dan
Ayahanda tercinta dimana dengan pembinaan dan berkah doa tulusnya, penulis
waktunya.
Penulis telah menerima banyak bimbingan dan bantuan dari Ibu Dr. Hj.
Rusdaya Basri, Lc., M.Ag. dan Ibu Dr. Rahmawati, M.Ag., selaku pembimbing I
dan pembimbing II, atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
ucapkan terimakasih.
2. Ibu Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M.Ag. sebagai “Dekan Fakultas Syariah dan
3. Bapak dan Ibu Dosen pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam yang
IAIN Parepare.
v
4. Kepala perpustakaan IAIN Parepare beserta jajarannya yang telah
5. Jajaran staf administrasi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam serta staf
akademik yang telah begitu banyak membantu mulai dari proses menjadi
6. Ibu Hj. Andi Rusia, S.H., M.H., sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Parepare yang telah memberi izin kepada
waktu untuk memberikan informasi yang baik dan jelas kepada penulis saat
10. Kedua orang tua saya Bapak Jena dan Ibu Kasmawati serta adik-adik saya
dukungan hingga doa-doa yang tidak pernah putus untuk kelancaran penulis
11. Sahabat seperjuangan yang setia menemani dan menyemangati dalam suka
duka pembuatan skripsi ini, Muh. Syaiful Syahrir, Rezky Meilia Sari, S.H.,
Muliana Sari, S.H., Umrah Yani Umar, S.H., Melly Warni, S.H.
vi
12. Lembaga Pers Mahasiswa Red Line dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut
di organisasi.
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik moril maupun material hingga tulisan ini dapat
Penulis,
Sulastri
NIM: 17.2200.001
vii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 17.2200.001
benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa
ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, Sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Penyusun,
Sulastri
NIM. 17.2200.001
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
B. Tinjauan Teori.................................................................................. 11
x
3. Teori Hukum Ekonomi Syariah .................................................. 22
C. Fokus Penelitian............................................................................... 32
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................ 67
xi
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... I
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... V
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Dokumentasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia dalam
individu satu dengan yang lainnya. Interaksi seperti itu dinamakan hubungan sesama
manusia. Adapun salah satu contoh interaksi antar individu manusia satu dengan
yang lain contohnya dalam muamalah (bertransaksi).
Kata muamalah diambil dari bahasa Arab yang berarti secara etimologi sama
dengan kata al-mufa’alah (saling berbuat). Dalam hal ini kata mumalah
menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang
Praktik muamalah ditinjau dari berbagai aspek kegiatan transaksi bisnis yang
akan bermunculan banyak macam kegiatan bisnis di era digital milenial saat ini.
Berawal dari transaski mendapatkan barang dengan cara tukar menukar barang
(barter), kemudian beranjak pada jual beli di pasar dengan nilai tukar uang, dan saat
ini yang sedang bersaing hebat di kalangan masyarakat, yaitu jual beli dengan
1
Ridwan Nurdin, Fiqh Muamalah (Sejarah, Hukum Dan Perkembangannya) (Aceh: Pena,
2014) h. 14
2
Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu’amalah (Hukum Perdata) (Yogyakarta, 2004)
h. 11
1
2
Disamping itu dampak persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi dengan
munculnya pelaku bisnis barang maupun jasa yang semakin bertambah namun
menentukan produk semakin selektif dan tawaran yang menarik dari para pelaku
bisnis, mengakibatkan pelaku bisnis mulai melakukan inovasi dan semakini gencar
pembelian.3
Jual beli dalam Islam sendiri yang disebut sebagai jual beli ialah sebagai
pertukaran harta (benda) dengan harta untuk menjadikan milik. Menurut pengertian
syariat, yang dimaksud dengan jual beli adalah penukaran harta atas dasar saling rela.
Atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan yaitu berupa alat tukar
yang sah.4
Jual beli merupakan akad tertua yang dikenal manusia sekaligus akad yang
paling banyak dipraktekkan hingga saat ini. Oleh sebab itu, sebagian ahli hukum
Islam menamakannya sebagai abu al-'uqûd atau induk semua akad untuk
menunjukkan bahwa jual beli sebagai akad tertua sekaligus terpenting dalam
kehidupan manusia. Dalam hal ini, manusia membutuhkan makanan, minuman,
pakaian, tempat tinggal dan sebagainya, yang dimiliki oleh saudaranya sementara ia
juga membutuhkan barang tersebut. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan suatu
3
Siti Hasnaa Madinah, Putri Karunia Sari, and Isnaini Rofiqoh, “Analisis Akad Wakalah Bil
Ujrah Pada Jasa Titip Beli Online Dalam Prespektif Kaidah Fikih Ekonomi (Studi Kasus Pada Akun
Instagram@ Jastiperopa777),” El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) 9, no. 2
(2019): 196–214.
4
Zurifah Diana Sari, Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Praktik Jasa Titip Beli Online Di
Akun Instagram @Storemurmersby (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018).
3
tertentu cara agar saudaranya itu rela memberikan barang yang menjadi
dalam berinteraksi dengan sesama untuk mencari sesuatu yang diinginkan. Sosial
media adalah salah satu fasilitas pendukung yang saat ini banyak dilirik oleh pelaku
sangat dengan mudah menjalankan bisnisnya. Seperti halnya bisnis online shop,
dimana kita sebagai konsumen tidak perlu lagi ke toko secara langsung untuk
membeli barang yang kita inginkan sehingga tidak mengganggu aktivitas dan
rutinitas pekerjaan sehari-hari dalam berbelanja. Setiap saat kita dapat melakukan
sebagai jasa titip. Jasa Titip adalah sebuah pekerjaan keluar masuk toko yang
dilakukan oleh seseorang dalam transaksi jual beli produk dimana produk tersebut
5
Ikit, et al., eds, Jual Beli Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Cet. I (Yogyakarta: Penerbit
Gava Media, 2018) h. 65
Indira Putri Mahesti and I Gusti Ngurah Dharma Laksana, ‘Perlindungan Hukum Terhadap
6
tidak memiliki online store sehingga konsumen harus membeli lewat orang yang
Layanan Personal Shoper atau jasa titip memudahkan para konsumen untuk
mendapatkan barang yang ia butuhkan.9 Keuntungan lain dari layanan jastip adalah
diinginkan berada. Dengan memakai layanan jasa titip konsumen tidak perlu
khawatir dengan kualitas barang dan keaslian barang yang disediakan, karena pelaku
jasa titip secara langsung bertransaksi dengan penjual dari barang yang diinginkan.10
konsumen dan penjual dengan tugas utama yaitu membeli produk yang sebelumnya
telah ditawarkan oleh jasa titip tersebut yang di promosikan di media sosial dengan
menyertakaan foto dari produk tersebut, lalu dengan memberikan keterangan berapa
ongkos atau upah yang dipatok untuk pembelian setiap barang oleh jasa titip tersebut.
Saat ini terdapat banyak akun jasa titip di instagram yang menawarkan jasa
titip beli online. Disini penulis meneliti salah satu akun instagram yaitu
@jasatitip_sulawesi merupakan akun jastip yang memiliki banyak pengikut sebanyak
8
Viry Puspaning Ramadhan, Aditya Galih Sulaksono, and Mardiana Andarwati, “Desain
Sistem Jasa Titip Berbasis E-Commerce Untuk Memudahkan Para Penyedia Jasa Titip Kue” (2018).
9
Maria Eko Sulistyowati and Syamsul Adha, Analisa Pengaruh E-Service Quality dan
Consumer Behaviour Terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel
Intervening (Studi Pemilihan Jasa Titip Online Shopping di Kota Surabaya), Jurnal Eksekutif 15, no.
2 (2018) h. 404-420
10
Chyndi Fransiska, Sandy Rizki Febriadi, and Popon Srisusilawati, Tinjauan Fiqih
Muamalah Terhadap Fee Dalam Praktik Jasa Titip Barang Online (Studi Kasus Pada Princessist
Online Shop), Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, (2019) h. 109–15.
5
Padahal sudah tertera dalam Undang – Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang
keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang dibelinya
serta ayat 3 konsumen memiliki hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa.11
konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
masalah kepentingan manusia, oleh karenanya menjadi harapan bagi semua bangsa
mewujudkan hubungan berbagai dimensi yang satu sama lain mempunyai keterkaitan
persoalan fee atau tarif layanan, karena jasa titip beli online pada akun instagram
dalam harga barang. Sedangkan sudah jelas dalam pasal 4 ayat 1 dan 3 Undang –
11
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen (Jakarta, 2010) h.1
12
Firman Tumantara Endipradja, Hukum Perlindungan Konsumen (Malang: Setara Press,
2016) h. 46
6
serta mendapatkan informasi yang benar dan jujur terkait harga maupun barang yang
di tawarkan.
