Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/366617845

Evaluasi Pelaksanaan Program PONEK di RSUD dr. Rasidin Padang

Article · December 2022

CITATIONS READS
0 212

1 author:

Ayasha Naila
University of Indonesia
5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ayasha Naila on 27 December 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PONEK (PELAYANAN OBSTETRI
NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF) DI RSUD DR. RASIDIN PADANG

EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF PONEK (COMPREHENSIVE


OBSTETRIC AND NEONATAL EMERGENCY SERVICES) PROGRAM IN RSUD
DR. RASIDIN PADANG

Ayasha Naila Ismunandar

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, 16424

ABSTRAK
AKI dan AKB merupakan salah satu indikator pengukur derajat kesehatan masyarakat. Program
Rumah sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam
merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal yang
menjadi suatu langkah besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program PONEK di RSUD dr. Rasidin
Padang. Penelitian ini merupakan studi evaluatif menggunakan dua dokumen sekunder dan
beberapa artikel penunjang meliputi variabel input, proses, dan output. Secara keseluruhan
pelaksanaannya sudah baik namun terdapat beberapa kendala pada sumber daya manusia
kesehatan dan sarana sehingga pelaksanaannya terkadang kurang efektif.
Kata kunci: PONEK, variabel evaluasi, angka kematian ibu, angka kematian bayi

