Anda di halaman 1dari 1

1.

Tidak ada pasal yang mengatur izin lingkungan atau kewenangan dari kementerian atau
dinas terkait lingkungan hidup
2. Kajian dampak lingkungan tidak diatur
3. Kajian hidrooseanografi harus menjadi dasar kajian
4. Kajian studi kelayakan lingkungan (teknis, ekologi dan sosial) belum diatur
5. Lokasi sedimentasi akibat dampak dari alam hakul yakin tidak akan signifikan untuk dijadikan
sebagai sumber reklamasi apalagi ekspor (karena sedimentasi itu dominan berasal dari
darat, bukan dari laut) yang dari laut sifatnya insidentil akibat tsunami. Substrat sedimen
material pasir sangat sedikit sekali dari laut, tapi dari darat adalah dominan lumpur.
6. Lokasi sedimentasi di laut yang dapat dikendalikan harusnya adalah yang mengganggu alur
pelayaran
7. Kedudukan perencanaan dalam pola ruang RTRW/RZWP-3-K tidak ada
8. Pengendalian Hasil Sedimentasi di Laut adalah upaya untuk mengurangi dampak proses
sedimentasi di laut agar tidak menurunkan daya dukung dan daya tampung ekosistem
pesisir dan laut. Alam pada dasarnya sudah mengatur siklus secara berimbang… Manusialah
yang menyebabkan perubahan yang mengarah ke dampak negative. Justru yang harus
dikendalikan adalah bukan hasil sedimentasinya, tapi yang menyebabkan sedimentasi
tersebut yakni aktifitas dari hulu terutama kegiatan pembukaan lahan untuk tambang dan
perkebunan
9. PPnya lebih dominan mengarah pada orientasi bisnis, dan terlihat indikasi yang akan
ditambang justru yang berpotensi sebagai pasir laut
10. Saat ini isu yang terbesar terhadap wilayah pesisir dan pulau kecil adalah justru abrasi
sebagai akibat perubahan iklim yang telah berdampak besar terhadap kehidupan
masyarakat maupun kerusakan sarana dan prasarana. Biaya untuk menanggulangi ini saja
tidak mampu oleh daerah dan negara. Abrasi akan semakin besar jika kegiatan dari PP ini
dilaksanakan… MENURUT SY INI HANYA KEPENTINGAN EKONOMI KOLABORASI PENGUSAHA
DAN PENGUASA

Anda mungkin juga menyukai