B. Rumusan Masalah
perlindungan konsumen terhadap penepatan fee dalam jasa titip barang online di
Kota Parepare perspektif hukum ekonomi syariah? dengan sub rumusan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui mekanisme penetapan fee dalam jasa titip barang online di
Kota Parepare.
2. Untuk mengetahui perlindungan konsumen terhadap penetapan fee dalam jasa
titip barang secara online di Kota Parepare.
3. Untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap perlindungan
konsumen dalam penetapan fee.
D. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut:
1. Dengan adanya penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui
perlindungan konsumen terhadap penetapan fee pada jasa titip beli online di
Kota Parepare.
7
karena itu dalam melakukan sebuah penelitian maka di perlukan kajian terhadap
berkaitan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian ini, penulis mendapatkan
beberapa penelitian sebagai berikut:
dan yuridis empiris. Metode penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian
Yuridis empiris adalah suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat
hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan
masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah pandangan hukum pada transaksi
berbasis aplikasi online yang melibatkan jasa titip online pada hakekatnya adalah
sebuah perikatan. Pandangan hukum asal menitipkan belanjaan online kepada
terhadap pengguna jasa titip online dalam transaksi jual beli atau belanja online
pada Pasal 4 transaksi bahwa jual beli secara online pada prinsipnya adalah sama
25
Elisabeth Mustika Situmorang, "Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Titip
Online" (2019)
8
9
Penelitian tersebut sama-sama meneliti tentang jasa titip, hanya saja terdapat
pengguna jasa titip online dan bagaimana pandangan hukum tentang jasa titip online.
Sedangkan penelitian yang akan dilakukan calon peneliti adalah lebih kepada
perlindungan konsumen terhadap mekanisme penetapan fee dalam praktik jasa titip
bahwa syarat yang harus dipenuhi di beberapa tempat hewan yaitu membuat: (1)
Surat vaksin, (2) Surat sehat yang dikeluarkan oleh dokter hewan atau rumah sakit
hewan dapat menyerahkan fotocopy KTP, pembayaran 50% atau lebih dibayar di
membawa hewan ke petshop, (2) Hewan diperiksa oleh dokter hewan dari petshop
maupun rawat inap hewan dilakukan di klinik tersebut, (4) Hewan yang dinyatakan
sakit ditempatkan di rumah penitipan hewan dengan status sebagai hewan rawat inap,
(5) Pemilik hewan dapat mengontrol keadaan hewan yang ditipkan baik secara
penitipan hewan bila hendak menjemput hewan yang ditipkan. Apabila pihak
diwajibkan bertanggung jawab sesuai dengan Pasal 19 UUPK yang berisi pemberian
ganti rugi yang diberikan oleh pelaku usaha terhadap kerugian konsumen (pengguna
jasa). Pelaku usaha rumah penitipan hewan bertanggung jawab penuh untuk
memberikan ganti rugi kepada pengguna jasa apabila produk jasa yang diterima
titip, hanya saja terdapat perbedaan yaitu objek penelitian yang dilakukan Joanna
adalah perlindungan konsumen terhadap pengguna jasa titip penitipan hewan.
Sedangkan penelitian yang akan dilakukan calon peneliti adalah lebih kepada
perlindungan konsumen terhadap mekanisme penetapan fee dalam praktik jasa titip
online.
(Studi Pada Penitipan Sepeda Motor Guru Patimpus Simpang Kwala Medan)”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
penelitian hukum normatif dan metode penelitian hukum empiris. Hasil dari
penelitian ini yaitu perlindungan hukum terhadap kendaraan konsumen yang rusak
atau hilang di tempat penitipan adalah menjadi tanggungjawab pelaku usaha karena
Patimpus terhadap kerusakan atau kehilangan kendaraan pada saat penitipan ialah
Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen” (2016).
11
dengan cara mengganti sejumlah uang yang nilainya setara atas kerusakan terhadap
kendaraan tersebut.27
B. Tinjauan Teori
1. Wakalah
a. Pengertian Wakalah
bermakna taukil, yaitu menyerahkan, mewakilkan dan mejaga. Adapun makna secara
terminologis, yaitu mewakilkan yang dilakukan orang yang punya hak tasharruf
kepada orang yang juga memiliki tasharruf tentang sesuatu yang boleh diwakilkan.28
mengerjakan pekerjaannya secara sendiri. Namun, karena satu dan lain hal urusan itu
ia serahkan kepada orang lain yang dipandang mampu untuk menggantikannya. Oleh
karena itu, jika seorang (muwakkil) itu ialah orang yang tidak ahli untuk
mengerjakan urusannya itu seperti orang gila atau anak kecil maka tidak sah untuk
27
Perdi Kurniawan, Perlindungan Konsumen Pengguna Jasa Penitipan Sepeda Motor
Apabila Terjadi Kehilangan Dan Kerusakan Kendaraan (Studi Pada Penitipan Sepeda Motor Guru
Patimpus Simpang Kwala Medan), (2021).
28
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2016), h.298
12
orang lain untuk bertindak sebagai wali nikah dalam pernikahan anak perempuannya.
sendiri.29
sebagai berikut:
1. Wakalah adalah akad penyerahan kekuasaan, yang pada akad itu seseorang
2. Wakalah adalah termasuk akad. Karena tidak sah apabila tidak memenuhi
seseorang kepada orng lain untuk melakukan perbuatan hukum. Oleh sebab
itu, Sebagian ulama mendefinisikan jual beli dalam wakalah secara syar’i
sebagai akad yang mengandung sifat menukar satu harta dengan yang lain
dengan cara khusus.30
29
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam (Bandung: SInar Baru Algensindo, 2012), h.55
30
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqih Muamalah (Jakarta: Amzah, 2014), h.25
13
َْ َْ َ ٰ ْ ُ َ ْ ُ َ َ َ ُْ َْ َ
١٩ ……ََفابعثوْٓا احدكم ِبو ِر ِقكم ه ِذهْٓ ِالى الم ِدين ِة
Terjemahnya:
Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa
uang perakmu ini.31
2. Dasar Hadis, adalah bahwa Nabi Saw pernah mewakilkan urwah al-Bariqi
untuk membeli domba dan pernah mewakilkan kepada Abu Rafi’ untuk
menerima pernikahan Maimunah.
dibolehkannya wakalah.
4. Dasar Qiyas, bahwa kebutuhan manusia menuntut adanya waklah secara tidak
Menurutu Hanafiah, rukun wakalah hanya satu, yaitu sighat atau ijab dan
31
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Surabaya: Karya Agung, 2002).
14
dari wakil. Akan tetapi apabila wakil menolak maka wakalah tidak jadi
ini” lalu wakil diam saja, tetapi ia menjual barang tersebut maka jual belinya
hukumnya sah. Akan tetapi, jika wakil mengatakan: “Saya tidak mau,” lalu ia
menjual barang tersebut, maka jual belinya tidak sah, karena ia dengan tegas
mensyaratkan penolakannya.32
2. Syarat-syarat Wakalah
syarat-syarat ini ada yang berkaitan dengan muwakkil, ada yang berkaitan dengan
wakil, dan ada yang berkaitan dengan muwakkil fih (sesuatu yang diwakilkan), yakni
obyek perwakilan.
a. Syarat Muwakkil
bertindak dalam apa yang diwakilkannya. Apabila dia tidak memilki otoritas
untuk bertindak, seperti orang gila dan anak kecil yang belum mumayiz,
maka penunjukan wakil olehnya tidak sah. Orang gila dan anak kecil yang
belum mumayiz tidak boleh menunjuk orang lain sebagai wakil karena
Adapun anak kecil yang telah mumayiz, penunjukan wakil olehnya sah dalam
32
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, Ed. 1, Cet. 1, (Jakarta: Amzah, 2010), h.422
15
murni tidak merugikan baginya, seperti tidak hibah dan sedekah, penunjukan
2. Perlindungan Konsumen
hukum Perlindungan Konsumen dalam pasal 1 ayat (1) yaitu perlindungan konsumen
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk diberi
perlindungan kepada konsumen. Rumusan pengertian perlindungan konsumen yang
terdapat pada Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang hukum
Perlindungan Konsumen tersebut cukup memadai. Kalimat yang menyatakan “segala
upaya yang menjamin adanya kepastian hukum”, diharapkan sebagai benteng untuk
Istilah konsumen berasal dari alih bahasa dari kata consumer (Inggris-
consument itu tergantung dalam posisi mana ia berada. Secara hharafiah arti kata
consumer adalah (lawan dari kata produsen) setiap orang yang menggunakan barang.