ABSTRACT
MMR and IMR are indices that measure how well the public is being cared for. A significant step
in reducing mother and newborn mortality is the 24-hour Comprehensive Emergency
Obstetric-Neonatal Service (PONEK) Hospital Program, which is a part of the referral system
for emergency maternal and neonatal services. The purpose of this study is to assess how the
PONEK program is being implemented at Dr. Rasidin Padang. This study is an evaluation of
input, process, and output variables from two secondary reports and a number of supporting
articles. Overall, the implementation has been beneficial, but there are a couple of human
resource and facility-related challenges that make it frequently less effective.
Keywords: PONEK, evaluation variable, maternal mortality rate, infant mortality rate
PENDAHULUAN Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa akses
Penyebab kematian neonatal dan terhadap kesehatan ibu dan neonatal untuk
kematian ibu hingga saat ini disebabkan oleh kunjungan antenatal K1 telah mencapai
berbagai macam faktor namun mengingat 96.1%, K4 mencapai 74.1%, PF mencapai
kasus kematian bayi berhubungan erat 79.3%, dan kunjungan neonatal pertama
dengan mutu pelayanan penanganan ibu, (KN1) mencapai 84.1%. Data ini
maka proses persalinan ibu dan perawatan menunjukkan bahwa cakupan pelayanan
bayi baru lahir harus dilakukan dalam sistem kesehatan ibu dan neonatal sudah baik,
terpadu baik di tingkat nasional dan regional tetapi angka kematian ibu dan angka
(Astuti et al., 2018; Qanita; Fatimah, 2020). kematian neonatal masih tinggi. Hal tersebut
Kematian maternal dan neonatal banyak memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan
terjadi di negara berkembang. Berdasarkan kesehatan ibu dan neonatal yang diberikan
data dari Kemenkes RI di tahun 2020, belum berjalan optimal sehingga dibutuhkan
penyebab terjadinya kasus kematian pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu
ibu adalah pendarana (30.13%), hipertensi dan neonatal di pelayanan kesehatan
dalam kehamilan (27.1%), infeksi (7.1%), (Kemenkes RI, 2020).
dan partus lama (1.8%). Sedangkan Dalam menanggapi permasalahan
penyebab yang terjadi pada kasus kematian ini, salah satu langkah pemerintah adalah
neonatal dikarenakan bayi berat badan lahir melalui pelayanan obstetri dan neonatal
rendah (BBLR), yaitu sebesar 7.150 kasus regional yang merupakan upaya penyediaan
(35.3%) yang diikuti oleh bayi baru lahir pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir
dengan asfiksia, yaitu sebesar 5.464 kasus secara terpadu yang salah satu bentuknya
(27%). adalah Pelayanan Obstetri Neonatal
Dalam rencana Pembangunan Jangka Emergensi Komprehensif (PONEK) di
Menengah Nasional (RPJMN) tahun rumah sakit. Rumah sakit PONEK 24 jam
2020-2024 di bidang kesehatan tertulis merupakan bagian dari sistem rujukan
bahwa salah satu tujuannya adalah pelayanan kedaruratan maternal dan
menurunkan AKB (Angka Kematian Bayi) neonatal yang sangat berperan dalam
menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi
AKI (Angka Kematian Ibu) menjadi 183 per baru lahir (Kemenkes RI, 2013).
100.000 kelahiran hidup. Dara dari
Sesuai dengan Pedoman terkait evaluasi pelaksanaan PONEK di
Penyelenggaraan PONEK 24 JAM di RSUD dr. Rasidin Padang oleh Rosmeti
Rumah Sakit, tercantum bahwa pada Rosha, Rizanda, dan Desmiwarti pada tahun
pelaksanaannya kunci keberhasilan PONEK 2019. Terdapat pula beberapa artikel jurnal
terdapat pada ketersediaan input meliputi pendukung digunakkan sebagai studi
ketersediaan tenaga kesehatan yang pendahuluan yang berasal dari berbagai
kompeten, sarana dan prasarana yang laman jurnal online nasional yang terbit
memadai, serta manajemen yang baik pada tahun 2013-2022, berbahasa Indonesia
(Kemenkes RI, 2013). Program PONEK ini dan merupakan jurnal penelitian dengan
menjadi salah satu standar sasaran dalam topik penelitian terkait implementasi
akreditasi rumah sakit karena merupakan Pelayanan PONEK.
masalah internasional yang penangannya
HASIL DAN PEMBAHASAN
masuk ke dalam target Sustainable
Variabel Input
Development Goals (SDGs) tahun 2030.
1. Sumber daya manusia kesehatan
Angka Kematian Ibu (AKI) harus mencapai
Pada tahun 2018, sudah terdapat 12
70 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
petugas kesehatan yang mendapat pelatihan
Kematian Bayi (AKB) mencapai 12 per
PONEK di luar RSUD dr. Rasidin Padang
100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,
dan pada tahun 2019 terdapat 2 orang dokter
2015).
kebidanan, 1 orang dokter anak, 1 orang
METODE PENELITIAN dokter IGD, 2 orang bidan, dan 2 orang
Penelitian ini adalah penelitian perawat yang mengikuti pelatihan di dalam
evaluatif dimana peneliti mendeskripsikan rumah sakit (in house training). Jumlah
kondisi yang terjadi pada objek penelitian dokter kebidanan sudah melebihi standar
dan menggambarkannya sebagaimana dan sudah memiliki tim khusus yang terlatih
adanya. Penelitian ini dilakukan dengan untuk PONEK namun terdapat kekurangan
menganalisis beberapa sumber dimana pada perawat pelaksana sebanyak 2-5 orang.
sumber data utamanya adalah data sekunder 2. Anggaran
berupa Laporan Pelaksanaan Program Kerja Dana untuk program PONEK
Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi bersumber dari APBD dan BLUD namun
Komprehensif (PONEK) RSUD dr. Rasidin untuk alokasi dana khusus PONEK tidak
Padang dan hasil penelitian mendalam ada, anggarannya hanya masuk dalam
kelompok sesuai kriterianya masing-masing pemeriksaan penunjang lain memerlukan
seperti pelatihan masuk ke anggaran waktu lama sehingga pasien yang dirujuk ke
peningkatan kapasitas sumber daya. Akan rumah sakit lain sebenarnya dapat ditolong
tetapi sejauh ini sumber dana cukup dalam namun belum dapat dilakukan karena
menjamin terlaksananya pelayanan petugas yang melaksanakan PONEK di
kesehatan yang optimal. RSUD dr. Rasidin Padang belum efektif dan
3. Sarana dan prasarana efisien.
Dari hasil wawancara terlihat bahwa Standar operasional prosedur
sarana dan prasarana masih terbatas dan maternal dan neonatal sedang direvisi
hanya sekedar cukup sehingga tenaga kembali menyesuaikan SK Direktur No.
kesehatan di RSUD dr. Rasidin Padang 445/PROGNAS 1/SK-RSUD.P/2018
berusaha untuk memaksimalisasi alat yang tentang rumah sakit yang melaksanakan
ada sesuai kompetensinya masing-masing. program PONEK 24 jam. Penanganan kasus
Variabel Proses emergensi khususnya resusitasi neonatus
Hasil wawancara terkait pelaksanaan untuk petugas di IGD PONEK masih kurang
PONEK terlihat pada struktur fisik gedung karena baru 3 dari 9 orang bidang yang
RS yang belum memadai sehingga jarak sudah mengikuti pelatihan resusitasi
IGD ke kamar operasi, kamar rawatan nifas, neonatus namun dalam kenyataan
kamar perawatan neonatus berjarak lebih dilapangan pasien tetap akan mendapatkan
kurang 50 meter. Terdapat pula kasus pertolongan resusitasi segera meski masih
dimana tindakan sudah dilakukan sesuai kurangnya bidan.
SOP namun karena tim PONEK belum Variabel Output
lengkap sehingga pasien perlu dirujuk ke Output pelaksanaan PONEK dilihat
rumah sakit lain. Pada tahun 2018, terdapat dari jumlah kunjungan IGD PONEK, jumlah
21 rujukan dari RSUD dr. Rasidin Padang. persalinan, dan jumlah kematian. Kendala di
Pada kasus emergensi, respon time 5 lapangan disebabkan karena sarana
menit di IGD PONEK dapat dilakukan prasarana belum memenuhi standar dan
namun 30 menit tindakan operasi belum masih terdapat tenaga kesehatan yang belum
dapat dilaksanakan akibat kendala dengan terlatih. Berikut merupakan hasil
waktu persiapan pasien ke kamar operasi. pelaksanaan PONEK di RSUD dr. Rasidin
Selain itu, administrasi pasien dan
Padang pada bulan Juli - Desember tahun Grafik 1. Cakupan hasil pelaksanaan
2018. PONEK