Perlindungan Konsumen dalam pasal 1 ayat (2) yakni konsumen adalah setiap orang
pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
33
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen (Jakarta, 2010) h.1
34
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Cet. 7 (Jakarta: Sinar Grafika,
2018), h. 22
16
sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.35
households for personal use, producers are individual and organizations buying for
the purpose of producing (Konsumen adalah individu dan kaum rumah tangga untuk
tujuan pengguna personal, produsen adalah individua tau organisasi yang melakukan
dengan barang atau jasa konsumen, di dalam pergaulan hidup. Berdasarkan rumusan
yang diberikan oleh Mochtar Kusumaatmadja, maka yang dimaksud dengan hukum
mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalahnya dengan para
use goods and services. Perlindungan konsumen adalah istilah yang dipakai untuk
35
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Cet. 7 (Jakarta: Sinar Grafika,
2018) h. 27
36
Ade Maman Suherman, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, Edisi Revisi (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), h. 99
37
Firman Tumantara Endipraja, Hukum Perlindungan Konsumen (Malang: Setara Press,
2016) h. 49
17
usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang merugikan konsumen itu
sendiri.38
1) Aspek Ekonomi
beli masyarakat dan dalam hal memilih produk, konsumen hanya dapat
produk yang kualitasnya dibawah standar. Dengan kondisi yang demikian maka
perlindungan konsumen hanya akan terwujud jika konsumen yang menjadi pihak di
telah dirugikan dan perlu untuk haknya maka perlindungan konsumen dapat
dijalankan, akan tetapi jika konsumen yang bersangkutan tidak menuntut hak-haknya
38
Rosmawati, Pokok-Pokok Hukum Perlindungan Konsumen (Jakarta: Kencana (Divisi dari
PRENADAMEDIA Group), 2018), h. 6
18
2) Aspek Hukum
konsumen. Dalam aspek hukum yang menjadi fokus adalah bagaimana hukum
para konsumen dan untuk mewujudkannya maka penegak hukum harus bersungguh-
3) Aspek Politis
pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga terhadap produk-produk asing yang masuk ke
Indonesia dan yang telah merugikan pihak konsumen. Dengan demikian, produk-
produk asing yang masuk ke Indonesia juga harus mentaati peraturan yang berlaku di
39
Kurniawan, Hukum Perlindungan Konsumen (Problematika Kedudukan Dan Kekuatan
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSSK) (Malang: UB Press, 2011).
19
4) Aspek Budaya
Perlindungan konsumen mengandung sistem nilai dan budaya tersendiri.
Dengan demikian, juga mengandung unsur budaya. Apabila dilihat dari awal
lahirnya, perlindungan konsumen ini lahir dari Gerakan kritis masyarakat konsumen
di negara-negara maju, masyarakat yang memiliki budaya kritis dan memiliki prinsip
equality.40
1) Asas Manfaat,
besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan. Segala
dalam perlindungan konsumen hendaknya harus memberikan manfaat yang baik bagi
40
Firman Tumantara Endiprdja, Hukum Perlindungan Konsumen (Malang: Setara Press,
2016) h. 70
20
2) Asas Keadilan
maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk
3) Asas Keseimbangan
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materil ataupun
spiritual.
d. Hak-hak Konsumen
Oleh karena itu, perlindungan konsumen mengandung aspek hukum. Adapun materi
terlebih hak-haknya yang bersifat abstrak. Dengan kata lain, perlindungan konsumen
41
Suherman, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global. 103-104
21
konsumen.42
tentang kewajiban pelaku usaha. Kewajiban dan hak merupakan antimoni dalam
hukum, sehingga kewajiban pelaku usaha dapat dilihat sebagai hak konsumen.
42
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Cet. 7 (Jakarta: Sinar Grafika,
2018) h. 30
22
Selain hak tentang konsumen, ada juga hak bagi pelaku usaha yaitu
Perlindungan Konsumen menjelaskan apa yang menjadi hak-hak dari pelaku usaha,
yaitu;
4) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
diperdagangkan;
Adapun pasal yang dapat menjadi perlindungan hukum bagi pelaku usaha
yaitu Pasal 5 huruf b, c dan d yaitu; b. beritikad baik dalam melakukan transaksi
pembelian barang dan/atau jasa. c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang
Pengertian muamalah atau hukum ekonomi syariah dapat dilihat dari dua
segi, pertama dari segi bahasa dan kedua dari segi istilah. Menurut bahasa, muamalah
berasal dari kata muamalat yang artinya saling bertindak, saling berbuat dan saling
23
menjadi dua macama, yaitu pengertian muamalah dalam arti luas dan pengertian
(hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi
dalam pergaulan sosial. Sedangkan pengertian muamalah dalam arti sempit adalah
aturan-aturan Allah yang wajib ditaati yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta
benda.
b. Prinsip-prinsip Muamalah
Prinsip Tauhid adalah dasar utama dari setiap bentuk bangunan yang ada
dalam syariat Islam. Artinya bahwa dalam setiap gerak langka serta bangunan hukum
bermuamalah yang tertuntun oleh nilai-nilai ketuhanan. Paling tidak dalam setiap
melakukan aktivitas bermuamalah ada keyakinan dalam hati bahwa Allah swt. selalu
mengawasi seluruh gerak langkah kita dan selalu berada bersama kita. Jika
pemahaman ini telah terbentuk dalam setiap pelaku muamalah (bisnis), maka akan
2) Prinsip Halal
43
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah Membahas Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002) h. 1
24
rezeki (berinvestasi) dengan cara halal yaitu karena (1) Allah memerintahkan untuk
mencari rezeki dengan jalan halal; (2) pada harta halal mengandung keberkahan; (3)
pada harta halal mengandung manfaat dan mashlahah yang agung bagi manusia; (4)
pada harta halal akan membawa pengaruh positif bagi perilaku manusia; (5) pada
harta halal melahirkan pribadi yang istikamah, yakni yang selalu berada dalam
kebaikan, kesalehanan, ketakwaan, keikhla an dan keadilan; (6) pada harta halal akan
membentuk pribadi yang zahid, wira’i, qana’ah, santun dan suci dalam segala
tindakan; (7) pada harta halal akan melahirkan pribadi yang tasamuh, berani
menegakkan keadilan dan membela yang benar.
3) Prinsip Mashlahah
Mashlahah adalah sesuatu yang ditunjukkan oleh dalil hukum tertentu yang
mencapai tujuan syara’, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, harta dan keturunan.
pihak-pihak yang melakukan transaksi dan juga harus dirasakan oleh masyarakat.
masyarakat harus ditinggalkan, karena tidak sesuai dengan kehendak syariat Islam.
4) Prinsip Ibadah
dimaksud yaitu: (1) Muamalah yang dilakukan oleh seorang muslim harus dalam
rangka mengabdi kepada Allah swt. dan senantiasa berprinsip bahwa Allah swt.
selalu mengontrol dan mengawasi tindakannya; (2) Seluruh tindakan muamalah tidak
25
terpuji, sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di bumi; (3)
Prinsip kebebasan bertransaksi, namun harus didasari prinsip suka sama suka
dan tidak ada pihak yang dizalimi dengan didasari oleh akad yang sah. Di samping
itu, transaksi tidak boleh dilakukan pada produk-produk yang haram seperti babi,
Prinsip transaksi didasarkan pada kerja sama yang saling menguntungkan dan
8) Prinsip Keadilan
pihak yang melakukan akad muamalah. Keadilan dalam hal ini dapat dipahami
sebagai upaya dalam menempatkan hak dan kewajiban dalam pembagian bagi hasil
44
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana, 2016), h.7-12
26
mulia, seperti tekun bekerja sambil menundukkan diri (berzikir kepada Allah), jujur
dan dapat dipercaya, cakap dan komunikatif, sederhana dalam berbagai keadaan,
11) Prinsip Terhindar dari Jual Beli dan Investasi yang Dilarang
Ada dua macam konsep umum dalam hukum ekonomi syariah, pertama yaitu
konsep yang lebih sempit yaitu hukum bisnis yang merupakan kumpulan peraturan
yang berkaitan dengan praktik bisnis, seperti jual beli, perdagangan, dan perniagaan
yang didasarkan pada hukum Islam, kedua konsep yang lebih luas lagi yaitu hukum
kebutuhan manusia yang bersifat komersial dan tidak komersial yang berkaitan
dengan praktik ekonomi dan didasarkan pada hukum Islam. Kajian hukum ekonomi
syariah dalam studi hukum Islam termasuk dalam kajian al-ahkam al-iqtishadiyah
Secara umum ajaran Islam terdapat fiqh muamalah yang bermakna aturan-
aturan Allah yang mengatur manusia sebagai makhluk sosial dalam semua urusan
yang bersifat duniawi. Adapun secara khusus fiqh muamalah mengatur berbagai akad
atau transaksi yang membolehkan manusia saling tukar-menukar manfaat dan saling
memiliki harta benda berdasarkan syariat Islam.46 Fiqh muamalah dalam pengertian
khusus ini fokus pada dua hal, yaitu: hukum kebendaan dan hukum peredaran harta
45
Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Di Lembaga Keuangan
Dan Bisnis Kontemporer (Jakarta Timur: Kencana, 2019), h.2
46
Ibdalsyah dan Hensri Tanjung, Fiqh Muamalah (Bogor: Azam Bogor, 2014), h. 13
27
lewat ijab kabul/transaksi yaitu aturan-aturan syara’ yang berkaitan dengan manusia
Adapun hal-hal yang diharamkan dalam Islam terdiri dari dua hal, yaitu:
a) Haram zatnya (substantif), yaitu terhindar dari objek yang diharamkan zatnya
untuk ditransaksikan oleh syariah antara lain babi, darah, bangkai, khamar,
riba, yaitu pemastian penambahan pendapatan secara tidak sah, baik dalam
transaksi pertukaran yang tidak sama kualitasnya, kuantitas, dan waktu
yaitu suatu bentuk transaksi yang menempatkan salah satu pihak menanggung
kekalahan/ kerugian pihak lain; (3) Adanya penipuan, yaitu penipuan atas
suatu transaksi. Dalam akad pertukaran penipuan bisa dilakukan oleh pihak
harga yang lebih tinggi jauh di atas harga normal, merekayasa penawaran
agar harga melambung, menimbun barang agar langka dan harga menaik dan
bayar yang tidak sah (uang palsu); (4) Adanya unsur tidak jelas (gharar)
47
Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2006), h. 17
28
bertransaksi di kemudian hari; (5) Adanya pemaksaan, yaitu salah satu pihak
hukum Islam. Tidak sah suatu transaksi tanpa adanya kerelaan dari masing-
masing pihak.48
Jadi yang diharamkan dalam Islam yaitu haram karena zatnya dan haram
karena cara memperolehnya.
Ruang lingkup fiqh muamalah terbagi menjadi dua, yaitu ada yang bersifat
Adabiyah ialah ijab dan kabul, saling meridhai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu
dan segala sesuatu yang bersumber dari indera manusia yang ada kaitannya dengan
hak guna pakai, barang titipan, barang temuan, Garapan tanah, sewa-menyewa tanah,
damai dan ditambah dengan beberapa masalah seperti; bunga bank, asuransi, kredit
48
Soemitra Andri, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Di Lembaga Keuangan
Dan Bisnis Kontemporer (jakarta, 2919), h. 12-13
29
C. Kerangka Konseptual
dalam Jasa Titip Barang Online di Kota Parepare Perspektif Hukum Ekonomi
pengertiannya agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan lebih spesifik.
tersebut.
1. Pengertian Perlindungan Konsumen
Pasal 1 Ayat 1 adalah segalah upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan
49
Kurniawan, Hukum Perlindungan Konsumen (Problematika Kedudukan Dan Kekuatan
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSSK).
50
https://kbbi.kata.web.id/penetapan ( Diakses pada tangal 6 April 2021)
30
3. Fee
Fee juga bisa diartikan sebagai imbalan marketing associate yang berhasil
mentransaksikan sebuah property, baik itu jual maupun beli atau juga sewa. Fee
dalam jasa titip adalah upah yang diberikan kepada pemilik jasa titip atas barang
Dalam transaksi jual beli saat ini yang semakin berkembang, pola mekanisme
dan cara melakukan akad transaksinya, yang mulanya dari hanya melakukan barter,
kemudian berkembang menjadi transaksi jual beli menggunakan alat tukar uang,
hingga semakin berkembang dengan melakukan transaksi melalui media online. Jasa
titip merupakan sistem titip pembelanjaan untuk suatu barang yang ditawarkan oleh
perorangan atau kelompok yang kemudian ditambahkan biaya imbalan atas jasa titip
“Perlindungan Konsumen terhadap Penetapan Fee dalam Jasa Titip Barang Online di
pemilik akun jasa titip kemudian ditinjau dari aspek hukum ekonomi Syariah.
51
Hanafiah and Emelia Rizki Maulida, ‘Pola Akad Personal Shopper Dalam Jual Beli Online
di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan', Journal of Islamic and Law Studies 3, no. 1 (2019).
52
Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Di Lembaga Keuangan
Dan Bisnis Kontemporer (Jakarta Timur: Kencana, 2019) h. 2
31
D. Kerangka Pikir
dan atau variable secara koheren yang merupakan gambaran yang utuh terhadap
fokus penelitian.
Perspektif Hukum
Ekonomi Syariah
Jenis penelitian yang dilakukan adalah field research atau penelitian lapangan
yaitu penelitian yang langsung berhubungan dengan objek penelitian yang akan
dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, peranan
organisasi, gerakan sosial atau hubungan timbal balik.
dengan cara mendekati masalah berdasarkan prinsip jual beli menurut Islam, dan
boleh atau tidak suatu jual beli yang terjadi terhadap jasa titip berdasarkan norma
Lokasi dari pengambilan sampel atau data penelitian ini yaitu bertempat di
C. Fokus Penelitian
Agar tidak terlalu luas dalam pembahasannya, maka diperlukan fokus dalam
penelitian. Maka dari itu, penelitian ini berfokus pada perlindungan konsumen
terhadap mekanisme penetapan fee dalam jasa titip barang online di Parepare.
81
Basrowi Suwandi, Penelitian Kualitatif (Jakarta, 2008) h.21
32
33
Data adalah bentuk-bentuk ungkapan, kata-kata, angka, simbol, dan apa saja
yang memberikan makna, yang menemukan proses lebih lanjut. Oleh karena itu,
perlu disampaikan wujud data apa yang akan diperlukan dalam sebuah penelitian.82
Adapun data yang akan digunakan adalah data yang meliputi bahan-bahan yang
1. Data Primer
Data primer adalah data yang yang diperoleh langsung dari objek yang akan
diteliti.83 Teknik yang digunakan dalam menentukan narasumber yaitu teknik
sampling, adapun yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Karena peneliti
merasa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah yang akan diteliti
oleh peneliti. Penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini yaitu bertujuan
untuk dapat mengetahui bagaimana interaksi antara pelanggang jasa titip dan pemilik
usaha jasa titip dalam menentukan fee. Adapun jumlah narasumber yang peneliti
konsumen.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber eksternal maupun
sumber internal. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
diberikan kepada pengumpul data, melainkan lewat orang lain atau dokumen. 84
82
Nur Asnawi Mansyhuri, Metodologi Riset Manajemen Pemasaran (Malang: UIN Malang,
2009) h.15
83
Bagong Suyanton dan Sutinah, Metode Peneitian Sosial (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007) h.55
84
Sugiono, Memahami Penelitian Kalitatif: Dilengkapi Dengan Contoh Proposal Dan
Laporan Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2005) h.62
34
Dalam penelitian ini, maka peneliti mendapatkan data dari buku-buku literatur,
internet, jurnal, skripsi, yang terkait serta data lainnya yang dapat membantu
Tekhnik pengumpulan data yaitu langkah yang paling utama dalam sebuah
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara. Bila
dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada seting alamiah, pada suatu
seminar, diskusi dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
1. Observasi
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sedangkan
non participant observation adalah peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen.
85
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012) h.204
35
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi pasif yaitu
peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat
2. Wawancara
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber yang lebih
pihak yang terkait yaitu pemilik akun jasa titip dan konsumen jasa titip. Wawancara
terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul
data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.87
3. Dokumentasi
akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.