Kegiatan PONEK Jumlah Berdasarkan grafik diatas cakupan hasil


Pasien pelaksanaan PONEK di RSUD dr. Rasidin

IGD PONEK 542 orang Padang kunjungan IGD PONEK mengalami


peningkatan pada tahun 2018 dibandingkan
Persalinan normal 72 orang
tahun 2017, respon time > 1 jam juga masih
Persalinan dengan vakum 2 orang
ekstraksi tinggi dibandingkan tahun 2017.

Persalinan SC 139 orang KESIMPULAN

Kasus kegawatdaruratan 57 orang Pelaksanaan program PONEK di


Obstetrik RSUD dr. Rasidin Padang sudah sesuai
Bayi yang melakukan IMD 39 orang dengan Kepmenkes/1051/MENKES/SK/XI/

Bayi rawat gabung 182 orang 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan


PONEK 24 jam di rumah sakit yang
Bayi PMK 10 orang
berisikan bahwa setiap rumah sakit
Bayi yang dirujuk 2 orang
mengutus dokter, dokter kebidanan, dokter
Bayi yang mendapatkan asi 193 orang anak, bidan, dan perawat untuk
eksklusif
mendapatkan pelatihan PONEK. Hal ini
Kematian Ibu 0 orang sudah diatur pula pada surat keputusan

Tabel 1. Hasil pelaksanaan PONEK tahun Direktur Nomor 445.1191/SK-RSUD/IV/

2018 2018 tentang program kerja tim PONEK di


RSUD Dr. Rasidin Padang.
Dan berikut merupakan cakupan hasil
Dari hasil triangulasi terlihat bahwa
pelaksanaan PONEK dari tahun 2017
jumlah sumber daya manusia dokter
sampai 2018 di RSUD dr. Rasidin Padang.
kebidanan sudah melebihi standar RS
PONEK, namun masih terkendala dengan
sumber daya manusia pada perawat
pelaksana yang belum memenuhi standar RS
PONEK khususnya di IGD PONEK. Selain
View publication stats

itu, pelaksanaannya juga masih terkendala


karena struktur fisik rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, N. W. P., dkk. (2018) “Analisis
Ketersediaan Input Untuk
Menyelenggarakan PONEK di
Rumah Sakit Umum Swasta di
Kota Denpasar” Jurnal com.
Health. 5(1).
Kemenkes RI. (2012) “Pedoman PONEK 24
Jam” Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2008) “Penyelenggaraan
PONEK 24 Jam” Jakarta:
Kemenkes RI
Maidin, A., dkk. (2013) “Implementasi
Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency
Komprehensif RSUP dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar Tahun
2013”
Pratama, A., dkk. (2022) “Analisis Program
Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif
(PONEK)” Jurnal Media
Informasi. 18(2).
RSUD dr Rasidin Padang (2018) “Surat
Keputusan Penyelenggaraan
Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif” Padang:
RSUD dr. Rasidin Padang

Anda mungkin juga menyukai