86
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
1996) h.126
87
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Cet. 5 (Bandung: Alfabeta, 2016) h.386
36
Keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh
peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga
transkrip serta material lain yang telah terkumpul. Maksudnya agar peneliti dapat
menyajikannya kepada orang lain lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan atau
bersifat khusus atau berangkat dari kebenaran yang bersifat umum mengenai sesuatu
fenomena dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau
sebagai berikut:
88
Muhammad Kamal Zubair, et al., eds., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Parepare: IAIN
Parepare Nusantara Press, 2020) h. 48
89
Damin Sudarman, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi Presentasi, Dan
Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa Dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial,
Pendidikan Humaniora (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012).
90
Azwar Saifuddin, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000) h.40
37
reduksi data yang pertama kali dilakukan adalah memilih hal-hal pokok dan penting
tidak penting.
Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia juga merupakan
bagian dari analisis. Reduksi data adalah suatu betuk analisis yang mempertajam,
memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana
kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.
interpretasi dan penetapan makna dari data yang tersaji. Kegiatan ini dilakukan
pemahaman baru dari sumber data lainnya, sehingga akan diperoleh suatu
Kota Parepare
Dengan adanya perkembangan zaman saat ini yang begitu pesat dan
perkembangan teknologi yang berkembang hingga saat ini, tidak dapat dipungkiri
bahwa kebutuhan teknologi seolah menjadi seperti kebutuhan pokok bagi manusia
saat ini, hal ini bisa kita lihat dari kebiasaan sehari-hari yang tidak pernah lepas dari
smartphone yang mereka gunakan. Usaha jasa titip sangat berpengaruh dan bisa saja
menjadikan model bisnis baru yang dapat menjanjikan dengan ketergantungan
yang ada kita dapat menjadikan usaha jasa titip sebagai suatu peluang yang dapat
yang saat ini sedang ramai diincar oleh masyarakat dari berbagai daerah yang ada di
Indonesia. Bertempat di BTN Graha 2 Parepare dan Cluster Berlian g4/2 depan SMA
10 Antang Makassar. Didirikan pertama kali pada tahun 2016 oleh Ibu Wefi Were
seorang wirausaha kelahiran tahun 1992. Memulai usaha bisnis jasa titip karena
tentang berdagang, selain sebagai pemilik akun ia juga sebagai pengelola yang
ditawarkan kepada konsumen yaitu barang furniture seperti sofa, lemari, tempat
tidur, sofabed, buffet, bedset, meja makan dan lain sebagainya. Media sosial yang
38
39
yang ditawarkannya.101
mengenai mekanisme penetapan fee pada jasa titip beli online di akun instagram
@jasatitip_sulawesi dengan cara menggabungkan tarif fee jasa titip dengan harga
jual barang tersebut atau disebut include fee (upah) jasa titip. Jadi, pemilik akun
Pemilik akun akan memberitahukan fee nya jika ada konsumen yang
mempertanyakan biaya tersebut. Biaya fee jasa titip per produk nominalnya berbeda-
beda setiap produk-produknya. Penentuan dari harga barang dengan terlebih dahulu
merasa kurang wajar jika dengan cara langsung penentuan presentase. Pemilik akun
tersebut mengacu pada jasa operasional barang dan kebutuhan. Misalnya jika barang
yang termasuk kategori yang mudah didapatkan dalam arti uang transport ke toko,
nominalnya kecil dan terjangkau dekat dari rumah. Bahan pengemasannyapun tidak
101
Wefi Were, Pemilik Akun @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis melalui
WhatsApp, 02 Juli 2021
40
untuk menentukan biaya fee atas layanan jasanya tersebut. Terkadang ada penyedia
layanan jasa titip beli online secara langsung sudah menjelaskan berapa besaran fee
atas layanan jasanya yang dihitung terpisah dengan harga barang. Namun ada juga
penyedia jasa titip yang tidak menjelaskan berapa besaran fee atas layanan jasanya
102
Ririn Mayasari, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 04
Juli 2021
103
Rahma, pemilik @jasatitip_parepare wawancara oleh penulis di Parepare, 20 November
2021
41
“Saya tidak tidak terlalu sering ji open jastip, ituji kalau ke Makassar ka lagi.
Terus saya itu kasi fee 15.000-20.000 itu tergantung jaraknya dari tempatku
sama kalau susah juga dicari barangnya.”104
Alasan para pemilik akun jasa titip menjelaskan terkait fee yang diberikan
tersebut adalah agar konsumen tidaak bertanya-tanya lagi tentang fee nya karena
konsumen.
@jasatitip_sulawesi yaitu memposting barang melalui insta story IG, saat ini pemilik
jastip hanya menggunakan aplikasi Instagram sebagai tempat promosi, jadi bagi
mereka yang merasa tertarik dengan barang yang dipromosikan akan memesan
langsung dengan cara mengirim screenshot barang pada aplikasi yang digunakan.
Adapun konsumen yang ingin melihat langsung barang yang ready bisa
datang ke offline store terdekat, misalnya konsumen berasal dari Makassar maka
konsumen bisa datang di alamat yang ada di Makassar begitupun sebaliknya apabila
konsumen berasal dari Kota Parepare maka konsumen mendatangi alamat yang ada
menjadi reseller resmi dari store sehingga mendapatkan harga murah dengan brand
yang sama.
104
Anita, pemilik @Asshop wawancara oleh penulis di Parepare, 20 November 2021
42
@jasatitip_sulawesi:
transaksi pada jasa titipnya agar konsumen dengan memesan barang yang diinginkan.
Konsumen atau penitip yang tertarik ingin membeli suatu barang yang
harus mengikuti beberapa prosedur penitipan pembelian barang yang telah ditetapkan
oleh pemilik akun. Konsumen yang hendak menitip beli barang melalui akun
Nomor HP; Alamat lengkap; Capture gambar barang yang ingin dibeli.
Adapun sistem pembayaran yang dilakukan oleh akun @jasatitip_sulawesi yaitu bisa
setengah dari harga barang yang dibeli, kemudian membayar lunas ketika barang
sudah sampai di tujuan. Hal ini dilakukan untuk memberi keringan kepada orang-
orang yang ingin membeli namun belum memiliki cukup uang untuk membayar
barang tersebut.
B. Perlindungan Konsumen Terhadap Mekanisme Penetapan Fee dalam Jasa
flatporm (media) yang dapat digunakan untuk melakukan jual beli secara online.
aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto,
layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di
Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti
hasil kamera kodak instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3
atau 16:9 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.105
menggunakan nama brandnya, ada juga yang tidak mengguanakan nama brandnya
karena hanya sekedar menjual barang tanpa brand. Akun yang digunakan untuk
melakukan jual beli tersebut biasa kita kenal dengan sebutan online shop, dengan
memiliki akun khusus online shop pemilik akun dapat mempromosikan barang
105
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram, diakses pada 22 Agustus 2021
44
praktik jual beli yang dilakukan, dari mulai berbagai objek yang berbeda hingga
berbagai kualitas yang berbeda pula. Salah satu yang sedang marak saat ini adalah
jasa titip atau jastip yang dapat dengan mudah ditemukan di Instagram. Jastip pada
dasarnya adalah untuk membantu seseorang dalam membeli barang yang diinginkan
Jasa Titip atau Personal Shopper merupakan pekerjaan dibidang jasa dimana
orang tersebut membelikan barang sesuai dengan permintaan dari konsumen. Seperti
contohnya tas branded, makeup, baju, barang elektronik dan lain sebagainya.
Sehingga jasa titip beli secara online itu objeknya berupa barang-barang dengan
brand tertentu untuk dititip dan dibelikan oleh pihak penjual dengan adanya
ketentuan setiap barang yang dititip dikenakan biaya/upah atas jasa tersebut.
Biasanya untuk proses pembayarannya tergantung oleh pihak jasa titip tersebut.
Para pemilik akun jasa titip beli online (jastip) memiliki aturan masing-
masing terkait fee atas layanan jasanya. Terkadang ada beberapa pemilik akun jasa
titip beli online secara langsung sudah menjelaskan berapa besaran upah/fee atas
layanan jasanya yang dihitung terpisah dengan harga barang. Namun ada juga
pemilik akun jasa titip yang tidak menjelaskan berapa besaran fee yang diberikan
harga yang tertera sudah include jastip tanpa ada biaya tambaha lainnya dan sudah
free instalasi atau perakitan barang. Jadi, dalam hal ini pemilik akun
106
Eva Nur Azizah, “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Pelaksanaan Jual Beli
Pakaian Bekas Pada Media Sosial Instagram” (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020), h.5
45
spesifikasi harga yang sudah disatukan biaya fee jasa titip berikut dengan harga
adalah agar terkesan lebih praktis dan lebih menarik tanpa adanya pemikiran dari
calon konsumen yang beranggapan barang mahal namun masih ada biaya jasa titip
tersebut dan merupakan salah satu trik marketing yang dia lakukan.
Seperti yang dikatakan oleh Wefi selaku pemilik jasa titip yaitu:
“Kenapa saya menggunakan include jastip, karena itu merupakan salah satu
trik marketing yang kita lakukan supaya konsumen lebih spesifik
menanyakan harga melalui via chat agar tidak terjadi kesalahpahaman saat
melakukan transaksi pembayaran.”107
Penulis juga menanyakan kepada konsumen akun Instagram
@jasatitip_sulawesi terkait dengan upah/fee jasa titip yang ditetapkan oleh admin
konsumen :
“Terkait fee yang diberikan sudah include jastip mi, meskipun saya beli 5 pcs
barang fee nya tetap sama bahkan saya juga biasa dikasi free jastip. Saya
tidak mempermasalahkan kalau misalnya fee nya mahal karena sudah tidak
diragukan lagi barang yang di tawarkan oleh jastip Sulawesi. Awal belanja di
@jasatitip_sulawesi itu saya beli alat-alat makeup dan saya juga pernah beli
lemari disana.”108
Hal yang sama juga dikatakan oleh Rismayanti salah satu konsumen
@jasatitip_sulawesi.
107
Wefi Were, Pemilik Jasa Titip Sulawesi, Wawancara oleh penulis di Parepare 02 Agustus
2021
108
Ririn Mayasari, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 04
Juli 2021
46
“kayaknya harga barangnya sudah termasuk fee nya, tapi itu tidak jadi
masalah karena kita sudah tidak capek-capek lagi pergi belanja, free
diantarkan juga langsung sampai di rumah, free di rakitkan, berkualitas juga
barangnya. Saya selalu puas belanja di jastip Sulawesi.” Ungkapnya109
Hal yang sama juga dituturkan oleh Nurul. Dia mengatakan bahwa harga
penggabungan harga barang dengan fee jastip tersebut tidak menjadi masalah oleh
109
Rismayanti, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 04 Juli
2021
110
Nurul Aulia Awal, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 14
Juli 2021
111
Siti Fatimah, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 14 Juli
2021
112
Suriana, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 14 Juli 2021
47
konsumen, bahkan minat pelanggang untuk menggunakan layanan jasa titip beli
online ini tetap tinggi. Karena yang terpenting bagi konsumen adalah bisa
memperoleh barang yang diinginkan dengan mudah tanpa harus mendatangi toko
secara langsung. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pesanan yang diterima
kebutuhan terhadap barang dan/atau jasa yang diinginkan telah terpenuhi. Tetapi
bukan berarti tidak menimbulkan beberapa masalah.113 Jual beli melalui jasa titip beli
online tidak hanya datang dari pihak jasa titip, melainkan sengketa juga datang
melalui pembeli. Dengan arti lain, kerugian dalam jual beli online ini tidak semata-
mata hanya dirasakan oleh pihak pembeli namun juga dirasakan oleh pihak penjual
atau jasa titip. Sehingga, kedua belah pihak sama-sama harus diberikan perlindungan
Secara garis besar, dapat ditemukan beberapa permasalahan yang timbul yang
dan/atau tidak ada kepastian apakah konsumen telah memperoleh berbagai informasi
yang layak diketahui, atau yang sepatutnya dibutuhkan untuk mengambil suatu
113
Rizky Amelia, “Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi E-Commerce Pada Situs
Muslimgaleri. Co. Id Berdasarkan Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen Dan Hukum Ekonomi Syariah” (Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018), h. 4
48
Adapun perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha tercantum dalam Pasal 8
a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang
tersebut;
c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam
f. Tidak sesuai dengan janji dinyatakan dalam label, etiket keterangan, iklan
114
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 8 Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha
49
nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai,
tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta
pasang/dibuat;
rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan
4. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
dalam segala transaksi jual beli. Konsumen dan produsen berhak untuk menerima
manfaat yang bersifat tidak merugikan salah satu pihak. Keterbukaan informasi juga
menjadi tolak ukur utama yang dilakukan produsen terhadap konsumen, guna
dilakukan melalui jalur pengadilan maupun diluar pengadilan, ketentuan ini diatur
yaitu konsumen memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Adapun yang membahas
tentang hal tersebut tercantum dalam Bab III Pasal 4 konsumen memilik 9 hak yang
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
dalam pasal 4 ayat 1 ini ada tiga poin penting yaitu Kenyamanan, Keamanan,
Keselamatan.
ditawarkan kepadanya. Produk barang dan jasa itu tidak boleh membahayakan jika di
konsumsi sehingga konsumen tidak dirugikan baik secara jasmani maupun secara
Rifan Adi Nugraha Jamaluddin Mukhtar Hardika and Fajar Ardianto, “Perlindungan
115
Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi Online,” Serambi Hukum 8, no. 02 (2015): 23092, h.
101
116
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Cet. 7 (Jakarta: Sinar
Grafika, 2018), h.33
51
perbelanjaan melalui online dalam hal ini jasa titip. Menurut Ririn selama dia
serta keamanan dan keselamatan barang yang di pesan selalu dalam kondisi baik,
menciptakan rasa aman bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini
2. Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
mendapatkan barang dan/ atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
Konsumen berhak untuk memilih barang yang nantinya akan digunakan dan
mendapatkan produk serta layanan yang sesuai dengan kesepakatan yang tertulis.
Hak ini dimaksudkan untuk melindugi konsumen dari kerugian akibat permainan
117
Ririn Mayasari, pelanggan @jasatitip_sulawesi, wawancara oleh penulis di Parepare, 04
Juli 2021
52
harga secara tidak wajar. Karena dalam keadaan tertentu konsumen dapat saja
membayar harga suatu barang yang jauh lebih tinggi daripada kegunaan atau kualitas
konsumen sesuai dengan harga dan kualitas barang yang diinginkan, konsumen juga
memiliki hak untuk memilih barang apa saja yang yang diinginkan selama
persediaan barang tersebut masih ada. Hal itu dikarenakan pemilik akun
yang mengeluh atas barang yang didapat tidak sesuai dengan harga dan kualitasnya.
3. Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
Konsumen yang berbunyi: “Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
Yang paling utama bagi konsumen adalah mengetahui apa saja informasi
kepada konsumen harus disertai informasi yang benar. Informasi ini diperlukan agar
konsumen tidak sampai mempunyai gambaran yang keliru atas produk barang dan
jasa. Informasi ini dapat disampaikan dengan berbagai cara, seperti lisan kepada
produk (barang).
Jika hal ini dikaitkan dengan hak konsumen atas kenyamanan, maka setiap
informasi berupa petunjuk pemakaian yang jelas. Sebagai contoh apabila ada cacat
53
kepada konsumen.
untuk me riview barang secara real dan memperhatikan kualitas barang sebelum
barang apabila barang dalam kondisi baik maka admin akan mengatakan kondisi
barang dalam keadaan baik, begitupun apabila kondisi barang jelek atau tidak baik
maka admin akan mengatakan barang tersebut tidak baik dan tidak layak untuk
diberikan ke konsumen. Karena konsumen memiliki hak untuk mendapatkan
“Sebisa dan semampu kita untuk me rivew barang secara real dan pastinya
kualitas bang tetap kita perhatikan sebelum ditawarkan kepada konsumen,
karena Saya sebagai personal shopper menganggap orang yang berbelanja
lewat jasa titip saya pasti memberikan amanah kepada saya, otomatis saya
harus memberikan barang yang terbaik, tidak asal-asalan hanya untuk
mencari untung. Saya juga memposisikan diri saya sebagai konsumen,
sebagai costumer, saya tidak ingin cust saya tidak sia-sia mengeluarkan
uangnya untuk berbelanja.118
118
Wefi Were, dalam unggahannya di Instagram @jasatitip_sulawesi, diakses pada hari Rabu
14 Juli 2021
54
memberikan informasi yang benar, artinya jika ia merasa telah dirugikan dan perlu
4. Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
Hak untuk didengar ini merupakan hak dari konsumen agar tidak dirugikan
lebih lanjut, atau hak untuk menghindarkan diri dari kerugian. Hak ini dapat berupa
pertanyaan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan produk-produk tertentu
apabila informasi yang diperoleh tentang produk tersebut kurang memadai, ataukah
berupa pengaduan atas adanya kerugian yang telah dialami akibat penggunaan suatu
berlapang dada dalam menerima setiap pendapat dan keluhan dari konsumen. Di sisi
yang lain pelaku usaha juga diuntungkan karena dengan adanya berbagai pendapat
dan keluhan, pelaku usaha memperoleh masukan untuk meningkatkan daya saingnya.
5. Pasal 4 ayat (5) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
di sisi yang lain, konsumen sama sekali tidak memahami apa saja proses yang
Sehingga posisi konsumen lebih lemah dibanding pelaku usaha. Oleh karena itu
55
diperlukan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa yang patut bagi
konsumen. Patut berarti tidak memihak kepada salah satu pihak dan sesuai dengan
dan teknologi. Dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal tersebut, baik secara
langsung atau tidak langsung, maka konsumen lah yang pada akhirnya akan
merasakan dampaknya. Dengan demikian upaya-upaya untuk memberikan
6. Pasal 4 ayat (6) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
Pendidikan konsumen”.
dapat tehindar dari kerugian akibat penggunaan produk, karena melalui pendidikan
konsumen maka konsumen akan dapat menjadi lebih kritis dan teliti dalam memilih
Pada umumnya posisi konsumen lebih lemah dibanding posisi pelaku usaha.
Untuk itu pelaku usaha harus memberikan pembinaan dan pendidikan yang baik dan
mengeksploitasi konsumen.
119
Abdul Atsar dan Rani Apriani, Buku Ajar Hukum Perlindungan Konsumen (Yogyakarta:
Deepublish (Guru Penerbitan CV Budi Utama), 2019), h. 21-22
56
7. Pasal 4 ayat (7) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
Konsumen untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
dan status sosial lainnya. Pelaku usaha juga diwajibkan memberikan pelayanan
huruf c yang berbunyi: ”Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif”
kepada konsumen. Pelaku usaha harus memberikan pelayanan yang sama kepada
8. Pasal 4 ayat (8) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengatur tentang Hak
Konsumen yang berbunyi: “Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi
dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai
atau penggantian. Sebenarnya tujuan dari pemberian kompensasi, ganti rugi, atau
memberikan ganti rugi seperti yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
atau perawatan kesehatan dan atau pemberian santunan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
tanggal transaksi;
4) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak
120
Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta, PT RAJAGRAFINDO PERSADA,
2008), h.125-126
58
terlebih dahulu dengan baik kondisi barang milik konsumen. Apabila barang tiba
dalam keadaan rusak, bukan tanggungan dari pihak jastip. Hal tersebut tergantung
pada kondisi yang terjadi sesuai dengan kesepakatan awal antara pemilik jasa titip
dan konsumen. Sedangkan jika barang yang tiba tidak lengkap sesuai yang dipesan,
Hak konsumen sebenarnya sangat banyak dan bisa terus bertambah. Adanya
ketentuan ini membuka peluang bagi pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak
menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Hukum Perlindungan Konsumen dalam pasal
1 ayat (2) yakni Konsumen adalah setiap orang pemakai barang/jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman bagi para konsumen dalam melengkapi
121
Wefi Were, dalam unggahannya di Instagram @jasatitip_sulawesi, diakses pada hari Rabu
17 Juli 2021
122
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 1 ayat (1) pengertian Perlindugan Konsumen
123
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen,. (Jakarta: Sinar Grafika,
2018), h. 27
59
kebutuhan hidup. Kebutuhan perlindungan konsumen juga harus bersifat tidak berat
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terkait mekanisme penetapan fee
yang dilakukan oleh pelaku bisnis jasa titip @jasatitip_sulawesi maka peniliti dapat
menarik kesimpulan bahwa tidak pernah terjadi komplain dari pelanggan hingga
menuai konflik. Pelanggan bahkan merasa fee yang diterapkan oleh pelaku bisnis
jasa titip adalah wajar. Dalam praktiknya mekanisme penentuan tarif fee jasa titip ini
tergantung dari pemilik akun bisnis, hal ini dipertimbangkan oleh pemilik akun jasa
titip tersebut dari segi biaya akomodasi dan juga dilihat dari langka atau tidaknya
barang tersebut.
terbatas pada rendahnya kesadaran konsumen akan hak-haknya, tetapi juga adanya
Perlindungan hukum bagi para pihak pada intinya sama, yaitu adanya peran
melakukan perikatan harus jelas dari segi aspek hukum nasional melalui
ada dalil yang melarangnya. Seperti jual beli, sewa menyewa, gadai, pengalihan
utang dan lain-lain. Selain itu kegiatan ekonomi yang dilakukan juga atas
pertimbangan adanya maslahat (manfaat) dan terhindar dari mudarat (kerusakan atau
kerugian).
Hakikat maslahat (manfaat) dalam Islam yaitu segala bentuk manfaat serta
kebaikan dalam hal duniawi dan ukhrawi, spiritual dan material, juga individu
maupun kelompok. Adapun indikator sesuatu dikatakan bermanfaat (maslahat) dalam
Islam yaitu memenuhi dua unsur. Pertama, halal (sesuai dengan syariat), kedua
(mudarat).125
diturunkannya syariah (maqasid syari’ah), sesuai dalil kulli yaitu Al-Qur’an dan
Hadis, memiliki semangat ajaran Islam serta kaidah hukum Islam. Kedua, maslahat
Ketiga, haruslah memberi manfaat kepada banyak orang bukan hanya sebagian kecil
125
Siti Saleha Madjid, “Prinsip-Prinsip (Asas-Asas) Muamalah,” Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah 2.1 (2018), h. 18
126
Siti Saleha Madjid, “Prinsip-Prinsip (Asas-Asas) Muamalah,” Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah 2.1 (2018), h. 18
61
Kegiatan ekonomi berupa jasa titip beli barang online adalah mubah atau boleh
Jasa titip beli online atau Personal Shopper ini memberikan maslahat berupa
kebutuhan hidupnya juga penjual tetap bisa memasarkan produknya, manfaat lainnya
yaitu dapat menghemat biaya perjalanan yang seharusnya dikeluarkan untuk ke toko
atau tempat transaksi ekonomi lainnya, juga lebih mudah dan praktis dilakukan.
Jasa titip beli barang online ini pula dapat menghindarkan masyarakat dari
mudarat (kerugian) bahaya virus covid-19 yang melanda dunia awal tahun 2020.
Sehingga masyarakat tetap aman tanpa perlu keluar rumah untuk sakadar melakukan
transaksi.
Selain itu dalam bermuamalah juga ada empat prinsip yang harus ditaati yaitu
diantaranya:
Para ulama fiqih dari dahulu sampai sekarang telah sepakat bahwa:
َ ْ ََّ َ ُ ْ َ َّ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َْ َ
الأصل ِف ْي ال ُمع َاملا ِت ا ِلإ َباحة ِالا ان َيدعلى تح ِر ْي ُمه
Artinya:
Pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya.
Dimana segala sesuatu transaksi atau perjanjian itu sah dilakukan sepanjang
b. Selain itu transaksi jual beli yang dilakukan juga harus didasari prinsip rela
(senang/ suka sama suka).127 Tidak memberatkan salah satu pihak dan tidak
ada paksaan dari pihak manapun. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An
Nisa/4: 29.
ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َّ
ْۗتج َار ًة َع ْن َت َراض َّم ْنكم َ ْ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ َ ٰٓ
ُّ
ِ ٍ ِ يايها ال ِذين امنوا لا تأكلوْٓا اموالكم بينكم ِبالب
ِ اط ِل ِال ْٓا ان تكون
ً ُ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ُ َّ ه
َ َولا تقتلوْٓا انف َسك ْمۗ ان
٢٩ اّٰلل كان ِبك ْم َر ِح ْيما ِ
Terjemahnya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.128
Ayat tersebut di atas menjelaskan untuk tidak saling memakan harta sesama
atau orang lain dengan cara yang tidak diridai Allah swt., kecuali perdagangan
(perniagaan) yang dilakukan atas rida atau suka sama-suka di antara pihak
bertransaksi.
paksaan dari pihak manapun juga dilakukan atas kesadaran kedua belah pihak.
“Walaupun saya sudah tahu kalau harganya include jastip, saya tetap beli ji
karena memang kualitas baranganya tidak diraukan lagi, dan tidak pernah ji
ada paksaan untuk beli barang menggunakan @jasatitip_sulawesi, karena
langganan meka juga belanja disana”.129
Setiap transaksi dalam hal jual beli harus terhindar dari unsur-unsur seperti
gharar, maysir,riba, yang dimana hal tersebut dilarang dalam Islam. Dan setiap
transaksi yang dilakukan harus bisa mendatangkan manfaat diantara kedua belah
pihak.
Semua transaksi dalam jual beli ataupun yang lainnya keadilan sangatlah
diterapkan agar tidak merugikan salah satu pihak. Pada hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti terkait mekanisme penetapan fee yang dilakukan oleh pihak
jastip) para konsumen tidak ada yang merasa dirugikan dengan sistem tersebut.
dan juga setiap perbuatan yang merugikan pihak lain itu dilarang terutama dalam jual
beli karena Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa transaksi ekonomi dalam rangka
memenuhi kebutuhan manusia harus dengan cara yang baik dan benar, yaitu harus
Metode jual beli menggunakan jasa titip dimana tidak bertemunya penjual
dan pembeli, sehingga dapat terjadi kesalahan barang karena kesalahan proses
produksi hingga terjadinya pertukaran barang karena barang yang diterima cacat atau
rusak. Untuk mengatasi adanya selisih paham antar penjual dan pembeli maka perlu
64
adanya keterbukaan dan komunikasi. Artinya admin jasa titip dalam mempromosikan
barangnya haruslah jelas. Maksudnya barang yang ditransaksikan haruslah jelas zat,
sudah memberikan informasi mengenai barang yang akan dibeli oleh konsumen,
konsumen akan melihat postingan tersebut dan apabila konsumen merasa kurang
mengetahu jenis barang tersebut makai ia boleh menanyakan langsung kepada pihak
jastip melalui DM Instagram atau WhastApp, konsumen juga bisa datang langsung
ke offline store untuk melihat barang tersebut.
Bentuk pengaplikasian hukum ekonomi syariah dalam praktik bisnis jasa titip
pembelian barang di @jasatitip_sulawesi ini memiliki ciri yang sama dengan prinsip
upah yang dimaksud disini adalah dari pihak pelanggan mewakilkan kepada pemilik
bisnis usaha jasa titip untuk membelikan suatu barang dan dalam perwakilan tersebut
Setelah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak maka konsumen akan
mentrasfer uang sesuai dengan harga barang yang ditentukan oleh pihak jastip.
Upah (al ajru) ialah pemberian uang atau benda lain sebagai belas jasa atau
bunga seseorang atas pekerjaan yang telah dilakukan.131 Allah juga menghalalkan
Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibariy, Terjemah Fathul Mu’in Pedoman Ilmu
130
upah yang diberikan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.
َّ ُ َ ْ ُ ُ َّ ُ ْ ُ ٰ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ
٦ َّۚف ِان ارضعن لكم فاتوهن اجورهن
Terjemahnya:
…..Jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah imbalannya
kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu)
dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh
menyusukan (anak itu) untuknya.132
Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam menggunakan jasa seseorang ,maka
dianjurkan baginya untuk memberi imbalan atas jasanya yang dilakukannya.
terkait mekanisme penetapan upah yang dilakukan oleh bisnis jasa titip
Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi konsumen. Bahkan konsumen merasa
fee/upah yang diberikan oleh pemilik bisnis jastip adalah wajar, barang yang
dibelikan sesuai dengan keinginan konsumen dan selalu puas ketika belanja
gratis biaya pengiriman dan biaya perakitan barang apabila barang telah diterima
oleh konsumen.
Dengan demikian para konsumen tidak ada yang merasa dirugikan dengan
sistem jastip yang diberikan oleh akun @jasatitip_sulawesi tersebut. Menurut mereka
harga yang diberikan sudah wajar dan barang yang didapatkan sesuai dengan
keinginan kita. Hal ini sudah sesuai dengan prinsip rela atau suka sama suka, serta
idak memberatkan salah satu pihak dan tidak ada paksaan dari pihak manapun pada
132
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
menggabungkan harga barang dengan fee nya (include jastip) terkait dengan
hal itu para konsumen tidak ada yang merasa diberatkan dengan harga
kualitas barang yang didapatkan. Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan
fee (include jastip,) sehingga dapat dikatakan hal ini tidak sesuai dengan
terdapat salah satu pihak yaitu pelanggan tidak mengetahui besar upah yang
dikenakan terhadap setiap barang. Namun, para pelanggan tidak ada yang
66
67
B. Saran
diterapkan @jasatitip_sulawesi.
diharapkan semua pihak yang terlibat selalu jujur dan salin rela.
4. Untuk penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam bidang ilmu
penelitian yang lebih luas lagi sebagai tindak lanjut dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Buku:
Andri, Soemitra. 2019. Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Di Lembaga
Keuangan Dan Bisnis Kontemporer. Jakarta.
Apriani, Abdul Atsar dan Rani. 2019. Buku Ajar Hukum Perlindungan Konsumen.
Yogyakarta: Deepublish (Guru Penerbitan CV Budi Utama).
Ikit, Ariyanto, Muhammad Saleh. 2018. Jual Beli Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Cet. I. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Kristiyanti, Celina Tri Siwi. 2018. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Sinar
Grafika.
Malibariy, Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al.2013. Terjemah Fathul Mu’in
Pedoman Ilmu Fiqh. Bandung: Husaini Bandung.
I
Nurdin, Ridwan.2010. Fiqh Muamalah (Sejarah, Hukum Dan Perkembangannya).
Aceh: Pena.
Suherman, Ade Maman.2005. Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global. Edisi Revisi.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Jurnal:
Ahmad, Usamah Rievzqy.2020. “Pemberlakuan Pajak Terhadap Barang Hasil
Transaksi Jasa Titip Online.” Jurnal Suara Hukum 2, no. 1: 71–85.
II
Konsumen.” Jurnal Hukum & Pembangunan 22, no. 5 : 423–39.
Hanafiah, Hanafiah, and Emelia Rizki Maulida.2019. “Pola Akad Personal Shopper
Dalam Jual Beli Online Di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan.” Journal Of
Islamic And Law Studies 3, No. 1.
Madinah, Siti Hasnaa, Putri Karunia Sari, and Isnaini Rofiqoh.2019. “Analisis Akad
Wakalah Bil Ujrah Pada Jasa Titip Beli Online Dalam Prespektif Kaidah Fikih
Ekonomi (Studi Kasus Pada Akun Instagram@ Jastiperopa777).” El-Qist:
Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) 9, no. 2 : 196–214.
Muttaqin, Azhar.2011. “Transaksi E-Commerce Dalam Tinjauan Hukum Jual Beli
Islam.” Ulumuddin Journal of Islamic Legal Studies 7, no. 1.
Skripsi:
Amelia, Rizky.2018. “Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi E-Commerce Pada
Situs Muslimgaleri. Co. Id Berdasarkan Perspektif Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Ekonomi Syariah.”
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
III
UB Press.
Mahesti, Indira Putri, and I Gusti Ngurah Dharma Laksana. “Perlindungan Hukum
Terhadap Pengguna Jasa Titip Online,” n.d.
Sari, Zurifah Diana.2018. “Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Praktik Jasa Titip
Beli Online Di Akun Instagram@ Storemurmersby.” UIN Sunan Ampel
Surabaya.
IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
XV
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM ISLAM
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara untuk pemilik usaha jasa titip
XVI
Wawancara untuk konsumen jasa titip
Mengetahui,-
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
Wawancara dengan Konsumen
XXIII
Wawancara dengan Konsumen
XXIV
Wawancara dengan Nurul Aulia di Parepare pada tanggal 14 Juli 2021
XXV
Wawancara dengan Siti Fatimah di Parepare pada tanggal 14 Juli 2021
XXVI
BIODATA PENULIS
(IAIN) Parepare pada tahun 2017 dan mengambil Prodi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam. Penulis juga bergabung dalam organisasi
internal kampus yaitu Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Red Line IAIN Parepare
pada semester satu, pernah menjabat sebagai Sekretaris Redaksi LPM Red Line pada
tahun 2020, dan saat ini sedang menjabat sebagai Bendahara Umum Dewan
XXVII